Pada suatu hari, laptop anak saya error. Dia bilang kalau laptopnya itu tidak bisa menangkap sinyal wifi internet yang nirkabel. Kebetulannya lagi port untuk nancepin kabel LAN langsung ke laptop juga error. Mungkin masalah bisa selesai kalau laptop masuk ke tukang service. Akan tetapi ini tidak masa liburan. Jadi anak saya butuh tiap hari memakai laptopnya karena tiap hari ada aja materi pemrograman di sekolahannya, SMK Telkom Darul Ulum Jombang.
Anak saya bilang, masalah ini bisa diatasi dengan "donggle wifi" itu istilah yang dia tuliskan ketika chatting pada kami. Alhasil, si bapaknya, alias suami saya langsung mencari alat tersebut dan ketemulah alat ini. Ternyata namanya adalah WIRELESS USB ADAPTER.
USB Wireless adalah suatu perangkat jaringan yang bertugas untuk membagi koneksi Wi-Fi dari satu PC ke PC lain. Fungsinya:
1. Dapat melakukan swapped antara laptop dan desktop dengan cepat dan mudah.
2. Dapat mengaktifkan laptop untuk terhubung ke jaringan nirkabel.
Harga 55ribu , beli di Jakarta Notebook
Kalau beli alat ini, akan dapat USB Adapter dan minidisk Wifi Drivernya. Kebetulan laptop anak saya itu ada DVD Roomnya, jadi bisa langsung menginstall driver. Saya nggak tau caranya ya kalau misalnya ingin memakai usb adapter di netbook yang nggak ada DVD roomnya. Mungkin harus ke warnet dulu, trus copas file dari minidisk, baru deh masukkan ke laptop netbook dan menginstallnya.
Namanya juga USB Adapter, jadi alat ini ditancapkan ke port USB pada laptop atau PC anda. Nah, awalnya hanya laptop anak saya yang memakai alat itu dan hasilnya bagus, bisa menangkap wifi lagi. Lalu saya pikir akan butuh alat serupa untuk PC All In One saya yang kurang bisa menangkap wifi karena kamar saya jauh dari lokasi modem.
Untuk selingan bisa baca kisah saya mendapatkan PC ini ya :)
Ini penampakan minidisknya, jadi model CD tapi kecil ukurannya. Masukkan saja pada DVD Room di PC atau laptop. Kemudian buka Foldernya di Window Explorer dan ikuti langkahnya untuk instalasi driver wifi.
Selesai install, PC di -restart dulu. Dan kemudian siap dipakai. Hasilnya alhamdulillah, sinyal wifi di PC saya jadi lebih kuat setelah memakai USB Adapter ini.
Kalau di rumah ada masalah yang sama terjadi dengan proses menangkap sinyal wifi pada gawai anda, mungkin bisa mencoba menggunakan USB Adapter ini ya. Semoga bermanfaat.
Halo rek, sudah tau kan aplikasi desain grafis murah meriah cakep hasilnya bernama CANVA?
Kalau belum pernah denger coba deh langsung ke tekape, www.canva.com.
Kalau sudah klik websitenya, nanti akan ada pilihan harus mendaftar dulu (sign up). Nah, lanjutkan saja karena ini gretong alias gratis kok, kagak mbayar untuk memakainya. Mendaftar bisa lewat email atau menggunakan akun facebook yang sudah kalian punya ya.
Seperti biasanya aplikasi gratisan butuh data kita ya untuk mengukur keberhasilan mereka. Jadi sign up aja, dan ingat-ingat pake email dan password yang mana ya buat log in lagi nanti.
Oke setelah resmi kecatet sebagai pendaftar dan pengguna, akan muncul deretan template desain yang bisa dipilih. Anda scroll aja terus ke bawah, akan muncul banyak pilihan. Tiap kategori bisa diklik dan nanti akan muncul juga pilihan template yang tersedia.
Untuk membuat BLOGGER MEDIA KIT, anda bisa langsung klik kategori yang saya lingkari itu ya. Kategori A4.
Trus uprek aja, cari sampai nemu pilihan template berikut:
Tersedia dua halaman template. Masing-masing di klik saja, nanti tinggal di edit mulai gambarnya sampai ke tulisannya ya. Bahkan warna background juga bisa diganti. Uprek aja sendiri ya, asik kok :)
Nah, setelah selesai mengedit, Banner Media Kit ini bisa diunduh dalam bentuk JPG atau PDF.
