Keyboard dan Mouse Pebble Bluetooth Logitech Warna Pink Yang Bikin Gemas

4 komentar

Mouse dan Keyboard Pink Bluetooth Logitech

Seneng banget ketemu dua benda ini.

Akhirnya setelah sekian lama menabung dan mengincar dan meletakkan dua produk ini di keranjang belanjaan, ter-check-out juga menjelang lebaran.

Jadi ini semacam THR untuk diri sendiri, supaya semakin bahagia saat laptopan.     


Link Shopee Keyboard Bluetooth Pink: https://shp.ee/f9p5g3n

Link Shopee Mouse Bluetooth Pebble Pink: https://shp.ee/b2xt9vb

   Testimoni: 

  • Cakep banget, kelihatan manis dan bahannya gak murahan walau dari plastik
  • Rada berat gitu, jadi gak ringkih
  • Gak perlu dongle bluetooth jadi ga repot kalau ketinggalan. Kalau mau dikoneksikan ke gadget, tinggal tekan tombol bluetooth 1,2,3 di keyboard selama 3 detik. Nanti akan muncul di pencarian Bluetooth di gadget, nah tinggal Pairing. Selesai deh. Sekali pairing udah langsung bisa otomatis nanti. Nggak usah berkali-kali pairing. 
  • Untuk koneksi bluetooth tersedia ke-3 device sekaligus, misalnya Laptop, PC, HP, Ipad. Jadi satu keyboard bisa dipakai untuk 3 devie. Hemat kan. 
  • Sudah tersedia baterai, jadi tinggal pakai aja. Baik itu untuk mouse dan keyboard. 
  • Gak terlalu gede sih, tapi pas juga kok di tangan. 
  • Bisa dilihat bentuknya di video tiktok saya nih , klik di sini

Beneran, ketika tiktok muncul, teman blogger udah bilang tuh mupeng. Dan gemes sama warna keyboardnya. Cuman rada jiper sama harganya. 

Emang lumayan sih, harga aslinya sekitar 600 ribu. Tapi saya beli pas diskonan. Jadi tinggal 400 ribuan saja untuk keyboard. Dan untuk mouse juga diskon jadi sekitar 200 ribuan. 

Total kebeli 600 ribu udah dapat dua, karena diskon. Dan masih diskon loh sekarang. Coba aja langsung ke link shopee berikut ini. Saya copas lagi deh ya, biar mudah belanjanya. 

Link Shopee Keyboard Bluetooth Pink: https://shp.ee/f9p5g3n

Link Shopee Mouse Bluetooth Pebble Pink: https://shp.ee/b2xt9vb

Link Shopee Inpods 50 ribuan: https://shp.ee/j48i3b7

Kabari dan tag atau mention saya kalau udah jadi beli ya. Media sosial saya namanya sama semua, nama lengkap saya @heniprasetyorini. 

Selamat memberi hadiah kepada diri sendiri. Dan boleh juga memberi hadiah ke yang tersayang. Buruan, mumpung diskon. 

Olshop yang saya pilih itu Official Store dari Logitech kok jadi aman terpercaya. Dan packing juga aman  banget, dikasih bubble tambahan tanpa perlu bayar lagi. 


Wajib Bawa 10 Barang Ini di Tas Saat Pandemi

Tidak ada komentar

Terkadang kita cuek saja hanya membawa dompet dan HP saat keluar rumah. Apalagi cuma sebentar. Tapi sekarang, jangan begitu lagi ya. Karena banyak tindakan pencegahan yang harus kita lakukan untuk menjaga diri sendiri sekaligus mencegah penyebaran virus terjadi. 



Dalam kondisi pandemi, harus makin siap membawa semua peralatan pribadi sendiri dan tidak memakai peralatan umum. Hal ini dilakukan untuk mencegah pertukaran droplet dan mencegah penyebaran virus Corona semakin luas. 

