Evvy Kartini Ingin Indonesia Bisa Memproduksi Baterai Ramah Lingkungan

5 komentar
Salah satu sumber energi yang akan dibutuhkan lebih besar di masa depan adalah baterai. Kebutuhan baterai sekarang ini sudah digunakan ke hampir seluruh peralatan elektronik. Misalnya telepon selular, komputer bahkan baterai pada mobil dan alat transportasi lainnya. Selama ini Indonesia lebih banyak memasok baterai yang dibutuhkan dari negara lain. Penelitian tentang baterai di Indonesia sendiri masih belum berkembang baik, begitu yang disampaikan oleh Evvy Kartini.

Prof. Dr. rer. Nat Evvy Kartini adalah ahli nuklir Indonesia yang prestasi dan kemampuannya telah diakui dunia. Ia dikenal sebagai ilmuwan  penemu penghantar listrik berbahan gelas dengan keahlian teknik nuklir yang telah dipelajari  sejak melanjutkan studi di Jerman, yaitu teknik hamburan neutron.  
 
sumber: indonesiamendunia.com
Ketertarikan sarjana Fisika lulusan ITB itu terhadap pengembangan material gelas berawal pada saat ia magang di Hahn Meitner Institute (HMI) di Berlin, Jerman, 1990. Ia dibimbing ahli hamburan netron Prof Dr Ferenc Mezei.

Karier penelitiannya dimulai saat menyelesaikan S2-nya di Universitas Teknik Berlin. Ia berhasil menemukan model baru difusi dalam material gelas. Penemuan itu dipresentasikan pada Konferensi Internasional Hamburan Netron (ICNS) Jepang. Maka namanya mulai tercatat dalam jurnal penelitian internasional bergengsi seperti Physica B (1994). Sejak itu, tawaran presentasi dan konferensi mengalir deras.

Tahun 1996, melalui kolaborasinya dengan profesor dari Universitas Mc Master, Kanada, Evvy kembali menemukan hal baru: adanya puncak Boson pada saat energi rendah. Temuan itu dipresentasikannya pada 600 peserta konferensi hamburan netron Eropa I/ECNS di Interlaken, Swiss. Namanya kembali tercatat dalam jurnal internasional, Canadian Journal of Physics (1995), Physical Review B (1995), dan Physica B (1997).

Ia pun mulai berkolaborasi dengan profesor dari Organisasi Sains dan Teknologi Nuklir Australia (ANSTO). Profesor itulah yang membuka jalan untuk berkolaborasi dengan banyak profesor lain di negara maju.

Evvy terus berkolaborasi dengan berbagai peneliti dunia dan juga di Indonesia. Termasuk kerjasamanya dengan ITS (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya) dan BATAN tempatnya bekerja. Kerjasama ini meliputi pemberian fasilitas penelitian bagi ilmuwan dari ITS untuk mempelajari baterai di BATAN. Juga menginisiasi terbentuknya Battery School, sebagai sarana edukasi pentingnya pengembangan teknologi baterai untuk kalangan muda.

Dari sini Evvy berhasil membuka peluang adanya baterai isi ulang yang ramah lingkungan. Baterai mikro dapat menggantikan baterai sebelumnya yang dibuat dengan bahan baku “cairan elektronik”. Bahan ini lebih mudah menimbulkan kebocoran dan kebakaran jika bersentuhan dengan percik api. sebaliknya, jika bahan baterai terbuat dari material gelas yang berbentuk padatan, resiko serupa tidak akan terjadi dan akhirnya lebih ramah untuk lingkungan.

Teknologi yang membutuhkan baterai akan semakin besar. Apalagi sekarang mulai juga dikembangkan mobil listrik, dimana Indonesia pun sudah mengambil bagian disana. Evvy pun semakin yakin bahwa Indonesia harus mau dan mampu untuk mengembangan teknologi baterai temuannya tersebut, sekaligus bisa memproduksi di negeri sendiri. Sehingga Indonesia tidak hanya sebagai pengguna baterai, akan tetapi bisa menjadi produsen baterai, minimal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“The future of our children, the future of our planet, it’s in our hands. That’s why Energy Matters.”

