Instagram Untukku

1 komentar

Sejak bikin akun di instagram, tiap waktu senggang hobi saya scrolling jari mengamati update postingan di teman atau orang yang saya follow.

Ketika teman masih hitungan jari dan semuanya memang saya kenal, momen ini menyenangkan. Kami saling berkomentar di foto yang dipajang. Kalau tidak bertanya, memberi pendapat dan yang lebih banyak adalah menuliskam candaan. Ya instagram untuk terhubung dengan teman dan melepas penat dengan tertawa bersama. Walau tawa itu hanya bertemu di "udara".

Saat memutuskan serius "kerja" jadi blogger, instagram berubah peran. Saya harus berusaha mencari follower sebanyak mungkin. 

Mengapa? 
Karena dalam beberapa syarat job buat blogger, biasanya disebutkan minimal follower 1000, 5000, 10.000 bahkan sampai 30.000. 

Dua angka terakhir biasanya syarat agency mencari influencer atau selebgram untuk mempromosikan produk atau jasanya.

Jadilah saya berusaha menaikkan jumlah follower dengan organik. Maksudnya tidak sengaja bayar ke seseorang sejumlah uang, lalu besoknya follower instagram saya sudah nambah jadi seribu atau seratus ribu. Sesuai nominal uang yang ditransfer. Ini namanya pengikut palsu atau fake follower. 

Saya tak tertarik beli fake follower karena bakal ketahuan juga sama pihak agency job blogger. Malu rek kalau ketauan. Mending follower dikit tapi beneran orang bukan robot.

Alhasil sampai detik ini, follower instagram saya sudah tembus lebih dari seribu orang.
Wow buanget, bagi saya. Bagi anda mungkin biasa saja :)

Beberapa job jadi buzzer pernah saya dapatkan berkat syarat minimal folower ini terpenuhi. Kalau seribuan gitu, fee saya mungkin masih puluhan atau ratusan ribu per postingan.

Kalau yang udah selebgram macam artis atau influencer ya sekali posting bisa jutaan. 

Dapat duit karena follower banyak di instagram ya seneng juga. Tapi ada efeknya. 

Salah satunya adalah dengan banyaknya teman itu, momen scrolling untuk refreshing jadi beda rasa.

Kadang yang terpampang adalah foto atau video orang yang tidak dikenal. Atau tak terlalu akrab. 

Mungkin juga yang bikin instagram mulai tanggap juga dengan hal ini. Akhirnya diberlakukanlah sistim algoritma konten di instagram, di mana yang "engagement"nya tinggi, baru tuh postingan muncul di timeline atau di kolom search. 

Akibatnya,buat teman akrab yang males posting, kontennya tenggelam. Kecuali dia juga rajin laporan aktivitas terkini di Instagram Stories atau disebut juga dengan Snapgram.

Ah, instagram pinter juga ya bikin taktik biar penggunanya nggak kabur. 

Snapgram dan Search adalah kolom instagram yang manjur banget buat hiburan saya. Tapi itu dulu. 

Sekarang cuci mata di Search pun tak enak lagi dipandang. Karena postingan popular nggak cuma yang asik, tapi juga ujaran kebencian atau segala bentuk konten negatif yang bikin males bacanya. Ya gimana mereka mau tenggelam, yang komen dan like banyak. Engagement tinggi. Muncul terus kontennya.

Karena jengah,  berkali-kali saya uninstall nih aplikasi. Tetapi di install lagi jadinya karena manjur untuk menyimpan kenangan. Foto, video saya bisa ada di situ dengan catatan tanggal. Hal ini manjur banget saat saya mau nulis blog dan butuh foto.

Atau ketika saya mencoba mengingat dulu ke Kediri tanggal berapa, tahun berapa, sama siapa?

Instagram lebih manjur daripada Google Keep atau Evernote dalam hal simpan memori ini. Mudah di scroll.

Scroll ya. Scroll.
Karena mencari dengan tanda pagar # sudah tak relevan lagi.

Ah, dipikir-pikir kok hidup saya dioncat-ancitne sama instagram to?

Hebatlah sama selebgram yang masih bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk kepentingan hidupnya. Karena effortnya gede banget.

Cocok mungkin untuk millenials.
Gen Y coret gini, udah usia hampir 40-an lumayan ngos-ngosan ngikuti kinerja instagram.

Dengan alasan ini, saya masih pertahankan instagram di hape saya.

Karena anak saya, keponakan saya, anak-anak muda yang baru saya kenal, lebih mudah di chat dengan fitur DM instagram daripada lewat whatsapp.

Begitulah. Namanya teknologi, mau dipakai jadi apa, terserah penggunanya. Bagaimana instagram untuk anda?