Membawa tas kecil mungil berseri, sepertinya tidak akan cukup ya. Mending kemana-mana bawa tas ransel kayak gitu. Yang isinya minimal ada:

  1. Hand sanitizer
  2. Tissue basah dan kering 
  3. Masker bersih cadangan
  4. Alat makan sendiri
  5. Alat sholat sendiri
  6. Air minum di botol
  7. Dompet
  8. Charger
  9. HP
  10. Kacamata 
Jangan lagi gegabah dan santai memakai mukenah, sarung dan sajadah yang ada di tempat umum. Kebayang jika ada droplet air ludah berisi virus nempel di mukenah, lalu lembab pula kondisi kainnya dan kemudian kita pakai. Bisa saja terjadi tuh virus pindah tempat nempel di tubuh kita. Apalagi pas sholat kan kita sering mengusap wajah, atau mengucek mata. Virus masuk ke selaput lendir, sudahlah fix itu masuk ke aliran darah juga nantinya. 

Jika tubuh lagi kebal, mungkin aman-aman saja. Tapi siapa tahu kita malah jadi pembawa virus itu dan menularkannya kepada mereka dengan kekebalan lebih lemah seperti ibu, bapak, nenek dan kakek. Jadi lebih baik berhati-hati. 

Begitu juga dengan tempat makan dan minum. Kalau bisa sih selalu membawa bekal makan dan minum sendiri dari rumah. Atau jika terpaksa, sedia saja jajanan dengan porsi bungkusan kecil sekali makan. Jadi tangan kita yang entah kadang lagi kotor atau tidak, dicegah untuk ribet memegang makanan yang banyak. 

Jika harus makan di tempat umum seperti warung, cafe, restoran, usahakan untuk bersih semaksimal mungkin. Mending cuci tangan dengan sabun sampai bersih lalu dikeringkan dengan tissue. Baru kemudian menyantap makanan dengan jarak tertentu pada orang lain. Nggak asik sih ya, tidak bisa bertukar lauk dan saling incip. Tapi demi kesehatan kan, ya jalani saja. 

Kebiasaan membawa masker bersih dan plastik pembungkus masker kotor pun harus semakin ditingkatkan. Jangan keluar rumah yang kira-kira lebih dari 4 jam hanya pakai satu masker saja. Karena akan basah, lembab dan sudah banyak terpapar udara luar untuk bagian masker depan. 

Repot, ribet banget kudu bawa ini itu di masa pandemi ini. Apalagi jika punya anak kecil ya. Tapi sekali lagi ini demi kebaikan bersama. Mending ribet di kala sehat daripada harus anteng diam tapi lagi sakit. Ga enak. 

Image credit: unsplash.com

Top 5 Tempat Liburan Yang Saya Incar Setelah Pandemi Usai

1 komentar

Ke kampus ITB. Ya itu tempat pertama kali yang saya incar kalau pandemi udah usai dan kami udah bisa liburan. 

"Kenapa ke kampus sih, Ma?", tanya suamiku.

Alasannya adalah saya ingin NAPAK TILAS. Mengenang kembali perjalanan kuliah dan kok bisa ketemuan sama dia. Beberapa hari ini kami sering ngakak banget pas ingat saat pertama kali ketemuan. Yaitu di kereta api arah Bandung-Surabaya. 

Ya benar, kisah cinta cinta-an kami pun bermula di Bandung. Walaupun akhirnya kudu LDR dulu 4 tahun sampai saya lulus kuliah, baru deh menikah dan hidup barengan di Surabaya. 


Sambil napak tilas di kampus, saya pun ingin mendokumentasikan segala hal masa kuliah di sana. Juga masa indekos di sekitar kampus. Antri beli nasi goreng dan lain sebagainya. Untuk bahan menulis novel. Atau buku biografi saya sendiri. 

Tempat kedua adalah jalan-jalan sekeluarga ke Omah Padma. 
Ini adalah rumah perkebunan alami milik kenalan saya, bunda Wina Bojonegoro, seorang penulis. Saya ingin santai di sana tanpa bawa laptop. Eh bawa nggak ya, kalau ada ide nulis gimana? hahaha. 

Nggak deh, nulis di kertas atau HP aja kalau kepepet. 

