7 Fakta (Mencengangkan) Tentang Saya

1 komentar

"Be yourself, everyone is already taken" 


7 Fakta Mencengangkan Tentang Saya:

  1. Introvert yang ceria 
  2. Suka sekali belajar
  3. Senang juga mengajar
  4. Spontan dan nekad
  5. Sulit bekerja sesuai jurnal dan to do list ketat (masih belajar banget)
  6. Sangat menomorsatukan keluarga 
  7. Pengen jadi Digital Nomad 

Judulnya clickbait banget ya :)

Tapi benar kan?
Ketika melihat foto di atas, pasti pada mengira kalau karakter saya itu extrovert, suka main ke sana kemari, suka kumpul-kumpul dengan banyak orang, ramai, ceria, dan semacamnya. 

Padahal aslinya saya introvert. Punya circle yang kecil. Kurang suka berkerumun dengan banyak orang, apalagi tidak kenal, apalagi kurang cocok ini itunya. Lebih suka menyendiri ketika harus recharge energy

Namun ketika bertemu dengan saya, tidak akan ketemu sosok yang bete dan pendiam. Itu dulu waktu saya masih muda sih. Ketika sudah merantau jauh dari rumah, lalu berumahtangga, punya anak, lama kelamaan jadi terpaksa harus ramai dan ramah kepada semua orang. Dulu ya bisa disebut proses adaptasi untuk bertahan hidup. Alamiah saja bergerak seperti itu. 

Begitu juga kemampuan saya untuk berbicara di depan umum. Di depan ratusan orang. Tanpa saya sadari itu muncul sebagai bentuk dari adaptasi. Ciri khas saya sebagai makhluk hidup. 

Namun dari beberapa hal, dan juga hasil mengisi tes kepribadian beberapa kali, hasil yang muncul adalah porsi introvert saya ada 70%. Cukup besar kan?

Mau coba tes kepribadian juga? bisa ke tautan ini ya https://www.16personalities.com/id




Pencapaian Tertinggi Dalam Hidupku: Sebagai Lifelong Learner

1 komentar

Batal jadi peneliti biokimia. Malah jadi ibu rumah tangga.  Drama banget kalau orang bilang ya :). Untung saja. Alhamdulillah beruntung. Belajar adalah senjata utama saya mengatasi ke-drama-an itu. 

Pencapaian di Masa Pandemi: Bisa Membuka Kelas Online

Pagi ini saya baru saja mengirimkan tujuh file pdf sertifikat untuk anak-anak yang selesai ikut Kelas Creative Coding Scratch Programming di Kelasku Digital yang saya ampu. 

Total murid kelas online saya sejak tahun 2020, sebenarnya sekitar 100 anak lebih. Bisa sampai 125 anak. Namun, baru tahun ini saya mengeluarkan sertifikat. Itu pun karena ada orang tua murid yang meminta. Bukan hendak kurang benar membuat kelas, namun saat itu niat saya sengaja tidak mengeluarkan sertifikat, supaya anak-anak lebih fokus pada proses belajarnya saja. 

Dan sebenarnya di Kelasku Digital itu, selesai kelas resmi atau reguler, masih ada belajar coding bareng alumni bisa di Live Coding atau Code With Me. Namun dalam perjalanan waktu, saya pun paham pentingnya sertifikat ini sebagai dokumentasi bagi orang tua. Jadi mulai saya keluarkan bulan April 2021 ini, dan menunggu tiap anak mengisi form sertifikat yang sudah saya berikan. 

Ini sebuah pencapaian besar di masa sulit karena wabah COVID19 ini. 

Kalau melihat mundur, kesulitan saya untuk bekerja di lembaga formal setelah mampu lulus secara Cum Laude di S2 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya tahun 2015 lalu, bisa membuat kelas sendiri bahkan secara online ini sebuah pencapaian yang tidak terduga. 

Bertahun-tahun saya merasa sulit sekali bergerak di dunia pendidikan jika tidak masuk lembaga resmi yang ada di bawah naungan Diknas (Pendidikan Nasional) di Indonesia. Entah menjadi guru atau dosen, atau staf ahli lainnya. Sulit sekali saya menembusnya. Sekaligus sulit sekali menjadi pendamping dari ranah non formal. 

