Live Streaming Facebook dengan Streamyard

1 komentar
Tadi pagi saya mencoba menggunakan Streamyard untuk Live Streaming di Facebook. Karena tertarik dengan salah satu podcast teman yang menggunakan tools ini. 

Streamyard bisa diakses di https://streamyard.com/.

Silahkan dibuka website-nya dan dipelajari. 

Seperti biasa, kita harus REGISTER dulu. Tapi ini lebih mudah. Cuma memasukkan alamat email, lalu memasukkan kode verifikasi yang sudah dikirimkan ke email kita. Sudah langsung bisa log in dan membuat live streaming. 

Sebelumnya ada pilihan, akan Broadcast ke mana. 
Apakah di Facebook Profile, Facebook Group atau Facebook Page. 

Dan saya memilih Facebook Profile.  

*Note: jika anda berjilbab, pastikan pakai jilbab dulu atau menggunakan pakaian yang proper ya jika mau trial. Karena jika kamera ON, maka langsung muncul tuh wajah kita di Facebook Live. 

Tadi juga saya udah siaga. Mau nggowes pagi nggak jadi. Langsung aja pakai jilbab dan buka dua laptop, karena dah penasaran sejak semalam. 


Ohya, untuk trial ini saja saya pakai dua laptop. Tujuannya simulasi langsung sebagai HOST dan NARASUMBER. 

Hasilnya sebagai berikut:


Dari hasil uprekan sementara saya di Streamyard, catatannya adalah sebagai berikut:
  1. Streamyard bisa dipakai gratis, tapi terbatas dua pemateri saja. 
  2. Untuk yang premium, ada paket tertentu, cek saja di PRICING. 
  3. Tidak harus install apapun, karena bisa dibuka di browser. Saya pakai google chrome.
  4. Bisa menampikan dua thumbnai insert kotak wajah pembicara gitu. 
  5. Bisa Share Screen, cocok untuk yang presentasi atau mengajar. Bahkan promosi. 
  6. Ada live chat di facebook langsung seperti biasa. 
  7. Setiap penambahan Narasumber dan Share Screen harus kembali ke dashboard Streamyard broadcast dan klik ADD TO STREAM. Jadi ga otomatis ganti tampilan atau layar, sebelum dimasukkan manual oleh Host. 
  8. So far so good untuk loadingnya. Gak lemot gitu. 
  9. Bisa dihubungkan ke Facebook dan You Tube. Untuk instagram atau lainnya, belum mencoba sih. Mungkin lainnya bisa kalau udah punya akses live twitter dan Linkedin. Untuk instagram kayaknya ga bakal bisa, beda algoritma deh kayaknya. 

Nah adanya Streamyard ini menarik untuk digunakan. Dan sepertinya jauh lebih nyaman untuk program Podcast atau mengajar. Karena Live streaming di facebook tidak dibatasi waktu hanya 1 jam seperti di instagram. 

Dan di Facebook relatif lebih ringan aksesnya daripada live instagram yang butuh sinyal internet kuat banget. Saya bikin beberapa kali live IG, mesti kesendat sinyal. 

Baiklah, silahkan mencoba. Semoga cocok :)











Bincang Santai Dengan Universitas Halu Oleo Sulawesi Tenggara

Tidak ada komentar
Ayo Bincang Santai bersama Komunitas Koding Mum Indonesia



Baru saja selesai bincang santai dengan pak Natalis dari Sulawesi Tenggara dan juga mbak Nessa, alumni Coding Mum Semarang.

Pak Natalis ini dari Universitas Halu Oleo, dan juga yang membuat gerakan KKN Tematik untuk mendampingi warga desa mengenal teknologi digital.


berikut video playback, silahkan diputar

Perlukah Saya Dapat Gaji Dollar?

Tidak ada komentar
Ini adalah postingan refleksi diri saya sendiri, terkait karir di dunia digital yang sudah saya tekuni selama ini. Pasti ada hal baru untuk anda, tentang bagaimana dapat GAJI DOLLAR dan di mana bisa mendapatkannya. Namun anehnya, di endingnya, saya malah merasa lebih cocok dapat GAJI RUPI'AH. Jiwaku ini begitu Indonesia :D

gambar dari pexels.com, bukan saya :)


Jadi, semalam, sesaat sebelum tidur, saya sempat membuat tweet ini, 



Itu bermula dari hati ini yang goyah membaca cerita salah satu teman freelancer, yang mengatakan bisa menghasilkan puluhan ribu dollar dalam 3 tahun. Lalu saya memburu blog-nya dan membacanya. Ada beberapa tutorial How To yang dia tulis. 