“Masa depan anak kita, masa depan planet kita alias bumi, semuanya ada di tangan kita semua. Itulah kenapa ENERGI PENTING”. Kalimat ini tepat dan relevan untuk kondisi saat ini. Dimana perkembangan kehidupan, terutama di bidang teknologi dan informasi bisa menghabiskan kebutuhan energi yang sangat besar, misalnya listrik dan baterai. Kedua sumber energi tersebut semakin diperlukan dewasa ini dengan berkembangnya teknologi berbasis elektronik.

Sebuah pekerjaan rumah besar bagi kita semua adalah bagaimana kemajuan teknologi masih bisa terus berjalan untuk mempermudah kehidupan manusia. Di waktu yang sama, kita harus memikirkan bagaimana agar kebutuhan energi untuk terwujudnya hal tersebut bisa terpenuhi. Maka sumber energi alternative ramah lingkungan yang bisa menjadi jawaban. Selain produksi baterai mikro berbahan gelas, sebagai ahli nuklir, Evvy pun ingin mengembangkan teknologi nuklir untuk kepentingan sumber energi yang ramah lingkungan.

Menurut Evvy, nuklir adalah sumber energi yang bisa terbarukan dan clean. Indonesia masih tergantung pada batu bara dan minyak bumi sebagai sumber energi. Kedua hal ini bisa menimbulkan polusi dan juga cepat habis. Oleh karena itu, mengembangkan nuklir sebagai sumber energi adalah sesuatu yang harus juga dilakukan oleh Indonesia. Sehingga kelak di masa depan, generasi anak cucu bisa mendapatkan energi yang dibutuhkan sekaligus mendapatkan kualitas hidup yang jauh lebih baik karena sumber energinya ramah lingkungan.

Pengembangan baterai mikro supersonic berbahan gelas, gagasan Battery School dan pengembangan teknologi nuklir yang ramah lingkungan ini, bukan hanya tugas Evvy kartini semata. Melalui keahlian yang ia punya, Indonesia bisa semakin bekerjasama dan berkolaborasi untuk mewujudkannya. Ini adalah tugas kita bersama. Kita harus mandiri, begitu tegas Evvy Kartini.



note:


Tulisan ini saya kirimkan untuk audisi penulis di ajang Writingthon #1 di Puspiptek, cerita lengkapnya bisa dibaca disini: http://www.prasetyorini.com/2017/09/writingthon-1-di-puspiptek-membuatku-kembali-redirect-ke-sainstek.html



EVVY KARTINI
Bogor, Jawa Barat, 22 April 1965
KEAHLIAN Condensed Matter | Fisika | Materials Science | Neutron Scattering



PENDIDIKAN
1988 Sarjana Jurusan Fisika, Institut Teknologi Bandung

1996 Doktor Rerum Naturalium Fachbereich Physik, Technische Universitaet Berlin,  
        German

1998 - 2000 Postdoctoral Fellow Dept of Physics and Astronomy, McMaster University,   
          Hamilton, Canada

2010 Professor Research from Indonesian Institute of Science


PRESTASI
1996 Jurnal Penelitian Internasional Fisika
         Penemuan adanya puncak Boson pada saat energi rendah yang berkolaborasi dengan    
         Kanada
1998 Penghargaaan Riset Unggulan Terpadu (RUT) VI Kementerian Negara, Riset dan
        Teknologi


SUMBER LITERATUR:
  1. http://lensafisika.blogspot.co.id/2012/12/baterai-berbahan-gelas.html http://news.liputan6.com/read/89461/evvy-kartini-ahli-nuklir-kaliber-internasional
  2. http://bitread.id/blog/2017/08/inovasi-untuk-negeriku
  3. http://bitread.id/blog/2017/08/writingthon-1-di-indonesia
  4. http://old.its.ac.id/berita.php?nomer=13617
Keterangan: sumber literatur diakses tanggal 16 Agustus 2017, 11:42 WIB


Apartemen Dijual Di Depok Cicilan 3 Juta Per Bulan

Tidak ada komentar
source: wartaproperti.com

Rumah merupakan hal yang paling dicari dari beberapa orang, apalagi jika pasangan muda pasti akan sangat ingin memiliki rumah sendiri. Akan tetapi, yang selalu menjadi kendala adalah mengenai harga rumah yang cuku tinggi sehingga menyebabkan banyak dari sebagian orang yang tidak mampu untuk membeli rumah sendiri. Padahal, Anda pun tak perlu merasa khawatir lagi karena masih ada beberapa cara untuk mendapatkan hunian dengan harga murah dan juga layak huni seperti halnya membeli apartemen dengan menggunakan cara kredit yang ada di Indonesia.

