Bincang Santai Dengan Universitas Halu Oleo Sulawesi Tenggara

Tidak ada komentar
Ayo Bincang Santai bersama Komunitas Koding Mum Indonesia



Baru saja selesai bincang santai dengan pak Natalis dari Sulawesi Tenggara dan juga mbak Nessa, alumni Coding Mum Semarang.

Pak Natalis ini dari Universitas Halu Oleo, dan juga yang membuat gerakan KKN Tematik untuk mendampingi warga desa mengenal teknologi digital.


berikut video playback, silahkan diputar

Perlukah Saya Dapat Gaji Dollar?

Tidak ada komentar
Ini adalah postingan refleksi diri saya sendiri, terkait karir di dunia digital yang sudah saya tekuni selama ini. Pasti ada hal baru untuk anda, tentang bagaimana dapat GAJI DOLLAR dan di mana bisa mendapatkannya. Namun anehnya, di endingnya, saya malah merasa lebih cocok dapat GAJI RUPI'AH. Jiwaku ini begitu Indonesia :D

gambar dari pexels.com, bukan saya :)


Jadi, semalam, sesaat sebelum tidur, saya sempat membuat tweet ini, 



Itu bermula dari hati ini yang goyah membaca cerita salah satu teman freelancer, yang mengatakan bisa menghasilkan puluhan ribu dollar dalam 3 tahun. Lalu saya memburu blog-nya dan membacanya. Ada beberapa tutorial How To yang dia tulis. 

Sempat tertarik. Kayaknya keren nih dapat kerjaan jadi freelancer. Dapat kerjaan dari luar negeri, dapat gaji dollar pula. Top bangets. 

Saya pun membuat akun di dua platform penyedia pekerjaan untuk freelancer. Yaitu di Upwork.com dan di Projects.co.id.

Tempat mencangkul dollar itu kabarnya di Upwork tadi. 
Saya pun lanjut membaca postingan blogger bergaji dollar itu tadi. Sampai ke komentar-komentar di bawahnya (*kebiasaan stalker dan penikmat komentar tweet receh guyonan di twitter :D ).

"Harus bisa Bahasa Inggris"

Amanlah. Bisa kalau sekadar conversation saja. Nggak harus fluent. Oke lanjut ke-kepo-an saya. Dan isi kepala udah muncul berbagai rencana baru terkait berburu kerjaan menjadi freelancer yang kudu pakai Bahasa Inggris. Termasuk, kerjaan apa yang kira-kira bisa saya lakukan. 

"Harus pakai Kartu Kredit"

Jeng-jeeng-jeng. Bener kan apa yang sempat terbesit sedikit di hati saya. 
Kalau mau Go Internasional, pasti mau nggak mau kudu bikin kartu Kredit. Karena itu memudahkan kirim dan terima uang lintas negara. 

Ah, bisa diakali pakai Jenius Connect. 
Sempat kepikiran itu juga. Toh ini cuma perkara teknis. Begitu pikir saya. 

Dua website terkait freelancer itu saya PIN Tab, alias di Bookmark. Supaya besok mudah untuk membukanya lagi. 

Oh ya, saya buka Projects.Co.id karena sempat membaca tweet Reffi kalau di situ bisa dipakai untuk jualan e-book. Maka, setelah membuat akun, saya sempatkan mencari halaman Cara menjadi Seller produk digital, termasuk e-book. Dan iya, ini mudah. Ini marketplace freelancer dan produk digital yang bisa dicoba. Adanya rekening bersama dengan berbagai nama Bank, biasanya disukai oleh pembeli. Males banget biasanya mereka harus membayar biaya admin lintas bank, yang sekarang udah sampai 6.500 rupiah sekali transaksi. Bayangkan jika ada 10 transaksi tiap hari? 65 ribu lenyap hanya untuk bea admin antar bank. 

Seperti biasa, jika ada hal baru begini saya akan meluap-luap semangatnya. Terbakar dan terpacu. Lalu menyebut ini adalah TANTANGAN BARU. 

Aku harus bisa dapat dollar!

Ibaratnya begitu. 

Akan tetapi, mungkin karena udah makin tua juga usia, ada juga sisi bijak yang memperingatkan diri sendiri. 

"Apa perlu begitu Hen? untuk apa?"