Sempat tertarik. Kayaknya keren nih dapat kerjaan jadi freelancer. Dapat kerjaan dari luar negeri, dapat gaji dollar pula. Top bangets. 

Saya pun membuat akun di dua platform penyedia pekerjaan untuk freelancer. Yaitu di Upwork.com dan di Projects.co.id.

Tempat mencangkul dollar itu kabarnya di Upwork tadi. 
Saya pun lanjut membaca postingan blogger bergaji dollar itu tadi. Sampai ke komentar-komentar di bawahnya (*kebiasaan stalker dan penikmat komentar tweet receh guyonan di twitter :D ).

"Harus bisa Bahasa Inggris"

Amanlah. Bisa kalau sekadar conversation saja. Nggak harus fluent. Oke lanjut ke-kepo-an saya. Dan isi kepala udah muncul berbagai rencana baru terkait berburu kerjaan menjadi freelancer yang kudu pakai Bahasa Inggris. Termasuk, kerjaan apa yang kira-kira bisa saya lakukan. 

"Harus pakai Kartu Kredit"

Jeng-jeeng-jeng. Bener kan apa yang sempat terbesit sedikit di hati saya. 
Kalau mau Go Internasional, pasti mau nggak mau kudu bikin kartu Kredit. Karena itu memudahkan kirim dan terima uang lintas negara. 

Ah, bisa diakali pakai Jenius Connect. 
Sempat kepikiran itu juga. Toh ini cuma perkara teknis. Begitu pikir saya. 

Dua website terkait freelancer itu saya PIN Tab, alias di Bookmark. Supaya besok mudah untuk membukanya lagi. 

Oh ya, saya buka Projects.Co.id karena sempat membaca tweet Reffi kalau di situ bisa dipakai untuk jualan e-book. Maka, setelah membuat akun, saya sempatkan mencari halaman Cara menjadi Seller produk digital, termasuk e-book. Dan iya, ini mudah. Ini marketplace freelancer dan produk digital yang bisa dicoba. Adanya rekening bersama dengan berbagai nama Bank, biasanya disukai oleh pembeli. Males banget biasanya mereka harus membayar biaya admin lintas bank, yang sekarang udah sampai 6.500 rupiah sekali transaksi. Bayangkan jika ada 10 transaksi tiap hari? 65 ribu lenyap hanya untuk bea admin antar bank. 

Seperti biasa, jika ada hal baru begini saya akan meluap-luap semangatnya. Terbakar dan terpacu. Lalu menyebut ini adalah TANTANGAN BARU. 

Aku harus bisa dapat dollar!

Ibaratnya begitu. 

Akan tetapi, mungkin karena udah makin tua juga usia, ada juga sisi bijak yang memperingatkan diri sendiri. 

"Apa perlu begitu Hen? untuk apa?"

Begitulah, dalam waktu singkat juga saya SWITCH MINDSET dan cara berpikir saya tentang perlukah saya dapat gaji dollar? 

Saya pun mencari jawaban sendiri. 
Yang paling teringat adalah pekerjaan yang sudah berjalan saat ini.
1. Saya mengajar di Kelasku Digital
2. Saya membuat kelas online
3. Saya sedang membuat ebook dan juga modul cetak untuk diperjual belikan
4. Saya menjadi pekerja remote salah satu startup yang lumayan juga gajinya per bulan
5. Saya dapat pekerjaan job review dari blog walau ga sering
6. Saya pun sedang ingin mulai menjual buku di tokopedia dan jilbab (lagi) di shopee
7. Saya punya beberapa ide kreatif membuat sesuatu atau menulis sesuatu di blog dan platform lain saya

Yang intinya adalah, saya sudah punya ladang rejeki, apakah perlu harus menengok ke kiri dan membangun ulang ladang lain dari nol lagi? apa tidak terbengkalai nanti ladang pertama ini?

Saya pun mencoba pakai LOGIKA. Yaitu dengan menghitung-hitung duitnya. 

Anggaplah, jadi freelancer dollar itu dapat gaji total 10ribu dollar per 3 tahun (seperti yang dicontohkan penulis blog di tulisan saya awal).

10ribu dollar = sekitar 150 juta rupiah. 
Per tahun = sekitar 50 juta rupiah
Per bulan jadinya sekitar 4-5 juta rupiah.

Nah apakah aku tidak bisa menghasilkan 5 JUTA RUPIAH dengan tanganku sendiri?

Pertanyaan ini muncul, lalu saya jawab dengan sangat cepat. TENTU SAJA BISA. 