Kesulitan Diatasi dengan Belajar

Namun keputusan saya untuk BELAJAR LAGI terutama tentang teknologi digital dan coding, mampu membuka jalan bagi saya sendiri. Untuk bekerja secara mandiri di bidang pendidikan luar sekolah atau non formal. 

Belajar juga trik jitu yang saya ambil ketika mengalami kesulitan sesuai kalimat pertama di postingan ini. Sempat berada di titik terendah karena merasa gagal meneruskan profesi sebagai Peneliti. Saya alihkan dengan mengisi waktu tunggu saat jadi ibu rumah tangga itu, dengan berbagai ilmu baru. Apapun bentuknya. Baik itu membuat cookies, perhiasan handmade, berjualan online, ngeblog dan juga ini yang paling membantu: belajar teknologi digital memanfaatkan laptop dan internet. 

Dengan kembali BELAJAR LAGI sampai sekarang, saya bisa bergerak maju secara bertahap. Dan ini adalah pencapaian tertinggi saya sebagai pribadi. Apa pernah menang ini itu, atau terpilih dalam program besar? iya saya pernah. Akan saya tulis dalam daftar berikutnya, sekaligus untuk mengingatkan diri saya sendiri atas apa saja yang telah saya kerjakan sejak kecil sampai sekarang. 

Menyusul ya. 

Blog Sebagai Sumber Ilmu dan Revenue

Tidak ada komentar

Bermanfaat sekaligus menghasilkan. Itulah konsep dari menjadikan BLOG sebagai sumber ilmu dan revenue (pendapatan).  

Tak perlu sungkan atau segan menyebutkan blog sebagai salah satu "kolam" untuk mencari uang. Karena memang benar adanya blog bisa jadi sumber pendapatan bahkan sebagai mata pencaharian. 

Kebetulan sekali, tempo hari saya mengikuti acara yang dibuat oleh komunitas BloggerHub tentang Multiple Stream Income as Blogger. Yang membahas tentang berbagai jalur mencari pendapatan untuk blogger. Berikut videonya, terima kasih sekali untuk Bloggerhub ini sudah ditayangkan live di Youtube. 


Silahkan simak videonya dengan baik dan berbagi insight atau pandangan baru di sini bersama saya. 

Kalau saya pribadi, dengan mengikuti langsung acara tersebut jadi tergugah. Dan menyadari ada hal yang terlewat selama saya mengenal blog belasan tahun itu. Bahwa sebenarnya saya bisa membuat berbagai jenis blog dan tidak harus saya sendiri yang menulisnya. 

Mas Hadi, pembicara waktu itu bercerita bahwa dia mengelola 150 blog dengan belasan content writer yang bekerja di bawah perusahaannya. Sementara awalnya dia menulis sendiri blog yang berisi tips mengelola warnet dan tentang teknologi, bidang yang dikuasainya sebagai Sarjana Teknik Informatika. 

Bukan gelarnya mas Hadi yang membuat saya tergerak. Melainkan bahwa selama ini saya terlalu sempit melihat diri sendiri dalam membuat blog. Tapi anggap saja ini adalah proses yang memang harus saya lalui.

Jadi, sejak mulai ngeblog sampai sekarang, saya sering membatasi diri pada satu NICHE dan PERSONAL BRANDING ketika ingin membuat sesuatu. Termasuk ketika ingin menulis di BLOG. 

Sangat berhati-hati dan sengaja menutup diri atau membatasi diri. Demi menaikkan niche bertema PEREMPUAN DAN TEKNOLOGI, saya hanya menulis tentang perjalanan Coding Mum, belajar, pendidikan dan teknologi. 

Saya sangat membatasi dalam menulis tentang Lifestyle, Kesehatan, Parenting, Kuliner, Memasak terlebih lagi Hiburan dan Travelling. Padahal sangat tahu bahwa ini adalah topik yang banyak disukai. 