Saya pengen merasakan hidup di desa dengan tidur di kamar berdinding bambu. Lalu jalan-jalan menyusuri sungai kecil dan berburu panen dari aneka tanaman di kebun luas milik bunda Wina ini. Dan eh, sekaligus praktek belajar melukis ke suaminya. Anak-anak saya pasti suka juga. Tapi mungkin ga bisa lama-lama karena pasti pada resah karena ga ada wifi. 

Target ketiga adalah liburan sekeluarga naik pesawat bareng, ke kawasan penelitian terbesar di Indonesia, PUSPIPTEK Serpong, Tangerang. 

Ini kenapa sih liburan baunya sainstek melulu dari tadi. Dah ke kampus ITB, sekarang ke Puspiptek. 

Ya karena di sini ada 5 hektar kawasan luas rimbun, ada Kebun Puspiptek, tempat para peneliti juga tempat inkubasi startup teknologi. 

Menginap di Wisma Puspiptek dan sekali lagi napak tilas dengan apa yang sudah saya lalui di sana. Lalu minta rekomendasi dari orang di sana, atau kenalan saya di Puspiptek untuk jalan-jalan kemana gitu. Bisa naik taksi online kan. Aman. 

Eh, mungkin saja bisa menerukan projek membuat startup Risetpedia yang urung saya buat sejak ke sana pertama kali tahun 2017. Mungkin saja kan. 

Saya nggak muluk-muluk dulu ya kalau mau jalan-jalan dan liburan. Tempat keempat adalah berkeliling ke sanak saudara. Lalu pergi bareng mereka. Ke mana gitu. Terserah kesepakatan bersama. 

Bisa jadi ke Kudus, tempat kelahiran kakek dari pihak suami. Bisa anjangsana ke tempat Wali juga di sana. Adem sih di sana. Nggak tau sekarang ya. 

Dan tempat kelima adalah ke Jepang. Ini target yang muluk banget sih. Tapi saya kok ada feeling bakal bisa kesana sambil ngantar si anak bujang kuliah atau pertukaran pelajar ya. Siapa tahu?




Target 2021 dan Trik Membuatnya

Tidak ada komentar

 Dapat rejeki menemukan trik ini di tiktok @mindsetzone. Tentang cara menetapkan Target hidup. Ini trik baru yang baru saya temukan. Biasanya rada ruwet ya kalau baca teori urusan menetapkan target hidup tuh

Silahkan disimak. 



Lalu, silahkan dipraktekkan ya, saya pun akan membuat target untuk tahun 2021 ini, maksimal tercapai di bulan April 2022 (pas setahun sesuai trik).

Kalau target saya, walau ga muncul ajaib, udah barang tentu MENERBITKAN BUKU AYO BERMAIN CODING. Ini udah target banget sejak awal bikin kelas online coding anak tahun 2020 kemarin. 

Sekarang mau didetilkan lagi. 

Kalau kalian, jika udah kepilih targetnya, mau masih 10 list atau udah jadi satu yang tepat. Jangan diposting di media sosial ya. Simpen aja sendiri di rumah. Tempel di tembok depan meja kerja atau meja belajar. 

Karena, akan menguras energy dan mengganggu fokus jika ada yang berkomentar tentang target kalian itu. Ini tips dari ibu-ibu yang sudah ikutan menerapkan TELL THE WORLD ABOUT YOUR DREAM = ini adalah salah besar. 

Tak perlu kasih tahu target kalian ke siapa pun, kecuali yang terkait untuk bisa mewujudkannya. 

Dan lebih baik BERISIK DENGAN KARYA, tak usah berisik dulu dengan rencana. Begitu ya. 

Top 5 Serial TV Favorit dari Dulu Sampai Sekarang

1 komentar

Sebagai generasi boomer yang lahir tahun 70-an hampir ke 80-an, yang dari bayi udah ditemani televisi (TV). Dan hiburan terhebatnya juga TV. Bahkan sampai sekarang pun masih wajib tiap hari nonton TV. Maka pastilah punya acara TV Favorit. 