Oh iya, lupa ding kalau di canva ini nggak semuanya gratis ya.
Dalam arti, ketika milih template sih bebas. Cuma ada perbedaan ketika mengunduh hasil akhir. Untuk template berbayar biasanya di pojok bawah kanan ada icon DOLLAR ($). Nah itu kita nggak bisa ngunduh langsung, harus bayar dulu.
Kalau saya nemu yang berbayar begini, saya pakai trik untuk - screenshot- aja hasilnya, kemudian save as jpg. Cuma ya butuh laptop atau komputer yang berukuran layar besar ya kalau pakai trik ini. Karena kalau laptopnya kecil, hasil gambarnya kecil dan nanti pecah hasil screenshotnya.
Biar aman sih ya, pilih template gratis aja, yang di sudut bawah kanan ada tulisan FREE.
Mmm gitu dulu deh ya, mending praktek dulu biar tau sela-selanya si canva ini. Oke selamat mencoba.
Isu pemberdayaan perempuan, adalah isu yang menarik. Lebih menarik lagi jika isu ini muncul di sebuah desa di Bojonegoro yang masih mengalami masalah sanitasi. Super duper menarik lagi, jika bisa dibilang dalam kasus ini perempuan adalah korban sekaligus pahlawan.
Yang paling banyak menerima dampak dari buruknya sanitasi dan sulitnya akses air bersih adalah perempuan dan anak-anak. Dampak dari segi kesehatan bisa dilihat dari kebutuhan perempuan akan kedua hal tersebut yang sangat besar. Setiap bulan mereka mengalami menstruasi yang membutuhkan banyak air bersih untuk membersihkan dirinya sendiri. Apalagi ketika mereka melahirkan, terbayang berapa liter air bersih yang dibutuhkan untuk membersihkan darah, setelah melahirkan dan nifas.
Sumur Bersama, Pusat Mandi dan mengambil air
yang cukup jauh dari rumah penduduk
Saya tak bisa membayangkan, jika dalam situasi seperti itu, perempuan-perempuan ini tidak punya akses air bersih yang baik. Atau mereka harus pergi ke kebun atau hutan jika ingin buang air besar, padahal mereka baru saja melahirkan. Bagaimana pula dengan bayi yang baru saja dilahirkan? dengan apa mereka dibersihkan dan bagaimana mereka dijaga supaya selalu bersih dan sehat?
Kecemasan ini ternyata adalah fakta sehari-hari yang masih terjadi di beberapa desa di kota Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia. Dari dua desa yang dikunjungi oleh tim media dan organisasi Water.org, hanya ada dua orang yang sudah memiliki fasilitas sanitasi yang bersih. Ibu Peni, sudah mempunyai kamar mandi dan saluran air bersih yaitu sumur. Sedangkan di desa satu lagi, ibu Reni sudah mempunyai kamar mandi dan jamban, tetapi masih harus mengangkut air bersih dari sendang yang berjarak beberapa ratus meter dari rumahnya.
Komida Bersama Organisasi Water.org Indonesia
Fakta miris sanitasi ini saya dengar dan lihat sendiri ketika mengikuti acara yang diadakan oleh organisasi nirlaba Water.org yang bekerjasama dengan KOMIDA (Koperasi Mitra Dhuafa) untuk mengatasi masalah sanitasi di sebuah desa di Bojonegoro. Alhamdulillah, walau masalah ini nampak mustahil masih terjadi di negeri ini, di abad millenial ini, solusinya sudah ada. Yaitu sebuah jalan keluar yang disediakan oleh Komida.
Komida menyediakan kredit pinjaman uang dengan persyaratan yang mudah khusus untuk perempuan alias ibu-ibu. Jadi bapak-bapak tidak boleh meminjam atau menjadi penanggung jawab pinjaman. Ini menarik ya, karena biasanya di ranah keuangan atau perbankan biasanya memprioritaskan pihak laki-laki sebagai kepala keluarga sebagai penanggung jawab utama dalam pinjaman uang. Atau bisa dibilang, perempuan kurang mendapatkan kepercayaan dan fasilitas jika ingin meminjam uang di lembaga keuangan makro.