Begitulah, dalam waktu singkat juga saya SWITCH MINDSET dan cara berpikir saya tentang perlukah saya dapat gaji dollar? 

Saya pun mencari jawaban sendiri. 
Yang paling teringat adalah pekerjaan yang sudah berjalan saat ini.
1. Saya mengajar di Kelasku Digital
2. Saya membuat kelas online
3. Saya sedang membuat ebook dan juga modul cetak untuk diperjual belikan
4. Saya menjadi pekerja remote salah satu startup yang lumayan juga gajinya per bulan
5. Saya dapat pekerjaan job review dari blog walau ga sering
6. Saya pun sedang ingin mulai menjual buku di tokopedia dan jilbab (lagi) di shopee
7. Saya punya beberapa ide kreatif membuat sesuatu atau menulis sesuatu di blog dan platform lain saya

Yang intinya adalah, saya sudah punya ladang rejeki, apakah perlu harus menengok ke kiri dan membangun ulang ladang lain dari nol lagi? apa tidak terbengkalai nanti ladang pertama ini?

Saya pun mencoba pakai LOGIKA. Yaitu dengan menghitung-hitung duitnya. 

Anggaplah, jadi freelancer dollar itu dapat gaji total 10ribu dollar per 3 tahun (seperti yang dicontohkan penulis blog di tulisan saya awal).

10ribu dollar = sekitar 150 juta rupiah. 
Per tahun = sekitar 50 juta rupiah
Per bulan jadinya sekitar 4-5 juta rupiah.

Nah apakah aku tidak bisa menghasilkan 5 JUTA RUPIAH dengan tanganku sendiri?

Pertanyaan ini muncul, lalu saya jawab dengan sangat cepat. TENTU SAJA BISA. 

Oke kalau begitu, goodbye UPWORK dan PROJECTS.Co.Id

Saya akan menggunakan platform milik sendiri saja dulu, supaya lebih mudah handle-nya. 
Untuk transaksi add to cart, saya sudah membuat webstore sendiri yang bisa muncul notifikasi. 

Saya bisa menjadi PRODUSEN sendiri dan MENJUAL SENDIRI produk yang saya buat itu. Paling mentok jika butuh, saya akan hire Designer Grafis atau Video Editor (itu kedua anak saya bisa juga melakukannya asal dibayar :D ). 

Begitulah, saya memutuskan untuk BEKERJA SENDIRI, semakin INDEPENDENT dan bergaji RUPI'AH. 

Nggak mau risau dengan dollar dan segala printilan "impact" di belakangnya. 

Bagaimana dengan anda?
Ya terserah. Karena pilihan ada di tangan kita masing-masing. 

Jika punya kapasitas, situasi dan kondisi yang mendukung keinginan bekerja secara FREELANCE dan REMOTE WORK dari luar negeri, maka yang harus anda siapkan adalah:
  1. Kemampuan Bahasa Inggris yang bagus, minimal conversation. Kalau belum bisa, cepetan belajar dan ambil kursus online. Atau belajar otodidak. 
  2. Portfolio digital yang bagus dan relevan dengan pekerjaan yang akan diambil. Juga buatlah CV atau RESUME tentang dirimu sendiri yang bagus.
  3. Buatlah akun di UPWORK.COM , PROJECTS.CO.ID dan beberapa marketplace freelancer dan platform lainnya. 
  4. Bergabunglah ke Komunitas yang cocok. Misalnya ada Grup Facebook: Kami Kerja Remote. Di sana sering berbagi cara kerja menjadi freelancer dan remote worker. 
  5. Terus asah skill diri. Banyak kelas online gratis berkualitas seperti di Coursera. Atau sengajalah berinvestasi untuk ikut kelas online berbayar di lembaga yang bagus. 
  6. Tambah dengan kemampuan manajemen kerja online. Biasakan bekerja dengan tools remote works, seperti Trello, Airtable, Discord, Telegram, Google Drive dan lain sebagainya. Kalau kerja sama orang luar negeri, ya nggak cukup hanya bekal ahli chat di grup whatsapp.
  7. Ingat juga untuk ELING lan WASPADA. Ingat untuk menjaga identitas personalmu dan hal-hal yang sekiranya memicu CYBER CHRIME. Jangan sampai kena hal-hal yang membuatmu kena masalah UU ITE, Copyright dan semacamnya. Karena nanti dendanya juga dollar. 