Dulu saya berdalih, tidak akan bisa menulis itu karena bukan hobi, bukan minat, bukan bakat dan terlebih lagi BUKAN GUE BANGET. 

Jadi saya mengasosiasikan BLOG = SAYA. Dan ini saya asosiasikan sangat kuat. 

Hal baiknya adalah benar PERSONAL BRANDING dan NICHE saya terbangun sangat kuat. Namun sebaliknya, saya mengabaikan potensi lain yang sebenarnya juga bisa saya eksplorasi dan kembangkan. 

Dengan penuturan dari mas Hadi kemarin, saya sadarnya begini, oh iya ya, kan saya bisa membuat blog, dengan topik dan nama beragam, tanpa menampilkan diri saya sebagai penulisnya. 

Saat ini saya sudah kenal beberapa penulis konten yang bagus, sudah tahu cara manajemen penulis blog dan juga bagaimana optimasi blog, media sosial dan digital marketing. Sekaligus dari pengalaman, jadi tahu apa yang disukai dan dibutuhkan oleh banyak orang. Yang kelak bisa membuat blog yang saya buat ini menjadi sebuah SUMBER INCOME atau REVENUE baru. 

Pasti dan pasti, blog itu harus menjadi SUMBER ILMU yang baik dan bermanfaat. 

Alasan Mulai Ngeblog

Tidak ada komentar

Suka menulis. Alasan pertama bahagia menemukan BLOG adalah ini. Sebelumnya saya menuliskan curhatan, cerita dan topik sehari-hari di note Facebook. Baru saja saya coba mengakses lagi note facebook, tapi sepertinya udah beneran dihapus selamanya. So sad. Untung sudah sempat saya simpan tulisan-tulisan itu di google drive. 

Yah, begitulah resikonya jika menulis secara online. Jika fitur dianggap ga penting, atau satu platform ditutup, maka hilang semua tulisan kita. Termasuk blog Multiply yang sempat saya buat dulu, juga hilang karena platform dihapus dan berhenti beroperasi. Entah kenapa alasannya, padahal pengguna blog Multiply cukup banyak. Saya tak terlalu update beritanya karena akses internet di tahun 2009-an itu belum begitu bagus. Harus ke warnet dulu buat internetan :)

Jadi, nemu BLOG ini darimana awalnya?

Saya yakin dari facebook, kemudian saya cari tahu tentang blog dan cara nge-blog dari hasil browsing. Saat itu browsing masih lebih sering dan spontan pakai Yahoo. Atau Bing. Search engine bernama Google masih jarang digunakan dan tidak terkoneksi otomatis dengan Internet Explorer (IE). Astaga jadul amat saya ya hahaha. 

Sekitar tahun 2009 itu, ketika saya dapat akses internet walau dari warnet (warung internet), saya pun kenal dengan Blog. Mulai dari platform bernama Multiply, lalu Blogger dan WordPress. Kesemuanya saya pelajari dan buat blognya. Eh termasuk juga Kompasiana, saya buat akun juga di situ di tahun 2009. 

Saat itu aktifnya Multiply, saya buat 2 jenis blog. Yaitu untuk personal blog (curhatan doang) dengan nama blog adalah nama saya sendiri. Yang kedua adalah untuk jualan jilbab online, dengan alamat blog: jilbaborin.multiply.com. Alamat blog ini sampai ada di kartu nama jualan saya. 

Blog di Blogger (blogspot) dan WordPress sempat terisi 1-2 tulisan saja. Ketika Multiply tidak ada, saya putuskan menggunakan Blogspot karena lebih mudah untuk mengisi konten dan mengganti template. 

Di blog pertama saya, https://heniprasetyorini.blogspot.com ini saya isi dengan tulisan saya di Note Facebook sebelumnya, tentang cerita ketika saya melahirkan anak kedua secara prematur. Selanjutnya saya menulis seputar itu juga, cerita sehari-hari mengurus anak di rumah juga memulai bisnis kecil-kecilan menjual jilbab secara online. Untuk ini saya buat blog http://jilbaborin.blogspot.com

Jadi alasan mulai ngeblog saya itu ada 2 awalnya, menampung curhatan dan promosi jualan. 