Dengan target perempuan, maka Komida pun cerdik melakukan pendekatan yang baik sesuai dengan karakter perempuan juga budaya yang sudah terbentuk di desa tersebut. Komida memanfaatkan budaya kumpul bersama setiap minggu yang disebut Minggon, sebagai momentum untuk sosialisasi, edukasi juga transaksi simpan pinjam keuangan.
Ketika saya ikut dalam prosesi Minggon itu, saya kagum dan terharu. Acara berlangsung dengan sederhana di salah satu rumah penduduk. Dimulai dengan berdoa bersama dengan kalimat-kalimat yang begitu tulus. Petugas humas dari Komida kemudian memimpin acara dengan bahasa daerah yang biasa digunakan di sana. Interaksi terjadi begitu hangat dan ringan, seperti halnya keluarga sedang berkumpul.
Buku Simpan Pinjam dan Tabungan
Jika meminjam, iuran sekitar 22ribu-35ribu rupiah tiap minggu
Konsep Komida dalam membina perempuan miskin ini menginspirasi saya dan menjadi lebih percaya diri untuk menjadi penggerak komunitas edukasi perempuan utnuk melek teknologi. Jika anda ingin mempelajari lebih lanjut konsep kerja Komida, bisa dilihat di website mereka, mitradhuafa.com
Health is not Everything, but Everything is Nothing Without Health
Allahu Akbar, times fly rasanya itu ungkapan kok bener
banget ya. Waktu rasanya kayak terbang aja pake bahan bakar nitro, jadi
superjet wus wus gitu. Rasanya baru kemarin deh tahun baru 2017, yang diawali
dengan hal yang sangat menyengat batin dan melukai peradaban. Halah bahasamu
mbak Hen….
Alhamdulillah, walau diawali dengan ketidakenakan, tahun
2017 bisa kulalui dengan baik, malah sangat baik dan insyaAlloh akan terus
membaik. Bagaimana bisa? Setelah aku flashback, hal-hal yang membaik itu
ternyata dari usahaku untuk fokus pada kerja, kerja, kerja, berpikir positif dan pastinya
karena kesehatanku yang baik juga. Ya, di tahun 2017 ini, aku relatif jarang
sekali sakit. Lebih strong gitu deh. Pastinya itu bukan karena sulap atau
tipuan mata seperti yang dilakukan oleh Sacred Riana, pemenang Asia’s Got
Tallent 2017 dari Indonesia ya. *ngapain ngobrolin doiii….jadi ingat seremnya
dia kann.
Sehat saat "berburu Jamban" di sebuah desa di Bojonegoro
Ke-setronganku ini pastinya karena rutin mengkonsumsi vitamin atau suplemen
kesehatan yang bagus untuk ketahanan tubuh. Apalagi nih, kalau badan kita udah
sempat ambruk, kayak kemarin sepulang dari pelatihan menulis di Jakarta tuh,
aku tepar flu berat luar biasa. Nah wajib deh nambah asupan vitamin yang bagus untuk
mempercepat masa penyembuhan. Setelah ditopang vitamin ini, masa sembuhku jauh lebih cepat. Ya namanya emak-emak, mana bisa berlama-malam di atas
ranjang dan ngelap ingus? Pasti anak-anak juga pada protes, mama….cepat sembuh,
kalau sakit jangan
lama-lama yaa…
POWERFUL ENDURANCE Walaupun tahun 2017 ini aku bisa dibilang relatif sehat. Tapi sebenarnya secara stamina belum cukup hebat dan kuat. Masih gampang pegel-pegel nih badan. Jadi ya, di masa depan, aku maunya lebih setroongg, punya otot lebih kuat gitu. Nggak cuma biar nggak gampang sakit. Next step lah ya. Kalau hidup kita seimbang paripurna, bakal mudah untuk tidak sakit bahkan kalau sudah kadung sakit bisa cepat sembuh. Biar bisa begitu kita butuh yang namanya STAMINA YANG KUAT alias POWERFUL ENDURANCE. Untuk bisa mencapainya, kita butuh bahan bakar yang benar-benar bagus kualitasnya. Ya tahu sendiri kan, tubuh kita itu tidak bisa menyediakan semua hal secara mandiri. Maksudnya tidak semua zat yang diperlukan oleh tubuh, memang dibentuk sendiri oleh tubuh kita dalam proses metabolismenya. Kita butuh beberapa tambahan seperti asam amino, vitamin dan mineral yang harus didapatkan dari luar dengan cara dimakan atau diminum. Supaya metabolisme tubuh berjalan baik dan pertumbuhan tubuh juga optimal, diperlukan bantuan berupa suplemen yang komposisinya seimbang dan ideal untuk tubuh kita. Tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Nah Theragran-M adalah pilihan yang tepat, karena punya beberapa keunggulan, antara lain:
Theragran-M sudah diresepkan oleh para dokter selama 40 tahun (sejak tahun 1976).