Oke, peluang kerja sekarang sangat terbuka sekarang. Asalkan kamu sendiri juga membuka diri untuk hal tersebut. Yang paling penting lagi, selalu MAU BELAJAR. 




Perubahan Cara Membuat Postingan Di Tampilan Blogger Baru

3 komentar
Tampilan Blogger Baru, memang minimalis rapi. Tapi bagi bloger lawas, lebih suka tampilan klasik. Masalah muncul ketika saya mengajar di kelas Blogging untuk Pemula. Biasanya peserta bakal bingung, karena yang mereka tahu langsung itu bentuk BLOGGER BARU. 

Alhasil saya cobalah, bikin postingan ini, untuk dokumentasi dan jika ada blogger lawas yang butuh pemahaman :)


tampilan blogger klasik
tampilan blogger klasik (lama)

klik Blogger Baru





klik icon + di sudut kanan bawah
klik ini untuk buat Post


Tampilan baru 

Ada Fitur langsung bisa nambah You Tube tanpa harus copas Kode Embed






Ini baru nemu opsi Tampilan Compose & HTML, di sudut kanan atas


Tetep bisa modifikasi ukuran You Tube di kode embed-nya, di bagian HTML


ganti ukuran video 



hasilnya 
klik Lihat atau View untuk hasil akhir

Design Interaksi Pada Pembelajaran Jarak Jauh

Tidak ada komentar
Berikut video streaming dari acara webinar yang diselenggarkaan oleh Lead Institute. 
Berjudul DESIGN INTERAKSI PADA PJJ


Pentingnya Memperhatikan Kesehatan Mata di Masa Pandemi Corona

Tidak ada komentar
Di masa pandemi virus Corona COVID-19 ini, sejak Februari, saya dan suami juga anak-anak menerapkan karantina mandiri yang sangat ketat. Bisa dibilang 95% ada di rumah saja. Sisanya yang 5% adalah sesekali belanja ke tukang sayur, mengambil  uang cash di ATM dan juga membeli keperluan sekolah dan lainnya di luar.

Praktis, pekerjaan saya dan suami juga 100% online. Begitu juga dengan anak-anak. Mereka juga belajar online dari sekolahnya ditambah dengan mengisi waktu luangnya juga dengan menghadap ke layar kaca (sebut layar laptop dan ponselnya).

Bisa dibilang kami ini keluarga gadget atau keluarga digital atau sebutan apalah namanya. Pokoknya hari demi hari isinya yang tidak lepas dari komputer, laptop dan ponsel. Selain karena tuntutan pekerjaan dan kewajibab belajar di sekolah. Minat kami berempat pun sangat besar pada gadget dan teknologi di dalamnya. Nah imbas paling terasa adalah pada kesehatan mata kami.

Jika tidak diperhatikan, bisa saja ada efek buruk pada mata. Pernah anak sulung saya waktu remaja kena sindrom mata kering. Jadi matanya itu terasa gatal dan kering terus. Lalu ketika bangun tidur, akan banyak sekali kotoran mata. Tentu saja ada efek pusing.

Ketika kami ke dokter mata, beliau bilang itu adalah efek mata lelah dan juga kering. Memang tidak keliru, karena anak saya yang ini memang laptop-freak banget. Dia kuat berjam-jam lamanya di depan laptop. Dan susah diingatkan untuk berhenti sesekali untuk melihat ke luar kamar atau mengistirahatkan matanya.

Alhasil, pengobatan sindrom mata kering ini berlangsung cukup lama. Bahkan sampai hampir tiga bulan. Ditambah dengan alergi pada debu, angin dan sinar matahari. Cukup aneh juga ada efek alergi yang dulu tidak ada. Mungkin karena anak saya abai juga pada kesehatan tubuhnya, jadi imun makin turun, maka alergen pun mudah masuk dan menambah parah sindrom mata keringnya. Cerita lengkapnya bisa dibaca di sini.


credit: Anna di pexel.com 

Itu adalah kejadian sekitar empat tahun yang lalu. Sekarang mata anak saya relatif kuat dan aman. Dia juga lebih awas dan waspada untuk beristirahat dan menjaga kesehatan matanya. Secara rutin pun kami memeriksakan mata anak-anak ke dokter spesialis mata. 

