The Remarkable Life of Ibelin Membuatku Menulis di Blog Lagi

Tidak ada komentar


 

Pagi ini aku duduk di lantai ruang tamu. Menghadap meja lipat kecil dengan laptop ASUS Zenbook kecil juga di atasnya. Di depanku ada Samsung Smart TV ukuran besar, sedang memutar film dokumenter tentang anak difabel, berjudul The Remarkable Life of Ibelin di Netflix. Seorang anak dengan kelainan kelemahan otot langka dan hidupnya di atas kursi roda. 

Awal cerita Ibelin ini mulai menarik perhatianku. Orangtuanya bilang, Ibelin menuliskan password emailnya dengan sengaja. Supaya orang tuanya bisa masuk ke akun email, blog dan juga game onlinenya. 

Menulis Blog?

Wow, cukup tersengat ya jadinya. Aku jadi ingat dengan beberapa blog milikku yang sudah lama aku abaikan. Terhitung sejak 2019, ketika aku masuk Apple Developer Academy di Universitas Ciputra Surabaya. Sejak ini, bisa dilihat jarang sekali aku menulis berita tentang diriku sendiri, kecuali pengumuman saat diterima di akademi itu, dan juga diterima setahun kemudian di inkubator bisnis UNAIR. 

Biasanya, bahkan setiap hari, aku rajin menuliskan langkah demi langkah saat aku belajar. Seperti halnya di Coding Mum tahun 2016 lalu. Satu script coding baru saja, akan segera tampil di blog ini. Menyimpan segembira itu aku menjalani proses belajar membuat website di gedung Dilo, Ketintang, bersama beberapa teman baru, ibu-ibu Coding Mum Surabaya. 

Adanya beberapa aturan untuk tidak menampilkan yang ada di akademi besutan Apple ini, mengurungkan niatku untuk melakukan hal yang sama. Karena takut khilaf, menulis ini itu dan sharing ini itu tanpa sadar, sesuai kebiasanku menyelipkan cerita sehari-hari di blog. 

Larangannya tidak begitu-begitu amat sih. Tidak ada hal rahasia membahayakan negara atau semacamnya. Namun, memahami ini sebagai prinsip menjaga privacy, copyright dan juga branding perusahaan besar internasional ini, aku menurutinya sebaik mungkin. 

Tapi, tidak hanya larangan ini yang membuatku menahan diri. Di saat yang sama, aku mengalami beberapa peristiwa keluarga yang mengguncang hidup. Entah itu dari anak-anakku yang sedang bergejolak di masa remaja, dan salah satunya sedang sekolah jauh dari rumah, di luar kota. Juga ada kejadian kecelakaan lalu lintas yang dialami saudara ipar, dan entah kenapa itu memantik rasa shock dan trauma cukup dalam untukku saat itu. Bisa dibilang, aku mengalami disfungsional sementara. Jadi bengong, tidak bisa mikir, tidak bisa merasa (numb atau mati rasa), dan menjalani hari demi hari sekadar datang dan pulang on time ke akademi, lalu melanjutnkan mengurus rumah tangga seperti biasa. 

Cukup heran dengan betapa beraninya aku melewatkan catatan dan peristiwa penting di dalam akademi, yang aku yakin, jika tidak ada rasa shock itu, aku takkan mampu melewatkannya begitu saja, tanpa aku tulis di blog ini atau buku harianku sendiri. Tapi nyatanya, aku ingin ini semua berlalu begitu saja. Tidak ingin mencatatnya, atau mengingatnya. 

Sedahsyat itu ya pengaruh trauma?

Cerita Ibelin menulis di blog, membuatku ingat kembali, kenapa dulu aku ingin menulis di blog. Ya, aku ingin berbagi cerita di tempat yang runtut dan bisa dibaca ulang dengan lebih nyaman. Sebelumnya aku menulis di note facebook, fitur ini sudah dihapus sekarang. 

Segera setelah menyimak cerita Ibelin menulis blog di film ini, aku segera login ke dashboard blogger, dan menulis blogpost ini, tanpa beban, tanpa memikirkan SEO, just write. Hanya menulis. 

Sedikit demi sedikit, perasaan berbinar ketika bisa menulis cerita sehari-hariku di blog, muncul kembali. Perasaan yang ditenggelamkan sedikit demi sedikit, karena besarnya tekad menjadikan blog sebagai sumber mencari uang atau monetize istilahnya. 

Aku tidak ingin menyesalinya, karena cukup lama tidak menulis cerita secara alamiah dan santai begini. Jika kemarin berhenti, memang seharusnya berhenti, karena itu memang alur hidup yang harus aku jalani. Kewajiban membereskan tanggung jawab di saat itu yang memang wajib jadi fokus utama. Maka, inilah saatnya blogku terisi lagi dengan gembira. 

Lanjut di film Ibelin pada menit ke 21:48 ditampilkan isi blognya. Aku berusaha menekan Pause dan membaca alamat blog Ibelin, dan taraaa...berhasil kutemukan. 

Ini link blog Ibelin http://musingslif.blogspot.com/