Kombinasi Multivitamin (Vit A, Vit B, Vit C, Vit D, Vit E) dan Mineral esensial (seperti Magnesium dan Zinc) di dalam Theragran-M terbukti meningkatkan, mengembalikan dan menjaga daya tahan tubuh, serta mempercepat proses penyembuhan.
Cocok untuk masa penyembuhan berbagai jenis sakit yang membutuhkan dukungan daya tahan tubuh yang maksimal.
Dosis: Sehari 1 kaplet, sewaktu atau sesudah makan, atau sesuai dengan anjuran dokter.
Kegunaan multivitamin dan mineral yang ada di dalam Theragran-M ini, aku rangkum jadi infografis berikut ya...silahkan dibaca dibaca.....
Kenapa aku ingin lebih sehat dan kuat?
Karena aku udah mulai merasa nggak enak badan setiap kali selesai dalam tugas yang perlu banyak tenaga atau ke luar kota. Misalnya ini nih ketika ikut projek Blogger Goes To Lamong di daerah Gresik, dan harus turun ke lapangan untuk lihat crane dan simulasi pengamanan terminal pelabuhan di terik matahari yang menyengat. Sesampai di rumah, aku langsung tepar beibeh dalam arti badan rasanya remuk redam. Capeeek banget. Sampai jadi mager alias males gerak.
Saat kunjungan di Terminal Teluk Lamong
Apalagi waktu ikutan projeknya Water.org Indonesia dan KOMIDA di Bojonegoro selama 3 hari. Di hari pertama, kami kunjungan ke desa pelosok yang masih punya masalah dengan sanitasi sehat, layak dan bermartabat. Di sana saya dan rekan jurnalistik harus jalan kaki beberapa kilometer, menyusuri pematang sawah, menuju Sendang atau sumur umum warga, dan beberapa hal untuk melihat kondisi langsung warga negara Indonesia yang masih belum punya kamar mandi dan jamban untuk buang air besar.
Untung kanan kiri kami hijau, jadi pegel nggak kerasa *saat itu :)
Setelah mengikuti acara ini, kebayang ya badanku pegel semua. Iya bener, aku kurang banget olahraganya. Makanya sehat karena asupan makanan sehat dan suplemen vitamin pendukung itu harus juga ditambahi dengan olah fisik alias olahraga. Rencanaku nih ya mau rutin berenang sampai bisa full setengah jam berenang terus menerus tanpa jeda. Jadi nggak lebih banyak mainan air kayak biasanya. Untuk itu, aku nggak perlu nunggu ada barengan biar nggak manja, #halah. Maksudnya aku akan ikut jadwal renang yang aku buat dan akan berangkat sendirian saja kalau emang nggak ada barengan. Sementara itu untuk melatih kekuatan, aku akan optimalkan lagi itu sepeda lipat merah yang unyu milik anak kunyilku. Ya, aku mau bersepeda keliling perumahan dan jalur terdekat yang jalannya tidak menanjak ya hehehe, cangkeul euy kalau harus ngengkol sepeda naik turun jalan menanjak gitu. Kalau mau sempurna sih pengennya ikutan kursus bela diri gitu. Kemarin keponakanku nawari kelas Muay Tai dan Wushu di kampusnya. Tapi ya, nggak tau deh, kalau jadwal latihannya malam-malam yo nggak bisa nih. Itu kan jadwal meladeni suami untuk makan malam, nemenin anak belajar atau ngerjain tugasku sendiri di laptop. Pede aja ah, semoga dengan 3 hal ini: minum vitamin, berenang dan bersepeda rutin, aku bisa lebih sehat dan kuat di tahun 2018 dan tahun-tahun selanjutnya. Semangaat...!!! Kalau kamu, pengen lebih apa di tahun baru yang mau datang beberapa hari lagi ini?
If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a LEADER. - John Quincy Adams.