 

Saya pelajari semua hal tentang BLOG ini secara otodidak. Kesalahan model apa aja sudah saya alami. Berbagai bentuk template blog sudah saya coba. Dan dari kegemaran otak-atik template blog itu jugalah yang mengantarkan saya tertarik untuk belajar coding membuat website. 

Dalam perjalanan ngeblog kemudian, karena tidak berhenti sama sekali ya dari tahun 2009 sampai sekarang, maka saya mengalami perkembangan tentang alasan mulai ngeblog. Bisa di lihat di gambar di atas. 

Perjalanan hidup saya pun bergulir, mulai dari curhatan ibu rumah tangga, lalu kembali kuliah lagi, belajar coding dan kemudian membangun pekerjaan saya sendiri dan startup Kelasku Digital. 

Beberapa acara dan program yang saya ikuti, saya simpan di blog. Sehingga ada rekam jejaknya. Ada dokumentasi yang Real Time ditulis sesuai dengan perasaan dan hal yang saya alami saat itu. 

Ada juga sih momen berhenti nulis di blog karena kuatir dengan komentar pembaca, terutama dari orang terdekat atau keluarga. Juga karena kesibukan dan banyaknya hal yang harus dipikirkan, misalnya selama ikut akademi coding di Apple Developer Academy. Saking sulitnya belajar codingnya itu, jadi ga ada tenaga lagi buat blogging walau banyak sekali cerita yang ingin dibagikan. 

Namun, selama suatu platform masih ada, maka blog dan tulisan kita akan selamat dan aman-aman saja. Dan semoga saja, blogspot sebagai platform blogger bawaan dari perusahaan raksasa Google ini akan aman sampai puluhan tahun ke depan. 

Jadi blog ini bisa jadi warisan yang bisa dibaca oleh anak cucu saya kelak. 


Dari cerita saya ini, sebenarnya, untuk pemula, tak usah terlalu risau dengan alasan ngeblog. Jika masih ingin berkenalan dengan platform blog, yang penting mulai ngeblog saja dulu. Tulis dulu. Rutin dulu. Lainnya bisa dipelajari kemudian. 

Akan tetapi jika sudah tahu banyak ilmu tentang blog yang terkait untuk bisnis, maka anda bisa mulai dengan tahap langkah yang berbeda. 

Selamat Ngeblog ya. Have fun. 


Arti Nama Blog Terkait Personal Branding

Tidak ada komentar

Pustaka Madoji, Cipta Rasa Karsa, itu adalah dua nama blog yang pertama kali saya buat. Blog yang sedang anda baca ini adalah blog kedua saya. Yang lahir karena ruwetnya memikirkan nama blog dan domain, supaya bisa punya subdomain lainnya dengan mudah. 


Jadi begini ceritanya, mungkin nanti jadi wawasan buat kalian yang bingung memilih nama blog, nama Top Level Domain dan kaitannya dengan personal branding. 

Blog pertama saya, https://heniprasetyorini.blogspot.com adalah blog yang pertama kali saya buat sejak tahun 2009. Ketika pertama kali mengenal platform blogger. Paralel dengan mengenal juga WordPress. Ketika sebelumnya aktif rutin menulis di platform Multiply (yang ini sudah hilang platformnya, sekaligus dua blog saya). 

Di blog pertama inilah saya eksplorasi gila-gila'an tentang segala hal tanpa ilmu sama sekali, alias dari "trial and error" sendiri. Mencoba segala hal dengan Learning by doing

Blog pertama ini terus berganti-ganti untuk nama blog dan juga template (theme blog). Saya bisa berganti puluhan kali sampai saat ini. Lebih karena meniru dan tertarik dengan blog orang lain yang keren. Untuk alamat blog masih tetap heniprasetyorini.blogspot.com.

Sampai akhirnya saya masuk komunitas blogger, dan dikenalkan dengan istilah Personal Branding. Juga pentingnya mengalihkan alamat blog yang semula berakhiran blogspot menjadi dot com, supaya lebih tampak profesional. 

