Udemy Indonesia & Academy Dbeyond Webinar - Mastering Fundamentals of Communication
Pengalaman Ikut Seleksi Inkubator StartUp
Jaman kuliah di jurusan Kimia, inkubator itu maknanya tempat untuk mengembangbiakkan bakteri ketika praktikum biokimia medis. Kami harus menyiapkan dulu cawan petri berisi "agar-agar" tempat hidup si bakteri ini. Lalu memasukkan "biang bakteri" dengan cara menggoreskan di cawan petri. Kemudian cawan petri ini disimpan di sebuah inkubator yang suhunya sudah diatur, biasanya sesuai dengan suhu tubuh manusia, kisaran 36 derajat Celcius.
Ketika punya anak yang lahir prematur, definisi inkubator berbeda lagi adalah tempat menjaga bayi tetap hangat seperti masih di dalam rahim ibu, terjaga oksigennya dan cahayanya juga terjaga tetap steril.
Beda cerita lagi kalau bicara tentang INKUBATOR StartUp. Di sini tidak mengembangbiakkan bakteri atau menjaga bayi tumbuh seperti di dalam rahim ibu. Tapi intinya sama juga, yaitu membina tumbuhnya cikal bakal teknopreneur atau pebisnis baru untuk bisa tumbuh dengan baik.
Inkubator StartUp sekarang marak dilakukan oleh berbagai pihak. Baik itu pemerintah, komunitas lepas, industri atau dari universitas. Tujuannya memfasilitasi dan membimbing teknopreneur di Indonesia. Program yang ada di program ini pada dasarnya meliputi rekruitmen, training, mentoring, coaching sampai bisa ke pendanaan.
Fasilitas yang diberikan secara fisik bisa berupa coworkingspace atau tempat untuk bekerja, meeting dan bertemu atau berkolaborasi dengan berbagai pihak. Peralatan untuk publikasi seperti studio foto, studio rekaman dan relay streaming seperti tampilan televisi di media sosial.
Bahkan ada juga pihak inkubator yang menyediakan kemudahan untuk mengurus legalitas startUp yang sudah lolos seleksi. Mulai dari pendaftaran merk dan perusahaan. Legalitas ini kelak penting apalagi jika startUp itu sudah maju, berkembang dan ingin mendapatkan pendanaan.
Sebuah kesempatan yang tidak terduga lagi, di akhir tahun 2021, bulan Desember ini, saya berkesempatan mengikuti progam inkubator startUp.
Pre-Seleksi
- Ide bisnis atau ide startUp tentang apa. Itu persiapkan dengan baik, sesuai dengan Business Model Canvas dan segala teori bisnis terkait. Tentang Value Proposition, dan lain sebagainya.
- Akan lebih menarik dan sesuai data, jika startUp ini sudah diujicoba atau dilaksanakan, minimal 1 tahun. Supaya ada pengalaman dan data yang bagus untuk traksi dan hasil rencana bisnis sebelumnya. *wah nulis ini jadi ada ide saya untuk mengembangkan AYO BERMAIN CODING sebagai startUp baru. Boleh nih. Oke lanjut.
- Usahakan ketika mengujicoba atau melaksanakan ide startup itu, kalian simpan dengan baik datanya. Jadi setiap ada acara, program atau kegiatan apapun, simpan data peserta dengan Formulir, bisa dengan Google Form saja. Lalu Dokumentasi acara dan juga laporan hasilnya.
- Kalau bisa, Website Landing Page, Instagram, Facebook, Linkedin Page, YouTube, semua sudah disiapkan dengan baik. Jadi ada bukti nyata dan real time, akan semua acara yang sudah dilaksanakan.
- Kemudian siapkan semua arsip itu menjadi SLIDE PRESENTASI ide StartUp yang bagus.
- Dan ikutilah tahap seleksi calon tenan.
Seleksi
- Rutin membuka media sosial para penyelenggara program inkubator startup. Contohnya: Inkubator UNAIR, Skyventure PENS, dll.
- Mendafatar sesuai jadwal
- Menyiapkan dokumen untuk proses seleksi dokumen
- Jika lolos, maka bersiap untuk tes seleksi dalam bentuk wawancara, seperti tampilan saya di bawah ini:
Tes seleksi: 10 menit paparan, 20 menit tanya jawab |
Usahakan menyiapkan juga FAQ atau pertanyaan yang sering ditanyakan dalam tes seleksi startUp. Bisa seperti ini:
- Apa keunggulan startUp kamu dibanding yang lain?
- Gimana rencana mendapatkan pendapatan (atau uangnya)?
- Rencana merekrut berapa tutor (pegawai)?
- Apa tujuan anda ikut program inkubator startUp ini?