Apartemen dijual di Depok memiliki banyak unit apartemen dengan harga yang sangat terjangkau dan yang pasti apartemen bisa Anda beli dengan menggunakan cara kredit bahkan ada apartemen yang cicilannya 3 juta selama perbulan.

Tips memilih apartemen

·         Melihat lokasi apartemen.
      Sebelum Anda menempati apartemen Anda perlu melakukan survey dari lokasi apartemen dijual di Depok, untuk cara ini memang sangat di anjurkan ketika Anda memilih hunian seperti apartemen. Akan sangat baik jika Anda membeli apartemen pada daerah dan juga kawasan yang dekat dengan tempat kerja atau pun di tengah kota. Karena hal ini bertujuan untuk lebih menghemat bahan bakar dan juga waktu dalam perjalanan.

·        Cermati fasilitas apartemen
Cermati terlebihdahulubagaimana fasilitas apartemen seperti listrik dan juga air. Jika listrik dan air mati menyebabkan banyak orang kesusahan untuk melakukan aktivitasnya di dalam rumah. Akan tetapi, untuk penghuni apartemen tentunya tak perlu lagi khawatir dengan adanya pemadaman listrik dan juga air karena apartemen dijual di Depok akan selalu tersedia genset yang tentunya akan menstabilkan persediaan air dan juga listrik.

·        Keamanan dari apartemen
Anda tidak mungkin membeli sebuah apartemen yang tidak memiliki system keamanan yang baik. Itulah sebabnya sebelum Anda memutuskan untuk membeli sebuah apartemen, sangat di anjurkan untuk lebih teliti lagi dalam melihat keamanan dari apartemen. Pilihlahapartemen yang memperkerjaankeamanan yang sudah terlatih dan memiliki banyak kamera pengawas pada setiap sudut apartemen. Dengan begitu, Anda bida lebih aman untuk tinggal di apartemen.

Miliki apartemen impian Anda dengan menggunakan jasa agen property kami yang siap membantu mencari apartemen impian Anda dan juga sesuai dengan dana yang Anda miliki.


Demikianlah informasi yang dapat diberikan kepada Anda mengenai apartemen dijual di kota Depok, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda.

Rumah Dijual Murah Jakarta Timur Kawasan Perumahan

Tidak ada komentar
source: wp.zillowstatic.com

Jakarta Timur adalah salah satu kota yang memiliki daya tarik tersendiri. Kota yang dengan segala kemudahan-kemudahannya dan fasilitas-fasilitas yang akan memudahkan serta banyaknya akses yang mudah untuk dijangkau. Tentu saja ini daya tarik yang cukup menggiurkan bukan? Nah bagi Anda yang saat ini memimpikan bisa memiliki rumah di daerah Jakarta Timur khususnya di area perumahan, kini bukan suatu hal yang mustahil untuk mewujudkannya. Rumah dijual murah kini telah hadir untuk Anda. Rumah yang ditawarkan memiliki fasilitas yang lengkap. Selain itu kondisi rumah juga bagus dan siap huni. Bahkan harganya pun sangat bersahabat dan pastinya tak akan menguras isi tabungan Anda. Jangan khawatir dengan keamanan di rumah ini, karena sistem keamanannya berjalan selama 24 jam.

Jual Rumah Murah Jakarta Timur

Kini telah hadir agen jual rumah murah di Jakarta Timur yang akan memberikan penawaran menarik kepada Anda. Bersama dengan agen ini, maka Anda akan segera mendapatkan rumah impian sesuai dengan yang Anda dambakan. Bahkan, tidak usah menunggu memiliki uang  yang banyak dulu untuk bisa memiliki rumah. Rumah dijual murah Jakarta Timur ini adalah penawaran yang sangat bagus bagi Anda yang menginginkan hunian dengan segera hanya dengan bergabung bersama kami, maka keinginan Anda akan bisa segera terwujud.