Oke kalau begitu, goodbye UPWORK dan PROJECTS.Co.Id

Saya akan menggunakan platform milik sendiri saja dulu, supaya lebih mudah handle-nya. 
Untuk transaksi add to cart, saya sudah membuat webstore sendiri yang bisa muncul notifikasi. 

Saya bisa menjadi PRODUSEN sendiri dan MENJUAL SENDIRI produk yang saya buat itu. Paling mentok jika butuh, saya akan hire Designer Grafis atau Video Editor (itu kedua anak saya bisa juga melakukannya asal dibayar :D ). 

Begitulah, saya memutuskan untuk BEKERJA SENDIRI, semakin INDEPENDENT dan bergaji RUPI'AH. 

Nggak mau risau dengan dollar dan segala printilan "impact" di belakangnya. 

Bagaimana dengan anda?
Ya terserah. Karena pilihan ada di tangan kita masing-masing. 

Jika punya kapasitas, situasi dan kondisi yang mendukung keinginan bekerja secara FREELANCE dan REMOTE WORK dari luar negeri, maka yang harus anda siapkan adalah:
  1. Kemampuan Bahasa Inggris yang bagus, minimal conversation. Kalau belum bisa, cepetan belajar dan ambil kursus online. Atau belajar otodidak. 
  2. Portfolio digital yang bagus dan relevan dengan pekerjaan yang akan diambil. Juga buatlah CV atau RESUME tentang dirimu sendiri yang bagus.
  3. Buatlah akun di UPWORK.COM , PROJECTS.CO.ID dan beberapa marketplace freelancer dan platform lainnya. 
  4. Bergabunglah ke Komunitas yang cocok. Misalnya ada Grup Facebook: Kami Kerja Remote. Di sana sering berbagi cara kerja menjadi freelancer dan remote worker. 
  5. Terus asah skill diri. Banyak kelas online gratis berkualitas seperti di Coursera. Atau sengajalah berinvestasi untuk ikut kelas online berbayar di lembaga yang bagus. 
  6. Tambah dengan kemampuan manajemen kerja online. Biasakan bekerja dengan tools remote works, seperti Trello, Airtable, Discord, Telegram, Google Drive dan lain sebagainya. Kalau kerja sama orang luar negeri, ya nggak cukup hanya bekal ahli chat di grup whatsapp.
  7. Ingat juga untuk ELING lan WASPADA. Ingat untuk menjaga identitas personalmu dan hal-hal yang sekiranya memicu CYBER CHRIME. Jangan sampai kena hal-hal yang membuatmu kena masalah UU ITE, Copyright dan semacamnya. Karena nanti dendanya juga dollar. 

Oke, peluang kerja sekarang sangat terbuka sekarang. Asalkan kamu sendiri juga membuka diri untuk hal tersebut. Yang paling penting lagi, selalu MAU BELAJAR. 




Perubahan Cara Membuat Postingan Di Tampilan Blogger Baru

3 komentar
Tampilan Blogger Baru, memang minimalis rapi. Tapi bagi bloger lawas, lebih suka tampilan klasik. Masalah muncul ketika saya mengajar di kelas Blogging untuk Pemula. Biasanya peserta bakal bingung, karena yang mereka tahu langsung itu bentuk BLOGGER BARU. 

Alhasil saya cobalah, bikin postingan ini, untuk dokumentasi dan jika ada blogger lawas yang butuh pemahaman :)


tampilan blogger klasik
tampilan blogger klasik (lama)

klik Blogger Baru





klik icon + di sudut kanan bawah
klik ini untuk buat Post


Tampilan baru 

Ada Fitur langsung bisa nambah You Tube tanpa harus copas Kode Embed






Ini baru nemu opsi Tampilan Compose & HTML, di sudut kanan atas


Tetep bisa modifikasi ukuran You Tube di kode embed-nya, di bagian HTML


ganti ukuran video 



hasilnya 
klik Lihat atau View untuk hasil akhir

Design Interaksi Pada Pembelajaran Jarak Jauh

Tidak ada komentar
Berikut video streaming dari acara webinar yang diselenggarkaan oleh Lead Institute. 
Berjudul DESIGN INTERAKSI PADA PJJ


Pentingnya Memperhatikan Kesehatan Mata di Masa Pandemi Corona

Tidak ada komentar
Di masa pandemi virus Corona COVID-19 ini, sejak Februari, saya dan suami juga anak-anak menerapkan karantina mandiri yang sangat ketat. Bisa dibilang 95% ada di rumah saja. Sisanya yang 5% adalah sesekali belanja ke tukang sayur, mengambil  uang cash di ATM dan juga membeli keperluan sekolah dan lainnya di luar.

