Review Drama Korea: Love Affair In The Afternoon

3 komentar
drama korea love affair in the afternoon


"Jaman sekarang, anak-anak tidak dibesarkan oleh ibu. Mereka dibesarkan oleh uang."

Kalimat amarah dari seorang tokoh di drama ini, membuat hatiku tersentak sangat. Sebuah reaksi yang mungkin tak biasanya ada dalam proses menonton drama Korea bertema perselingkuhan. Harusnya saya membahas tentang percintaan, kesetiaan dan betapa buruknya para pelaku pengkhianatan pada lembaga suci pernikahan.

No, tidak. Saya tak ingin membahas itu.
Perselingkuhan adalah BIG NO!. Haram hukumnya, Begitu buruk. Titik.
Bagi saya, jika ada perempuan yang berselingkuh, dia tidak hanya mengkhianati dirinya sendiri. Melainkan juga mencorang moreng nama baik sesama kaumnya, kaum perempuan.
Saya bahkan pernah sangat kecewa dan sangat marah, ketika mendengar teman baik saya melakukan hal itu. Dan akibatnya, saya sama sekali langsung memutuskan hubungan dengannya dan siapapun yang terkait dengannya. Saya bukan psikolog dan psikiater, dan bisa dibilang bukan teman yang baik juga, karena tak mau tahu apapun alasannya, I just walk away. Sorry that'is me.

Baiklah lanjut.
Awalnya saya menemukan judul drama ini, ketika barengan nobar sama suami. Awal menontonnya, saya kagum dengan pemilihan tokoh utama dalam drama ini. Cerdas. Mereka tidak memilih karakter perempuan nakal atau pria playboy. Melainkan, pelaku pengkhianatan ini adalah perempuan kalem baik, dan lelaki yang kalem dan juga baik, yang keduanya bisa dibilang orang-orang tenang, diam dan baik-baik saja.

Memang sih ada satu tokoh perempuan yang lebih berani. Tapi dalam perjalanan alur ceritanya, sesungguhnya dia yang paling lemah.

Suami saya tidak mau meneruskan nonton bareng drama ini. Dia sama sekali tidak suka dengan ide ceritanya. Dan memang di awal-awal drama, lebih banyak adegan yang bagi suami saya, tidak pantas dilakukan. Apalagi saya sering membuka obrolan tentang ini, "bagaimana jika ada perempuan lain yang berani mendekatimu seperti dia? atau yang kelihatan jauh lebih baik dari aku?"

Semakin dia risih mendengarkan pertanyaan itu, suami saya pun bahkan melarang, "jangan teruskan nonton drakor itu ya ma!", katanya.

"Takut aku terinspirasi?", sahut saya cepat dengan tertawa ngakak.
"Jangan kuatir Beib, aku takkan merendahkan diriku seperti itu. Sholat ibadah aja belum tentu nggenah dan diterima. Kok cari perkara sama Gusti Alloh. Don't worry. Aku cuma tertarik alur cerita dan karakternya ini bagus. Gak pada umumnya dan beneran kayak kisah nyata. Seperti ceritanya teman-teman dan sekitarku yang beneran melakoninya."

Haduh, saya anggap kesialan bener dalam hidup saya berteman dengan orang yang melakukan pengkhianatan dalam pernikahan. Sumpah. Marahnya saya nggak habis-habis ini. Tetapi di drakor ini, sedikit banyak membuat saya berpikir, "oh..seperti itu penyebabnya." Mungkin jika kelak ada orang di dekat saya mengalaminya. Atau ada orang yang bercerita tentang ini, saya akan menahan diri sebentar untuk mendengarkannya. Akan tetapi, saya berharap tidak ada sih ya, karena nggak kompeten juga memberikan nasehat atau jalan keluar. Lebih baik mengarahkan mereka ke pihak yang lebih ahli.

Aduh. Membahas cinta dan pernikahan, memang tidak ada habisnya. Bagaimana awalnya dan ujungnya, juga masih misteri. Siapa yang tahu akan berjodoh dengan siapa? Siapa yang bisa memprediksi kehidupan pernikahan bisa jadi berantakan padahal sudah menyelenggarakan pesta resepsi mewah dan besar-besaran?

