Books don't change people: Paragraphs Do , Sometimes Even Sentences
Sebuah buku tidak akan bisa mengubah seseorang. Tetapi beberapa paragraf bahkan kalimat di dalamnya bisa mengubah seseorang. Makna quote di atas tepat sekali untuk menggambarkan isi buku Astra: on becoming Pride of The Nation.
Buku ini berisi tentang perjalanan perusahaan ASTRA International yang semua berawal dari usaha kecil, kemudian bisa berkembang pesat menjadi perusahaan multinasional. Gambaran perjalanan yang diberikan adalah bahwa semua itu bukan proses instan. Satu per satu tahapan harus dilakukan oleh pendiri dan semua karyawan yang biasa disebut insan ASTRA, sampai bisa menjadi sukses seperti sekarang.
buku ASTRA: on Becoming Pride of The Nation |
Untuk generasi langgas, generasi millenial yang hidup dalam kondisi teknologi canggih dan terbiasa bergerak cepat sangat perlu membaca buku ini. Banyak studi kasus dan kisah sukses ASTRA yang diangkat di buku ini, bisa jadi landasan berpikir tentang bagaimana bersikap atau mengambil keputusan jika mengalami keadaan yang serupa.
Apalagi kisah manajemen ASTRA yang telah dibukukan ini, mengangkat begitu dalam filosofi CATUR DHARMA sebagai ideologi perusahaan. Jika semula mindset orang memandang bisnis dan perusahaan besar hanya dan hanya berorientasi pada peningkatan omset dan profit. Dengan membaca buku ini, mindset itu akan berubah.
Dalam filosofi CATUR DHARMA, pada dasarnya adalah semua tindak tanduk manusia harus kembali untuk kebaikan manusia lainnya, bahkan dalam bentuk bekerja di sebuah perusahaan. Tidak sekedar mengejar keuntungan material, ASTRA menanamkan kepada semua insannya bahwa perusahaan harus bisa memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa.
"Kebesaran Astra bukan pada jumlah profit atau inovasi teknologi baru yang dihasilkan,
tetapi ketika bisnis baru dan lapangan kerja terus tercipta"
Menjadi sukses bukan untuk dirinya sendiri, hal menakjubkan ini dibangun dan dimulai oleh si Om, panggilan akrab dari bapak William Soeryadjaya, pendiri ASTRA. Kisah hidupnya yang sulit di masa muda, karena menjadi yatim sejak usia 12 tahun, malah bisa menempa ketangguhan dan intuisi bisnis dari pak William.
Terus bisa berpikir dan tekun bekerja di masa sulit, hal inilah yang bisa mengubah mindset generasi muda, bahwa untuk menjadi sukses harus dimulai dengan berbagai fasilitas yang lengkap. Pak William salah satu contoh nyata yang harus diteladani.
Meskipun dalam perjalanan hidup dan bisnisnya, pak William kerap jatuh bangun, bahkan sampai pernah masuk penjara karena difitnah, dia tidak pernah menyerah. Tanpa takut, dia terus membangun bisnisnya. Seperti halnya kisah ASTRA yang dimulai dari perusahaan kecil.
Bersama Kian Tie, adiknya dan seorang sahabat baiknya Liem Peng Hong, pak William membeli sebuah perusahaan kecil yang beralamat di Jalan Sabang No.36, Jakarta. Perusahaan ini diberi nama Astra, yang diambil dari nama Dewi Astrea, dari mitologi Yunani, yang artinya terbang ke langit menjadi bintang.
Awal bisnisnya Astra mengalami kegagalan sampai jutaan dollar Amerika. Namun pak William terus menerus bangkit, bekerjasama dengan Pemerintah dan berbagai pihak untuk mengembangkan bisnisnya. Beralih dari perusahaan manufaktur menjadi perusahaan otomotif karena terbukanya peluang yang ada saat itu.
REDIRECT itu tidak masalah.
Jika kenyataan yang terjadi tak sesuai dengan tujuan awal kita, tak perlu putus asa. Tak perlu merasa gagal atau bodoh. Lakukan saja seperti yang pak William pilih, yaitu mengubah lini bisnisnya, menyambut peluang yang ada dan bersungguh-sungguh mengembangkan bisnis baru itu. Redirect, mengaatur ulang arah hidup baru dan ditekuni dengan sebaik mungkin.
