Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

Testimoni Menggunakan Pembalut Kain Dengan Teknologi Anti Bakteri

Tidak ada komentar

Pembalut kain semakin trending dibicarakan. Menarik sekali. Teringat waktu remaja tahun 90-an, dikenalkan pembalut kain dari bahan selembar handuk kecil oleh ibu, ketika baru pertama mendapatkan datang bulan. Ada yang mengalami juga?

Pembalut kain handuk ini tidak enak dipakai. Ketika dicuci kering, sering kainnya jadi mengeras dan tidak nyaman. Juga penggunaanya ribet. Supaya tidak bergeser, harus disematkan dengan peniti ke celana dalam. Jika tidak maka beresiko bocor atau darah menstruasi nanti meleber ke mana-mana. 

Mohon maaf saya nulisnya terang-terangan nih. Karena rasanya zaman sekarang sudah tidak perlu menganggap obrolan tentang mens dan pembalut wanita ini masih jadi sungkan dan saru. Setuju?


Mulai Tidak Nyaman Pembalut Sintetis

Nah, pengalaman tidak enak pakai pembalut kain handuk ini, membuat saya memakai pembalut sintetis sampai bertahun-tahun kemudian. Sampai saya berusia 40 tahun lebih saat ini. Dan saya santai-santai saja memakainya. 

Walaupun sudah mulai ada yang mengkampanyekan baiknya menggunakan Pembalut Kain, saya masih tak menghiraukannya. Ribet aja mikirnya gitu. 

Sampai akhirnya, beberapa bulan ini, atau hampir setahun lebih ya, rasanya semakin tidak nyaman memakai pembalut atau pantyliner sintetis itu lagi. Sering terasa mudah gatal, walaupun saya memilih yang tanpa zat wonder gel dan pewangi tambahan. 

Juga, bau darah menstruasi semakin tidak enak. Kadang anyir banget gitu. Padahal darah mens jaman masih remaja itu baunya khas saja, seperti banyak zat besi. Kalau pernah jari teriris pisau, atau gusi berdarah lalu kita menghisap darahnya atau mencium bau darahnya, nah darah mens yang begitu juga. Khas bau darah segar biasa. Bukan anyir, atau busuk. 

Saya kira, darah berbau ini karena kondisi saya kurang baik. Berbagai referensi lalu saya baca, untuk mengira-ngira apakah sebabnya. 

Tidak ada keputihan. Celana dalam selalu ganti baru, bahkan tiap mau sholat ganti, bisa lebih dari 5 kali sehari saya ganti. Dijaga untuk tetap kering dan segala prosedur kebersihan saya lakukan. Kecuali tidak saya gunakan Sabun Khusus daerah kewanitaan, karena saya tahu ini malah membahayakan pH normal dan kehidupan bakteri baik di situ. Saya gunakan air bersih seperti biasa saja. 

Tentang sabun ini, nanti saya bahas lagi kenapa tidak baik dipakai untuk daerah kewanitaan, hubungannya dengan pH dan bakteri. 

Sempat ada artikel dari media kesehatan yang menyebutkan, efek tubuh terlalu asam, salah satunya adalah darah haid menjadi lebih berbau. 

Nah, saya kira ini yang saya alami. 

Maka, saya berusaha mengatasinya. Mulai dari minum herbal jamu tradisional, lebih banyak makan sayur dan buah, juga sengaja membeli ekstrak propolis yang saya yakini memang manjur untuk meningkatkan derajat basa tubuh manusia. 

Namun, setiap kali datang bulan dan memakai pembalut sintetis, darah saya masih semakin bau tidak enak. 

Sempat saya berpikir, kenapa pas remaja atau masih muda dulu, ga ada masalah begini?

Kecuali memang lagi banjir atau belum sempat ganti pembalut saat sekolah/kuliah/ dalam perjalanan. 

Apakah karena metabolisme tubuh saya berbeda karena sudah mulai tua?

Atau, ada bahan kimia buatan tambahan di dalam pembalut yang berubah? tambah banyak atau gimana?

Browsing hal ini tentu tak habis-habis, bikin cemas, dan mulailah saya berpikir untuk mencoba menggunakan pembalut kain. 

Berbagai merk dan brand saya cari. Dan mencari mana yang terpercaya nih, dan beneran kainnya bagus, baik dan malah tidak bikin masalah baru. Secara udah umur segini. 

Sebenarnya, kalau saya melihat beberapa aktivitas teman penggiat kesehatan dan peduli perempuan, toh mereka mengajarkan cara menjahit pembalut kain dari bahan apapun, dan aman-aman saja. 

Namun, saya ingin menjadi pengguna yang yakin bahwa kain yang dipakai ini beneran nyaman dan aman. Pengalaman jaman remaja dulu pakai pembalut kain, tentu tidak enak kan. Saya tak mau asal beli online dan menyesal. 

Berbagai produk pembalut kain dengan harga beraneka ragam muncul di marketplace manapun. Satu demi satu saya baca detil produknya dan juga review pembelinya. 

Muncullah satu merk, YUSPIN, yang semakin membuat saya yakin karena ini ada website resminya juga dan saya ikuti lebih dari 1 tahun. Dari website disebutkan detil produknya, bahan kainnya bahkan ada pelapis kain dengan teknologi anti bakteri. Dari beberapa marketplace pun sudah banyak review bagus para pemakainya, walau memang harganya lumayan lebih mahal daripada lainnya. 


gambar pantyliner dari website yuspinofficial.com


Saya pun memilih membeli PANTYLINER

Harganya 125 ribu berisi 10 pcs, harga satu paket dengan pouch plastik. 


Kenapa beli pantyliner dulu?

Karena saya mau mencoba dulu kualitas bahannya. Dan untuk sehari-hari serta keperluan kalau pergi. Hasilnya alhamdulillah cocok banget. 

Kainnya halus, tebal, nyaman dipakai. Tidak ada bau sama sekali. Padahal jika saya pakai pantyliner sintetis, masih ada bau. 

Ketika saya pakai juga ketika mens di hari pertama, ketika darah masih belum begitu banyak, beneran darahnya tidak ada bau sama sekali. 

Jadi, betul juga saya lihat video singkat dari seseorang di tiktok, yang menyebutkan bahwa darah mens sebenarnya tidak bau, ada bau khas saja karena zat besi dalam darah. Dan yang membuatnya bau tidak enak itu karena bahan dari pembalut sintetis. 

Singkatnya begini, pembalut sintetis itu terbuat dari bahan selulosa atau serat sintetis yang harus di-bleaching  dulu supaya warnanya jadi putih bersih. Nah bahan pemutih inilah yang bereaksi dengan darah mens dan tubuh kita. Ada bahayanya juga sebenarnya jika terpapar terus menerus. Mungkin di usia 40 tahun lebih inilah tubuh saya bereaksi dengan munculnya bau darah mens yang kurang sedap, walau organ reproduksi saya tidak ada kendala dan penyakit apapun.

Dari sini saya pun makin yakin, PEMBALUT KAIN ini bisa jadi solusi jika anda mengalami masalah yang sama seperti saya. Atau bahkan ingin dikenalkan kepada anak gadisnya lebih dini. 

Selain keuntungan kesehatan, juga sedikit banyak kita bisa mengurangi sampah pembalut ini di bumi. 

Kebayang, ketika sekarang, bayi baru lahir sampai dia balita memakai diaper. Dan semua perempuan yang datang bulan memakai pembalut sintetis. Ditambah dengan beberapa lansia dan orang yang membutuhkan memakai diaper dewasa. Berapa jumlah tumpukan sampah bekas diaper dan pembalut ini di bumi?

Saya pernah menulis tentang diaper bekas, dan bertumpuknya sampah ini. 

Bisa baca:  WOW! Diapers Bekas Bisa Jadi Media Tanam dan Sumber Energi Terbarukan

Maka, keputusan memakai pembalut kain ini sungguh bagus. 

Apakah harus memakai merk yang saya tulis di atas? tidak juga. Saya pun tidak diendorse, ini murni testimoni saya sendiri. 

Ke depan, saya mungkin akan bisa full 100% memakai pembalut kain ketika datang bulan. Dan mungkin hanya butuh pembalut sintetis ketika masa deras darahnya dan sedang di luar rumah. Kalau di rumah saja, sebisa mungkin memakai pembalut kain karena bisa leluasa mencuci dan menjemurnya kapan saja. 

Apakah anda juga sudah mulai memakai pembalut kain?

Pentingnya Memperhatikan Kesehatan Mata di Masa Pandemi Corona

Tidak ada komentar
Di masa pandemi virus Corona COVID-19 ini, sejak Februari, saya dan suami juga anak-anak menerapkan karantina mandiri yang sangat ketat. Bisa dibilang 95% ada di rumah saja. Sisanya yang 5% adalah sesekali belanja ke tukang sayur, mengambil  uang cash di ATM dan juga membeli keperluan sekolah dan lainnya di luar.

Praktis, pekerjaan saya dan suami juga 100% online. Begitu juga dengan anak-anak. Mereka juga belajar online dari sekolahnya ditambah dengan mengisi waktu luangnya juga dengan menghadap ke layar kaca (sebut layar laptop dan ponselnya).

Bisa dibilang kami ini keluarga gadget atau keluarga digital atau sebutan apalah namanya. Pokoknya hari demi hari isinya yang tidak lepas dari komputer, laptop dan ponsel. Selain karena tuntutan pekerjaan dan kewajibab belajar di sekolah. Minat kami berempat pun sangat besar pada gadget dan teknologi di dalamnya. Nah imbas paling terasa adalah pada kesehatan mata kami.

Jika tidak diperhatikan, bisa saja ada efek buruk pada mata. Pernah anak sulung saya waktu remaja kena sindrom mata kering. Jadi matanya itu terasa gatal dan kering terus. Lalu ketika bangun tidur, akan banyak sekali kotoran mata. Tentu saja ada efek pusing.

Ketika kami ke dokter mata, beliau bilang itu adalah efek mata lelah dan juga kering. Memang tidak keliru, karena anak saya yang ini memang laptop-freak banget. Dia kuat berjam-jam lamanya di depan laptop. Dan susah diingatkan untuk berhenti sesekali untuk melihat ke luar kamar atau mengistirahatkan matanya.

Alhasil, pengobatan sindrom mata kering ini berlangsung cukup lama. Bahkan sampai hampir tiga bulan. Ditambah dengan alergi pada debu, angin dan sinar matahari. Cukup aneh juga ada efek alergi yang dulu tidak ada. Mungkin karena anak saya abai juga pada kesehatan tubuhnya, jadi imun makin turun, maka alergen pun mudah masuk dan menambah parah sindrom mata keringnya. Cerita lengkapnya bisa dibaca di sini.


credit: Anna di pexel.com 

Itu adalah kejadian sekitar empat tahun yang lalu. Sekarang mata anak saya relatif kuat dan aman. Dia juga lebih awas dan waspada untuk beristirahat dan menjaga kesehatan matanya. Secara rutin pun kami memeriksakan mata anak-anak ke dokter spesialis mata. 

Memang di optik sekarang sudah ada alat pemeriksa mata otomatis, namun kami lebih sreg langsung ke dokter saja dan ke rumah sakit yang bagus protokoler kesehatannya. Seperti di RS Mitra Keluarga Waru yang ada di Jl. Jend S Parman No.8 , Krajan Kulon, Waru, Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. 

Kami beruntung sekali bisa mengakses beberapa lokasi RS. Mitra Keluarga. Di rumah kami sendiri, dekat dengan RS. Mitra Darmo, karena akses rumah kami di Surabaya Barat yang lebih dekat ke jalan Darmo Permai letak rumah sakit tersebut. 

Namun, ketika kami berkunjung ke rumah pakdenya anak-anak di Perumahan Merpati Juanda Sidoarjo, kami pun tak risau saat harus ke rumah sakit. Kebetulan juga kantor suami memberikan jatah asuransi kesehatan untuk kami sekeluarga, saya dan anak-anak. Dan alhamdulillah, RS. Mitra Keluarga termasuk rumah sakit rujukan dari pihak asuransi dan kantor tersebut. 

Sejak anak-anak kecil, terutama anak kedua saya yang prematur itu, bisa dibilang "diramut" atau dirawat oleh RS. Mitra Keluarga. Beberapa cerita saya ketika anak opname di situ, saya tulis

Jika anda memerlukan tindakan medis yang baik dan ingin mendapatkan informasi cepat rumah sakit mana yang tepat, atau dokter mana yang baik, bisa mengakses HALO DOC

Halo Doc adalah platform kesehatan yang menyediakan berbagai fitur untuk membantu setiap orang bisa mendapatkan akses medis dan kesehatan yang cepat dan baik. Anda bisa mencari informasi dokter dan rumah sakit terdekat. Bisa juga berkonsultasi secara online dengan dokter sebelum akhirnya memutuskan ke rumah sakit. Mendaftar pun bisa dilakukan secara online di aplikasi Halo Doc, sehingga waktu lebih efektif tidak terbuang percuma untuk antri panjang. Apalagi di masa pandemi gini ya, antri itu juga bisa menambah resiko terpapar virus Corona. 

Begitulah, di masa pandemi gini, tidak cuma kesehatan tubuh untuk menghindari virus COVID-19 saja yang perlu diperhatikan ya. Kesehatan mata juga penting. Karena kita banyak bekerja dengan laptop dan gadget lainnya. 
Keep save and healthy ya kawan-kawan. 

Ketika Anak-Anakku Opname Karena Sakit Demam Berdarah di Waktu Kecil

Tidak ada komentar

Gambar ini sebenarnya diambil tahun 2013. Menjadi draft dan baru saya buka ulang sekarang, 7 tahun kemudian, tahun 2020.

Ini foto anak kedua saya, yang usianya sekitar 5-6 tahun waktu itu, dan diopname karena demam berdarah.

Ini adalah opname berturut-turut dari ketiga anggota keluarga saya di tahun 2013.
Pertama bapaknya anak-anak opname sakit typhus.
Lalu anak pertama, yang sekitar kelas 4 SD kena demam berdarah.
Lanjut adiknya ini kena demam berdarah juga. Sepertinya digigit nyamuk yang pernah nggigit kakaknya ini ya.

Postingan ini ketemu, ketika ada teman blogger yang mengatakan anak bungsunya yang masih kecil, sekarang terkena demam berdarah dan harus diopname.

Saya langsung ingat dua artikel yang pernah saya tulis tentang ini, siapa tahu jadi wawasan  buat teman-teman:
1. https://heniprasetyorini.blogspot.com/2013/04/anak-sulungku-terkena-demam-berdarah.html
2. https://heniprasetyorini.blogspot.com/2013/04/kisah-anakku-ketika-terserang-demam.html

Untuk cerita adiknya ini, sepertinya saya masih ingat persis.

Jadi waktu itu pulang sekolah gitu. Si adek ini masih berdiri lemas di bagian depan sepeda motor matic. Dia kan berdiri setengah duduk gitu. Kepalanya terkulai lemas di atas stand sepeda motor.

Dia lemas tidak berdaya dan tidak mau bergerak turun. Saya yang menjemputnya sekolah waktu itu.  Langsung berteriaklah saya memanggil suami di rumah, hmm..jadi ini kayaknya hari Sabtu karena suami libur kerja.

Saya teriak, "pak ini anakmu kok lemes banget katanya. Tolong digendong ke dalam."

Setelah nih bocah masuk rumah, karena udah waspada si kakak opname kemarin, langsung saya cek suhu tubuhnya dengan termometer dan seingat saya lumayan hangat gitu, mungkin 37-38 derajat Celcius. Dan saya periksa kulit tangan, kaki, perut, saya mencari bercak warna merah yang ternyata tidak ketemu.

Saya tekan paha anak itu dengan ujung jari, sambil bertanya, "sakit dek?"
Dia mengangguk.

"Badanmu capek semua ta?"lanjut saya.
Dia pun mengangguk. Bener-bener lemes ga ada tenaga.

Waduh curiga nih. Karena tanda-tanda demam berdarah juga badan linu semua, dan ketika persendian tulang ditekan, mereka sakit rasanya. Pegel gitu. *pengalaman menangani si kakak.

Perkara suhu tubuh sekarang ga demam, bukan jadi ukuran lagi. Karena ketika opname saya dapat penjelasan dan cerita teman sekamar, anaknya sakit tanpa gejala demam tinggi atau demam turun naik dan tanpa ada bercak merah di kulit.

Saya mengatakan ke suami, harus siaga jika ini beneran kena demam berdarah. Namun kami harus menunggu 3 hari dulu biar bisa terlihat hasilnya jika ingin nih anak dicek darah.

Seingat saya, malamnya nih anak mulai demam tinggi. Lalu terus demam gitu walaupun sudah dikasih obat penurun panas yang selalu saya sediakan di rumah jaman anak-anak masih bocah.

Dan di hari ketiga, udah nggak pakai babibu lagi, kami langsung ke rumah sakit dan cek darah. Namanya nih anak nggak tahan sakit, udahlah ambil darah dramanya heboh macam drama Korea. Teriak-teriak gitu sampai suster pada bingung.

Hasilnya positif demam berdarah. Baik, opname yang ketiga harus saya jalani lagi sebagai suster di rumah sakit ini.

Dibandingkan merawat si kakak, tentu ini bocah rada repot juga. Seingatku bulan puasa juga waktu itu. Tapi saya sedang datang bulan, jadi kebenaran ga puasa njaga bocah ga susah amatlah.

Si kakak dititipkan ke neneknya. Adik kandung saya rutin mengirimkan makanan untuk buka puasa sekaligus sahur. Makasih banget ya. Dan suami saya yang harusnya enak tidur di rumah, milih tidur di rumah sakit dan sahur di situ juga. Baru paginya pulang ke rumah untuk mandi dan berangkat ke kantor sambil mampir dulu bawain baju bersih untuk saya dan si adek ini.

Prosedur sakit demam berdarah yang opname ya standar. Diambil darah dan tes darah setiap hari. Minum obat dengan jadwal tertentu. Harus banyak minum yang efeknya banyak pipis juga. Jadi saya bolak-balik siaga pispot. Karena kalau ke kamar mandi dengan tangan diinfus kan repot.

Tapi ini anak ketika menjelang pulang, tidak ada reaksi telapak kaki gatal hebat di malam hari seperti kakaknya. Biasa saja.
Cuma rewelnya minta mainan, minta dijenguk kakaknya gitu padahal kan bulan puasa.

Udah dibawain puzzle, laptop netbook mini punya saya juga karena ada free wifi di kamar. Nonton film kartun Disney juga sepuasnya. Alhamdulillah ada fasilitas asuransi dari kantor suami, bisa dapat rumah sakit bagus. Walau nggak disediakan makanan untuk saya, penunggunya :)


pokoknya dibawa happy gitu prinsip saya jadi "suster" anak gini deh 


Saya ingat lagi, di tahun 2013 ini, kejadian opname berturut-turut itu ketika saya berencana mau kuliah lagi S2.

Jadi sudah daftar kuliah dan bayar sekitar 4 juta rupiah gitu. Udah menyerahkan berkas lengkap. Tinggal menunggu pengumuman diterima dan registrasi.

Tapi nih 3 laki-laki di rumah kok pada gantian opname. Jadi saya senewen sendiri dan merasa bersalah. Mbatin gitu, apa karena saya lalai ya? apa artinya ini nggak boleh kuliah lagi ya?

Sambil merawat mereka, sambil mikir juga, diteruskan apa nggak rencana kuliahnya?
Kalau berhenti, kok sayang duit 4 juta melayang. Diteruskan apa ya sanggup?

Ya begitulah ibu-ibu.
Tapi akhirnya, rencana kuliah lanjut. Walau ada juga  drama sakit-sakit gini di antara mereka bertiga. Alhamdulillah bisa lulus tepat waktu dan cum laude juga.

Ending cerita nggak nyambung sih ya, cuma ngasih semangat aja ke sesama ibu-ibu, siapa tahu ada yang sedang mengalami :)

Asal kita sendiri sehat, tetep sehat, jaga tetap sehat, maka tugas mendadak ajaib semacam merawat keluarga begini, pasti bisa kita lewati sambil melanjutkan langkah untuk bisa maju ke depan.

Sulit sih. Banget malah. Tapi ga juga harus berhenti.

Oke gitu sharing saya, semoga ada gambaran tentang suasana saat anak demam berdarah dan harus opname ya. Sekarang obat dan suplemen jauh lebih banyak dan canggih. Ortu juga bisa order food delivery, ga akan kelaparan dan bingung macam saya 7 tahun lalu itu.

Semangat. Salam sehat. Salam untuk keluarga :)

Tetap Tegar Jadi Perempuan Dengan Multivitamin

Tidak ada komentar

Multitasking

Being a mom, is a new journey to be a master of multitasking. Menjadi seorang ibu adalah sebuah perjalanan baru menjadi manusia ajaib yang ahli melakukan beberapa hal sekaligus. Multitask.

Ajaib?
Ya, karena tanpa perlu adanya pelatihan tertentu, seorang ibu otomatis saja bisa melakukan semua hal dalam satu waktu. Misalnya menggendong anak, sambil menyusuinya, sambil membersihkan telinga anaknya, sambil berjalan kesana kemari dari dapur menuju tempat mesin cuci baju. Ya, semuanya bisa dilakukan sekaligus. Bahkan sesekali sang ibu mampir ke meja makan, mencomot beberapa potong tahu goreng untuk pengganjal lapar saat menyusui.  Hitunglah berapa jumlah pekerjaannya? Mau ditambahin lagi? bisa!

perempuan lebih terorganisir saat berada di bawah tekanan. “Mereka menghabiskan lebih banyak waktu di awal untuk berpikir.


Hal itu menunjukkan bahwa dalam situasi stres dan kompleks, perempuan lebih mampu berhenti dan berpikir apa yang terjadi di depan mereka.” Secara keseluruhan mereka menyimpulkan, perempuan mempunyai keunggulan lebih dari laki-laki dalam hal multitasking. Atau, setidaknya dalam situasi tertentu

Siklus menstruasi menjadi faktor penentu yang membedakan kemampuan pria dan wanita saat menangani beberapa tugas secara bersamaan

fase menstruasi berpengaruh terhadap kemampuan spasial perempuan. Kemampuan spasial sangat penting karena menentukan kemampuan menggabungkan beberapa tugas yang berbeda sekaligus

perempuan butuh seng saat siklus menstruasi

Kemampuan spasial wanita berbeda-beda dalam siklus menstruasi. Kemampuan meningkat di sekitar masa menstruasi dan jauh lebih rendah di masa subur, saat kadar estrogen tinggi," katanya. Artinya, perbedaan kemampuan multitasking pria dan wanita tidak kentara saat wanita sedang menstruasi.

Untuk perempuan. Suplemen multivitamin dirancang untuk wanita di tahun-tahun subur. Ini termasuk nutrisi untuk jumlah yang sesuai dengan kebutuhan perempuan usia 18-50 tahun. Multivitamin juga mengandung lebih banyak zat besi dan asam folat untuk membantu mencegah cacat lahir pada wanita yang hamil. 

Ketika perempuan berhenti menstruasi, zat besi sangat diperlukan.

Pada berbagai tahap kehidupan, kebutuhan gizi Anda berubah, dan multivitamin yang dipilih dengan baik dapat memastikan Anda mendapatkan semua nutrisi yang Anda butuhkan sebagai kebutuhan Anda,

Jangan berlebihan
Hindari multivitamin yang melebihi 100 persen dari nilai harian yang direkomendasikan, karena suplemen selain nutrisi dalam makanan, dan beberapa dalam dosis besar, dapat menjadi beracun.

Multivitamin modern tersedia dalam berbagai formula yang bertujuan untuk membantu orang-orang dengan kebutuhan gizi tertentu atau kondisi.






7 karakter perempuan sukses
passion
kerja keras
fokus
dorongan
kreatif
melayani
gigih
percaya diri

5 skill agar sukses bekerja
communication
team player
analysis and research
tech savvy
adaptability


Review Minum Teh Bunga Lavender

1 komentar
Jujur saja, ini baru pertama kalinya saya dan keluarga minum teh tapi bukan dari teh. Maksudnya dari bahan lagi seperti bunga kering, ilalang, daun herbal lainnya juga yang sudah dikeringkan. Termasuk teh dari bunga Lavender yang sudah dikeringkan.



review teh bunga lavender kering prasetyorini dot com

Ini juga pertama kalinya saya melihat dan memegang langsung bunga itu. Ternyata berbentuk bulir-bulir kecil berwarna hijau dan ungu. Tidak sebesar perkiraan saya ketika melihat gambarnya di iklan produk anti nyamuk.

Loh anti nyamuk? iya, kalau ingat Minyak Telon dengan aroma lavender untuk melindungi bayi anda dari gigitan nyamuk. Ada kan varian ini di beberapa produk anti nyamuk. Saya bahkan berseloroh ke anak saya yang heran dan bertanya, itu teh apa ma?. Saya menjawabnya, ini teh autan :)


review teh bunga lavender kering prasetyorini dot com

Tapi tujuan saya ingin mencoba teh lavender, bukan ingin jadi manusia kebal nyamuk. Melainkan ingin bisa tidur lebih nyenyak. Beberapa minggu ini, saya dan suami suka sulit tidur di malam hari. Glisak glisik gelisah sendiri, ga tau apa penyebabnya. Mungkin capek. Mungkin banyak pikiran yang terpendam. Ya mau bagaimana lagi, ada wabah pandemi virus Covid 19 di Indonesia dan negara lain yang membuat beberapa hal menjadi lebih sulit. Biar wajah udah diatur selempeng-lempengnya. Sok santai sok biasa. Tetep aja rasanya cemas, khawatir, bingung harus bagaimana dan sampai kapan ini semua akan berakhir. Mau optimis dan pesimis kok tipis bedanya. 

Nah saya khawatir juga jika terus menerus susah tidur, kekebalan tubuh kami berdua akan turun. Dan resiko terdampak paparan virus baru ini semakin besar. Sementara kami harus bertanggung jawab penuh mengurus keluarga besar dan juga anak-anak. 

Beruntung saya mengikuti satu instagram story teman yang membagikan beberapa produk teh bunga kering yang dia pamerkan. Saya tertarik dan menanyakan di mana tempat membelinya secara online. Karena Social distancing tidak memungkinkan untuk keluar rumah saat ini. Dan memang saya cenderung beli online saja sih sekarang. Lebih efektif dan hemat waktu. 


review teh bunga lavender kering prasetyorini dot com

Saya memesan beberapa jenis bunga kering, daun kering dan ilalang yang bisa dijadikan teh herbal atau teh kesehatan. Nanti satu per satu akan saya bagikan reviewnya di blog ini. 

Nah karena baru pertama kali, saya tidak tahu penampakan teh lavender ini seperti apa. Apakah bening saja, atau berwarna ungu. Ketika saya menuangkan air mendidih di cangkir dan memasukkan 1 sdt bunga lavender, tampak seperti gambar di atas. Air tetap bening sampai sekitar 5 menit kemudian. Harum baunya wangi persis seperti produk anti nyamuk yang saya sebutkan tadi. 

Jika tidak pernah minum teh dari bunga yang berbau harum khas begitu, ya rasanya aneh. Sekali lagi di benak saya seperti sedang menyedot lotion anti nyamuk hahaha. Tapi saya coba tahan, karena ingin malam ini bisa tidur nyenyak. 


review teh bunga lavender kering prasetyorini dot com

Malam itu saya minum teh bareng suami. Dia sengaja membiarkan bunga terendam lebih lama. Sekitar 10 menit lebih. Dan hasilnya air bunga itu berwarna lebih gelap. Seperti coklat teh pada umumnya. Dan itu sepertinya yang paling benar. Saya terlalu cepat. 

Setelah air teh habis, saya merebus air lagi sampai mendidih. Lalu menuangkan lagi air panas ke cangkir, ditutup dulu dengan tutup gelas, lalu saya biarkan semalaman sampai besok pagi. Hasilnya air semakin gelap. Sepertinya zat dari bunga lavender kering ini sudah terekstrak maksimal. 

Kebetulan saya waktu itu puasa, jadi memanfaatkan teh bunga lavender ditambah madu dan es batu untuk takjil. Rasanya segar. 

Nah bagaimana efeknya setelah minum teh lavender pertama kali?
  • Entah sugesti atau beneran, saya tidur lebih cepat dan lebih nyenyak daripada sebelumnya. Ada gelisah juga di awal, tapi pas tidur beneran plesss nyenyak. 
  • Efek baik untuk anak kedua saya, yang sejak kecil itu tiap tertawa pasti batuk. Seperti ada dahak kental di kerongkongannya gitu. Sampai dia umur 13 tahun sekarang ini, tetap begitu. Tiap ketawa batuk. Nah setelah sekali minum teh lavender (dipaksa ibunya), saya perhatikan ketika dia tertawa sudah tidak pakai batuk lagi. Sepertinya dahaknya mencair dan tidak menahan nafasnya atau menggumpal atau apalah seperti saat dia kecil. 
  • Yang menyenangkan juga, bau mulut saya jadi bagus. Tidak bau seperti bau asam lambung gitu. Jadi sepertinya lavender ada khasiat ke asam lambung juga. Ke sistim pencernaan. 
Jadi, saya itu peminum kopi sejak SD. Jaman harus belajar ujian akhir EBTANAS, saya sudah bela-belain begadang biar bisa masuk SMP negeri. Nah itu berlanjut sampai sekarang. Setiap hari saya harus minum kopi. Kopi sifatnya asam banget, terutama kopi instant. Dan saya cocok dengan kopi instan. Kalau minum kopi tubruk, perut saya malah sakit. 

Banyak minum kopi tentu saja asam lambung meningkat. Dan itu bisa naik sampai jadi ke bau mulut yang menyengat dan nggak enak banget. Bikin nggak PD sama sekali deh. 

Nah, ketika minum teh lavender ini, saya rasakan di perut rasanya enteng gak begah atau mbesesek gitu. Perut biasa aja rasanya, ringan. Dan bau mulut saya tidak menyengat seperti biasanya. 

Setelah minum teh ini, keesokan harinya saya mencoba varian teh bunga lain. Kali ini bunga rosella ungu. Lalu esoknya lagi saya mencoba campuran teh dari bunga rosella ungu dan daun kelor kering. 

Nanti akan saya review lagi hasilnya bagaimana. 

Ada yang sudah rutin minum teh herbal dari bunga kering atau daun kering begini?














Jamu Corona Dari Bahan Rempah Indonesia

2 komentar
Jamu Corona? 
Iya maaf, ini ikutan istilah yang disematkan ibu-ibu penjual jamu godok (rebusan) yang biasa lewat depan rumah. 

Jamu godog alias jamu dari rebusan aneka rempah-rempah. Kalau di Jawa terutama, macem-macem jamunya. Ada jamu kunir asem, beras kencur, temulawak, kunci suruh dan yang wajib ada adalah sinom. 

Kebetulan, ketika virus corona terbaru alias covid-19 merebak, eksistensi jamu herbal rebusan ini muncul ke permukaan. Disebutkan jamu herbal atau minuman berbahan rempah tradisional Indonesia ini banyak khasatnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Serangan virus bisa tidak berarti ketika tubuh manusia sudah sehat dari sananya. Sekalipun covid-19 masuk, dan menimbulkan gejala sakit sedikit, jika tubuh kuat maka proses penyembuhan bisa berhasil dengan cepat. 

Mulai deh viral lagi atau ngetrend gitulah, ibu-ibu di rumah membuat sendiri minuman herbal dari berbagai bahan rempah. Karena minum jamu demi bebas dari serangan virus, maka disebutlah Jamu Corona. Nyambung kan? :)

Termasuk saya ini. 

Berkat merebak corona, jadi rajin membuat minuman kunyit asem. Bahan kunyit, asam jawa matang dan temulawak. 




Cara bikinnya gampang-gampang saja. 

Resep Minuman Kunir Asem:

Sejumlah kunyit dicuci lalu dipotong tipis (bisa digeprek atau diparut). Tambahkan temulawak (jika ada sih kalau saya, yang penting kunyit). 
Lalu dicampurkan dengan sejumlah asam jawa matang.

Semuanya ini dimasukkan ke panci berisi air mentah. Pertamanya saya pakai aqua, habis itu berat di ongkos. Aqua galon jadi cepet habis. 
Selanjutnya saya akali, pakai air dari olahan Pure it. 
Dah ini lebih aman daripada pakai air PDAM langsung atau beli air isi ulang. Untung sempat beli Pure it jaman itu. Harganya sekitar 600ribuan ya, mungkin sekarang sudah sekitar 700ribuan. 

Pastikan campuran mendidih dengan baik ya. Lalu tambahkan gula pasir dan gula jawa merah jika suka. Ada teman saya yang lebih suka tanpa gula, ya ga masalah. 

Kalau ibu saya, kadang bikin minuman herbal gini tanpa gula. Kalau mau minum aja, di gelasnya dimasukkan dulu sejumlah gula batu. Baru diaduk rata. Kata ibu ini lebih jamu. 

Yang penting, tambahkan juga satu sendok teh garam dapur. Garam? Iya beneran garam. Biar minuman herbal anda nggak cemplang atau hambar. Ada gurihnya dikit gitu. Coba deh. 

Selesai mendidih, matikan kompor. Tutup pancinya dan biarkan meresap sampai hangat dan dingin, baru disaring, masukkan botol kaca dan simpan di kulkas. 
Sip dah punya stok minuman rempah di rumah. 

Minumnya secukupnya juga ya. Jangan dijadikan pengganti minum air putih. Melainkan, tetep kudu banyak minum air putih walau sudah minum jamu. Kasihan lever capek nanti kalau tubuh kebanyakan jamu tanpa dibilas air putih sama sekali. Bahaya juga. 

Minuman kunir asem ini, kalau bisa ditambah dengan daun pohon asem muda, yang dicampur saat rebusan, maka disebut minuman SINOM. 

Sinom ini minuman hiburan setelah orang Jawa minum jamu. Ibu saya menjadi penjual jamu sejak muda sampai saya SMP. Udah puluhan tahun. Jualan jamu seduh beraneka merk legal seperti Jamu Jago, Jamu Iboe, Nyonya Meneer. 
Jamu seduh ini pahit rasanya. Sebagai pendamping, akan disajikan dengan sinom yang manis kecut segar. 

Saat ini saya sudah jarang sekali minum jamu seduh. Tetapi adik dan ibu saya masih rajin minum itu. Sekarang saya bikin minuman rempah macam kunir asem ini dulu. Karena bisa dikonsumsi anak dan suami di rumah. Badan segar, hati riang karena mereka suka minuman siap saji dari kulkas gini.
Silahkan dicoba ya di rumah, bikin Jamu Corona. 







Menilik Fasilitas Kamar Lengkap Beserta Tarif di Siloam Hospital Kebon Jeruk

Tidak ada komentar
Rumah sakit yang berada di Jakarta sebagai ibukota memang bisa di bilang merupakan rumah sakit yang memiliki standar terbaik di dalam dunia kesehatan. Dari sekian banyaknya rumah sakit yang tersedia di Jakarta, salah satu pilihan terbaik untuk Anda khususnya warga Jakarta adalah Siloam Hospital Kebon Jeruk  Rumah sakit yang satu ini merupakan rumah sakit ternama yang tentu saja memiliki begitu banyak keunggulan di dalamnya sehingga banyak sekali menjadi rujukan dari rumah sakit lain yang memang membutuhkan bantuan berupa peralatan medis hingga dokter ahli yang tersedia secara lengkap di rumah sakit Siloam ini.

halodoc siloam hospital kebon jeruk

Keberadaan rumah sakit di setiap daerah dan kota di seluruh Indonesia tentu saja adalah hal yang sangat penting yang mana rumah sakit yang ada tentu saja disediakan untuk bisa memberikan bantuan pertolongan pertama untuk semua orang yang datang untuk berobat atau juga untuk melakukan pemeriksaan rutin yang semuanya akan dilakukan di rumah sakit. Keberadaan rumah sakit tersebut tentu saja juga harus bisa untuk di dukung dengan peralatan medis yang lengkap dan tentu saja ahli medis atau dokter ahli yang memang professional yang mampu untuk memberikan pertolongan dan juga tindakan medis penting lainnya dengan baik dan tepat.

Untuk rumah sakit seperti Siloam yang lokasinya sendiri berada di Jakarta Barat yang merupakan rumah sakit ternama dengan gedung yang cukup besar ini di dalamnya memang tersedia dengan lengkap semua peralatan medis yang akan di pakai oleh tim medis dan dokter untuk bisa memberikan pertolongan cepat dan tepat kepada setiap pasien yang di rawat. Fasilitas yang tersedia di Siloam tentu saja yang sangat penting juga adalah kamar, yang akan menjadi tempat untuk setiap pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut dan lebih mendalam. Berikut ini adalah fasilitas kamar yang berada di Siloam Hospital Kebon Jeruk beserta tarifnya yang harus Anda tahu, antara lain sebagai berikut ini:

  • Tipe kamar Basic: Tarif 275 ribu rupiah.
  • Tipe kamar Standard: Tarif 550 ribu rupiah.
  • Tipe kamar Deluxe: Tarif 750 ribu rupiah.
  • Tipe kamar VVIP: Tarif 1,5 juta rupiah.
  • Tipe kamar Suite: Tarif 2,6 juta rupiah.
  • Tipe kamar Executive Suite: Tarif 3,2 juta rupiah.

Layanan kamar tentu saja hal yang sangat penting juga yang ada di dalam rumah sakit. Pelayanan kamar yang bagus dengan fasilitas lengkap yang memadai tentu saja sangat dibutuhkan oleh semua pasien yang nantinya akan di rawat. Kamar yang nyaman tentu saja yang mampu untuk memberikan dan menyediakan fasilitas yang mampu untuk membuat pasien dan keluarga yang ada di dalam kamar tersebut mampu merasa nyaman dengan kondisi yang ada di kamar. Untuk setiap tipe kamar yang ada di Siloam tentu saja memiliki keunggulan masing-masing di setiap tipe kamar yang tersedia disana.


Siloam Hospital Kebon Jeruk yang menyediakan banyak pilihan kamar tentu saja bagian dari memberikan layanan yang terbaik kepada semua masyarakat di Indonesia khususnya Jakarta yang memang membutuhkan pelayanan terbaik untuk kesehatan mereka atau keluarga. Kamar yang lengkap tentu saja akan membuat pasien juga merasa nyaman sehingga bisa beristirahat dengan baik dan bisa sembuh dengan cepat agar kesehatan mereka bisa pulih kembali dengan penanganan yang terbaik yang diberikan pihak Siloam.

Tips Menggunakan Sunblock Yang Benar


Sinar UVA dan Sinar UVB bisa menyebabkan kulit terbakar serta memicu keriput, flek hitam dan penuaan dini pada kulit. Tidak hanya sampai itu memang sinar radiasi tersebut juga dapat merusak DNA sehingga meningkatkan resiko kanker kulit. Tentu saja untuk perlindungan dari sinar UVA dan UVB gunakanlah sunblock yang mengandung SPF atau sun protection factor. Pemakaian sunblockpun harus benar walaupun ketika kamu sedang menggunakan make up secara bersamaan. Pentingnya pemakaian sunblockpun juga harus diperhatikan. Terutama saat jam 09.00-15.00 di luar ruangan walaupun cuaca sedang mendung, sinar UV tetap aktif memancarkan radiasi yang berpotensi merusak kulit. Maka, jangan lupa memakai sunblock wajah dalam rutinitas make up harian.

krim tabir surya nivea
credit: nivea.co.id

Banyak wanita yang bingung ketika menggunakan make up tetapi juga memakai sunblock saat beraktivitas diluar ruangan. Nah, karena masih banyak yang belum paham cara memakai sunblock wajah yang juga dibubuhi make up disini akan dijelaskan tips menggunakan sunblock dan make up secara bersamaan. 

      Pertama, Memilih sunblock wajah dengan SPF minimal 30. Karena untuk aktivitas sehari hari cukup gunakan sunblock dengan spf 30. Apabila akan beraktivitas sepanjang hari ditempat yang terkena sinar matahari langsung. Disarankan menggunakan sunblock wajah dengan SPF 50.
Penggunaan sunblock disarankan 15-30 menit sebelum beraktivitas ke luar. Pemakaian sunblock pada wajah meski sedang beraktivitas ditempat yang teduh atau dalam ruangan. Dikarenakan sinar matahari tetap dapat memancarkan radiasi. Jadi, saat beraktivitas bagaimanapun cuacanya tetap gunakan sunblock yang dilengkapi SPF. 

      Kedua, Mengoleskan sunblock ke seluruh area sekitar wajah. Sebelum menggunakan make up, jangan lupa oleskan terlebih dahulu sunblock ke seluruh wajah. Pastikan anda benar benar mengoleskan secara merata sampai daerah leher dan telinga.

Ketiga, langsung saja aplikasikan make up seperti biasanya. Pada umumnya masalah yang akan dihadapi ketika sudah diaplikasikan adalah terjadinya penumpukan antara lapisan sunblock dan alas bedak. Antara lapisan sunblock dan alas bedak akan membuat kesan tebal pada wajah sehingga seperti menggunakan topeng. Agar hal ini tidak terjadi jangan lupa pakailah alas bedak atau foundation tetapi yang bertekstur ringan. Setelah itu, dilanjutkan dengan bedak padat karena partikelnya dapat menahan sunblock dan pelemba pada tempatnya. Jangan lupa memilih bedak padat yang mengandung SPF.

Keempat, Jangan melupakan bagian bibir. Bibir juga memerlukan perlindungan dari sinar UV yang membawa dampak buruk bagi kulit dan bibir. Oleskan pelembap bibir atau lipstick yang memiliki kandungan SPF 15 untuk menghalau UVA dan UVB. Ingat jika berangtivitas diluar ruangan, pilihlah yang memberikan hasil akhir matte. Pasalnya lipstick atau lipgloss yang mengkilap malah menarik lebih banyak sinar UV.

Dengan ini mengatasi masalah kulit yang ada nivea.co.id hadir dengan berbagai macam sunblock dengan berbagai perlindungan SPFnya. Produknya seperti Nivea Sun Face Protec dan White Cream SPF 50. Dalam sunblock ini didalamnya sudah diperkaya formula active whitening complex yang mampu menjaga kecerahan kulit sehingga tidak usah takut kulit menjadi kusam karena berenang. Lalu ada sunblock Nivea Daily Potection Sun lotion SPF 33P nah jika dalam produk ini didalamnya sudah dilengkapi vitamin C dan antioksidan yang berfungsi untuk melawan radikal bebas yang disebabkan oleh polusi dan sinar matahari langsung. Tidak perlu khawatir juga kulit menjadi kering karena terdapat kandungan hydra ID yang membantu melembabkan kulit. 

Koyo Demam, Pertolongan Pertama Untuk Si Kecil yang Panas

Sebagai orang tua, bunda tentu tidak ingin melihat si kecil sakit. Tetapi itulah proses perkembangan dirinya dimana mengalami sakit adalah hal yang wajar terjadi pada si kecil. Demam merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh lebih dari 370 C. Tubuh si kecil menjadi panas dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Apalagi jika si kecil sedang berada di masa emas pertumbuhan, keceriaan dan aktivitasnya tentu terganggu karena mengalami demam.

Selain sebuah penyakit, demam ternyata juga menjadi salah satu dari pertanda penyakit lain yang ada di dalam tubuh. Demam bisa menjadi reaksi atau sinyal bahwa tubuh sedang terserang virus yang bisa menyebabkan flu, batuk, pilek dan penyakit lain. Anak – anak yang masih kecil tentu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih rentan dari orang dewasa. Sehingga, jika demam terjadi, sebaiknya segera lakukan penanganan yang tepat.

koyo demam hansplast
credit: id.hansaplast.co.id

Berikut langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi demam pada si kecil :

1. Mengenali Gejala Demam 
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan yaitu mengetahui gejala yang terjadi. Misalnya seperti :
  • Mengeluh Pusing : selain demam, anak-anak biasanya juga akan mengalami pusing sebagai gejala lain yang terjadi. Karena suhu tubuh yang tinggi dan rasa panas di tubuh inilah yang menjadi penyebab anak-anak menjadi pusing.
  • Bernafas Menggunakan Mulut : Demam yang terjadi saat tubuh panas biasanya juga akan menyebabkan anak-anak sulit bernafas. Sehingga, mereka biasanya akan bernafas menggunakan mulut.
  • Wajah yang Berubah Menjadi Memerah : karena suhu tubuh yang dalam kondisi panas, bisa membuat wajah si kecil menjadi memerah.

2. Tidak Membiarkan Anak Menggunakan Pakaian Terlalu Banyak
Saat anak mengalami demam, suhu tubuh tentu berada di kondisi yang panas. Menggunakan jaket saat tubuh panas adalah sebuah mitos, maka bunda harus mengurangi penggunaan pakaian yang tidak perlu. Gunakan pakaian yang tipis dan ringan sehingga saat anak berkeringat, bunda dengan mudah bisa mengganti pakaian pada anak

3. Memberi Minum
Setelah memastikan anak menggunakan pakaian yang nyaman, selanjutnya berilah dia minum air putih yang cukup. Karena saat suhu tubuh panas, maka dehidrasi mudah terjadi. Suhu tubuh yang panas dan terus menerus dan berkeringat bisa menimbulkan kekurangan cairan atau dehidrasi.

4. Mengambil Tindakan Pertama
Setelah mengetahui gejala yang dialami, bunda tidak perlu bingung dan khawatir. Mengambil tindakan pertama yang tepat adalah penting. Jika biasanya bunda mengompres si kecil yang sedang demam, nah, kini bunda tidak perlu repot lagi. Bunda bisa menggunakan koyo demam sebagai solusi mengatasi panas pada anak. Sebaiknya bunda menghindari penggunaan obat karena lebih baik menggunakan koyo demam yang lebih praktis.

Nah, bagi bunda yang sedang mencari koyo demam dengan kualitas terbaik, Hansaplast solusinya. Koyo ini berbentuk seperti plester atau patch yang berbahan gel. Tak hanya itu, keunggulan lain dari koyo demam dari Hansaplast yaitu memberikan efek dingin yang bisa membantu menurunkan panas pada si kecil.


Cara penggunaannya pun cukup mudah, yaitu :

1. Pastikan bagian dahi dalam keadaan bersih dari keringat sebelum koyo demam digunakan
2. Buka bagian lapisan plester kemudian tempelkan pada dahi anak
3. Penggunaan koyo demam tidak boleh lebih dari 8 jam sehingga harus dilakukan penggantian berkala

Koyo demam ini bisa digunakan oleh anak – anak mulai dari usia 1 tahun dan orang dewasa juga bisa memakainya. Untuk menjaga khasiatnya, simpanlah produk ini di suhu ruangan. Koyo ini hanya produk yang bisa digunakan untuk penggunaan luar dan tidak boleh ditempel di bagian kulit yang terluka. Agar efek dingin segera meresap, sebaiknya segera gunakan koyo sesaat setelah dibuka. Pemakaian harus dihentikan apabila terjadi reaksi seperti alergi dan munculnya kemerah – merahan. Produk ini tidak disarankan digunakan oleh ibu hamil. Untuk mendapatkannya pun cukup mudah karena tersedia di apotek dan minimarket terdekat.

WOW! Diapers Bekas Bisa Jadi Media Tanam dan Sumber Energi Terbarukan

5 komentar
"Gubernur Jatim digugat karena limbah popok bayi"
Headline berita di televisi itu membuat saya kaget. Wah, kok baru dengar beritanya ya. Sebagai emak-emak biasa alias orang awam masalah hukum. Saya kaget juga kenapa pak Gubernur yang dituntut. Dari benak saya langsung terbersit saja spontan gitu, bukannya ini salah kita semua ya?
Yang pasti paling bersalah menurut saya, ya orang yang membuang popok bayi bekas pakai itu ke sungai atau kali Surabaya. Kok ya mentolo kalau kata orang Jawa. Kok ya tega. Berita lengkapnya seperti berikut ini:



Langsung juga saya teringat bahwa hampir setahun lalu, saya membuat draft tulisan tentang teknologi untuk mendaur ulang popok bayi sekali pakai, atau lazim disebut diapers. Catatan saya yang ditulis manual di buku itu, hilang entah kemana. Akan tetapi konsep teknologi itu masih saya ingat. Dan pasti akan mudah juga untuk melacaknya kembali melalui strategi browsing :)


Baiklah, lanjut ke persoalan menangani sampah diaper atau popok sekali pakai. Sebentar, saya mau ambil nafas dulu karena mengulik persoalan sampah, lingkungan dan kesehatan biasanya butuh nafas yang panjang. Karena hal ini tidak bisa diselesaikan dalam satu kali gebrakan apalagi hanya dengan menulis satu artikel saja. 

Saya mau curhat dikit, kalau sering terperangah dengan kebiasaan dan juga keberanian sebagain mamah muda zaman now, untuk memakaikan diaper pada bayinya yang baru lahir, selama 24 jam sampai anaknya menjelang saat harus bisa ke toilet secara mandiri.

bayi dan diapers
Terperangah, karena kalau dulu, jaman saya melahirkan bayi, pasti ada larangan begitu rupa untuk bayi lahir, termasuk penggunaan popok. Biar kata kita, emaknya, jadi capeknya luar binasa, tuh bayi lahir harus dikenakan popok kain yang harus dicuci jika kotor. Saya menggunakan diaper hanya untuk saat yang sangat genting. Misalnya mau imunisasi ke dokter. Atau ada perjalanan dari rumah menuju rumah kakek nenek dari anak saya. Atau kepepet banget, popok kain belum ada yang kering, dan itu musim hujan berkepanjangan. Susah bookk, tapi ya itulah jaman saya. 

Nah, dengan kebiasaan baru para sebagian mamah ini, bisa terhitung berapa jumlah diaper bekas setiap harinya ya? wih nggak kebayang. Pantesan di Kali Surabaya aja tercyduk sampai 200 kg popok bekas. Kalau 200 kg daging sapi, kan lumayan tuh dijadikan bakso jadi berapa butir? *alur berpikir emak-emak banget dah #peace.

Oke baiklah, saya tidak ingin memicu polemik penggunaan diaper ya. Karena anak saya udah pada berkumis, jadi ini bukan ranah saya lagi. Tapi ijinkan saya membagi hasil browsingan tadi, bahwa ternyata DIAPER BEKAS ini bisa diolah loh say. Bisa dijadikan ini, itu bahkan anu. Lengkapnya saya tuliskan per poin dan dalam kalimat yang sederhana ya. Biar bisa dicerna kalimatnya sambil nunggu mesin cuci anda bekerja :)

1. Diapers Bekas  Diolah Menjadi Media Tanam

Nah loh, keren kan ya. Prinsipnya begini nih. Di dalam diapers, kan ada gel. Gel ini biasanya bertugas menyerap cairan, atau air pipis anak-anak kita, sehingga nanti tidak mbleber kemana-mana. Nah, kabar baiknya, gel ini masih bisa digunakan kembali. Jika dikeluarkan dari diaper dan dicampurkan ke media tanaman, seperti humus, kompos dan sebagainya, akan membantu penyerapan air lebih baik lagi. Air lebih awet nancep di media tanam itu gitu. Jadi misalnya kita ninggalin rumah beberapa hari, tanaman kita nggak akan kering kerontang kehabisan air. Ada gel dari bekas diaper tadi, yang mengeluarkan air sedikit demi sedikit untuk tanaman kita. 

Bagaimana caranya?
Anda bisa lihat di Kabar Tani dan Instructables.com 

Cara ini sudah diterapkan dan berhasil loh di Malang, beritanya di Surabaya Tribun News
Media Tanam dari Pampers Bekas di daerah Malang
Malah ada beberapa pelajar Mts di Lamongan, melakukan penelitian untuk membuat media tanam hidroponik dari bekas diaper ini, seperti yang dilansir di NEWS DETIK COM


Nah, kece kan??
Jadi, ibu-ibu, bapak-bapak, pengelola Day Care dan semua yang terkait dengan penggunaan pospak (popok sekali pakai) atau diapers ini. Coba ikuti beberapa langkah daur ulangnya. Yang pasti pertama, popok sekali pakainya dicuci bersih dulu ya. Buang kotoran terkait di toilet. Lalu sampah diapernya dibredeli alias dibongkar kapasnya dan gelnya. Untuk digunakan lagi jadi media tanam. Bisa dicampur kompos, bisa juga langsung tuh kayak para pelajar MTs. 

Aih jijik atuh... ya jangan jijik lah, daripada dibuang di sungai. Nanti air PDAM yang mengalir ke rumah-rumah kita, jadi kecampuran isinya diapers dong ah. Jijik mana hayo?

Nah, kalau ide pertama bisa dilakukan secara individu. Ide selanjutnya butuh campur tangan dunia industri dan permesinan. 

2. Ide Mengolah Diaper Bekas Menjadi Sumber Energi Baru

Idenya keren bin beken banget kan ya. Diaper bekas jadi sumber energi loh. Kalau bisa terjadi, kita nggak bakalan ngeri kalau stok minyak bumi di dunia ini habis kan? 

Beritanya itu saya baca website ASIA NIKKEI,

Cuplikan beritanya seperti ini:
TOKYO -- Japan's Unicharm, a manufacturer of disposable hygiene products, has developed technology that generates electricity from the waste water produced when recycling disposable diapers.
The breakthrough comes amid company efforts to create a full recycling system for soiled diapers. According to Unicharm, the technology improves the energy efficiency of diaper recycling by using the electricity it generates to power other parts of the system, namely the ozone processing component.


Unicharm ini bisa dibilang perusahaan yang membuat produk diapers dan pembalut lain sekali pakai. Karena bertanggung jawab juga dengan efek produknya, ada tantangan di perusahannya tentang bagaimana cara mengolah kembali produk mereka yang sudah jadi sampah. 

Konsep dengan alur ini, intinya adalah memanfaatkan proses daur ulang sampah diapers saat pencucian, dengan memanfaatkan mikroba. Lalu hasilnya diarahkan supaya bisa menjadi sumber energi. Jadi seperti konsep pembentukan biofuel atau sumber energi dari bahan alam. Hasilnya biasanya nanti berupa bio-etanol. 

*Jadi ingat waktu berkunjung ke LIPI KIMIA di PUSPIPTEK Serpong. Saya bertugas menuliskan artikel tentang ini nih, Energi Terbarukan. Dan saya menulis tentang bioetanol dari limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit. 
Kalau pengen baca tulisannya, harus cari bukunya berjudul Inovasi Anak Negeri, yang hanya bisa didapatkan di Puspiptek ya. Jadi ayo berkunjung kesana, kalau perlu ajak saya. Eh. 

Kembali ke konsep pengolahan diaper bekas tadi, ada juga ide lain yang tak kalah menariknya. Yaitu mengubah diaper bekas menjadi pellet bahan bakar. Di Jepang juga idenya ini djalankan. Jadi ada mesin khusus yang bisa mengolah diaper bekas untuk para orang dewasa di rumah sakit, kemudian diubah menjadi pellet bahan bakar.

Membayangkan mudahnya begini, kita biasanya tahu kan ARANG alias batu bara? nah itu kalau dibakar kan bisa jadi bahan bakar kompor. Arang ini ada yang dibentuk pellet kecil-kecil gitu kan. Dan juga banyak penemuan untuk membuat pellet arang dari daun kering. Nah, karena diapers ini bahannya juga berasal dari kayu, alias bahan organik sebenarnya, jadi bisa diterapkan hal yang sama. Tahu kan ya, kalau kertas, tisue, bahan pembalut wanita, bahan diapers yang putih-putih itu terbuat dari kayu?

Mekanisme pengolahan diaper menjadi pellet energi

Pellet yang dihasilkan, lalu dibakar dan bisa dimanfaatkan berbagai cara.

Menurut kisah lengkapnya di website CNET, , jadi diaper orang dewasa di rumah sakit itu, akan diambil oleh para ROBOT khusus. Lalu dimasukkan ke MESIN khusus juga. Untuk kemudian menjadi pellet energy tadi. 

Dua ide ini keren kan ya? air mencuci diaper yang kotor itu bisa diolah jadi sumber energi, begitu juga ampas diapernya yang sudah bersih bisa dipres dijadikan pellet energy. Saya sih yakin ya jika kelak Indonesia bisa ikut mengadopsi cara ini untuk mengatasi persoalan sampah dari diapers bekas. Tentu untuk melakukan penelitiannya akan lebih efektif dilakukan oleh para peneliti ahli di Puspiptek. Di sana ada berbagai disiplin ilmu penelitian yang bisa dijadikan pendekatan untuk mengatasi masalah ini. Kalau dari mekanisme pembuatan pellet energy dan pemanfaatan air bekas diaper, sepertinya pendekatan kimia dan biologi bisa dilakukan dalam topik mencari sumber Energi Baru dan Terbarukan. Jadi semacam mencari sumber energi selain minyak dan gas bumi. 


Jika sampai proses ini bisa terlaksana dalam skala rumahan, terbayang daur ulang diaper bisa menjadi sumber energi rumahan. Selain bersih dan hemat, tentu lingkungan akan sangat terjaga dengan konsep ini. Memikirkan lingkungan ternyata idenya bisa sekeren ini. Setuju kan?

Aku Ingin Lebih Sehat dan Kuat di Tahun 2018

14 komentar
Health is not Everything, but Everything is Nothing Without Health

Allahu Akbar, times fly rasanya itu ungkapan kok bener banget ya. Waktu rasanya kayak terbang aja pake bahan bakar nitro, jadi superjet wus wus gitu. Rasanya baru kemarin deh tahun baru 2017, yang diawali dengan hal yang sangat menyengat batin dan melukai peradaban. Halah bahasamu mbak Hen….

Alhamdulillah, walau diawali dengan ketidakenakan, tahun 2017 bisa kulalui dengan baik, malah sangat baik dan insyaAlloh akan terus membaik. Bagaimana bisa? Setelah aku flashback, hal-hal yang membaik itu ternyata dari usahaku untuk fokus pada kerja, kerja, kerja, berpikir positif dan pastinya karena kesehatanku yang baik juga. Ya, di tahun 2017 ini, aku relatif jarang sekali sakit. Lebih strong gitu deh. Pastinya itu bukan karena sulap atau tipuan mata seperti yang dilakukan oleh Sacred Riana, pemenang Asia’s Got Tallent 2017 dari Indonesia ya. *ngapain ngobrolin doiii….jadi ingat seremnya dia kann.


Sehat saat "berburu Jamban" di sebuah desa di Bojonegoro
Ke-setronganku ini pastinya karena rutin mengkonsumsi vitamin atau suplemen kesehatan yang bagus untuk ketahanan tubuh. Apalagi nih, kalau badan kita udah sempat ambruk, kayak kemarin sepulang dari pelatihan menulis di Jakarta tuh, aku tepar flu berat luar biasa. Nah wajib deh nambah asupan vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan. Setelah ditopang vitamin ini, masa sembuhku jauh lebih cepat. Ya namanya emak-emak, mana bisa berlama-malam di atas ranjang dan ngelap ingus? Pasti anak-anak juga pada protes, mama….cepat sembuh, kalau sakit jangan lama-lama yaa…



POWERFUL ENDURANCE


Walaupun tahun 2017 ini aku bisa dibilang relatif sehat. Tapi sebenarnya secara stamina belum cukup hebat dan kuat. Masih gampang pegel-pegel nih badan. Jadi ya, di masa depan, aku maunya lebih setroongg, punya otot lebih kuat gitu. Nggak cuma biar nggak gampang sakit. Next step lah ya.

Kalau hidup kita seimbang paripurna, bakal mudah untuk tidak sakit bahkan kalau sudah kadung sakit bisa cepat sembuh. Biar bisa begitu kita butuh yang namanya STAMINA YANG KUAT alias POWERFUL ENDURANCE. Untuk bisa mencapainya, kita butuh bahan bakar yang benar-benar bagus kualitasnya. Ya tahu sendiri kan, tubuh kita itu tidak bisa menyediakan semua hal secara mandiri. Maksudnya tidak semua zat yang diperlukan oleh tubuh, memang dibentuk sendiri oleh tubuh kita dalam proses metabolismenya. Kita butuh beberapa tambahan seperti asam amino, vitamin dan mineral yang harus didapatkan dari luar dengan cara dimakan atau diminum.

Supaya metabolisme tubuh berjalan baik dan pertumbuhan tubuh juga optimal, diperlukan bantuan berupa suplemen yang komposisinya seimbang dan ideal untuk tubuh kita. Tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Nah Theragran-M adalah pilihan yang tepat, karena punya beberapa keunggulan, antara lain:


  • Theragran-M sudah diresepkan oleh para dokter selama 40 tahun (sejak tahun 1976).
  • Kombinasi Multivitamin (Vit A, Vit B, Vit C, Vit D, Vit E) dan Mineral esensial (seperti Magnesium dan Zinc) di dalam Theragran-M terbukti meningkatkan, mengembalikan dan menjaga daya tahan tubuh, serta mempercepat proses penyembuhan.
  • Cocok untuk masa penyembuhan berbagai jenis sakit yang membutuhkan dukungan daya tahan tubuh yang maksimal.
  • Dosis: Sehari 1 kaplet, sewaktu atau sesudah makan, atau sesuai dengan anjuran dokter.



Kegunaan multivitamin dan mineral yang ada di dalam Theragran-M ini, aku rangkum jadi infografis berikut ya...silahkan dibaca dibaca.....





Kenapa aku ingin lebih sehat dan kuat?
Karena aku udah mulai merasa nggak enak badan setiap kali selesai dalam tugas yang perlu banyak tenaga atau ke luar kota. Misalnya ini nih ketika ikut projek Blogger Goes To Lamong di daerah Gresik, dan harus turun ke lapangan untuk lihat crane dan simulasi pengamanan terminal pelabuhan di terik matahari yang menyengat. Sesampai di rumah, aku langsung tepar beibeh dalam arti badan rasanya remuk redam. Capeeek banget. Sampai jadi mager alias males gerak. 

Saat kunjungan di Terminal Teluk Lamong

Apalagi waktu ikutan projeknya Water.org Indonesia dan KOMIDA di Bojonegoro selama 3 hari. Di hari pertama, kami kunjungan ke desa pelosok yang masih punya masalah dengan sanitasi sehat, layak dan bermartabat. Di sana saya dan rekan jurnalistik harus jalan kaki beberapa kilometer, menyusuri pematang sawah, menuju Sendang atau sumur umum warga, dan beberapa hal untuk melihat kondisi langsung warga negara Indonesia yang masih belum punya kamar mandi dan jamban untuk buang air besar.


Untung kanan kiri kami hijau, jadi pegel nggak kerasa *saat itu :)







Setelah mengikuti acara ini, kebayang ya badanku pegel semua. Iya bener, aku kurang banget olahraganya. Makanya sehat karena asupan makanan sehat dan suplemen vitamin pendukung itu harus juga ditambahi dengan olah fisik alias olahraga. Rencanaku nih ya mau rutin berenang sampai bisa full setengah jam berenang terus menerus tanpa jeda. Jadi nggak lebih banyak mainan air kayak biasanya. Untuk itu, aku nggak perlu nunggu ada barengan biar nggak manja, #halah. Maksudnya aku akan ikut jadwal renang yang aku buat dan akan berangkat sendirian saja kalau emang nggak ada barengan. Sementara itu untuk melatih kekuatan, aku akan optimalkan lagi itu sepeda lipat merah yang unyu milik anak kunyilku. Ya, aku mau bersepeda keliling perumahan dan jalur terdekat yang jalannya tidak menanjak ya hehehe, cangkeul euy kalau harus ngengkol sepeda naik turun jalan menanjak gitu. 

Kalau mau sempurna sih pengennya ikutan kursus bela diri gitu. Kemarin keponakanku nawari kelas Muay Tai dan Wushu di kampusnya. Tapi ya, nggak tau deh, kalau jadwal latihannya malam-malam yo nggak bisa nih. Itu kan jadwal meladeni suami untuk makan malam, nemenin anak belajar atau ngerjain tugasku sendiri di laptop. Pede aja ah, semoga dengan 3 hal ini: minum vitamin, berenang dan bersepeda rutin, aku bisa lebih sehat dan kuat di tahun 2018 dan tahun-tahun selanjutnya. Semangaat...!!!

Kalau kamu, pengen lebih apa di tahun baru yang mau datang beberapa hari lagi ini?