Tapi dari drama Korea ini, saya malah mendapatkan pencerahan bukan tentang cinta dan pernikahan. Melainkan tentang Bakat dan Anak.

Saya tidak mudah menghafal nama pemain. Jadi yang saya ingat adalah, beberapa karakter tokoh ini melepaskan bakatnya ketika muda untuk menikah, menjalani pernikahan dan mempertahankannya.  Ada juga seorang murid sekolah, yang dianggap bandel, padahal dipaksa belajar di bidang yang tidak disukainya.

Adegan demi adegan terkait ini, membuat saya merefleksikan diri sendiri. Pernikahan itu sakral dan suci. Menjadi orang tua adalah tanggung jawab yang sangat besar. Tetapi, perlukah mengorbankan diri sendiri sampai di lubuk hati terdalam dan tidak memperdulikan bisikan hati, karena hal ini? Sepertinya bisa dicari jalan tengahnya dan jalan kompromi. Nah itulah yang akan kamu dapatkan di akhir cerita drama ini.

Akan tetapi juga, jika terjadi hal buruk dalam pernikahan dan di dalamnya sudah dikaruniai anak-anak. Janganlah gegabah berbuat sesuatu. Karena jiwa anak-anak itu bisa sangat terluka. Tanpa orang dewasa sadari, anak-anak butuh sekali dengan sosok orang tuanya. Baik itu hadir secara fisik, maupun dalam bentuk perhatian.

Saya yakin masing-masing penonton drama ini mempunyai pengalaman sendiri dan persepsi sendiri pada pesan yang ingin disampaikan oleh alur ceritanya. Yang pasti, apapun yang dilakukan oleh orang dewasa, akan ada segala konsekuensi yang ditanggungnya. Dan pastikan tidak ada anak-anak yang menanggung akibat buruknya.



Laptop ASUS Yang Tipis dan Colorful Ini Paling Cocok Untuk Aktivis Perempuan dan Teknologi

1 komentar


Laptop, Modul, Binder Note, Kalender meja dengan berbagi tempelan sticky note, botol air minum biar isi kepala tetep encer. Ini deretan printilan yang selalu ada di meja panjang tempat saya bekerja di rumah. Tentu saja, cemilan, atau sepiring nasi padang tidak ikut masuk frame. Anggap saja tidak muat :)

Coba bisa dihitung ada berapa warna yang muncul di meja saya itu?
Laptop abu-abu tua. Sticky note pink dan kuning. Botol warna warni cenderung kuning. Binder note dengan sampul handmade yang saya bikin sendiri dari kain perca ungu. Dan satu modul Perempuan Maju Digital yang banyak warna juga.

Nah, perempuan itu memang suka banyak warna. Rame. Complicated juga sih. Cocok banget kan ya :)
Itulah juga yang saya alami ketika sudah hampir tiga tahun lebih malang melintang di dunia pegiat pemberdayaan perempuan melalui teknologi.


\

Sejak lulus dari kelas membuat website yang diadakan oleh Coding Mum Bekraf tahun 2016, saya terus tergerak untuk menyuarakan betapa pentingnya dan baiknya dampak yang akan dialami, jika perempuan semakin melek teknologi. Terutamanya tidak gaptek lagi. 

Terlebih ketika saya dipilih sebagai Presiden Komunitas Coding Mum Indonesia, di akhir bulan November 2018. Satu demi satu kegiatan terkait ini, terus tak berhenti. 

Nah, warna-warni ngejreng itu bisa banget jadii MOOD BOOSTER di kala saya berkegiatan. Sengaja memakai tas ransel warna kuning gonjreng, itu juga taktik. Selain mudah dikenali kalau difoto barengan ya :)

Bayangkan, kalau laptop yang jadi pegangan kerja saya dan kamu sehari-hari juga warna-warni. 
Lihat nih kayak produk barunya ASUS. 


 ASUS VivoBook Ultra A412DA 14 Inch












ya ampun kecenya. Saya pilih MERAH


Bayangkan LAPTOP ASUS MERAH itu sudah ada di genggaman tangan saya. Makin jooss terbakarlah semangat ini untuk mengajar ibu-ibu dan para putri muda di mana-mana. Dan juga kebayang pada pengen ikutan selfie sama laptop saya hahah.