Kami memberikan penawaran sistem KPR sehingga Anda bisa langsung menghuni rumah yang Anda pilih nantinya. Makanya jika sekarang sedang mendambakan rumah di wilayah Jakarta Timur khususnya area perumahan, maka serahkan saja hal tersebut kepada kami. Dalam waktu yang cepat kami bisa menghadirkan rumah sesuai dengan yang Anda inginkan dan tentu saja dengan harga yang lebih murah.

Miliki Hunian Terbaik Dengan Harga Menarik

Agen jual rumah murah Jakarta Timur ini telah berpengalaman dalam bidang properti selama bertahun-tahun. Kontribusi yang diberikan kepada masyarakat sudah tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Untuk itu, segeralah wujudkan keinginan Anda bisa memiiki rumah berkualitas sendiri dengan bergabung bersama agen jual rumah murah Jakarta Timur sekarang juga. Anda bisa langsung menghubungi kontak kami atau langsung datang ke kantor kami. Akan ada banyak penawaran yang telah kami siapkan kepada Anda dan dijamin akan memberikan banyak kemudahan kepada Anda.

Ingin memiliki rumah sendiri? sudah saatnya untuk bergabung bersama agen terbaiknya. Hanya agen jual rumah murah Jakarta Timur yang akan menawarkan solusi terbaiknya. Dengan pelayanan yang bagus dijamin tidak akan mengecewakan Anda.


Pengalaman Ikut Pelatihan Menulis Jurnal Ilmiah Teknodik

2 komentar
Satu pengalaman saya lagi tentang MENULIS. Kali ini lebih dalam lagi dahi harus berkerut. Tak ada lagi kata romansa yang indah melambai dan menusuk kalbu sampai biru. Karena di Jakarta, saya mendapatkan pelatihan menulis jurnal ilmiah. Sebuah topik yang sudah mulai
hilang di radar otak saya.

Perlu diketahui, latar belakang pendidikan saya ada dua bagian. Pertama, Kimia FMIPA waktu sarjana, yang kedua adalah Teknologi Pendidikan ketika pascasarjana. Kedua bidang ilmu ini saya pikir bakal tergerus dengan aktivitas saya sebagai freelancer dan blogger yang lebih mepet-mepet ke ranah bisnis di era digital. Hampir saya 100% yakin kalau tugas hidup saya adalah ngajari orang jualan di internet. Apalagi ketika saya resmi jadi Trainer Gapura Digital, salah satu projeknya google untuk memfasilitasi UMKM di Indonesia bisa go Online dan jadi makin hebat bisnisnya.

Cerita jadi trainer Gapura Digital bisa dibaca disini: Seru, Jadi Trainer Gapura Digital Surabaya

Sempat saya was-was bakal bingung kalau misalnya kelak di akhirat akan ditanyai oleh malaikat, "Heni, ilmu Kimia dan Teknologi Pendidikan yang sudah kamu pelajari itu kamu buat apa saja? udah jadi manfaat apa saja? ingat itu sekolahan negeri, jadi kamu belajar juga dibiayai sama negara alias rakyatnya".

Nah loh, makin gemeter sebenarnya hati ini. Akan tetapi, apa mau dikata, waktu itu menurut saya menjadi pengajar digital marketing adalah pekerjaan yang ada di depan mata.

Mungkin karena saya terlalu gelisah, jadi Alloh SWT kasihan pada saya ya :)

Akhirnya kedua ranah keilmuan ini, pelan-pelan kembali lagi ke saya. Atau bisa dibilang, perlahan namun pasti saya diarahkan untuk kembali mengabdikan ilmu saya ini lagi.

Pertama, saya diarahkan kembali ke kimia dengan acara menulis marathon di Puspiptek dalam ajang writinghton. Lengkapnya bisa dibaca di artikel ini:
http://www.prasetyorini.com/2017/09/writingthon-1-di-puspiptek-membuatku-kembali-redirect-ke-sainstek.html

Kedua, dari informasi teman writingthon itulah saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan jurnal teknodik yang notabene adalah satu lini dengan bidang ilmu Teknologi Pendidikan yang saya pelajari di pascasarjana S2 kemarin di Unesa.