Demi ingin beranjak menjadi Blogger Profesional, maka blog pertama saya itu saya redirect ke domain www.heniprasetyorini.com dan nama blog menjadi nama diri saya sendiri. Walau juga bertahap dan berubah-ubah, yaitu Blog Heni, Heni's Blog sampai ke Personal Blog Heni Prasetyorini. 

Selanjutnya tampak sudah mapan dan lancar. Bahkan blog itu menang lomba dengan domain tersebut. Sampai akhirnya jiwa eksplorasi saya berkembang lagi, dan itu kadang bikin jadi ruwet sendiri :)

Ketika menang lomba blog itu, termasuk juga ketika menggunakan nama Akademi Prasetyorini sebagai judul tugas akhir membuat website di Coding Mum Surabaya, saya kembali goyah tentang nama blog. Terlebih ketika sudah tahu kalau kita bisa membuat subdomain gratis dari satu nama domain.

Jadi beli domain dot com satu kali, bisa membuat sudomain dot com juga tanpa bayar lagi. Sehingga kita bisa mendapatkan 3 blog berakhiran dot com dan hanya cukup membayar satu domain saja setiap tahun. 

Berputarlah otak ini, bagaimana supaya punya satu nama domain, yang bisa dijadikan subdomain. Ketemulah ide ini. 

1. Membeli domain www.prasetyorini.com

2. Membuat subdomain https://akademi.prasetyorini.com

3. Membuat lagi subdomain https://heni.prasetyorini.com

Nah, ide cerdas bukan?

Maka saya pun membeli domain lagi, www.prasetyorini.com lalu membuat dua subdomain lagi. Jadi itungannya saya punya 5 blog aktif berakhiran dot com. Semuanya diberi nama persis dengan alamat domain dan subdomain. 

Semuanya menuju ke nama asli saya, Heni Prasetyorini. Sebelumnya saya mencoba menggunakan nama lain, seperti EMAK GAHAR dan IBU RUMAH TANGGA DIGITAL. Dan ini nyaris saya belikan domain dot com khusus juga. 

Namun setelah bertanya ke salah satu blogger profesional, mbak Shinta Ries, founder dari Blogger Perempuan, yang memberitahukan jika kelak blogger ingin travelling akan kesulitan mensinkronkan nama blog dan nama asli. Juga lebih baik menggunakan nama asli untuk blog sebagai personal branding. 

Sebagai blogger pemula, yang juga padahal yakin gak akan bisa traveling juga seperti mbak Shintaries, saya sepakat dengan alasan itu. Karena saya pun ingin mulai membuat langkah-langkah sebagai Self Employee. Untuk bisa bekerja sendiri secara independen. Maka memunculkan nama asli adalah pilihan yang tepat. 

Dalam perjalanan waktu, sempat juga saya goyah lagi ingin mengganti semua domain dot com saya menjadi domain dot id (.id), karena saat itu lagi gencarnya promosi juga dan ada diskonan banget serta demi nasionalis. Karena domain .id itu berarti kita adalah warga Indonesia. 

Maka domain www.heniprasetyorini.com saya ganti www.heniprasetyorini.id.  Berkembang juga satu blog startup saya lainnya www.kelaskudigital.com, pun saya belikan juga www.kelaskudigital.id. 

Begitulah galaunya saya di dunia blogger. Jangan ditiru deh. Karena jadinya capek sendiri. Redirect domain blog bolak-balik, berurusan dengan DNS Manager dan segala kode dan angka itu. Kadang error, blog jadinya malah tidak terdeteksi dan jadi error 404. Stress banget. 

Sampai akhirnya saya pilih untuk meminimalisir semuanya. Saya pilih mempertahankan satu domain saja, www.prasetyorini.com dan segala subdomainnya. Untuk startup, kembali juga ke www.kelaskudigital.com dan segala subdomainnya pula. Dan melepaskan domain .id dan .web.id lainnya yang saya beli secara impulsif. 

Hadeeeh beli domain aja bisa impulsif ya?

Begitulah. 