Jika tindakan anda bisa menginspirasi orang lain untuk bermimpi, belajar dan berbuat lebih baik dan lebih baik lagi, maka anda adalah Leader alias Pemimpin. Quote diatas saya sungguh sepakat, bagaimana dengan anda? Sepakat juga kan?
Ya, terutama di jaman millenials ini, sudah nggak jamannya pemimpin itu sekedar orang yang punya kekuasaan tertinggi, tak bisa dijangkau dari bumi dan tinggal main telunjuk saja agar pekerjaan beres. Leader saat ini tak hanya harus bisa jadi pemimpin. Mereka harus bisa juga menjadi teman, sahabat, partner main dan teman curhat dengan orang-orang yang dipimpinnya. Tentu saja peran sosial ini dilakukan sesuai dengan porsi, situasi dan kondisi yang tepat.
Perempuan menjadi leader, bagi saya pribadi, masih menjadi sesuatu yang luar biasa. Untuk itu saya seperti orang yang selalu kehausan ketika bertemu dengan sosok pemimpin perempuan. Saya haus untuk menyerap energinya, melihat gestur tubuhnya, mendengar dengan seksama cara mereka berkata-kata dan bagaimana cara berpikir mereka, sehingga bisa memimpin sebuah perusahaan besar. Itulah kenapa kalau saya sampai bertemu langsung, maka pandangan saya takkan berpaling sedikitpun dan kalau bisa setiap momen pertemuan itu saya rekam dengan berbagai alat yang ada. Saking kepinginnya saya menyerap banyak informasi dari mereka, untuk kemudian saya terapkan pada diri sendiri dan saya bagikan juga kepada dunia.
Dr. Ir. Sri Setiawati, M.A Kepala PUSPIPTEK
Woman Top Leader yang pertama saya temui langsung adalah ibu Dr. Ir. Sri Setiawati, M.A yang menjabat menjadi Kepala PUSPIPTEK (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Saya bertemu beliau, ketika mengikuti ajang kompetisi menulis marathon, Writingthon #1, di Puspiptek.
Woman Top Leader kedua yang saya temui langsung adalah bu Dothy, Direktur Utama Terminal Teluk Lamong, sebuah terminal pelabuhan kebanggaan Indonesia yang canggih. ramah lingkungan dan bertaraf internasional.
Bu Dothy sebagai Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong yang sebelumnya menjabat sebagai Plt SM Peralatan pada Direktorat Teknik, Teknologi Informasi dan Komunikasi Kantor Pusat.
credit: photo by Ika (www.kakaika.com)
Antara sosok bu Sri dan bu Dothy ada satu kesamaan. Yaitu keduanya ada basic olahraga dan beladiri. Bu Sri adalah mantan atlet. Serupa juga dengan bu Dothy yang termasuk atlet karate dan aktif berenang. "Saya mantan atlet ya, jadi nggak mudah menyerah dan kalau gerak itu harus cekatan, kuat,"begitu kata bu Sri waktu itu.
Apakah basic menjadi atlet ini yang mendasari mereka berdua menjadi pemimpin perempuan tangguh?
Pertanyaan ini yang ada di benak saya. Dan pastinya langsung saya jawab iya. Karena menjadi atlet bukan perkara mudah. Harus berlatih hal sama terus menerus. Ketika gagal, bangun lagi dengan kekuatan yang lebih penuh. Terus berani melangkah maju. Dan yang pasti kuat dan punya stamina yang tinggi karena latihan yang mumpuni.
"Harus ada ENDURANCE dan POWER" begitu kata bu Dothy di acara sesi sharing bersama Blogger Goes To Lamong, di dalam kantor beliau tanggal 6 Desember 2017 lalu. Tentu saja, kedua hal itu harus beliau punyai karena menjadi pemimpin dari Terminal Teluk Lamong yang mempunyai berbagai kelebihan dan juga rencana inovatif kedepannya sebagai pioneer terminal pelabuhan berbasis automasi di Indonesia dan menjadi Top 5 ASEAN.
Menyaksikan gestur bu Dothy yang tiap gerakannya tampak ada power. Otot kuatnya sudah dilatih banget ya. Sesuai dengan postingan di instagram Terminal Teluk Lamong berikut yang menyebutkan bahwa Bu Dothy adalah pemegang sabuk cokelat karate. *ah jadi pengen belajar bela diri (lagi).