Nyambung banget ya, Alloh SWT memang Maha Baik dan super sekali dalam merencanakan jalur hidup umat-NYA. Kok ya bisa nyambung gitu loh. Saya jadi amazing sendiri.


Dan, disinilah saya. Di hotel Kristal Jakarta, dalam 3 hari 2 malam, saya mengikuti Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Jurnal Teknodik yang diselenggarakan oleh PUSTEKKOM KEMDIKBUD Indonesia.



Adalah saya sendiri takjub dan tak habis pikir, bahwa posisi saya sebagai freelancer ternyata bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan mereka. Alhamdulillah, jika melihat lagi banner awal pengumuman Audisi Penulis sebagai syarat diterima ke pelatihan ini, saya memang mendapatkan kesempatan mengisi profesi sebagai PRAKTISI PENDIDIKAN atau PEMERHATI PENDIDIKAN.

Karena saya beberapa kali sudah menjadi Training Digital Learning baik untuk sekolah ataupun UMKM, maka saya bisa mendaftarkan diri sebagai Praktisi Pendidikan. Alhamdulillah, disambut hangat juga disana.
wefie di saat  pembukaan pertama kali dengan mbak Diana dari LPMP Lampung
 Peserta pelatihan ini mayoritas diisi oleh guru, dosen dan beberapa  orang dari LPMP dan Pustekkom yang memang tugas bekerjanya untuk membuat media pembelajaran juga jurnal pendidikan. Ada juga yang dari bagian Evaluasi Pembelajaran. Pokoknya top-top banget deh. Saya keder sendiri ketika mendengar satu per satu berkenalan.

Yang makin bikin keki adalah setiap berkenalan selalu ditanya, "bu Heni, dari lembaga mana?"

Lalu saya nyengir sendiri, bingung menjawab. Apa saya jawab dari Google? karena terakhir klien saya itu :)

Ya, namanya freelancer gini kan lembaga yang menaungi bisa dibilang banyak. Tergantung siapa yang meng-hire kita to? hihihi

Akhirnya dengan tetap nyengir juga saya menjawab, " saya tidak punya lembaga pak/bu, saya freelancer independen".

Dan tau tidak bagaimana respon mayoritas mereka mendengar jawaban saya ini?

"Wiih enak mbak Heni, bu Heni, freelancer, bebas. Kita mah terikat tugas dan kantor."

Nah loh, pada envy sama freelancer :)

makanan di Hotel Kristal, enak-enak banget :)

Kekakuan saat perkenalan awal segera luntur, tak lain dan tak bukan karena makanan demi makanan yang disajikan. Hotel Kristal Jakarta ini, juara banget urusan makanan, service ramah dan ruangannya deh. Nanti saya tulis khusus ya review hotelnya, biar bisa share banyak foto. Kalau disini nanti kepanjangan.

 Pelatihan pun berlangsung dengan jadwal sangat padat, mulai pagi sampai malam hari. Bisa dibilang mulai jam 7 pagi dan bisa sampai jam 11.30 malam. Dan materinya "daging" semua. Mulai dari pengertian Karya Tulis Ilmiah, Teknik Penulisan, Cara menggunakan aplikasi Jurnal Teknodik terbaru, EYD dan materi lainnya.


Ruangan Shapire tempat pelatihan berlangsung 
Padatnya materi pelatihan tidak begitu terasa berat, karena suasana ruangan yang nyaman,  cahaya terang, LCD dan audio juga bagus plus makanan enak dan kopi yang selalu siap sedia.




Peserta yang diterima dan lolos uji artikel awal, usianya beragam. Mulai remaja mahasiswa ada sampai ke beberapa yang sudah sepuh seperti foto di atas. Walau begitu mereka rame banget loh. Dan lucu. Beberapa berkelakar tiap kali ada materi baru. Jadi sampai tengah malam pun rasanya nggak akan pingsan. Karena kita serius sambil santai.