Memang di optik sekarang sudah ada alat pemeriksa mata otomatis, namun kami lebih sreg langsung ke dokter saja dan ke rumah sakit yang bagus protokoler kesehatannya. Seperti di RS Mitra Keluarga Waru yang ada di Jl. Jend S Parman No.8 , Krajan Kulon, Waru, Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. 

Kami beruntung sekali bisa mengakses beberapa lokasi RS. Mitra Keluarga. Di rumah kami sendiri, dekat dengan RS. Mitra Darmo, karena akses rumah kami di Surabaya Barat yang lebih dekat ke jalan Darmo Permai letak rumah sakit tersebut. 

Namun, ketika kami berkunjung ke rumah pakdenya anak-anak di Perumahan Merpati Juanda Sidoarjo, kami pun tak risau saat harus ke rumah sakit. Kebetulan juga kantor suami memberikan jatah asuransi kesehatan untuk kami sekeluarga, saya dan anak-anak. Dan alhamdulillah, RS. Mitra Keluarga termasuk rumah sakit rujukan dari pihak asuransi dan kantor tersebut. 

Sejak anak-anak kecil, terutama anak kedua saya yang prematur itu, bisa dibilang "diramut" atau dirawat oleh RS. Mitra Keluarga. Beberapa cerita saya ketika anak opname di situ, saya tulis

Jika anda memerlukan tindakan medis yang baik dan ingin mendapatkan informasi cepat rumah sakit mana yang tepat, atau dokter mana yang baik, bisa mengakses HALO DOC

Halo Doc adalah platform kesehatan yang menyediakan berbagai fitur untuk membantu setiap orang bisa mendapatkan akses medis dan kesehatan yang cepat dan baik. Anda bisa mencari informasi dokter dan rumah sakit terdekat. Bisa juga berkonsultasi secara online dengan dokter sebelum akhirnya memutuskan ke rumah sakit. Mendaftar pun bisa dilakukan secara online di aplikasi Halo Doc, sehingga waktu lebih efektif tidak terbuang percuma untuk antri panjang. Apalagi di masa pandemi gini ya, antri itu juga bisa menambah resiko terpapar virus Corona. 

Begitulah, di masa pandemi gini, tidak cuma kesehatan tubuh untuk menghindari virus COVID-19 saja yang perlu diperhatikan ya. Kesehatan mata juga penting. Karena kita banyak bekerja dengan laptop dan gadget lainnya. 
Keep save and healthy ya kawan-kawan. 

How To Create a Blog From Blogspot in English Version

Tidak ada komentar

I used to teach in blogging class with Bahasa Indonesia. Today I will start different. Someone said want to learn how to make a blog with me, and the lesson should be delivered in English. I feel a little bit difficult to prepare lesson materials in English. But thanks God, Alhamdulillah, Google Support have a lot of this kind of tutorial. 


To make my class run more easier, I choose to get those tutorials here. So I just can direct my students with live streaming video meeting practice class use Google Meet. 

The resources of this tutorials are here:


Create a blog

You can create and manage your own blog with Blogger.

Create a blog

  1. Sign in to Blogger.
  2. On the left, click the Down arrow Down arrow.
  3. Click New blog.
  4. Enter a name for your blog.
  5. Click Next.
  6. Choose a blog address or URL.
  7. Click Save.


Create, edit, manage, or delete a post

You can write, edit, or delete posts and drafts any time.

Write a new post

  1. Sign in to Blogger.
  2. Click New Post New post.
  3. Create the post.
    • To check how your post will look when it’s published, click Preview.
  4. Save or publish your post:
    • To save and not publish: Click Save.
    • To publish: Click Publish.

Add labels to your post

You can use labels to organize your posts. Your readers can use your labels to filter the content they get.
  1. Sign in to Blogger.
  2. To open the editor view, click an existing post or click New post New post.
  3. On the right, click Labels Label.
  4. Enter a label or click an existing label.
    • To add more than one label to a post, separate labels with commas.
Tip: In your dashboard, next to the title, you can find your labels.