Dari cerita saya ini, nanti bisa teman-teman ambil insight, sebaiknya harus bagaimana merancang nama blog dan domain, supaya bisa bertahan lama tidak ganti-ganti. Karena ganti nama domain, akan mengembalikan semua kualitas rangking blog kita di mata google kembali ke titik nol. Pikirkan baik-baik oke :)


Mengisi Bulan Puasa Dengan Menulis di Blog Setiap Hari Bersama Komunitas Blogger Perempuan

Tidak ada komentar

Ini bisa diistilahkan ODOP Challenge atau  One Day One Post. Tantangan memposting satu tulisan setiap hari.  Beberapa komunitas blogger membuat acara ini, bisa diikuti sebagai ajang seru-seruan dan trik ampuh untuk menaikkan lagi pageview blog. Dan yang lebih penting lagi adalah cara paling manjur membuat mood nge-blog balik lagi. 

Nah, bulan puasa ini saya sengaja libur dengan semua pekerjaan rutin. Mengajar online untuk belajar coding anak-anak di KELASKU DIGITAL juga saya liburkan. Selain ingin istirahat dan tidak rushing hours lagi di bulan Ramadhan, seperti tahun kemarin. Saya juga ingin bisa selesai menulis buku AYO BERMAIN CODING yang jadi pegangan kelas coding anak-anak kelak.  

Iya, video tutorial di You Tube, sudah ada. Di Udemy, bahkan saya sudah bikin kelas khusus coding anak dengan Scratch. Namun permintaan adanya tutorial dalam bentuk buku cetak, masih terus ada. 

Baiklah, karena tidak semua bisa mengakses internet dengan mudah ya. Maka buku adalah solusi. 


Sekitar 2 bulan ini saya libur kerja ngajar, maka sambil menulis buku percodingan, ada asyiknya juga berbagi cerita lagi di blog. 

Biar rame, dan ada trigger untuk menulis setiap hari, saya rencananya ikutan Tantangan ngeblog dengan komunitas Blogger Perempuan. 

Ini nih di sini informasinya: https://bloggerperempuan.com/ramadan-2021/




Menulis blog setiap hari kadang berat banget rasanya. Dan emang iya :)
Namun ada triknya. Terutama untuk ibu-ibu yang anaknya masih kecil-kecil, susah cari celah madep laptop. Atau ada yang masih sibuk untuk bikin kue kering jualan, dan pekerjaan lainnya selain ngeblog.

Jadi, jika ada waktu 1-2 jam, langsung buatlah draft postingan beberapa tulisan sesuai dengan tema judul harian dan mingguan. Lalu set Publisikasi Terjadwal. Pasanglah tanggal sesuai dengan jadwalnya. 

Jangan terlalu risau dengan isinya yang belum sempurna, SEO, gambar, infografis, meta tag data dan ini dan itu. Udah stop dulu, bisa diedit nanti. 
Yang penting sudah bisa tayang dengan istilahnya MVP (Minimum Viable Product), dengan tulisan yang layak tayang. Ga cuma judul doang, gambar dan sebaris kalimat ya. Karena ini blog. 

Setelah tayang, maka masukkan ke link di dalam website Blogger Perempuan, sesuai link di atas, untuk setor link saja. Jika sudah selesai komplit lengkap semua, baru nanti ada form muncul dan kita bisa menyelesaikan tantangan menulis 1 bulan ini. 

Coba amati saja, dalam waktu 1-2 minggu, maka pageview blog akan naik. DA PA blog juga akan naik. Dan Insya Allah jika emang rejekinya, akan ada 1, 2, 3 dan seterusnya email masuk untuk menawarkan pekerjaan atau job review. 

Nah mumpung tidak ada aturan ketat, maka usahakan membuat postingan blog yang "mempromosikan" dirimu sendiri. Ungkapkan segala kemampuan, prestasi atau Personal Branding kalian, sehingga semua orang tahu dan kenal. Oh mbak Heni ini gurunya coding anak-anak ya, semacam itu. 

Oke mari ikut aktif mengisi bulan puasa sambil berlatih menulis. See you.