Narasumber yang menyajikan materi berasal dari strata tertinggi tingkat kemahiran ilmu masing-masing. Pakar bisa dibilang begitu. Terbukti di setiap slide dan kalimat yang dipilih begitu sederhana namun bisa dicerna sedemikian rupa.

Biasanya yang sudah pakar yang bisa meramu ilmu menjadi sederhana. Dan mereka terbukti seperti itu. 


Satu demi satu narasumber menyajikan materinya dengan TEPAT WAKTU. Tiap akhir materi, langsung disambung materi baru. Narsum baru pasti sudah siaga di depan ruangan sambil membawa microphone dan menyajikan slide pertamanya.

Suasana dibuat santai dengan diperbolehkannya peserta hilir mudik mengambil kopi atau teh baru dan jajanan ke meja masing-masing. Suasana tidak tegang tapi ada yang pasti dilarang. Yaitu, dilarang mainan hape!

Lah, jiwa blogger mana tahan memasukkan hape ke dalam tas? secara kamera digital yang saya bawa memori cardnya terbatas sekali kapasitasnya. Baru motret dan rekam video dua biji, eh udah full memory.

Akhirnya saya nekad aja selalu majang hape di atas meja. Dengan tujuan untuk memotret slide yang penting dan tidak ada di dalam modul. Untuk jaga-jaga biar tidak ada protes dari mana-mana dan karena tujuan saya baik, maka setiap hasil potret slide materi itu langsung saya share ke grup whatsapp pelatihan yang sudah dibuat sejak kami mulai datang ke Jakarta di hari pertama. Aman kan :)

saya masuk kelompok bimbingan pak Sudirman - Mitra Bestari Jurnal Teknodik

Hari terakhir pelatihan diisi dengan bimbingan praktek menulis langsung jurnal ilmiah teknologi pendidikan yang dipimpin satu mitra bestari.

Mitra Bestari adalah para senior yang pekerjaannya me-review jurnal ilmiah yang masuk ke aplikasi jurnal teknodik, dan memutuskan apakah jurnal itu layak lolos dipublikasikan atau memerlukan revisi tertentu.

Suatu kebetulan bapak Sudirman adalah teman dari prof. Mustaji, dosen saya dan ketua jurusan S2 Teknologi Pendidikan Unesa. Pak Dirman orangnya kalem dan pandai humor. Kami dibimbing secara klasikal karena terbatasnya waktu.


teman sekamar saya nih :)
Sebelum pulang, saya dan teman sekamar menyempatkan diri berfoto bareng di ruangan makan hotel. Kelihatan banyak makanan ya? ada beberapa roti yang sengaja diambil dan rencana mau dibawa ke bandara buat bekal nunggu pesawat hahaha. Kakak saya bilang, itu trik kalau makan di hotel. Bungkus dengan tisue, masukkan ke dalam tas. Nanti bisa dimakan di kamar hotel, buat bekal kalau malem-malem kelaperan atau bisa juga dibawa ke bandara. Katrok yo ben wis talah. Saya manut aja dan pasang muka tembok ketika ngambil kuenya. Good bye gengsi . Teman sekamar saya juga seneng banget dengan trik itu, karena ada yang minta bagian hahaha.



Pelatihan menulis kali ini benar-benar membuka wawasan ilmiah saya deh. Malah jadi sadar dan malu sendiri ingat Tesis dan Skripsi. Kebayang berantakan banget ya garapan waktu mahasiswa itu. Malu pisan euy :)

Sepulang dari sini, saya bismillah mau berencana rutin menulis jurnal ilmiah terutama bagian Teknologi Pendidikan. Kok ya kebeneran, waktu S2 kemarin itu saya terobsesi banget dengan e-learning dengan segala atributnya. Mulai dari Learning Management System, Flipped Classroom, platform opensource e-learning dll.

Waktu kuliah bisa dibilang saya sendirian yang ngobrolin hal itu. Nggak ada yang interest hehehe. Eh, di pelatihan kemarin, disampaikan bahwa diharapkan tema yang dikirimkan kesana memasukkan hal tersebut. Isu terbaru pembelajaran di era digital. Termasuk hal-hal yang bikin saya kepo sejak kuliah pasca itu.