HR Software dan Manfaatnya Untuk Perusahaan

Tidak ada komentar

Menggunakan HR Software Indonesia dapat menghemat biaya pengeluaran perusahaan. Itu hanya salah satu manfaat yang sering didengung-dengungkan oleh penyedia software HR (Human Resources), Tapi benarkah manfaat tersebut bisa dirasakan oleh perusahaan yang menggunakan software untuk divisi HR tersebut?

Klaim yang menyatakan bahwa software HR bisa menghemat pengeluaran perusahaan memang benar adanya karena perusahaan bisa meminimalisir setiap penggunaan tinta printer, kertas, klip, atau alat-alat lainnya yang sering digunakan untuk kebutuhan HR . Alat-alat tersebut biasanya digunakan perusahaan yang belum menggunakan software HR dan semua pekerjaan HR masih dikerjakan secara manual.

Pekerjaan - pekerjaan HR yang dikerjakan secara manual akan membuat pengeluaran perusahaan lebih besar karena harus membeli  alat-alat tersebut, Selain itu akan kurang efisien karena banyak sekali waktu yang terbuang hanya untuk mengerjakan pekerjaan HR secara manual.
Karena manual, tenaga manusianya juga pasti lebih banyak. Dengan banyaknya tenaga manusia, tentu saja menambah pengeluaran gaji karyawan yang dipekerjakan.
Karena itulah dengan menggunakan software HR, perusahaan akan bisa menghemat banyak hal. Salah satu yang utama adalah menghemat pengeluaran karena tidak perlu lagi mengeluarkan banyak uang untuk membeli alat-alat tersebut dan menggaji terlalu banyak karyawan di divisi HR.
Selain terbukti bisa menghemat pengeluaran alat dan gaji karyawan, masih ada beberapa manfaat lain yang bisa dirasakan bila perusahaan menggunakan HR software. Berikut ini adalah manfaat dari hr software yang bisa didapatkan perusahaan

1. Menghemat waktu
Sudah bukan rahasia lagi, pekerjaan di divisi HR itu sangat banyak. Jika semuanya dilakukan dengan cara manual maka akan banyak sekali waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Divisi HR yang tugasnya meliputi perekrutan pegawai, penggajian pegawai, dan lain sebagainya ini akan merasa terbantu jika perusahaan menyediakan software HR.
Software HR adalah software yang digunakan oleh perusahaan untuk membantu mengatur dan mengelola data informasi pegawai.
Dengan software HR, sebagian besar pekerjaan sangat mudah dikerjakan dan waktu yang dibutuhkan juga tidak banyak.

2. Membantu Proses Rekrutmen Karyawan

Perusahaan yang menggunakan software HR untuk proses perekrutan memiliki peluang mendapatkan kandidat berkualitas lebih besar.
Kenapa bisa begitu? Hal ini karena sistem pada software HR biasanya sudah terkoneksi dengan situs dan akun media sosial para penyedia informasi lowongan kerja. Sehingga, akan lebih banyak kandidat yang akan mengetahui informasi tentang lowongan yang ada di perusahaannya.

Salah satu HR Software Indonesia yang dapat di andalkan saat ini adalah LinovHR . Kenapa LinovHR ?

Karena LinovHR memiliki semua Modul Dan Fitur lengkap yang sangat berguna bagi perusahaan, diantaranya adalah organization management, time management, personal administration, payroll, loan, benefit, employee self services (ESS), recruitment & talent acquisition, workflow . Semua modul dan fitur tersebut akan sangat bermanfaat bagi perusahaan terutama divisi hr .

Semoga informasi di atas bermanfaat dan semakin banyak perusahaan yang menggunakan HR software akan semakin memudahkan pekerjaan kantor, khususnya divisi hr.




[BLOGGING] Cara Membuat Blog Untuk Pemula

2 komentar
Apa bedanya blog dengan website? hal ini yang biasa ditanyakan di awal ketika orang mulai mengenal blog. Bahasa sederhananya begini saja, website adalah halaman elektronik untuk menyampaikan informasi yang harus diakses secara online di internet. Dan blog adalah bagian dari website.

Untuk membuat blog sekarang sangat mudah dan gratis. Ada 2 platform yang paling banyak dipakai yaitu BLOGSPOT dan WORDPRESS.

  1. Blogspot bisa diakses di www.blogger.com
  2. Wordpress bisa diakses di https://id.wordpress.com/


Kedua platform ini bebas digunakan untuk apa saja, termasuk jualan atau promosi produk. Berbeda dengan platform blog bersama seperti Kompasiana, Medium dan lain sebagainya. Ini hanya boleh untuk media jurnalistik, tidak untuk promosi produk.