Filter your posts with labels

  1. Sign in to Blogger.
  2. In the upper right, click Labels Label.
  3. Select any number of labels.
  4. Click Apply.

Edit a post

  1. Sign in to Blogger.
  2. Under the name of a blog, click Posts.
  3. Click the title of the post.
  4. Make your changes.
    • To check how your post will look when it’s published, click Preview.
  5. For posts that:
    • Have been published: Click Update or Revert to draft.
    • Haven’t been published: Click Publish or Save.

Delete a post

  1. Sign in to Blogger.
  2. In the top left, click the Down arrow Down arrow.
  3. Click the name of a blog.
  4. Point to the post you want to delete. When it appears, click Delete Delete.

Content to avoid

Do not use:
  • Material hosted by someone else without their consent.
  • Copyrighted materials.
  • Content that violates our content policy. This includes, but is not limited to, explicit imagery posted without the subject’s consent and hateful, violent, or crude content.

Add images and videos to your blog

You can add photos, other images, and videos to any blog posts that you create.


Manage your comments

You can manage who can comment and what kinds of comments readers can leave on your blog posts in Blogger. You can also comment on other blogs. There is no limit to the number of comments you can have in a post.

Add pages to your blog

You can create pages for consistent content like “About” or “Contact.” Pages can appear on your blog as tabs at the top or links on the side.
Note: You cannot use specific posts as pages.

Step 1: Show your pages

  1. Sign in to Blogger.
  2. In the top left, click the Down arrow Down Arrow.
  3. Select the blog to update.
  4. In the left menu, click Layout.
  5. In the section you want your pages to show, click Add a Gadget.
  6. In the window, next to "Pages", click Add .
  7. Set your settings and click Save.
  8. At the top right, click Save arrangement.
To change where your pages will appear, drag the gadget to its new location.

Step 2: Create, edit, or delete pages

  1. Sign in to Blogger.
  2. In the top left, click the Down arrow Down Arrow.
  3. Select the blog to update.
  4. In the left menu, click Pages.
    • Create a new page: Click New page. Enter a page title and other information and click Save, Preview, or Publish.
    • Edit a page: Under the page you want to edit, click Edit. Update your page and click Save, Preview, or Publish.
    • Delete a page: Under the page you want to remove, click Delete and then Ok.

Create a link to another website

  1. In the top left, click the Down arrow Down Arrow.
  2. Select the blog to update.
  3. In the left menu, click Layout.
  4. In the “Pages” section, click Edit Edit.
  5. Under "Pages to show," click + Add external link.
  6. Enter the page title and URL and click Save Link.

Step 3: Select the pages to show

  1. In the left menu, click Layout.
  2. In the “Pages” section, click Edit Edit.
  3. Select the pages you wish to show.
  4. Click Save.
  5. At the top right, click Save arrangement.
There is no limit to the number of pages you can have on one blog.

Use themes to change how your blog looks

When you use one of Blogger’s themes, people can view and interact with your blog in different ways.
Choose a theme
  1. Sign in to Blogger.
  2. At the top left, click the Down arrow Down arrow.
  3. Click a blog to update.
  4. In the left menu, click Theme.
  5. Select your theme, and at the bottom, click Apply.
    • To save a copy of your theme, in the top right, click More More and then Backup and then Download.


Change the design of your blog

You can change your blog’s layout and color scheme.

Change your blog with gadgets

Use gadgets to do things like display your archive, show labels in a list, or show your profile on every page.
Add a gadget to your blog:
  1. Sign in to Blogger.
  2. Choose the blog to update.
  3. In the left menu, click Layout.
  4. In the area you want to modify, click Add a Gadget.
  5. In the window that opens, choose the gadget and click Add Add.
  6. At the bottom left, click Save.
    • To change the settings on a gadget, click Edit.

Change your blog with HTML or CSS

Use HTML
Important: Google claims no ownership or control over any content submitted, posted, or displayed by an author on or through Google services. Blog authors who add code or third-party widgets do so at their own risk.
  1. Sign in to Blogger.
  2. Choose the blog to update.
  3. In the left menu, click Theme.
  4. Under “My theme,” click More More and then Edit HTML.
  5. Make your changes and click Save.
Tip: To add page elements like pictures and a blogroll, use widget tags. Learn more about widget tags for layouts.

Use CSS
  1. Sign in to Blogger.
  2. Choose the blog to update.
  3. In the left menu, click Theme.
  4. Under “My theme,” click Customize.
  5. In the left menu, click Advanced.
  6. Click the Down arrow Down arrow and then Add CSS.
  7. Add your code, and at the bottom right, click Save Save.