- Dari semua rencana bisnis, mana yang sudah berjalan?
- Apa saja kendala selama sudah menjalankan startUp ini sebelumnya? apa solusinya? dan apa hasil dari solusi yang sudah anda lakukan?
Tiny Planets Film Bagus Untuk Anak Usia Dini
Waktu anak sulungku lahir, hampir 19 tahun yang lalu, dia suka menonton film ini. Kami menyebutnya film Bing Bong.
Dan waktu kucoba mencari lagi di Youtube, eh ternyata ada channel resmi dari produsennya. Ini pakai bahasa aslinya, bahasa Inggris. Kalau dulu anakku menyimak di televisi sudah di-dubbing dengan bahasa Indonesia.
Coba lihat deh. Pasti anaknya suka.
Nah, kalau memilih film untuk anak usia dini, hati-hati ya.
Pilih yang ritmenya pelan saja. Jangan yang cepet berganti adegan atau animasi gerakan. Nanti berakibat anaknya susah untuk fokus dan konsentrasi.
Baik silahkan menikmati.
Refleksi Akhir Tahun 2021
Tahun ini sepertinya ragam peristiwa terjadi, walau saya dan keluarga tetap ada di dalam rumah saja sejak pandemi tahun 2020. Jadi terhitung sudah 2 tahun kami "bersemedi" di rumah.
Seingatnya, saya coba merefleksikan pengalaman hidup ini. Jujur saja, sejak virus COVID-19 dinyatakan resmi masuk di Surabaya, tidak ada keteraturan yang bagus untuk menulis jurnal kehidupan sehari-hari, karena waktu dan energi habis untuk bertahan dan membuat kondisi rumah baik-baik saja dan biasa-biasa saja.
Ketika selesai lulus dari Apple Developer Academy Indonesia di Surabaya, bersama Universitas Ciputra, tepat di akhir tahun 2020, saya berpikir keras tentang karir dan pekerjaan untuk diri saya sendiri.
Ibaratnya sudah mencoba ini itu, sejak lulus kuliah S2 tahun 2015, rasanya belum mendapat pekerjaan dan penghasilan yang tetap. Masih belum ajeg, belum mantap, belum mapan atau belum yakin hati ini akan menekuni bidang yang mana.
Menjadi programmer atau developer, membuat ios apps, tentu saja mustahil. Wong masih belajar di Apple dev aja saya bisa dibilang bengong melulu, nggak paham-paham cara kerja Swift programming.
Sebaliknya, jika mendaftar menjadi pegawai di startUp atau warehouse dan semacamnya, tentu mundur teratur, kebayang bakal berantakan rumah tangga saya, kalau satu-satunya perempuan di rumah harus pergi kerja keluar rumah dari pagi sampai sore. Halah udah nggak usah ngadi-ngadi.
Maka di akhir tahun 2019 itu saya putuskan menghidupkan kembali kelas belajar di balik nama Kelasku Digital. Sampai awal tahun 2020 niatnya akan membuka kelas di beberapa tempat. Bahkan sudah melobi beberapa Kepala Sekolah dan juga pemilik coworking space. Sempat juta teman dari geng startUp menawarkan sebuah coworking space baru di mall dekat rumah, kawasan Surabaya Barat, tugas saya adalah mengisinya dengan beraneka kegiatan dan pelatihan. Tentu saja semua rencana ini sangat indah, sesuai harapan dan angan-angan. Yang kemudian dipatahkan oleh pandemi.
Sempat bingung, dan terbilang nekad ketika memutuskan untuk mengubah rencana menjadi bentuk ONLINE. Baik itu kelas online maupun kegiatan lainnya.
Nekad karena saat itu wifi di rumah masih pakai Speedy, dengan kecepatan 20mbps, bayarnya per bulan nggak sampai dua ratus ribu rupiah. Kebayang lemotnya.
Untuk gadget sih sudah aman banget. Kan masih dipinjami macbook gede dan juga iphone. Keduanya sangat mumpuni dibuat kerja.
Alhamdulillah tak disangka kelas online saya berjalan baik. Terutama kelas coding untuk anak-anak. Dari sinilah, titik balik kembali berlaku.
- Awal tahun 2020 membuka kelas online coding untuk anak-anak dan berjalan baik.
- Awal tahun 2021 ada berbagai pihak yang ingin bekerjasama. Dimulai dengan PKBM Bina Kreasi Bangsa yang ada di Jakarta. Sudah hampir setahun akhirnya membuka kelas Fun Coding, yang diajar oleh saya.
- Ada lagi Homeschooling Kak Seto Surabaya yang memulai kerjasama untuk kelas coding. Semoga saja bisa jangka panjang.