Sebuah kiriman dibagikan oleh Terminal Teluk Lamong (@terminalteluklamong) pada
Bu Dothy, Pak Eko dan tim Best Costume Bike to Work Terminal Teluk Lamong
Power itu tampak juga ketika beliau bersalaman dengan pak Eko, Direktur SDM dan Keuangan, ketika beliau memberikan piala The Best Costume Bike To Work Pelindo III kepada bu Dothy. Yang menarik, power ini dibarengi dengan senyuman dan sapaan yang ceria dan hangat kepada kami. Begitulah yang kami rasakan ketika pertama kali bertemu dengan bu Dothy, di hari pertama acara Blogger Goes To Lamong.
Sapaan hangat dan ceria itu cukup mengejutkan saya pribadi ya. Karena ketika membaca profil beliau melalui instagram resmi Terminal Teluk Lamong, saya punya asumsi beliau akan bersikap rada kaku dan protokoler karena jabatan sebagai Direktur Utama.
Ternyata asumsi saya "pecah" begitu bertemu langsung dengan beliau dan melakukan sharing bersama rekan blogger lainnya.
credit: photo by KangErik_Ingsun
Momen sharing saat itu, adalah momen paling asik dan friendly yang pernah saya alami bersama Top Leader suatu perusahaan. Biasanya saya akan tegang bukan kepalang dan hanya bertanya hal-hal yang sekiranya "aman".
Akan tetapi bu Dothy telah membuka percakapan dengan sangat ringan dan terbuka, dengan kalimat yang "kekinian". Ketegangan saya langsung lebur menjadi hujan pertanyaan yang memenuhi benak saya. Ketika tiba giliran, tanpa ragu saya kemudian mengajukan pertanyaan perihal Pemberdayaan Perempuan dan bagaimana saran serta pengalaman beliau dalam menghadapi isu serupa.
credit photo: www.kakaika.com
Ya, mau ke acara apapun, isu Pemberdayaan Perempuan Melalui Teknologi, adalah satu topik yang berusaha saya libatkan. Karena saya ingin mendapatkan masukan dan cara pandang dari berbagai pihak, terutama sosok perempuan yang menjalani sendiri sebagai pemimpin perusahaan besar.
Dan syukurlah, bu Dothy menanggapi pertanyaan saya dengan sangat baik dan memberikan pencerahan. Dengan kalimat kunci,
"Jadilah PROVOKATOR agar para perempuan itu berani memulai apapun yang mereka minati."
Menjadi provokator ini kemudian saya ramu lagi menjadi satu kata yang lebih tepat, yaitu menjadi KATALISATOR.
Kalau menjadi katalisator, saya bisa menyediakan sesuatu hal sebagai ENERGI AKTIVASI di awal sehingga suatu projek bisa terwujud. Dan ketika projek itu telah berjalan dengan baik, maka saya bisa melepaskan diri dan melanjutkan lagi ke projek selanjutnya. Dengan menjadi katalisator, saya harus terlibat juga dalam proses pemberdayaan perempuan melalui teknologi ini. Kalau hanya sekedar menjadi provokator, bisa jadi saya cuma teriak-teriak di luar lingkaran, tidak ikut terlibat proses dan hanya bikin berisik saja :).
Sebuah kiriman dibagikan oleh Heni Prasetyo Rini (@heniprasetyorini) pada
Inspirasi yang saya dapatkan ketika bertemu dan berbincang langsung dengan bu Dothy, bisa dijabarkan dalam bentuk Question & Answer berikut ini:
Q: Bagaimana bu Dothy bisa menjadi Direktur Utama Terminal Teluk Lamong, menjadi pemimpin di sebuah perusahaan yang mayoritas adalah laki-laki?
A: Secara pribadi, bergaul dan bekerja dengan laki-laki adalah hal yang sudah biasa bagi bu Dothy. Selain saudara kandungnya banyak yang laki-laki, kuliah juga di ITB yang mayoritas laki-laki, beberapa pekerjaan bu Dothy dulu, juga berada di perusahaan yang banyak laki-lakinya. Jadi beliau sudah terbiasa. Tidak menganggap bahwa bekerja bersama laki-laki itu menakutkan, atau membuat cemas.