Praktis, pekerjaan saya dan suami juga 100% online. Begitu juga dengan anak-anak. Mereka juga belajar online dari sekolahnya ditambah dengan mengisi waktu luangnya juga dengan menghadap ke layar kaca (sebut layar laptop dan ponselnya).

Bisa dibilang kami ini keluarga gadget atau keluarga digital atau sebutan apalah namanya. Pokoknya hari demi hari isinya yang tidak lepas dari komputer, laptop dan ponsel. Selain karena tuntutan pekerjaan dan kewajibab belajar di sekolah. Minat kami berempat pun sangat besar pada gadget dan teknologi di dalamnya. Nah imbas paling terasa adalah pada kesehatan mata kami.

Jika tidak diperhatikan, bisa saja ada efek buruk pada mata. Pernah anak sulung saya waktu remaja kena sindrom mata kering. Jadi matanya itu terasa gatal dan kering terus. Lalu ketika bangun tidur, akan banyak sekali kotoran mata. Tentu saja ada efek pusing.

Ketika kami ke dokter mata, beliau bilang itu adalah efek mata lelah dan juga kering. Memang tidak keliru, karena anak saya yang ini memang laptop-freak banget. Dia kuat berjam-jam lamanya di depan laptop. Dan susah diingatkan untuk berhenti sesekali untuk melihat ke luar kamar atau mengistirahatkan matanya.

Alhasil, pengobatan sindrom mata kering ini berlangsung cukup lama. Bahkan sampai hampir tiga bulan. Ditambah dengan alergi pada debu, angin dan sinar matahari. Cukup aneh juga ada efek alergi yang dulu tidak ada. Mungkin karena anak saya abai juga pada kesehatan tubuhnya, jadi imun makin turun, maka alergen pun mudah masuk dan menambah parah sindrom mata keringnya. Cerita lengkapnya bisa dibaca di sini.


credit: Anna di pexel.com 

Itu adalah kejadian sekitar empat tahun yang lalu. Sekarang mata anak saya relatif kuat dan aman. Dia juga lebih awas dan waspada untuk beristirahat dan menjaga kesehatan matanya. Secara rutin pun kami memeriksakan mata anak-anak ke dokter spesialis mata. 

Memang di optik sekarang sudah ada alat pemeriksa mata otomatis, namun kami lebih sreg langsung ke dokter saja dan ke rumah sakit yang bagus protokoler kesehatannya. Seperti di RS Mitra Keluarga Waru yang ada di Jl. Jend S Parman No.8 , Krajan Kulon, Waru, Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. 

Kami beruntung sekali bisa mengakses beberapa lokasi RS. Mitra Keluarga. Di rumah kami sendiri, dekat dengan RS. Mitra Darmo, karena akses rumah kami di Surabaya Barat yang lebih dekat ke jalan Darmo Permai letak rumah sakit tersebut. 

Namun, ketika kami berkunjung ke rumah pakdenya anak-anak di Perumahan Merpati Juanda Sidoarjo, kami pun tak risau saat harus ke rumah sakit. Kebetulan juga kantor suami memberikan jatah asuransi kesehatan untuk kami sekeluarga, saya dan anak-anak. Dan alhamdulillah, RS. Mitra Keluarga termasuk rumah sakit rujukan dari pihak asuransi dan kantor tersebut. 

Sejak anak-anak kecil, terutama anak kedua saya yang prematur itu, bisa dibilang "diramut" atau dirawat oleh RS. Mitra Keluarga. Beberapa cerita saya ketika anak opname di situ, saya tulis

Jika anda memerlukan tindakan medis yang baik dan ingin mendapatkan informasi cepat rumah sakit mana yang tepat, atau dokter mana yang baik, bisa mengakses HALO DOC

Halo Doc adalah platform kesehatan yang menyediakan berbagai fitur untuk membantu setiap orang bisa mendapatkan akses medis dan kesehatan yang cepat dan baik. Anda bisa mencari informasi dokter dan rumah sakit terdekat. Bisa juga berkonsultasi secara online dengan dokter sebelum akhirnya memutuskan ke rumah sakit. Mendaftar pun bisa dilakukan secara online di aplikasi Halo Doc, sehingga waktu lebih efektif tidak terbuang percuma untuk antri panjang. Apalagi di masa pandemi gini ya, antri itu juga bisa menambah resiko terpapar virus Corona. 

Begitulah, di masa pandemi gini, tidak cuma kesehatan tubuh untuk menghindari virus COVID-19 saja yang perlu diperhatikan ya. Kesehatan mata juga penting. Karena kita banyak bekerja dengan laptop dan gadget lainnya. 
Keep save and healthy ya kawan-kawan.