Walau rada lupa, tapi coba saya ingat-ingat acara TV Favorit dari dulu sampai sekarang:

  1. Oprah Winfrey Show
  2. Kick Andy
  3. Dunia Dalam Berita
  4. Si Unyil
  5. Telenovela

Jujur saja, kalau zaman now, saat ini, semenjak maraknya internet, saya nonton TV secara acak. Paling ke berita. Dan kalau Ramadhan ya acara menjelang Sahur dan Berbuka Puasa. 

Males banget nonton Sinetron apalagi Infotainment. Menghabiskan energy saja. 

Saya jelaskan dulu Top 5 di atas.

Oprah Winfrey Show
Ada yang kenal dengan nama ini?
Kira-kira tahun 2003 dan seterusnya acara ini booming banget di TV. Saya ingat karena nonton ini selama saya mengasuh anak pertama yang masih bayi dan balita. 

Ada salah satu segmen yang saya ingat banget sampai sekarang. 
Jadi ceritanya itu tentang seorang single mother yang ada di titik terendah hidupnya. Harus kerja 4 macam kalau ga salah buat menghidupi anaknya. Tapi,yang menarik, dia juga berani untuk KULIAH lagi di jurusan KEPERAWATAN untuk menjadi suster gitu. Biaya kuliahnya dari hutang. 

Nah, udah dikhianati suaminya saat itu, hutang banyak, anak banyak juga, dia berhasil lulus kuliah dan malah ketemu lagi dengan laki-laki lebih muda yang ingin menjadi pasangannya kembali. 

Singkat kata, Oprah mengapresiasi keputusan ibu ini untuk kuliah lagi. Dan membayar semua hutangnya, termasuk hutang biaya kuliah. 

Nah, pasti sudah pada bisa menebak apa yang membuat saya tertarik?
Betul. 

Tentang: IBU-IBU YANG KULIAH LAGI setelah punya anak dan anaknya udah gede-gede. 

Langsung terbesit di benak saya, adalah: 
SAYA BISA KULIAH LAGI setelah anak-anak saya udah gede

Alhamdulillah kok beneran terkabul. Kuasa Allah SWT. Sungguh Maha Baik. 


Selain TV Show seperti Oprah Winfrey Show dan Kick Andy, saya suka melihat berita.

Kalau dulu nama acaranya DUNIA DALAM BERITA, sekarang banyak TV yang khusus menayangkan berita atau banyak acaranya tentang berita. Seperti TV One, CNN dan Kompas TV. 

Acara khusus untuk anak, saya pun suka. Mulai dari Si Unyil, film kartun dan semacamnya. Udah lupa saya nih. 

Jaman masih SMP, kenal juga dengan TELENOVELA. Semacam sinetron dari daerah Latin dan Spanyol, kalau tidak salah. Ada yang berjudul Kassandra, Maria Mercedes, Marimar, dan masih banyak lainnya. Kemudian pas SMA beranjak ke film India, seperti Kuch Kuch Hota Hai, Mohabbatein dan sebagainya. 

Sekarang saya lebih ke Drama Korea, tapi jarang nonton di TV. 

Kalau kalian, apa masih ada TV di rumah? :)


Minari Film Keluarga Korea Berkelana di Amerika

Tidak ada komentar

Minari, adalah nama dari suatu tanaman khas Korea yang sengaja dibawa oleh Sang Nenek di film ini. Minari seperti rumput atau daun kucai ya di Indonesia. Minari bisa ditambahkan ke semua jenis makanan, begitu ucap si nenek. 

Menariknya film ini bukan bercerita asal muasal Minari atau tahap menanam dan berbisnis tanaman Minari. Sebaliknya ini lebih menunjukkan kehidupan yang dialami sebuah keluarga asal Korea yang berkelana ke Amerika. 

Berkelana itu tidak mudah. Dan itu benar ditampakkan dalam adegan dan gestur pemain film Minari ini dengan baik. Kesulitan dalam hidup, kurangnya uang, matinya pasokan air, pertengkaran suami istri, ini semua sejenak membuat saya dan suami "membeku" teringat masa lalu, masa perjuangan.