"Mbak Heni, kapan ke Semarang?"
"Kapan nih ke Tangerang? aku yang handle deh Hen!"
"Wih iri aku, ke Papua dong mbak"

Ya ampun, hatiku terkoyak-koyak jika mendapatkan pesan seperti ini. Tentu saja jika bisa membelah diri seperti amoeba, diri ini akan berada serentak di setiap para perempuan Indonesia membutuhkan bantuan. 

Rela pasti daku rela untuk wara wiri kesana kemari bersama si Laptop Merah cantik ini. Dijamin juga kamu juga suka. Karena, nggak bakal bikin pundak kamu linu. Nih laptop tipis buangeett. Beratnya cuma 1,5 kg. 

Biarpun tipis, lebarnya bisa bikin mata lega. 14 inch loh. Ini ukuran laptop yang layarnya lumayan buat melototin code code HTML, CSS, Javascript atau bahkan kode XML -nya blogspot yang campur mawur ra karuan itu.



The world’s smallest colorful 14” Ultrabook


Pada percaya pastinya kalau nih laptop sudah ditahbiskan sebagai laptop 14 inch paling tipiiisss di dunia. Ukuran tipis manis dengan performanya bandel punya. 
Sebagai tipe vivobook paling ringkas di kelasnya, jeroan alias isi engine dan teknology yang ada di dalam laptop ini bisa diadu. Ini sudah tertanam di dalamnya prosesor terbaru AMD Ryzen 300 series, baik Ryzen 3 ataupun Ryzen 5 di Indonesia. Ini adalah jenis prosesor baru yang kencang, bertenaga sekaligus hemat daya

Tidak hanya hemat daya. Dengan teknologi baterainya yang inovatif, nih laptop bisa di-charge jauh lebih cepat untuk penuh. Jadi untuk pekerja lepas, aktivis, anak sekolah dan kuliahan ini sangat membantu. 


Laptop ini bisa fast charging 60%, baterainya awet 3x lipat


Keyboard dan Touch Pad yang lebar dan Nyaman

Tipis, layar lebar 14 inch bikin mata lega. Pun juga keyboard dan Touch Pad bawaannya bikin jari jemari kita lega juga. Ngetik lega, ngoding alias ngetik coding juga lega. Bahkan kalau touch pad lebar gitu, mau menggambar pakai modal jari aja bisa. Smooth gitu. Misalkan kita lupa nggak bawa mouse ya. *tapi anak muda sekarang lebih suka pakai jari doang sih kayaknya apalagi anak kecil : jadi ingat jaman saya bikin kelas coding kids, pada jarang mau pakai mouse loh.

Ada lagi, untuk pejuang Excel atau Spreadsheet yang harus ngetik angka banyak-banyak. Ada inovasi di toucpad laptop ini, yaitu NUMBER PAD. Jadi touch pad berubah jadi ada angka-angkanya gitu. Tinggal sentuh-sentuh saja buat ngetiknya. Canggih banget yoo....suangar bin mbois kalau kata orang Surabaya :)

LED Illuminated Numeric Keypad di Touchpad = Number Pad

Di Touchpad itu ada juga SENSOR FINGERPRINT. Wah penting banget nih fitur deh. 
Kenapa ini penting? 

Para perempuan yang belajar membuat Prototype Mobile Apps dan Blogging

Tergambarkan dari foto di atas kan. Ketika saya mengajar atau mengisi seminar di beberapa tempat, akan selalu berada di situasi yang banyak orang. Kadang saya harus pergi sebentar ke toilet, meninggalkan ruangan. Atau bahkan di ruangan meeting bersama ataupun coworking space. Yang artinya meninggalkan laptop "sendirian" tanpa saya. 

Ada Sensor Fingerprint yang mengamankan hidupmu

Dengan mode Screen server, tampilan di layar saya akan menutup. Nah untuk menyalakan kembali, jika ada Sensor Fingerprint, akan hanya bisa dibuka oleh jejak fingerprint saya saja. Orang lain tidak akan bisa membuka layar laptop saya dan kemudian membaca file penting saya lainnya. Aman gitu. 