- Mikaza Sukaza School Surabaya, sebenarnya sangat ingin bekerjasama secara real. Namun ada aja kendalanya. Terutama jarak dan waktu antara saya dan pendirinya. Masih belum berjodoh bertemu bersama dan merumuskan program apa yang cocok.
- Dengan SD Khadijah 3 Surabaya, rencana berhenti karena pandemi. Dan mungkin bisa dimulai lagi perlahan ketika kelas tatap muka sudah dianggap benar-benar aman. Karena di sekolah ini masih kesulitan jika memilih untuk bekerjasama secara online.
- Biar aneh, bangga juga bisa sempat fyp di tiktok dan mendapat follower 8ribuan saat ini.
- Terbuka dengan pembayaran internasional yaitu payoneer dan paypal. Walau ada drama ga bisa narik duitnya di udemy, karena nggak ngeh cara kerjanya. Namun dengan punya paypal jadi bisa daftar di TpT (TeachersPayTeacher) dan sepertinya juga nanti untuk daftar Etsy. Yang untuk payoneer bisa dialihkan ke affiliasi marketing internasional sepertinya, amazon mungkin.
- Bisa membeli tablet bekas merk Samsung Galaxy A10 berukuran 10 inch, seharga 2,9 juta. Dan mendapatkan barang yang bagus dan awet baterainya. Bangga karena bisa memutuskan sendiri, membayar sendiri dengan uang hasil keringat sendiri dan hasilnya juga bagus.
- Menghias rumah baru dengan uangku sendiri.
- Mempunyai meja kerja dan beberapa rak buku yang bagus.
- Sering rada khilaf saat beli buku banyak, sampai total bisa habis 3 jutaan kali ya. Hiks hahaha. Tapi nggak sempat baca sampai tuntas. Tapi yakin akan menekuninya, karena mewajibkan diri menjadi penulis. Mau tidak mau, indie ga indie, buku harus terbit. Target sih ke penerbit mayor.
- Kemampuan memasak semakin bagus
- Sudah bisa mengendalikan rasa perih akan masa lalu, dengan menerima dan memaafkan dan menganggapnya bagian dari sejarah kehidupan. Yang masih bikin perih nanti dijadikan bahan tulisan saja. Masih menguntungkan.
- Alhamdulillah sekeluarga semakin sehat wal afiat. Walau suami sempat kena positif beberapa hari. Sekarang sudah normal semua dan makin sehat.
- Hubungan dengan suami dan anak-anak semakin membaik.
- Keinginan hidup tenang, mengeliminasi hal-hal yang membuat tidak tenang hati, cukup membanggakan. Berani untuk mengatakan tidak dan pergi. Ini sebuah prestasi.
- Memperbaiki ketenangan dalam sholat dan ingin mulai tirakat puasa juga sebisanya
- Ingin lebih telaten lagi menutup aurat untuk keluarga atau pas di area rumah
- Sudah tidak gelisah lagi di acara keluarga, sudahlah, keep silent dan menerima saja apapun yang terjadi. Dan tidak perlu berperilaku berlebihan demi ingin menunjukkan sedang baik-baik saja. Sudah di posisi tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun lagi. Cukup.
- Fokus banget ingin nirakati anak. Rasane dadi ibu jik rodok santai banget olehe tirakat. Tapi ya alon-alon.
- Ingin banget MENULIS BUKU cetak dan diterbitkan oleh Penerbit Elexmedia Komputindo. Menulis buku tentang coding dan kelas digital. Bismillah.
- Ingin juga menulis buku cerita anak dan novel living book untuk anak.
Jangan Kasar di Media Sosial, Akibatnya Bisa Fatal
- Jadi viral?
- Diserang netizen?
- Malu?
- Kena spam data pribadi tersebar?
- Makin marah?
- Dilaporkan ke pihak berwajib
- Dipenjara?
MEDIA SOSIAL adalah media untuk berSOSIALISASI.Bukan jadi tempat untuk saling mencaci maki.
Sungguh rugi, waktu yang sedikit ini, hanya untuk menyimpan energi negatif dari satu dua kalimat orang.
Tahan diri. Pikirkan akibat jika lupa diri dan tidak bisa menahan emosi.
Betapa ngeri apa yang terjadi di dunia ini, jika kita asal saja berbuat. Apalagi, di akhirat nanti.
Gunakan media sosial untuk menambah ilmu, pendapatan dan teman.
Dengan mengalihkana fokus di ranah ini, Insya Allah, kita lebih terjaga dan bisa menjaga diri sendiri. Kasihan keluarga dan orang terdekat kita, jika masih sembarangan.
Bu, Pak, tahan diri, kasihan anak-anak....
Catatan Akhir Tahun
10 Desember 2021
Menjadi Tutor DTS Kominfo Thematic Academy