Karena merasa biasa saja ini, bu Dothy akhirnya mempunyai sikap yang setara ketika bekerja bersama kaum adam tersebut. Untuk memperlakukan mitra kerjanya, bu Dothy juga bersikap sama. Memilih karyawan baru tidak berdasar perbedaan gender, akan tetapi karena memang kemampuannya sudah mumpuni.
Walaupun begitu, bagaimana perbedaan fisik perempuan dan laki-laki juga mendapat perhatian beliau. Misalnya untuk pekerjaan sebagai operator crane manual yang harus naik sampai ketinggian 35-40 meter di atas tanah, beliau masih memilih pekerja laki-kali. Karena secara fisik, perempuan bisa mengalami perbedaan metabolisme tubuh yang mempengaruhi konsentrasi, misalnya ketika haids, hamil atau sedang menyusui.
Jika ditarik untuk diri kita pribadi, sebaiknya kita juga bersikap setara ketika harus bekerja dan bekerjasama dengan laki-laki Tidak perlu minder atau bahkan jumawa. Apalagi bersikap terlalu manja dan ingin dinomorsatukan ketika ada hal yang tampak aman dan dibebastugaskan untuk pekerjaan yang sedikit menantang. Jangan manjah ala-ala gitu deh. Percaya diri dan biasa saja, bekerja sesuai dengan kemampuannya.
Karyawan perempuan dan laki-laki mendapatkan perlakuan yang setara di Terminal Teluk Lamong
Q: Bagaimana pendapat ibu dengan karyawan perempuan? dan apa rencana ke depannya untuk memfasilitasi dan meningkatkan kinerja mereka?
A: Bu Dothy tidak memungkiri bahwa usia sebagian besar karyawan di Terminal Teluk Lamong mayoritas dibawah 40 tahun, alias anak-anak muda. Jika karyawati masih muda, maka tentu akan ada periode menikah - hamil dan melahirkan plus merawat bayi - batita - balita.
Untuk itu, bu Dothy mempunyai rencana akan disedikan Nursing Room dan Day Care di kawasan Terminal Teluk Lamong. Supaya, para karyawati yang masih mempunyai anak bayi dan balita, bisa memaksimalkan pemberian ASI serta mendapatkan tempat penitipan anak yang aman dan dekat dengan ibunya bekerja. Sehingga ibunya tetap bisa bekerja secara optimal, selain itu anaknya juga sehat, aman dan kelak bisa menjadi generasi bangsa yang kuat.
Dale, tim Humas Terminal Teluk Lamong
Linda, Operator mesin ASC (Automated Stacking Crane)
Sentuhan Feminin Operator Stacking Crane - NET JATIM
Q: Dengan banyaknya karyawan yang muda disini, bagaimana gaya leadership ibu?
A: Bu Dothy mengatakan, bahwa beliau harus melakukan shifting atau penyesuaian gaya kepemimpinannya dengan karakter anak-anak muda yang bekerja di Terminal Teluk Lamong. Seperti halnya ciri khas generasi millenials yang harus connected to social media, innovative, fast moving and open mind, maka Bu Dothy pun berusaha mengikuti ritme kehidupan sosial mereka. Beliau menerapkan gaya bekerja yang luwes, serius tapi santai dan pastinya digitalize.
Hal ini sangat kami rasakan juga ketika diterima sebagai tamu dalam acara Blogger Goes To Lamong. Bu Dothy, sama sekali tidak menjaga jarak pada kami. Bahkan dengan antusias ikut saja gaya berfoto yang kami usulkan. Beliau pun menerima dengan hangat, 3 Putri Indonesia Jawa Timur yang menyapa di kantornya dengan kalimat yang saling memberikan dukungan.
Bu Dothy mau juga pose berfoto "ajaib" (by KangErik_Ingsun)
Berfoto gaya Teluk Lamong :)
Bu Dothy menyapa 3 Putri Indonesia Jawa Timur
Saya pribadi mendapatkan sengatan motivasi yang cukup besar, ketika bisa berjumpa langsung dengan bu Dothy. Dan yang pasti, sengatan ini akan saya sebarkan juga kepada lebih banyak perempuan yang akan saya temui. Bahkan juga untuk para laki-laki ya, siapapunlah. Karena mereka juga pasti mempunyai istri, anak putri, keponakan atau bahkan murid-murid perempuan. Terima kasih bu, salam sukses mulia barokah selalu. Very Very Very Nice to Meet You.....