Bahkan untuk ibu-ibu di rumah, ini bisa menjaga kerjaan di laptop dari serbuan jari-jari kecil anak-anak yang biasanya suka meniru kegiatan orang tuanya. 


Kebutuhan saya makin terpenuhi dengan lengkapnya port-hub alias colokan di sisi samping laptop seperti di gambar.
Connecting Port yang lengkap

Adanya connection port yang lengkap ini memudahkan kita untuk menyambungkan laptop ke layar untuk mengajar. Di laptop ini tersedia port untuk USB dengan 3 macam bentuknya: C*3.1, 3.1 dan 2.0, HDMI, Security Slot (biasanya untuk kantor yang punya "security card" khusus) dan microSD card reader. Tidak ada port VGA, namun jika diperlukan kita bisa beli tambahan connector VGA-HDMI yang banyak dijual.


Tiada hentinya ASUS menawarkan kemudahan, kenyamanan dan keamanan untuk pengguna produknya. Apalagi jika di laptop yang mereka produksi, sudah pre-install WINDOWS 10 original seperti di laptop ini. 

Sehingga kita tidak perlu install windows lagi, dan repot datang ke toko yang menjualnya atau bahkan install software bajakan - jangan deh ya. Kalau udah pre-install gini, kayaknya beli online saja bisa deh. Laptop datang udah beres aja windows 10, jadi tinggal pakai. Pokoknya kalau beli online, harus memilih toko yang tepat dan terpercaya ya, biar dipastikan aman-aman saja.

Sudah pernah nggak ngerasain Windows 10?
Ini enak banget. Terutama di awal itu ada yang namanya Fitur Windows Hello. 


Fitur Windows Hello mempercepat login awal

Dengan fitur ini, setiap kali menyalakan laptop pertama kalinya, kamu akan disapa dengan hangat. Setelah atur setting login, namamu akan selalu muncul. Halo Dani. Atau kalau saya ya, Halo Heni. 

Nah setelah halo-haloan ini, ada fitur Password juga. Jadi akan ada kolom mengetikkan Password yang khusus kamu aja yang tahu. Atau langsung pakai Sensor Fingerprint di TouchPad *penjelasan di atas sebelumnya ya.

Fiuuhh sudah panjang lebar ya kita "nggibahin" si Laptop Asus paling tipis sedunia dan warna warni ini. Kebayang kalau nih laptop udah di tangan, maka........


Mengajar seperti ini santai pakai laptop ini, Connecting Port-nya lengkap


Biar guru dan muridnya berjilbab ungu, pasti jreng jika laptopku nanti MERAH

Nah, Colourfull Laptop cocok untuk Warna-warninya gerak perempuan dan teknologi

Jadi, kamu juga sepakat kan sama saya, kalau LAPTOP ASUS VIVOBOOK ULTRA A412DA ini memang andalan dan cocok untuk aktivis perempuan dan teknologi. Nah kalau buat saya aja cocok, buat kamu juga pastinya jauh lebih cocok. Laptopnya asik, tipis cuma 1,5 kg gitu, layarnya lebar 14 inch, keyboard juga luas, toucpad lebar bisa jadi numberpad juga, ada sensor fingerprints, performa cepat mantap, hemat baterainya, bisa di - charge cepet banget 60%, connecting port lengkap buat sharing dan ngajar, dan yang asik lagi suaranya mantap dengan Asus Sonic Master. Semua produk Asus keluaran suaranya cakep cakep dah. Saya dah ngalamin sendiri.

Udah, jadi, kalau begitu, segera ke toko resmi produk ASUS terdekat dan cari tipe laptop ini ya.
Ingat, seri ini, LAPTOP ASUS VIVOBOOK ULTRA A412DA.

Okesip

















----------


 Foto diambil dari:
1. Dokumen pribadi
2. Website asus resmi: https://www.asus.com/Laptops/ASUS-VivoBook-14-X412DA
3. Desain

Artikel ini diikutkan Blog Competition dari Aventurose . Cerita yang dituliskan adalah pengalaman pribadi dan opini.