Pernah suatu kali pak William nekad masuk ke industri baru tanpa penguasaan kompetisi. Hal ini membuat banyak orang sampai geleng-geleng kepala. Namun, otaknya lalu berpikir keras, siapa yang harus didekatinya untuk membantu merealisasikan mimpinya?
"terus berpikir keras dan mencari mitra kerja yang lebih hebat"
Ini adalah mindset yang sangat menarik. Jika ingin merencanakan sesuatu yang besar, jangan patah arang karena merasa tidak yakin atau tidak cukup pintar. Boleh saja mengerjakan sesuatu yang tampak di luar jangkauan namun peluang besar. Untuk mewujudkannya, kita bisa mencari mitra kerja atau pembimbing yang bisa menunjukkan arah mana yang harus dituju agar rencana kita berhasil.
Ketekunan pun tak selalu langsung berbuah sukses. Ada kalanya terjadi kegagalan dan penolakan dari mitra kerja yang dibidik. Hal ini membuat pak William kembali masuk ke dalam situasi kritis. Untuk mengatasinya, dia berdoa dengan sungguh-sungguh agar diberikan jalan keluar.
"Terkadang kita menganggap kemampuan diri terlalu hebat dan melupakan khasiat DO'A"
Saya terperangah beberapa kali ketika membaca lembar demi lembar buku ini. Sama sekali tidak menyangka bahwa perusahaan sebesar ASTRA dibangun setapak demi setapak. Yang ada di kepala saya, pebisnis biasanya hanya fokus untuk mengembangkan usaha, karena profit. Ini karena informasi dari media yang pernah saya baca.
Sedangkan ASTRA, tidak hanya itu. Perusahaan ini sangat berkomitmen menjadi bagian dari kemajuan bangsa Indonesia dengan berbagai program. Salah satunya adalah program pengentasan kemiskinan melalui pendidikan, yang ditulis pada halaman 423 di buku ini.
Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslin (YPA-MDR) mempunyai visi membantu sekolah tingkat dasar dan menengah di daerah pra-sejahtera. Programnya dalam bentuk pengembangan SDM, kurikulum dan manajemen sekolah yang profesional. Tujuannya adalah agar para siswa mampu meningkatkan kualitas hidup, serta memiliki karakter yang didasarkan pada nilai luhur bangsa Indonesia. Hingga tahun 2015, YPA-MDR telah membina 50 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sungguh menakjubkan kiprah ASTRA untuk kemajuan bangsa ini. Untuk kita yang belum mempunyai perusahaan sebesar ini, terus menanamkan mindset bahwa setiap tindak tanduk kita adalah juga untuk bangsa, adalah hal yang sangat bagus.
Dalam buku ini, tujuan ASTRA 2020 "Pride of The Nation" merupakan wujud ASTRA membantu pemerintah dalam membangun negara, agar maju dan bisa sejajar dengan negara maju dan besar lainnya. Kita pun perlu juga menanamkan semangat menuju kebanggan bangsa: on Becoming Pride of The Nation, dalam segala tindak tanduk.
Buku setebal 518 halaman ini yang ditulis oleh Yakub Liman, yaitu orang yang pernah memimpin Astra Management Development Institute (AMDI) pada tahun 2000-2008. Untuk menulis buku ini, dilakukan riset dan wawancara mendalam selama lebih dari setahun. Hasilnya adalah buku yang berisi pokok bahasan praktik manajemn dan kepimpinan insan Astra, dan diharapkan menjadikan sumber ilmu dan inspirasi bagi generasi muda bangsa.
Sungguh beruntung ada buku ASTRA: on Becoming Pride of The Nation yang memberikan saya semangat lebih tinggi lagi untuk bersungguh-sungguh berbuat sesuatu. Tidak ada kata terlambat untuk berbuat hal baru. Sama halnya seperti pak William yang masih bersemangat membangun bisnis baru di usia 70 tahun (hal.2). Buku ini rekomended banget untuk dibaca siapa saja, apalagi menjadi harta benda dalam keluarga.
Selamat ulang tahun ke 60 ASTRA, semakin sukses, berjaya dan semakin bermanfaat untuk bangsa.
Semoga menginspirasi,
Heni Prasetyorini