Saya menyarankan menggunakan platform BLOGSPOT karena selain gratis, juga relatif mudah digunakannya. Caranya dengan mengakses ke laman www.blogger.com , lalu anda membuat akun blogger di situ, membuat blog baru dan mengikuti langkah selanjutnya.

Detil langkah-langkah membuat blog bisa dilihat di slide berikut ini:


[CODING] Mengenal Cara Membuat Website Untuk Pemula

Tidak ada komentar

Membuat website itu banyak caranya. Ada cara instan, sekali jadi dengan aplikasi tertentu baik itu online atau offline. Ada cara manual, yaitu membuat website dari nol.

Pengalaman saya ikut program belajar Coding Mum Surabaya 2016 dan menjadi koordinator Coding Mum Disabilitas Surabaya 2018, berkenalan dengan konsep yang manual. Kami diajari untuk membuat website dari nol. Menggunakan beberapa bahasa pemrograman yaitu HTML 5, CSS 3 dan Javascript (Js).

Menyusun atau menulis bahasa pemrograman ini lazim dikenal dengan istilah CODING.
Jadi kalau anda mendengar kata CODING, itu artinya sesuatu yang terkait dengan pemrograman. Berasal dari kata CODE atau kode atau bahasa pemrograman.

Seperti apa bentuk CODING itu?
Apa maksudnya HTML, CSS dan Javascript?

Untuk memahami istilah-istilah ini, anda bisa melihat ke website W3 SCHOOLS , bisa di klik di laman berikut: https://www.w3schools.com/

Jika anda membuka laman tersebut, akan tampak bahwa bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris.

Jika ingin menggantinya menjadi bahasa Indonesia, kita bisa SETTING bahasanya. Dengan cara mengganti BAHASA INDONESIA pada icon TRANSLATE yang berbentuk bola dunia, di ujung kanan atas.

klik untuk memperbesar. 

Dari website ini, kita belajar otodidak untuk membuat website. Selain ada keterangan di setiap materi. Ada juga bentuk belajar mandiri, sehingga kita bisa langsung mencoba menulis kode atau CODING di website itu, kemudian melihat hasilnya. Seperti yang berikut ini:
Untuk mengenal apa itu CSS dan Javascript juga tersedia di laman W3SCHOOLS. 

Jika anda sudah ada gambaran tentang bahasa pemrograman untuk membuat website, maka bisa dilanjutkan untuk praktek coding sendiri. 

Pertama, kita harus menginstall software code editor, untuk menuliskan kode-kode HTML, CSS dan lain sebagainya di sana. Ibaratnya jika mengetik kita biasa menggunakan Ms. Word, Wordpad, Notepad atau Libre Office. Maka untuk menulis code, bisa digunakan Notepad ++, Brackets dan Sublime Text. 

Tautan untuk mengunduh softaware tersebut di sini:

contoh tampilan Brackets adalah sebagai berikut:



Setelah code editor ini terinstall di komputer anda, bisa dimulai langkah coding, yaitu menuliskan code HTML. Adapun agar deretan code yang sudah ditulis bisa berwujud menjadi tampilan website, perlu dilakukan cara-cara khusus dalam menyimpan file. 






Pentingnya Disabilitas Belajar Coding Dan Skill Digital Kreatif

Tidak ada komentar
Ini adalah video perkenalan menggunakan bahasa isyarat untuk teman tuli.Tujuannya untuk mengajak ikut bergabung program belajar membuat website, Coding Mum Disabilitas Surabaya. 
Ini adalah program yang diselenggarakan oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) Indonesia. Total program ini hanya diselenggarakan di 3 kota besar, yaitu Jakarta, Bandung dan Surabaya.


 

Dalam proses belajarnya, yang bergabung di acara itu adalah teman tuli, difabel daksa, slow learner. Untuk teman difabel netra, belum bisa kami akomodasi.

Coding Mum Disabilitas hanya memberikan materi coding dasar untuk membuat website dari nol. Website yang dibangun dengan 3 bahasa pemrograman dasar yaitu HTML5, CSS3 dan Javascript.

Dari sini, tampak sekali antusias teman-teman difabel dan ketekunannya. Dan ini sangat baik sekali. Misalnya untuk teman difabel daksa, mereka yang terbatas ruang geraknya itu akan bekerja jauh lebih efektif di depan laptop. Dan keterbatasannya ini tidak menghalanginya untuk belajar, bekerja dan berkarya.

Maka, pengenalan dan penguasaan terhadap teknologi digital kreatif adalah sebuah hal yang perlu terus menerus digaungkan terutama untuk teman difabel atau disabilitas. Semoga semakin banyak program semacam ini di Indonesia.