Mengenal Konsep Coding If Else di Scratch Programmming

Tidak ada komentar
Kondisi If Pengambilan keputusan (kondisi if) digunakan untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi saat jalanya program dan menentukan tindakan apa yang akan diambil sesuai dengan kondisi. Kondisi If Else Pengambilan keputusan (kondisi if else) tidak hanya digunakan untuk menentukan tindakan apa yang akan diambil sesuai dengan kondisi, tetapi juga digunakan untuk menentukan tindakan apa yang akan diambil/dijalankan jika kondisi tidak sesuai. contoh: Tutorial IF ELSE: https://scratch.mit.edu/projects/412156579

Atau kalian bisa memainkan langsung di sini, silahkan klik bendera Hijau lalu klik Kucing.






Video Tutorial saya posting di Facebook





Untuk belajar bareng di kelas online, bisa simak informasi lengkap di tautan berikut ini:
https://www.kelaskudigital.com/2020/06/kelas-online-ayo-bermain-coding-untuk-anak.html

Ayo Bikin Website: Kelas Online Untuk Anak Belajar Membuat Website di Kelasku Digital

Tidak ada komentar
Ayo Bikin Website termasuk bagian dari program AYO BERMAIN CODING. 
Yaitu keinginan saya mengenalkan konsep coding dengan cara menyenangkan, mudah, seru dan tak terasa seperti bermain saja untuk anak-anak. 

Mengenal cara membuat website statis, dengan HTML 5 dan CSS3 saya alami pertama kali ketika ikut kelas CODING MUM SURABAYA tahun 2016. 

Pengalaman wow saya saat pertama kali tahu, code HTML bisa berubah jadi bentuk visual berupa teks, gambar, video membuat saya ingin berbagi rasa wow itu pada anak-anak.

Sebelumnya saya sempat kepikiran juga, bagaimana cara mengajarkan hal ini dengan mudah untuk anak-anak. Dan bagaimana caranya proses belajar ini bisa mudah dan kalau bisa 100% online. 

Sampai akhirnya ketemua formula ini: 
1. Anak belajar dari w3schools.com dan sumber belajar lainnya.
2. Anak-anak mengetik code di Studio Code Web Lab yang dibuat olah code.org

Hasil belajarnya bisa dibagikan dan dilihat secara online, silahkan klik tautan ini sebagai contoh website yang dibuat di Studio Code Web Lab: 

Tampilanya seperti ini: 




Berikut videonya yang sudah saya posting di facebook Kelasku Digital:




Kelas online untuk anak di Kelasku Digital, sudah dimulai dan berjalan lancar. Kelompok pertama anak-anak ini cukup antusias mengetik satu demi satu code HTML dan CSS.

Tentu tidak mudah dan instan. Tapi semangat belajar mereka sungguh menyenangkan juga bagi saya, sang tutor :)


Informasi lengkap tentang kelas ini bisa diakses di tautan berikut:

Perlukah Anak Bermain Coding? Live Chat Expert Bersama Komunitas Mominnet di Orami Parenting App

Tidak ada komentar
Coding for kids, Programming for kids, sedang menjadi perbincangan saat ini. 
Apakah ini benar dibutuhkan atau tidak?
Kenapa mas Menteri Nadiem, memasukkan CODING juga dalam konsepnya di ranah pendidikan semenjak beliau menjabat sebagai Menteri Pendidikan?

Jika benar coding ini perlu dipelajari sejak masih anak-anak, apakah alasannya dan bagaimanakah caranya? 

Nah, kali ini saya diundang oleh Komunitas Mom in Net, untuk berbagi pandangan dan pengalaman seputar anak dan coding, di mana proses ngobrolnya langsung di aplikasi Orami Parenting.

Menarik, saat itu saya ingin tahu juga, bagaimana rasanya ngobrol dengan ibu-ibu lainnya di app, bukan di grup whatsApp seperti biasanya. 

Silahkan simak obrolan kami yang saya rekam ulang dalam bentuk podcast. 



Catatan hasil sharing ini saya ulang dalam bentuk rekaman suara di Podcast. Bisa klik dengarkan di kotak berikut ya: