Dapatkan Keseruan Nonton 5 Film Akhir Tahun 2018 di Cinemaxx

Tidak ada komentar
credit

Ramaikan momen pergantian tahun dengan 5 film bioskop paling ditunggu-tunggu berikut ini
Tahun baru sebentar lagi tiba. Bagi Anda yang belum memiliki agenda untuk merayakan momen pergantian tahun, cek jadwal Cinemaxx dan temukan 5 film bioskop keren yang trailer-nya sempat viral di dunia maya. Apa sajakah 5 film tersebut? Berikut informasinya.

1.     Aquaman: Menghadirkan Cerita dari Negeri Atlantis
Ini dia film bertema super hero yang diadaptasi dari DC Comics. Banyak dinantikan oleh penggemar, Aquaman bercerita mengenai sosok Arthur Curry yang diperankan oleh Jason Momoa. Bersama Hera (Amber Heard), Arthur berusaha untuk menyelamatkan dua kehidupan (daratan dan lautan) sekaligus dari ambisi Orm—saudara tiri Arthur. Konfliknya pun semakin menegang ketika Arthur bertemu dengan sosok lain yang tak kalah jahat dengan Orm yaitu Black Manta. Bagaimana kelanjutan petualangan Arthur dan Hera untuk mengalahkan ke dua sosok tersebut? Yuk, cek jadwal Cinemaxx dan temukan jawabannya.

2.     Mortal Engines: Film yang Diadaptasi dari Novel Karya Philip Reever
Satu lagi film Hollywood terbaru yang akan mengisi minggu-minggu terakhir sebelum tahun 2019 tiba. Diperankan oleh Hera Hilmar, film Mortal Engines bercerita mengenai karakter Hester Shaw yang berjuang menghadapi kekacauan bumi di masa Apocalyptic. Film ini diadaptasi dari novel Philip Reeve dengan judul yang sama. Dalam trailer-nya, Mortal Engines banyak menyuguhkan adegan aksi yang mendebarkan. Belum lagi efek audio dan visual yang membuat film ini begitu hidup. Untuk Anda yang ingin memeriahkan momen akhir tahun, menonton film ini di bioskop bisa menjadi pilihan yang tepat.

3.     Bumblebee: Awal Kisah Si Mobil VW Kuning di Film Transformers
Kalau Anda penggemar film fiksi Transformer pasti sudah tak asing lagi dengan karakter bernama Bumblebee bukan? Bumblebee merupakan robot berwarna kuning dan menjadi bagian dari  Autobots. Film yang disutradarai oleh Travis Knight ini dijadwalkan tayang pada 21 Desember mendatang, Menurut kabar, Bumblebee akan jadi kisah terakhir dari film sekuel Transformer. Dengan setting tahun 1980-an, Bumblebee muncul sebagai sosok VW Beetle yang bertemu dengan Charlie Watson (Hailee Steinfeld) dan mereka pun saling melengkapi.

4.     Mary Poppins Returns: Kisah Dongeng dengan Setting Tahun 30-an
Dirilis tanggal 19 Desember mendatang, Mary Poppins Returns bercerita tentang pengasuh anak yang memiliki kekuatan sihir. Kali ini  Mary Poppins kembali ke keluarga Banks untuk membantu mereka dari ancaman kehilangan rumah. Dalam trailernya terlihat bahwa film ini dikemas secara apik dengan mengambil gambar London tahun 1930-an sebagai latar cerita  serta memberikan sentuhan animasi yang menarik.

5.     Widows: Cerita Balas Dendam Para Janda
Widows mengisahkan tentang 4 janda yang melakukan balas dendam atas kematian suami mereka yang mengenaskan. Diperankan oleh Viola Davis, Michelle Rodriguez, Elizabeth Debicki, dan Cynthia Erivo, ke empatnya pun harus berhadapan dengan polisi korup dan mafia. Aksi balas dendam berupa saling tembak dan baku hantam tak terelakkan. Mampukah ke empat janda ini menyelesaikan masalah mereka? Temukan jawabannya di film Widows yang sudah tayang di Cinemaxx.

Sudah tahu film mana yang akan Anda tonton? Nah, kini saatnya memesan tiket. Tak perlu antre di depan loket, sekarang pembelian tiket Cinemaxx bisa Anda lakukan dengan mudah di Traveloka. Selamat menonton dan jangan lupa selalu rutin cek jadwal Cinemaxx untuk mengetahui jam tayang film-film terbaru.

5 Barang Wajib Ada Di Tas

Tidak ada komentar

Hiya, tas kuning mencrang selalu mencuri perhatian. Apalagi jika tabrak warna sama outfit yang saya pakai. Ini nyentrik karena tas-nya ya itu-itu aja. Saya juga heran kenapa dulu milih warna tas yang kuning, bukan hitam?
Entahlah hahaha.

Yang penting sesuai instruksi Blogger Perempuan challenge, saat ini membahas 5 barang yang wajib ada di tas ala saya.

1. Handphone dan Chargernya, diusahakan juga ada kuota data. Jaga-jaga jika jauh dari wifi.

2. Dompet dan segala isinya. Mulai duit, SIM, KTP sampai Kartu Nama.

3. Notebook kecil dan pulpennya. Buat mencatat cepat hasil olah pikir, biasanya berupa Mind Map. Dan timeline rencana program ke depan.

4. Tisue kering atau basah. Makin gede anakku, makin lupa bawa ini.

5. Air minum dalam botol. Bisa rada kuat nahan lapar, kalau haus wah wassalam. Beli air juga kadang rasanya aneh atau mahalnya nggak ketulungan. Mending bekal sendiri deh.

Dengan 5 barang ini, di manapun saya berada, bisa merasa aman.

Tempat Jual Makan Enak di Surabaya Barat

3 komentar

Teman saya mesti bete kalau nanya, "makan enak di Surabaya di mana ya?"

Soalnya saya mesti bingung menjawab. Padahal saya asli Surabaya dan sekarang tinggal di Surabaya. Merantau cuma 4 tahun di Bandung untuk kuliah.

Lah gimana bisa menjawab, saya bukan petualang kuliner. Jaman saya kecil, ibu rajin masak sendiri di rumah. Mau itu gado-gado kek, bakso, jajan apa aja deh wajib makan di rumah. Secara kita masuk umat Crazy Poor Surabayan. Kagak sanggup jajan di luar. Gitu lah :)

Nah setali tiga uang. Pas menikah dapat suami yang ga terlalu suka makan di luar rumah. Eh dua anak lelaki kami pun niru bapaknya. Jadi deh, mending milih bungkus makanan trus diserbu bareng di rumah, daripada kudu kemana-mana cuma sekadar untuk makan. Ada food delivery macam go-food melengkapi deh model keluarga kura-kura ini. Demennya di dalam rumah mulu hehehe.

Ya sudah karena topik blog challenge dari Blogger Perempuan kali ini tentang restoran yang saya artikan tempat jual makanan. Maka saya tulis saja 5 tempat jualan makanan favorit kami sekeluarga di Surabaya Barat, daerah sekitar rumah kami.

1. Depot Sate Sriwijaya
Lokasinya di depan pasar bawah Manukan. Jualan sate, gule, krengsengan daging dan rawon. Rasanya juara. Bumbune sedep, legit. Langganannya banyak banget. Pedagang lama. Rasa pun ga berubah. Sedap pokoknya.

2. Bakso Pak Min Solo
Lokasi di jalan Manukan. Bakso yang paling sedep kuahnya dan baksonya rada pedes karena banyak merica.

3. Depot Devie
Ini jualan gudeg Jogja dan rasnaya muantep. Anak saya suka beli bebek goreng di sini. Sedia banyak rupa makanan rumahan. Dan enak rasanya.

4. Terang Bulan Maknyuss
Lokasi dekat puskesmas Manukan. Buka sore mulai jam 4. Terang bulannya enak, banyak banget butternya. Anak saya kurang suka lelehan butter ini. Tapi saya suka hahaha. Martabak juga rnak. Antri terus yang beli.

5. Nasi pecel Karitas.
Lokasi jualan dekat sekolahan kristen Karitas di jalan Jelidro. Legendaris banget nih pecel. Bumbunya nomer satu rasanya. Konsisten pula. Penolong jika saya males masak dan mencari sarapan pagi. Cuma sebentar  bukanya. Khusus buat sarapan aja.

Berikut tempat enak beli makan di Surabaya Barat. Kalau dekat sini, bisa saya anterin deh hehehe.

More About Me

Tidak ada komentar

"Karepmu opo?"
Artinya, "Maksudmu apa?". Sebuah pertanyaan yang menyiratkan keheranan ketika saya memakai jas hujan, lalu bersiap mengendarai motor menembus hujan deras, untuk berangkat les bahasa Jepang.

Pertanyaan itu saya jawab dengan tatapan mata.

"Entahlah, pokoknya saya harus berangkat. Titip anakku sebentar ya pak....."

-----
"Halah mbak. Kalau aku jadi mbak ya milih enaknya saja. Gaji suami udah cukup. Duduk manis aja, ngurus anak, ngurus suami. Jadi ibu rumah tangga. Ngapain repot-repot."

Saya menjawab komentar ini dengan helaan nafas. Panjang dan berat. Kemudian melanjutkan langkah ke gedung kelas Pasca Sarjana.

-----

"Kenapa dia selalu dibantu? Saya pernah dalam posisi seperti dia. Lebih buruk malah. Tapi saya tak banyak bicara. Saya mengatasi persoalan itu sendiri, dengan berkarya. Dan itu bisa. Bisa."

Protes saya dijawab dengan kalimat, "itu kan kamu. Kamu pintar, dia nggak."

Hampir seumur hidup saya mendapatkan respon seperti ini. Dulu saya marah mendengarnya. Sekarang saya anggap itu sebagai DO'A.

---

"Stop. Aku tidak seperti kamu mbak. Aku beda."

"Seperti aku? Emang aku kenapa?"

"Mbak Heni hebat. Bisa melakukan semuanya. Bisa belajar hal baru. Bisa bicara di depan ratusan orang. Mau susah payah ini itu padahal ngurus anak, jadi ibu rumah tangga. Aku tidak bisa. Jangan suruh aku berusaha sekeras mbak, aku bukan mbak Heni."

Penjelasan singkat itu membuat denyut nadi saya bergerak perlahan.

Kawan. Nanti juga lo paham.

----
"Aku kecewa sama kamu Rin. Katanya kamu ibu rumah tangga."

"Loh, iya aku ibu rumah tangga. Aku bukan pekerja resmi kantoran kalau itu yang kamu maksud."

"Aku kecewa Rin. Aku bangga sekali sama kamu. Salut. Kamu meninggalkan karirmu yang kau impikan di LIPI dan memilih menjadi ibu rumah tangga. Semua orang aku ceritakan tentang ini."

"Itu benar. Kecewamu karena apa? Tidak ada yang berubah dari aku. Tetep aku ibu rumah tangga."

"Tidak. Kamu tidak lantang menantang lagi seperti dulu."

Urat syaraf saya mengendur.

"Oh itu. Karena dulu aku tidak tahu, cerita di balik pintu perempuan. Aku baru tahu untuk beberapa perempuan, dia tidak bisa memilih menjadi ibu rumah tangga. Dia harus keluar rumah. Bekerja. Menghidupi keluarganya."

"Tidak Rin. Aku masih kecewa sama kamu."

Ah kawan. Sekali lagi. Nanti juga lo paham.

Geliat Media Sosial

Tidak ada komentar

Media sosial bak tongkat ajaib Nirmala, tokoh salah satu cerita anak di majalah Bobo yang berjudul Oki & Nirmala.

Media sosial, "medsos" saja kita menyingkatnya, seperti tongkat ajaib yang menyulap hal biasa menjadi luar biasa, seperti fenomena hadirnya Selebgram dadakan akhir-akhir ini.

Kamu kaget ketika menyanyikan lagu Abdullah saja, esoknya bisa masuk televisi. Ajaib. Satu video beredar viral di instagram, satu Indonesia mendadak kenal.

Kuatnya efek medsos ini jika dikelola dengan baik, bisa memberikan manfaat sekaligus dampak yang besar. Dengan konten menarik, strategi posting yang tepat, maka setiap tujuan bisa tercapai dengan lebih cepat, lebih mudah sekaligus meraih orang lebih banyak.

Terlihat pada kampanye kebaikan yang sekarang bisa mulai tampak hasilnya. Contoh kampanye pentingnya ASI untuk bayi. Dengan satu akun instagram, seseorang atau lembaga kesehatan resmi bisa mengajak setiap ibu untuk berusaha sekeras mungkin memberikan ASI untuk bayinya sampai usia tertentu. Dan hasilnya, bahkan sekarang ada larangan bagi pekerja bidang medis untuk mempromosikan susu formula. Sedahsyat itu efeknya.

Saya mengalami ketika menyusui anak sendiri, dianggap lebih receh daripada mereka yang menyusui anaknya dengan susu formula.

"Nggak punya uang mbak, ya disusuin sendiri aja, wong Heni ini nggak kerja kok. Cuma jadi ibu rumah tangga."

Tak perlu dibayangkan ini kalimat dari siapa. Tapi pada saat itu, saya tidak bisa membela diri. Menerangkan ASI itu bergizi buat bayi dan bla bla bla, susah.

Seandainya dulu ada media sosial, bisa tuh pembelaan diri saya berwujud dalam satu status facebook dengan kalimat yang lebih dari 500 kata. Dijamin rame komentarnya dan bisa saja status itu jadi viral, lalu saya masuk tivi :).

Nah, mudahnya satu status facebook untuk viral juga bisa berubah jadi bumerang.
Iya kalau statusnya benar, kalau salah?
Iya kalau berdasarkan fakta, kalau hoax?

Edukasi penggunaan media sosial yang sehat menjadi satu isu lagi yang diusung berbagai pihak yang menggiatkan literasi digital.

Berinternet memang harus hati-hati. Karena produk inovasi teknologi informasi ini punya dua sisi mata uang koin. Ada sisi baik, ada juga buruknya.

Bisa banjir rejeki dengan mudah.
Bisa juga kena UU ITE dan masuk penjara.

Menurut pengalaman saya, pengguna medsos ini punya 3 tahap dalam hidupnya.

1. Tahap bulan madu.
     Di tahap ini orang seneng banget ketemu medsos. Kontak dengan teman satu kos yang terpisah 20 tahun lamanya. Mencengangkan.
Bisa terhubung dengan pakar sesuatu, berskala Internasional pula, komentar kita dijawab pula, mengharukan.

Di tahap ini orang belum banyak tahu cara menggunakan medsos yang tepat. Semua dibagikan di medsos. Mau makan update status. Per detik. Per kegiatan.
Semua hal diceritakan, tentang keluarga, diri sendiri dsb. Tanpa sensor. Karena belum paham bahwa tulisannya dibaca banyak orang. Dan semua orang bebas membagikan ulang, meng-copy paste, dan juga bebas berkomentar.

...
Artikel bersambung....


Bergabung Blogger Perempuan

1 komentar

Di ilmu kimia dasar, ada konsep  Polar-Polar, Non Polar-Non Polar. Sifat yang sama akan mudah melebur, terlarut, menyatu, sederhananya begitu. Larutan non polar tidak akan bisa menyatu dengan larutan polar walaupun digabung dalam satu wadah dan dikocok sehari semalam. Mungkin tampak menyatu, tapi lama kelamaan bulir-bulir kecil non polar akan memisahkan diri dari yang polar. Lalu bulir kecil itu akan membesar karena menyatu pada senyawa yang bersifat sama.

Bingung ga sih bacanya gaes? :)

Senada dengan karakter manusia, dalam hal ini perempuan. Walau satu gender, tidak akan ada satu pun sangkalan jika satu perempuan tidak sama dengan perempuan lainnya. Begitu juga satu komunitas perempuan tidak sama dengan komunitas khusus perempuan lainnya.

Itulah yang saya rasakan ketika bergabung dengan Blogger Perempuan.

Dalam berjalannya waktu, terasa bahwa saya punya kepolaran yang sama dengan komunitas blogger khusus perempuan ini.
Cocok.

Selain cocok, saya mengapresiasi kerapian sistematik Blogger Perempuan (BP Network) dalam menjalankan komunitasnya secara online maupun offline.

BP Network ini sudah siap dari segi manajerial dan juga teknologinya. Untuk menata Lomba Menulis Blog, Membership, Blogging Generator atau Aggregator, juga Blogging challenge-nya, ada laman atau teknik pengarsipan yang rapi. Ini canggih menurut saya.

BP Network juga memberikan inspirasi bahwa sekelompok perempuan bisa juga berkolaborasi, tidak hanya sibuk berkompetisi atau melakukan "mom war" tiada henti.

Hal ini juga yang membuat saya optimis mampu mengemban amanah sebagai Presiden Komunitas Coding Mum Indonesia. Bergandeng tangan bersama untuk saling memberdayakan, menguatkan dan berpegangan tangan bersama sesama perempuan.

Kalau kalian, kenapa bergabung di Blogger Perempuan Network?

Domain Blog Nama Asli

Tidak ada komentar

Saya paham saja kalau Memilih DOMAIN itu topik yang ruwet sekali untuk blogger pemula. Karena saya pun mengalaminya. Memutuskan akan membeli domain .com atau .id atau web.id ataupun .net, itu juga mikir ... mikirin duitnya :)

Paling murah emang domain web.id, bayarnya hanya sekitar 50ribuan per tahun. Kalau lagi promo malah cuma 20-30ribuan setahun. Tapi domain ini gak familiar.

Yang paling disukai adalah domain .com. Orang awam malah akan mengira semua alamat situs pasti berakhiran .com.

Baiklah keputusan diambil, yaitu domain .com. Lalu nama apa yang akan saya daftarkan ke domain itu?

Widih ini mikirnya hampir sebulan lebih. Bikin rencana nama kayak mau milih nama bayi yang ada di perut dan bulan depan mau lahir. Inteeens banget mikirnya.

Nama yang muncul:
1. Orin (itu nama panggilan saya di Asrama Putri ITB),
2. Madoji, kepanjangan dari Mamanya Aldo dan Aji, kedua anak lelaki saya.
3. Heni PR, biar sama dengan twitter
4. Heni Pras
5. Ini Heni
6. Hand Heni
7. Mbak Heni
8. Halo Heni
9. Bu Heni

Daaan seterusnya.
Sampai akhirnyaaa nemu postingan fesbuknya mbak Shintaries, foundernya Blogger Perempuan tuh yang menyarankan memakai nama asli saja dan sama untuk semua media sosial.

Saat itu sempat amazing dengan nama dari content writer yang punya situs beradadisini.com. Nah itu dia nama aslinya jelas bukan Berada Di Sini. Tapi semua media sosialnya pake akun yang sama @beradadisini.

Saya tanyakan ini ke mbak Shintaries, senada dengan nama domain teman seperti Omah Antik, Kotak Warna, Rumah Inspirasi, yang mudah diingat daripada nama asli saya yang nJawani dan mbulet.

Coba silahkan baca cepat, Heni Prasetyorini.
Mbulet kan?

Tapi jawaban mbak Shinta begini, "boleh aja sih mbak. Pakai nama seperti itu. Tapi nanti kalau membranding diri sendiri, orang jadi nggak diingat nama kita sendiri."

Saya yang Nol Puthul tentang blogger profesional, ya wis manut saja. Lalu memutuskan membeli nama asli lengkap di domain. Yaitu heniprasetyorini.com.

Nah, masalah kedua muncul. Domain ini dicantolkan ke blog lama atau bikin baru? Tanpa ngeh ilmunya, saya putuskan untuk me-REDIRECT heniprasetyorini.blogspot.com ke heniprasetyorini.com.
Dan hasilnya adalah.....semua perhitungan traffic Kembali ke TITIK NOL.

Nangis boookkk.....

Harusnya saya bikin blog baru saja. Jadi blog lama ini tetap blogspot.
Ya sudahlah saya berusaha nggenjotntraffic dengan segala cara termasuk rajin Fetching di Google Webmaster. Yo wis pokoke ngono iku lah rek.

Berjalannya waktu, saya baru mengenal ada SUB DOMAIN, dan ini gratis bisa nebeng Domain lama.

Jadi mikir-mikir cara IRIT punya domain.
Wah misal aku beli domain prasetyorini.com bisa dibikin subdomain berikut:
1. heni.prasetyorini.com
2. akademi.prasetyorini.com
3. galeri.prasetyorini.com
4. etalase.prasetyorini.com
Dan seterusnya.
Jadi ibaratnya saya bisa punya 5 blog TLD dengan hanya bayar satu domain aja, 150ribuan per tahun. Irit to?

Atas pertimbangan ini, domain pertama saya bumihanguskan. Setahun aja lalu saya lapor ke provider domain untuk memutus langganan.

Nah, pilihan ini lumayan berhasil. Nama media sosial saya juga semuanya nyantol ke Heni Prasetyorini. Kecuali di twitter karena karakter huruf tidak cukup.

FB/IG/LINE/Telegram/Linkedin/Kompasiana/Medium: @heniprasetyorini
Kalau Twitter hanya @HeniPR.

Begitulah lika-liku memilih domain ala emak ngirit hahaha. Kalau kamu gimana?


---
Ini ngeblog dari hape. Di kamar anakku yang udah tidur dan ga demam lagi. Sekian.

Tema Blog Yang Saya Sukai

6 komentar

Bicara perempuan yang melek teknologi, itu topik yang saya genggam begitu erat untuk mengisi blog www.prasetyorini.com ini.

Niche blog ini saya rasa pas untuk terus digaungkan, terutama setelah selesai ikut program CODING MUM di Surabaya, tahun 2016.

Memberdayakan perempuan di ranah teknologi, kedengarannya sangat seksi. Maka sejak saat itu, topik seputar ini mengisi blog, status media sosial bahkan nafas saya sehari-hari. Huwih segitunya....

Untuk mendukung misi saya di dunia blogging ini, maka saya perlu asupan nutrisi berupa blog-blog, video You Tube dan juga podcast yang masih terkait dengan konsep edukasi, pemberdayaan perempuan, self improvement, mindset strategy bahkan sampai ke digital marketing.

Khusus untuk perempuan, saya suka berburu informasi tentang perempuan berprestasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Oprah Winfrey adalah tokoh perempuan penting yang banyak memberikan insight bagus untuk saya pribadi. Jaman anak kunyil masih bayi, acara Oprah Show di televisi sangat saya nanti-nanti.

Untungnya walau acara itu sudah tak ada lagi di televisi, saya masih bisa mengaksesnya melalui You Tube, instagram dan websitenya.

Untuk tema edukasi, akun di twitter yang saya incar. Dengan hestek #digitallearning, saya sudah dapat banyak sumber informasi sekaligus sumber belajar.
Contohnya Shake Up Learning yang banyak membahas fitur Google Apps for Education (GAFE).

Tema teknologi, bisa ke lamannya Technopreneur atau IdTech Asia. Perkembangan yang mereka sampaikan sering membuat saya berdecak kagum. Woooww..woooww...suangaar mboiiss. Begitulah.

Untuk refreshing saya suka blog yang cara nulisnya lucu-lucu cerdas. Saya lupa nama blognya, biasanya saya klik karena link artikelnya udah beredar. Entah itu membahas film, drama Korea dan sebagainya. Just for fun.
Someday pengen deh nulis lucu kayak gitu.

Tema traveling bagi saya bikin harap-harap cemas. Karena makin ngiler sama postingannya bikin saya makin sedih. Sedih mikirin kapaaan bisa travelling kayak gini? Hahahaha.
Semoga aja bisa suatu hari. Karena untuk saat ini fokus keluarga benar-benar untuk pendidikan anak dan pendampingan orang tua/mertua. Hari indah itu akan tibaaaa ....

Terakhir tema parenting. Waduh ini ngeri-ngeri sedap. Apalagi anak udah remaja semua. Saya ini seringnya bilang ke teman-teman, waduh, jangan minta saya jadi narsum seminar atau talkshow tema parenting. Karena ga kompeten. Parentingku gaya koboy. Wis akeh salahe talah. Kuncinya cuma anakku kudu klik denganku dan menerimaku apa adanya sebagai manusia biasa.

Sebagai perempuan normal, mantengin konten kecantikan dan masakan juga jadi sasaran. Tapi masih sebagai hiburan. Karena nggak bisa prakteknya hahahaha.

Kalau kalian suka tema blog apa?


.....
Postingan ini ditulis sambil antri obat di stand Farmasi RS. Mitra Keluarga Darmo. Nungguin obatnya anak saya dan saya sendiri.

Rabu .21 November 2018

Awalnya Menulis Blog Untuk Hobi

31 komentar

Jika tidak ditemukan platform BLOG di dunia ini, mungkin di rumah saya bakal penuh kertas hasil tulisan saya.  Ya, menulis adalah hobi saya sejak kecil. Bahkan sampai jaman janin deh, begitu kelakar saya jika ada yang bertanya suka menulis sejak kapan.

Sejak menulis Diary yang digembok jaman SD, saya sudah jatuh hati dengan buku dan proses penulisan menjadi buku itu. Malah ketika masuk SMA, udah niat banget masuk jurusan Bahasa. Setiap hari membaca novel, cerpen, karya sastra lalu mempelajari seluk beluknya adalah impian saya waktu itu. Tapi keinginan saya dicegah keluarga.

Jangan masuk kelas Bahasa, masuk saja kelas IPA.

Patah hati?
Iyalah.
Tapi ternyata biarpun masuk IPA lanjut kuliah di Kimia, jari jemari saya tidak bisa berhenti menulis.

Ada aja puisi, cerpen atau curhatan yang nempel di berkas modul, lembar praktikum, teksbook sampai asisten dosen mengira saya menyontek. Lalu tersipu malu sendiri membaca tulisan saya berupa puisi cinta,hahaha.

Tahun 2009, barulah saya mengenal blog. Dan memilih ini sebagai tempat menulis yang keren. Sebelumnya saya menulis banyak di Facebook Note. Namun saya memilih blog karena lebih enak diaksesnya. Juga lebih banyak fitur yang ada. Jadi tulisn saya bisa warna-warni, tebal tipis, juga bisa memasukkan gambar, video dan sebagainya.

Yang paling demen lagi dari blog adalah bisa diganti templatenya sesuka hati saya.

Apa saja yang ditulis di blog?
Awalnya semua murni curhatan. Tentang bayi saya yang lahir prematur adalah judul pertama postingan blog. Kemudian menuliskan jejak parenting kedua anak saya. Juga menulis perjalanan saya mencari "pekerjaan" yang bisa saya kerjakan dari rumah saja.

Menjadi pebisnis online shop, saya catat. Kegagalannya saya catat di blog. Kesuksesan juga.

Selain untuk mendokumentasikan jejak hidup saya sendiri. Saya pikir mungkin ada seseorang yang membutuhkan informasi itu.

Jadi jika awalnya ngeblog hanyalah hobi. Sekarang ngeblog bisa jadi ladang amal hidup. Berbagi informasi, motivasi dan hal baik.

Dengan berjalannya waktu, ternyata ngeblog bisa jadi peluang kerja baru bagi saya. Yang menggembirakan adalah sebagian besar pekerjaannya bisa dikerjakan dari rumah saja.

Ah, banyak sekali akhirnya blog membuat saya mendapatkan hal baru. Teman-teman bisa berselancar di postingan lama saya ya.

Kalau anda ngeblog untuk apa saja?

Instagram Untukku

1 komentar

Sejak bikin akun di instagram, tiap waktu senggang hobi saya scrolling jari mengamati update postingan di teman atau orang yang saya follow.

Ketika teman masih hitungan jari dan semuanya memang saya kenal, momen ini menyenangkan. Kami saling berkomentar di foto yang dipajang. Kalau tidak bertanya, memberi pendapat dan yang lebih banyak adalah menuliskam candaan. Ya instagram untuk terhubung dengan teman dan melepas penat dengan tertawa bersama. Walau tawa itu hanya bertemu di "udara".

Saat memutuskan serius "kerja" jadi blogger, instagram berubah peran. Saya harus berusaha mencari follower sebanyak mungkin. 

Mengapa? 
Karena dalam beberapa syarat job buat blogger, biasanya disebutkan minimal follower 1000, 5000, 10.000 bahkan sampai 30.000. 

Dua angka terakhir biasanya syarat agency mencari influencer atau selebgram untuk mempromosikan produk atau jasanya.

Jadilah saya berusaha menaikkan jumlah follower dengan organik. Maksudnya tidak sengaja bayar ke seseorang sejumlah uang, lalu besoknya follower instagram saya sudah nambah jadi seribu atau seratus ribu. Sesuai nominal uang yang ditransfer. Ini namanya pengikut palsu atau fake follower. 

Saya tak tertarik beli fake follower karena bakal ketahuan juga sama pihak agency job blogger. Malu rek kalau ketauan. Mending follower dikit tapi beneran orang bukan robot.

Alhasil sampai detik ini, follower instagram saya sudah tembus lebih dari seribu orang.
Wow buanget, bagi saya. Bagi anda mungkin biasa saja :)

Beberapa job jadi buzzer pernah saya dapatkan berkat syarat minimal folower ini terpenuhi. Kalau seribuan gitu, fee saya mungkin masih puluhan atau ratusan ribu per postingan.

Kalau yang udah selebgram macam artis atau influencer ya sekali posting bisa jutaan. 

Dapat duit karena follower banyak di instagram ya seneng juga. Tapi ada efeknya. 

Salah satunya adalah dengan banyaknya teman itu, momen scrolling untuk refreshing jadi beda rasa.

Kadang yang terpampang adalah foto atau video orang yang tidak dikenal. Atau tak terlalu akrab. 

Mungkin juga yang bikin instagram mulai tanggap juga dengan hal ini. Akhirnya diberlakukanlah sistim algoritma konten di instagram, di mana yang "engagement"nya tinggi, baru tuh postingan muncul di timeline atau di kolom search. 

Akibatnya,buat teman akrab yang males posting, kontennya tenggelam. Kecuali dia juga rajin laporan aktivitas terkini di Instagram Stories atau disebut juga dengan Snapgram.

Ah, instagram pinter juga ya bikin taktik biar penggunanya nggak kabur. 

Snapgram dan Search adalah kolom instagram yang manjur banget buat hiburan saya. Tapi itu dulu. 

Sekarang cuci mata di Search pun tak enak lagi dipandang. Karena postingan popular nggak cuma yang asik, tapi juga ujaran kebencian atau segala bentuk konten negatif yang bikin males bacanya. Ya gimana mereka mau tenggelam, yang komen dan like banyak. Engagement tinggi. Muncul terus kontennya.

Karena jengah,  berkali-kali saya uninstall nih aplikasi. Tetapi di install lagi jadinya karena manjur untuk menyimpan kenangan. Foto, video saya bisa ada di situ dengan catatan tanggal. Hal ini manjur banget saat saya mau nulis blog dan butuh foto.

Atau ketika saya mencoba mengingat dulu ke Kediri tanggal berapa, tahun berapa, sama siapa?

Instagram lebih manjur daripada Google Keep atau Evernote dalam hal simpan memori ini. Mudah di scroll.

Scroll ya. Scroll.
Karena mencari dengan tanda pagar # sudah tak relevan lagi.

Ah, dipikir-pikir kok hidup saya dioncat-ancitne sama instagram to?

Hebatlah sama selebgram yang masih bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk kepentingan hidupnya. Karena effortnya gede banget.

Cocok mungkin untuk millenials.
Gen Y coret gini, udah usia hampir 40-an lumayan ngos-ngosan ngikuti kinerja instagram.

Dengan alasan ini, saya masih pertahankan instagram di hape saya.

Karena anak saya, keponakan saya, anak-anak muda yang baru saya kenal, lebih mudah di chat dengan fitur DM instagram daripada lewat whatsapp.

Begitulah. Namanya teknologi, mau dipakai jadi apa, terserah penggunanya. Bagaimana instagram untuk anda?

HR Software dan Manfaatnya Untuk Perusahaan

Tidak ada komentar

Menggunakan HR Software Indonesia dapat menghemat biaya pengeluaran perusahaan. Itu hanya salah satu manfaat yang sering didengung-dengungkan oleh penyedia software HR (Human Resources), Tapi benarkah manfaat tersebut bisa dirasakan oleh perusahaan yang menggunakan software untuk divisi HR tersebut?

Klaim yang menyatakan bahwa software HR bisa menghemat pengeluaran perusahaan memang benar adanya karena perusahaan bisa meminimalisir setiap penggunaan tinta printer, kertas, klip, atau alat-alat lainnya yang sering digunakan untuk kebutuhan HR . Alat-alat tersebut biasanya digunakan perusahaan yang belum menggunakan software HR dan semua pekerjaan HR masih dikerjakan secara manual.

Pekerjaan - pekerjaan HR yang dikerjakan secara manual akan membuat pengeluaran perusahaan lebih besar karena harus membeli  alat-alat tersebut, Selain itu akan kurang efisien karena banyak sekali waktu yang terbuang hanya untuk mengerjakan pekerjaan HR secara manual.
Karena manual, tenaga manusianya juga pasti lebih banyak. Dengan banyaknya tenaga manusia, tentu saja menambah pengeluaran gaji karyawan yang dipekerjakan.
Karena itulah dengan menggunakan software HR, perusahaan akan bisa menghemat banyak hal. Salah satu yang utama adalah menghemat pengeluaran karena tidak perlu lagi mengeluarkan banyak uang untuk membeli alat-alat tersebut dan menggaji terlalu banyak karyawan di divisi HR.
Selain terbukti bisa menghemat pengeluaran alat dan gaji karyawan, masih ada beberapa manfaat lain yang bisa dirasakan bila perusahaan menggunakan HR software. Berikut ini adalah manfaat dari hr software yang bisa didapatkan perusahaan

1. Menghemat waktu
Sudah bukan rahasia lagi, pekerjaan di divisi HR itu sangat banyak. Jika semuanya dilakukan dengan cara manual maka akan banyak sekali waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Divisi HR yang tugasnya meliputi perekrutan pegawai, penggajian pegawai, dan lain sebagainya ini akan merasa terbantu jika perusahaan menyediakan software HR.
Software HR adalah software yang digunakan oleh perusahaan untuk membantu mengatur dan mengelola data informasi pegawai.
Dengan software HR, sebagian besar pekerjaan sangat mudah dikerjakan dan waktu yang dibutuhkan juga tidak banyak.

2. Membantu Proses Rekrutmen Karyawan

Perusahaan yang menggunakan software HR untuk proses perekrutan memiliki peluang mendapatkan kandidat berkualitas lebih besar.
Kenapa bisa begitu? Hal ini karena sistem pada software HR biasanya sudah terkoneksi dengan situs dan akun media sosial para penyedia informasi lowongan kerja. Sehingga, akan lebih banyak kandidat yang akan mengetahui informasi tentang lowongan yang ada di perusahaannya.

Salah satu HR Software Indonesia yang dapat di andalkan saat ini adalah LinovHR . Kenapa LinovHR ?

Karena LinovHR memiliki semua Modul Dan Fitur lengkap yang sangat berguna bagi perusahaan, diantaranya adalah organization management, time management, personal administration, payroll, loan, benefit, employee self services (ESS), recruitment & talent acquisition, workflow . Semua modul dan fitur tersebut akan sangat bermanfaat bagi perusahaan terutama divisi hr .

Semoga informasi di atas bermanfaat dan semakin banyak perusahaan yang menggunakan HR software akan semakin memudahkan pekerjaan kantor, khususnya divisi hr.




[BLOGGING] Cara Membuat Blog Untuk Pemula

2 komentar
Apa bedanya blog dengan website? hal ini yang biasa ditanyakan di awal ketika orang mulai mengenal blog. Bahasa sederhananya begini saja, website adalah halaman elektronik untuk menyampaikan informasi yang harus diakses secara online di internet. Dan blog adalah bagian dari website.

Untuk membuat blog sekarang sangat mudah dan gratis. Ada 2 platform yang paling banyak dipakai yaitu BLOGSPOT dan WORDPRESS.

  1. Blogspot bisa diakses di www.blogger.com
  2. Wordpress bisa diakses di https://id.wordpress.com/


Kedua platform ini bebas digunakan untuk apa saja, termasuk jualan atau promosi produk. Berbeda dengan platform blog bersama seperti Kompasiana, Medium dan lain sebagainya. Ini hanya boleh untuk media jurnalistik, tidak untuk promosi produk.




Saya menyarankan menggunakan platform BLOGSPOT karena selain gratis, juga relatif mudah digunakannya. Caranya dengan mengakses ke laman www.blogger.com , lalu anda membuat akun blogger di situ, membuat blog baru dan mengikuti langkah selanjutnya.

Detil langkah-langkah membuat blog bisa dilihat di slide berikut ini:


[CODING] Mengenal Cara Membuat Website Untuk Pemula

Tidak ada komentar

Membuat website itu banyak caranya. Ada cara instan, sekali jadi dengan aplikasi tertentu baik itu online atau offline. Ada cara manual, yaitu membuat website dari nol.

Pengalaman saya ikut program belajar Coding Mum Surabaya 2016 dan menjadi koordinator Coding Mum Disabilitas Surabaya 2018, berkenalan dengan konsep yang manual. Kami diajari untuk membuat website dari nol. Menggunakan beberapa bahasa pemrograman yaitu HTML 5, CSS 3 dan Javascript (Js).

Menyusun atau menulis bahasa pemrograman ini lazim dikenal dengan istilah CODING.
Jadi kalau anda mendengar kata CODING, itu artinya sesuatu yang terkait dengan pemrograman. Berasal dari kata CODE atau kode atau bahasa pemrograman.

Seperti apa bentuk CODING itu?
Apa maksudnya HTML, CSS dan Javascript?

Untuk memahami istilah-istilah ini, anda bisa melihat ke website W3 SCHOOLS , bisa di klik di laman berikut: https://www.w3schools.com/

Jika anda membuka laman tersebut, akan tampak bahwa bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris.

Jika ingin menggantinya menjadi bahasa Indonesia, kita bisa SETTING bahasanya. Dengan cara mengganti BAHASA INDONESIA pada icon TRANSLATE yang berbentuk bola dunia, di ujung kanan atas.

klik untuk memperbesar. 

Dari website ini, kita belajar otodidak untuk membuat website. Selain ada keterangan di setiap materi. Ada juga bentuk belajar mandiri, sehingga kita bisa langsung mencoba menulis kode atau CODING di website itu, kemudian melihat hasilnya. Seperti yang berikut ini:
Untuk mengenal apa itu CSS dan Javascript juga tersedia di laman W3SCHOOLS. 

Jika anda sudah ada gambaran tentang bahasa pemrograman untuk membuat website, maka bisa dilanjutkan untuk praktek coding sendiri. 

Pertama, kita harus menginstall software code editor, untuk menuliskan kode-kode HTML, CSS dan lain sebagainya di sana. Ibaratnya jika mengetik kita biasa menggunakan Ms. Word, Wordpad, Notepad atau Libre Office. Maka untuk menulis code, bisa digunakan Notepad ++, Brackets dan Sublime Text. 

Tautan untuk mengunduh softaware tersebut di sini:

contoh tampilan Brackets adalah sebagai berikut:



Setelah code editor ini terinstall di komputer anda, bisa dimulai langkah coding, yaitu menuliskan code HTML. Adapun agar deretan code yang sudah ditulis bisa berwujud menjadi tampilan website, perlu dilakukan cara-cara khusus dalam menyimpan file. 






Pentingnya Disabilitas Belajar Coding Dan Skill Digital Kreatif

Tidak ada komentar
Ini adalah video perkenalan menggunakan bahasa isyarat untuk teman tuli.Tujuannya untuk mengajak ikut bergabung program belajar membuat website, Coding Mum Disabilitas Surabaya. 
Ini adalah program yang diselenggarakan oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) Indonesia. Total program ini hanya diselenggarakan di 3 kota besar, yaitu Jakarta, Bandung dan Surabaya.


 

Dalam proses belajarnya, yang bergabung di acara itu adalah teman tuli, difabel daksa, slow learner. Untuk teman difabel netra, belum bisa kami akomodasi.

Coding Mum Disabilitas hanya memberikan materi coding dasar untuk membuat website dari nol. Website yang dibangun dengan 3 bahasa pemrograman dasar yaitu HTML5, CSS3 dan Javascript.

Dari sini, tampak sekali antusias teman-teman difabel dan ketekunannya. Dan ini sangat baik sekali. Misalnya untuk teman difabel daksa, mereka yang terbatas ruang geraknya itu akan bekerja jauh lebih efektif di depan laptop. Dan keterbatasannya ini tidak menghalanginya untuk belajar, bekerja dan berkarya.

Maka, pengenalan dan penguasaan terhadap teknologi digital kreatif adalah sebuah hal yang perlu terus menerus digaungkan terutama untuk teman difabel atau disabilitas. Semoga semakin banyak program semacam ini di Indonesia.

Penyandang Disabilitas Perlu Untuk Melek Teknologi

3 komentar
coding mum disabilitas surabaya
trainer harus didampingi interpreter untuk penyandang tuli belajar di kelas


Sekitar bulan Maret 2018, telah diselenggarakan CODING MUM DISABILITAS di Surabaya. Ini adalah program belajar coding (bahasa pemrograman) membuat website dari nol, khusus untuk penyandang disabilitas dan pemerhati disabilitas.

Kebetulan saya didapuk sebagai Koordinator Daerah. Cerita lengkapnya di sini

coding mum disabilitas surabaya
Trainer untuk tuli, menggunakan bahasa isyarat ketika menjelaskan materi

Penyandang disabilitas yang diterima di program itu adalah tuna daksa, tuli dan lambat belajar. Untuk tuna netra, belum bisa difasilitasi saat itu karena memerlukan perlakuan yang berbeda dan software code editor yang bisa dibaca oleh aplikasi pembaca layar yang biasa digunakan oleh tuna netra dalam menggunakan komputer.

Bekraf adalah Badan Ekonomi Kreatif, bagian dari pemerintah yang menginisiasi program ini. Dengan harapan bisa meningkatkan keterampilan disabilitas untuk bisa kerja di ranah kreatif. Pilihan yang dirasa tepat adalah mengenalkan mereka untuk paham dunia teknologi konten digital kreatif.

Konten digital kreatif ini bisa dalam bentuk website, blog, game, desain grafis, video, animasi dan inovasi lainnya. Di mana fasilitas bekerja yang diperlukan hanyalah komputer/laptop dan akses internet.

Penyandang disabilitas diyakini mempunyai kelebihan untuk bisa bekerja lebih tekun. Dan bagi mereka yang terbatas untuk bergerak, seperti tuna daksa, bekerja di depan laptop adalah satu hal yang sangat sesuai dengan mereka. Mereka tidak perlu kelelahan karena pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik.

Untuk itu, disimpulkan bahwa penyandang disabilitas perlu untuk melek teknologi. Mereka harus tahu cara memanfaatkan sosial media, internet, teknologi digital dan hal terkait lainnya untuk mempermudah hidupnya juga sekaligus menjadikan ini sebagai lahan pekerjaan.


WORKSHOP GRATIS MEMBUAT BLOG DAN WEBSITE

Tidak ada komentar

Kabar gembira.
Kolaborasi KELASKU DIGITAL dan DILO SURABAYA menyelenggarakan kelas belajar gratis membuat blog dan website.
.
.
Workshop Blogging/Coding.
Rabu, 17 Oktober 2018.
Lokasi:  Dilo Surabaya, @dilosurabaya
Jl. Ketintang no. 156, Surabaya.
Pukul 09.00-12.00 WIB.
Biaya Gratis.
Peserta membawa laptop/mouse sendiri.
Pengajar: @heniprasetyorini
dan tim Coding Mum Surabaya.
Peserta untuk umum & Difabel.
.
.
REMAJA PUTUS SEKOLAH, lulusan SMP/SMA.
.
Untuk sahabat DIFABEL juga bisa. *Mohon maaf, Kecuali difabel netra, kami belum ada fasilitasnya.
.
Untuk difabel tuli, menyediakan sendiri pendamping interpreter bahasa isyaratnya. .
.
Difabel daksa, bisa mengajak pendampingnya atau yang diperlukan. Lokasi Dilo bisa dicapai kursi roda..
.
Sangat terbuka juga untuk IBU RUMAH TANGGA yang ingin belajar skill baru. .
.
Sesi 1:
09.00-10.30
Workshop belajar membuat blog untuk pemula, dengan platform blogspot.
Blog bisa digunakan nanti untuk media promosi bisnis, mengajar atau personal.
.
.
Sesi 2:
10.30-12.00
Workshop coding untuk pemula. Pengenalan cara membuat website mulai dari nol (HTML 5, CSS3, Javascript) dan tools yang diperlukan.
.
.
Terbatas untuk 15 peserta.
Daftar langsung WA 087851781356 (Heni) dan
isi formulir online berikut ini, http://bit.ly/kelaskudigital171018
.
#kelaskudigital
#dilosurabaya
#codingmumsurabaya
#kelaskudigitalblogging
#kelaskudigitalcoding
#difabel

Mengganti Template Blogspot Menjadi Cantik dan Mobile Responsive

Tidak ada komentar
Mengganti template blog baru adalah hobi saya banget sejak pertama kali kenal blogspot tahun 2009-an. Untuk tahu caranya saya mencari tutorial dari google atau bahkan you tube.

Ini tampilan blog awal



 Ini tampilan blog setelah di ganti. Lebih fresh ya. 


Untuk otak-atik sedikit cara ganti template tadi, saya bagikan di instagram stories hari ini. Bisa langsung saja ke @heniprasetyorini ya. 


LOMBA MENULIS DAN LOMBA BLOG 2018

Tidak ada komentar
Halo gaesss..... bulan September ini istimewa buat saya. Anak kedua saya lahir di awal bulan ini. Anak yang harusnya lahir 1,5 bulan sebelumnya itu. Iya, dia kayaknya nggak sabar ketemu ibunya yang bertampang sangar berhati mawar ini, hihi.

Ya, karena bulan istimewa, pasti dong harus diisi dengan hal yang produktif dan membahagiakan.
Bener, produktif kreatif itu memicu hormon yang berdampak positif bagi kesehatan kita
*maafkan lupa nama hormonnya, nanti saya lanjut browsing dulu :)

Baiklah, demi kesehatan jiwa raga kita marilah produktivitas itu diisi dengan menulis, menulis dan menulis. Biar tambah greget menulisnya diarahkan satu topik sesuai isi lomba. Nah, lombanya saya rangkum jadi satu di sini, silahkan disimak dan diikuti satu per satu.




1. LOMBA MENULIS JD.ID (deadline 15 September 2018)





Lomba JD.ID semacam membuat cerpen gitu ya. Informasi lengkapnya silahkan klik si websitenya ini, https://www.jd.id/promo-semua-jd-penulis.html


2. Lomba Sehat Negeriku (Deadline 28 September 2018)


Syarat & Ketentuan lomba
  1. Peserta adalah blogger dan vlogger tanpa batasan usia yang tinggal di wilayah Indonesia.
  2. Peserta wajib mendaftarkan link blog dan vlog melalui http://bit.ly/kompetisimedsoskemenkes
  3. Blog dan vlog yang didaftarkan harus mengandung konten positif dan tidak mengandung unsur pornografi, judi, menyinggung SARA, atau tindakan/muatan lainnya yang melanggar hukum.
  4. Wajib follow akun resmi media sosial Kementerian Kesehatan RI

Ketentuan penulisan :
  1. Total hadiah lomba blog dan vlog sebesar Rp 39.000.000
  2. Pengumuman pemenang dilakukan menjelang peringatan Hari Kesehatan Nasional 2018.
  3. Penjurian oleh Kemenkes RI dan Juri Profesional dengan faktor penilaian sebagai berikut :
    1. Ide, kreativitas, dan kualitas tulisan
    2. Kesesuaian dengan tema
  4. Wajib mencantumkan minimum 2 foto sesuai tema Stunting/Imunisasi (untuk blog) dan video tentang Stunting/Imunisasi. Foto – foto dapat di download melalui URL : http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/topik/foto/ atau video di http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/topik/video/ dengan mencantumkan sumbernya www.sehatnegeriku.kemkes.go.id
  5. Sumber informasi valid terkait tema juga untuk menambah wawasan pembuatan konten blog dan vlog bisa mencari referensi melalui situs ini http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/topik/rilis-media/
  6. Lomba vlog: video minimal berdurasi 3 menit yang ditayangkan di channel youtube vlogger peserta lomba.
  7. Lomba blog: tulisan terdiri dari minimal 1000 kata yang ditayangkan di blog pribadi baik domain berbayar maupun gratis seperti blogspot, wordpress atau social blog (Kompasiana, dll).
  8. Batas akhir pengiriman link blog/vlog: 28 September 2018
  9. Wajib mencantumkan kata/teks Indonesia Sehat dan Pencegahan Stunting atauPerlindungan Imunisasi (sesuai subtema yang dipilih) untuk lomba blog maupun vlog
  10. Subtema (peserta dipersilahkan memilih salah satu subtema) yaitu, Pencegahan Stunting dan Imunisasi Melindungi Generasi Bangsa
  11. Tema: Indonesia Sehat Melalui Pencegahan Stunting dan Perlindungan Imunisasi
  12. Tentang Pencegahan Stunting dan Perlindungan Imunisasi.
  13. A. Pemenang I, uang tunai Rp 7.000.000 (tujuh juta rupiah) beserta plakat dan sertifikat
    B. Pemenang II, uang tunai Rp 6.000.000 (enam juta rupiah) beserta plakat dan sertifikat
    C. Pemenang III, uang tunai Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) beserta plakat dan sertifikat
    D. Apresiasi untuk 5 (lima) Orang pemenang, uang tunai @Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) beserta plakat dan sertifikat.
  14. 11 ( Sebelas ) Orang pemenang kategori blog dengan hadiah :
    A. Pemenang I, uang tunai Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) beserta plakat dan sertifikat
    B. Pemenang II, uang tunai Rp 4.000.000 (empat juta rupiah) beserta plakat dan sertifikat
    C. Pemenang III, uang tunai Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah) beserta plakat dan sertifikat
    D. Apresiasi untuk 8 (delapan) Orang pemenang, uang tunai @Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) beserta plakat dan sertifikat
  15. Keputusan juri atas penentuan pemenang tidak dapat diganggu gugat.

Waktu Pelaksanaan
Periode waktu pemuatan tulisan        : 1 Januari – 28 September 2018
Batas waktu penyerahan tulisan        : Jumat, 28 September 2018 Pukul 15.00 WIB

Informasi
Alamat Panitia Kompetisi Media Sosial :
Sub Bidang Media Massa dan Media Sosial
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav 4-9 Jakarta 12950, telp. (021) 52907416-9

3. Lomba Blog BUKA LAPAK
TEMA:
#BukaInspirasi
Sebagai situs belanja online Indonesia yang mempunyai visi memberdayakan para pelaku UKM Indonesia, Bukalapak terus melakukan inovasi untuk kemajuan ribuan pelapaknya.
Salah satunya dengan mengadakan kompetisi Blog ini yang diharapkan untuk menginspirasi semua orang untuk selalu berkarya.

Persyaratan dan informasi lebih lengkap klik di sini, https://www.bukalapak.com/event/Kompetisi-Blog-Bukalapak

4. Lomba GIN Internasional (deadline 5 Oktober 2018)

Blog Contest GIN International

Hydrogin Atom, merupakan sebuah alat yang mampu memproduksi air hidrogen aktif dan mengandung antioksidan yang tinggi yang dapat mampu meringankan lebih dari 200 jenis penyakit. Blog Kontes ini diadakan untuk membantu mengedukasi netizens mengenai manfaat dan pentingnya air hidrogen




Oke semoga informasi ini bermanfaat dan bisa jadi media untuk berlatih menulis. Selamat mencoba.

Berbagi Motivasi Untuk Go Creative Go Digital di Campus Alfa Prima Denpasar Bali Bersama Bekraf

1 komentar
Ada magic-nya juga ya saya sering nyetel lagu Lembayung Bali yang dinyanyikan oleh Saras Dewi, ketika di depan laptop. Karena saya akhirnya terbang juga ke B-A-L-I. Wushhh.....

di depan kampus Alfa Prima, Denpasar Bali

Memenuhi undangan dari BEKRAF sebagai alumni Coding Mum dan pelaku bisnis kreatif, saya diterbangkan ke Denpasar Bali untuk berbagi kisah, inspirasi dan yang pasti energi motivasi ke mahasiswa di Campus Alfa Prima dan beberapa tokoh dari Karang Taruna di sana. 

Senin, 6 Agustus 2018 pukul 3 sore saya sudah berangkat ke bandara Juanda. Dengan pesawat Garuda Indonesia, saya sampai di Bali sekitar pukul 8 malam. Loh kok lama banget? iya karena jadwal terbang baru jam 5 sore lebih dikit. Karena rumah saya jauh banget dari bandara Juanda, jadi saya berangkat lebih awal. Jaga-jaga jika ada macet di jalan. Surabaya gitu loh. 

Singkat cerita, esoknya, Selasa 8 Agustus 2018, sekitar pukul 8.30 pagi saya sudah ada di depan campus Alfa Prima.  Sebuah kampus yang tidak terlalu besar dan ternyata memang didesain seperti itu. Kampus kecil, lokal, untuk warga lokal.

Campus Alfa Prima masih membuka jenjang diploma 1 & 2 saja. Yaitu kuliah yang ditempuh dalam 1 sampai 2 tahun. Tentu saja dengan jangka waktu belajar yang singkat itu, maka jurusan yang disediakan adalah bidang vokasional atau keterampilan. Dengan harapan, materi kuliah akan menjadi modal untuk bekerja.


serasa bersama ponakan sendiri yang dulu suka nari Sekar Jagat ini :)

Acara dibuka dengan persembahan tari penyambutan. Tari Sekar Jagat. Sebelum mereka menari, saya sempatkan untuk berfoto bersama. Warna-warni pakaiannya sungguh menarik hati. Saya pun ingat saudara dari Bali yang suka menari seperti ini ketika masih mahasiswi. Mereka serasa keponakan sendiri lah ya :)

Tari Sekar Jagat ini biasanya ditarikan oleh para wanita. Berasal dari kata "Sekar" berarti bunga yang harum dan "Jagat" adalah dunia sehingga tari ini berarti tarian bunga di taman yang harum di seluruh dunia.
Tari ini menggambarkan damainya dunia dengan semerbak kembang - kembang bunga yang menghiasinya.

Terbukti ya, mulai di bandara, hotel sampai di campus Alfa Prima, bunga-bunga yang cantik dirangkai dan diletakkan di mana-mana. Semua demi pesan untuk kedamaian dunia. Ah, indahnya. 

Setelah pembukaan ini, semua orang menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sebuah momen yang selalu membuat bulu kuduk merinding. Padahal masih menyanyi di negeri sendiri, bagaimana rasanya menyanyikan lagu kebangsaan di negeri orang, coba? "mbrebes mili pasti" :)


WORKSHOP PEBISNIS KREATIF BERBASIS PENTAHELIX

Saya bersama tim Bekraf dari Jakarta, datang ke Bali untuk mengikuti acara Workshop Pebisnis Kreatif Berbasis Pentahelix. Yaitu semacam acara untuk berbagi informasi, inspirasi dan motivasi kepada anak-anak muda tentang peluang bisnis kreatif di era millenial ini dan bagaimana keterkaitannya dengan pentahelix. 


talkshow tentang Pentahelix


Pentahelix yang dimaksud di sini adalah 5 bagian yang bisa saling berkolaborasi untuk kemajuan ekonomi kreatif di Indonesia. Yang antara lain dari pihak ACADEMIC, BUSINESS, GOVERNMENT, COMMUNITY dan MEDIA. Atau diartikan Pentahelix adalah keterkaitan antara pihak dari AKADEMISI, BISNIS, PEMERINTAH, KOMUNITAS dan MEDIA. 

Workshop diawali dengan talkshow bersama dari kelima bagian pentahelix tersebut. 
Akademis diwakili oleh bapak Made, selaku Direktur Campus Alfa Prima, Bali. Pemerintah diwakili bapak Wawan dari Deputi BEKRAF dan bapak Putu dari Komisi X DPR Indonesia. Bisnis dari  mbak Ayu, tim Qlapa, sebuah marketplace khusus produk handmade asli Indonesia. Media diwakili oleh mas Daud, yang berasal dari radio dan saat itu menjadi MC acara. Sedangkan saya sendiri mewakili Bisnis juga, dalam hal ini sebagai alumni Coding Mum Surabaya - salah satu program Bekraf, dan sekaligus sebagai pelaku bisnis kreatif. Untuk komunitas diwakili oleh peserta yang berasal dari mahasiswa campus Alfa Prima Denpasar dan beberapa wakil dari Karang Taruna di Bali. 

Inti dari talkshow itu adalah menyampaikan informasi, bahwa di setiap bagian pentahelix itu  mempunyai beberapa program kerja yang kelak bisa saling berkesinambungan. Pertanyaan dan pembicaraan selama talkshow lebih kepada bagaimana para pelaku bisnis kreatif ini bisa meraih bagian Pemerintah melalui BEKRAF. 

Saya hanya menjawab beberapa pertanyaan dari MC, yang intinya menceritakan pengalaman saya sebelum, ketika dan sesudah mengikuti CODING MUM di Surabaya. 

Selesai talkshow bersama, acara dijeda sebentar untuk makan siang dan sholat dhuhur. Waktu akan sholat, ada kejadian cukup menarik karena mahasiswa di campus itu kaget ketika kami bertanya, "Musholla di mana ya dek? tempat sholat di mana?"

Ya sangat diterima dan dimaklumi karena sepertinya semua mahasiswa, dosen dan juga pekerja di campus itu adalah asli dari Bali yang mayoritas beragama Hindu. Kami pun ditunjukkan ruang sekretariat yang cukup bersih untuk dibuat sholat. 

Keheranan ini juga saya rasakan ketika bertanya ke petugas lobi hotel. "Mbak, arah kiblatnya mana ya?". Dan dia pun kaget, diam sebentar. Lalu menjanjikan akan menanyakan hal ini kepada teman lainnya. Ekspresi kagetnya itu cukup mengejutkan juga bagi saya, karena hotel adalah area publik yang biasanya sudah menyiapkan hal ini.

Saya bertanya karena waktu masuk kamar hotel, mencari tanda panah kiblat di manapun, tidak ketemu. Salah satu teman dari Qlapa, lalu bilang, "mbak Heni, download aja aplikasi arah kiblat".

Ah iya, dia benar. Ini adalah hal yang belum pernah saya alami. Selama ini bepergian masih di jalur Jawa, yang mayoritas muslim juga. Dan rasa lokal juga. Sementara saat itu saya di Bali, mayoritas Hindu dan rasa sudah internasional pula. Saya memaklumi kejadian tadi, dan kelak akan siap untuk mengantisipasi kondisi yang serupa. 



mahasiswanya semua dari Bali. Wajahnya rada mirip orang Jawa sih, manies :)

Selesai makan siang, sholat dan istirahat, acara dilanjutkan dengan workshop yang diisi oleh 3 narasumber. Yang pertama maju adalah saya, menampilkan tema Go Creative Go Digital. 

Slide Presentasi Saya



Lalu mas Daud, yang mengajak peserta dengan asiknya untuk mengenal peran media, terutama radio. Juga memberikan trik bagaimana bisa menembus media dengan pundak yang tegap berdiri. Jadi kalau mau mengajak kerjasama dengan radio, misalnya, nggak perlu dengan nada "ngemis-ngemis gitu". Terakhir ditutup presentasi dan giveaway foto instagram yang paling kece oleh Mbak Ayu dan Mbak Rina dari Qlapa. Sebelumnya diselingi aksi heroik Kak Jey, trainer dari campus Alfa Prima, yang memberikan jogetan seru untuk ice breaking. Saking serunya, saya dan tim Qlapa nggak tega mau ikutan, jadi cuma merekam doang hahaha.

video ice breaking


Dalam hati ini salut dengan kepiawaian Kak Jey merebut hati para mahasiswa. Dan seusai acara, saya sempat berbincang cukup lama dengan beliau. Kak Jey ternyata trainer bagian sumber daya manusia. Beliau menyampaikan ketertarikannya dengan program CODING MUM.

Kalimatnya yang unik dan saya ingat adalah seperti ini,
"saya pernah kenal coding dulu, tapi kayaknya sulit. Jadi saya tinggal saja, sekarang lebih ke konten kreator seperti video, gambar dll. Mendengar mbak Heni kok kayaknya asik juga jika anak-anak muda di Bali ini dikenalkan coding. Mereka bisa membuat website dan bekerja dengan skill itu kayaknya oke juga. Coding itu sulit ya? tapi kalau ibu-ibu saja bisa, kenapa kami tidak?"

Yah, kalimat terakhirnya seperti JACKPOT deh. Atau Jebreeet Jebreeettt ala komentator sepakbola.

Itulah poin yang selalu saya kumandangkan ketika diundang jadi narasumber di manapun. Termasuk di hadapan mahasiswa yang masih begitu muda belia.

Saya tekankan, "Hei, Kalau ibu rumah tangga aja bisa, kenapa kalian tidak?"

bersama pebisnis Kipas Lontar sekaligus HRD dari Alfa Prima

Sebelum percakapan dengan kak Jey dan Gek cantik satu ini di akhir acara, saya merasa sesi workshop saya kurang efektif. Dari Surabaya saya siapkan sedikit gambar, foto ataupun video. Maksud saya ketika maju ke depan, saya maksimalkan untuk bicara dua arah. Bagaimana dan apa yang saya bicarakan, biar mereka pada "browsing" aja di hape masing-masing.

Sepertinya taktik saya keliru saat itu. Dan saya tidak membuat slide backup atau file siap putar lainnya. Malah slide presentasi yang saya buat menggunakan Google Slide, setelah diunduh dan dibuka file di laptop Alfa Prima, bentuknya berantakan. Ada font yang tidak sama. Untung saja, saya sudah mengunduh versi file pdf. Nah, karena presentasi dengan file pdf, jadi terbatas untuk bereksplorasi. Semoga mahasiswa pada kepolah ya buka blog dan link semua sosial media yang saya tunjukkan. Atau browsing segala kata kunci yang sudah saya sampaikan dalam pembicaraan. 

Kembali ke Gek Cantik di atas, saya lupa namanya. Tapi beliau punya bisnis membuat Kipas Lontar yang sudah laris dijual di Kementerian Indonesia. Gek ini bertutur tentang kegundahannya, kenapa kipasnya laku dibeli oleh orang luar Bali. Tapi tetangganya sendiri ibaratnya, tidak tertarik dengan kipasnya. Matanya sampai berkaca-kaca loh ketika menceritakan hal ini. 

Saya pun berbagi cerita pengalaman jualan online, juga pengalaman ketika menjadi Trainer Gapura Digital di Surabaya serta berdiskusi di komunitas UMKM di Surabaya. 

"Gek ini kok aneh? orang pada pengen produknya bisa ekspor, disukai oleh orang luar negeri. Ini sudah gek capai, kok tetep sedih?"

Dia pun tersenyum, dan masih menahan air matanya. Nggak tahu kok sedih banget si embak ini ya? 

"Oke, kita tidak bisa menjual satu produk untuk semua orang. Target market harus dipilih salah satu. Jika orang terdekat gek tidak suka produk ini, ya sudah tawarkan produk lain. Atau malah aktifkan mereka sebagai produsennya. Mungkin saja mereka kurang tertarik karena hampir setiap hari melihat daun lontar. Sementara itu bagi orang luar negeri, sangat unik dan menarik. Bahkan saya pun belum pernah memegang daun lontar langsung. Saya orang Jawa saja padahal"

Mata gek ini sedikit berbinar. "Jangan sedih, banggalah. Dan terus asahlah serta peliharalah pencapaian ini." Kemudian kami pun bertukar inspirasi bagaimana cara memaksimalkan websitenya agar "branding" Kipas Lontarnya semakin terlihat "mahal" dan sesuai dengan target marketnya. 

Ah, kalau bisa seharian di situ ya untuk ngobrol panjang lebar. Senang jika langsung ngobrol dengan pebisnis UMKM begini. Mereka mentalnya tangguh-tangguh dan tahan banting biasanya. 


Kiri-Kanan: Ayu dari Qlapa, Pak Wawan dari Bekraf, pak Putu dari Komisi X DPR, pak Made - Direktur Alfa Prima, saya


foto bersama - Alfa Prima = BERANI SUKSES!!!


di depan lobi hotel bersama geng Bekraf dan geng Qlapa
Ki-ka: Bayu, Ayu, Rina, Saya, Agung

Pengalaman di Bali kali ini sangat berkesan. Mulai dari kondisi sebelum berangkat. Ketika tiket pesawat sudah siap. Lalu ada berita gempa cukup besar di Lombok. Malam Senin saya pastikan dulu kepada pihak Bekraf, apakah acara lanjut atau ditunda. Kemudian mereka menjawabnya, "ON schedule mbak. Semoga aman."

Dan alhamdulillah, di Bali memang aman sampai saya kembali ke Surabaya. Hal yang terus akan saya asah untuk terus tajam menancap di hati saya adalah tentang konsep pendirian kampus Alfa Prima. Kampus diploma. Kampus kecil. Didirikan di daerah. Tujuannya agar semua anak daerah bisa kuliah tanpa harus jauh-jauh pergi ke kota. 

Saya jadi terbayang pelosok-pelosok desa di Jawa Timur. Bagaimana jika kelak di sana, berdiri kampus diploma berbasis bisnis kreatif, coding, blogging, konten kreatif dan semua skill serta networking yang sudah saya bina selama ini. Sejak mengikuti Coding Mum Surabaya tahun 2016,  sampai saat ini, 2018,  memulai kelas Coding untuk anak dan guru di Kelasku Digital

Baiklah, saya tahu selanjutnya harus menapaki anak tangga yang mana.
Terima kasih Bekraf. Terima kasih Alfa Prima.