Lahdalah, apa bener itu kebetulan atau memang sudah di-setting sama TUHAN?

ALLAHU AKBAR ya....suka amazing sendiri kalau ingat.

Udah ngobrol panjang lebar, belum saya jelaskan tentang Jurnal Teknodik.
Jadi gini nih,

Jurnal Teknologi Pendidikan diterbitkan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Jurnal Teknodik adalah jurnal yang diterbitkan oleh Pustekkom dengan satu bidang khusus tentang Teknologi Pendidikan. Inti materinya harus seputar Pembelajaran dan Teknologi Informasi yang mendukungnya.

Sebelumnya Jurnal Teknodik diterbitkan secara offline, kemudian kombinasi dengan terbit secara online.

Saat ini, jurnal teknodik akan diterbitkan berkala secara ONLINE. Dan untuk submit artikel dan lain-lainnya lebih mudah serta ada track recordnya. Karena sekarang di website-nya sudah dipasang fitur yang memudahkan hal tersebut.

Siapa saja yang bisa mengirimkan tulisannya?
SEMUA ORANG.

Jika anda tertarik, bisa membuka tautan berikut: http://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik

Di tautan tersebut lengkap sudah ada syarat dan template artikel yang diperlukan. Jika anda mempunyai minat tentang Teknologi Pendidikan dan mengetahui kaidah penulisan jurnal ilmiah, silahkan untuk mengirimkan artikelnya disana.

Jika ada pertanyaan bisa menghubungi admin yang online di website langsung.

Jadi, mari ikut meramaikan kancah pertarungan karya tulis ilmiah di nusantara :)

Salam,


Heni Prasetyorini

Writingthon #1 di Puspiptek Membuatku Redirect Kembali Ke Sainstek

4 komentar
"when I saw (again) a chemistry laboratory that day, I know I have to redirect my path"

Bau khas laboratorium kimia. Senyuman dan tutur kata yang runtut dari perempuan yang hamil tua dan menerangkan detil tentang konsep Meterologi. Istilah ilmiah, binar mata menyala dan bergairah dari para peneliti yang menceritakan kisahnya, membuatku menarik nafas berulang-ulang. Disinilah, disinilah, disinilah seharusnya aku mengabdikan jiwa raga. Di dunia penelitian sainstek dan pendidikan. Sesuai dengan latar belakangku mengambil kuliah sarjana kimia dan pasca sarjana Teknologi Pendidikan. Benar, inilah saatnya aku berpikir serius untuk REDIRECT.

Debaran Hati di Gedung Merah LIPI Kimia

Aku sama sekali tidak menyangka akan bertemu lagi dengan terminologi kimia. Bisa masuk ke gedung besar dengan petunjuk bertuliskan LIPI KIMIA. Apalagi bisa mendapatkan kontak langsung bu Zalinar Udin, Kepala Balai Laboratorium Biomolekul LIPI Kimia Bandung, yang sudah 16 tahun tak bersua.

Bu Zalinar, sangat membantuku di masa penelitian Tugas Akhir  dan setelah lulus kuliah Sarjana. Topik skripsiku termasuk dalam penelitian beliau di S3. Yaitu meneliti ada tidaknya interaksi antara ekstrak Gardenia Turbifera WALL dengan DNA bakteri Salmonella typhi.

Beliaulah yang akhirnya menerimaku untuk bekerja di LIPI dengan tangan terbuka lebar setelah lulus, juga mengijinkan mengundurkan diri ketika memilih kembali ke Surabaya ketika hamil anak pertama. Bahkan 2 tahun kemudian setelah anak pertamaku lahir dan besar, beliau masih dengan semangat menyuruhku kembali bekerja di sana, di LIPI Kimia Bandung.


Walaupun akhirnya aku tidak meneruskan rencana kembali ke LIPI, tapi bagaimana beliau menerimaku kembali, sangat berharga di hatiku ini. Pendek kata, Kimia berkesan di hati walaupun aku berusaha sekuat tenaga menguburnya dalam-dalam.

di depan gedung LIPI KIMIA

Laboratorium Kimia untuk bioenergi
Aku di depan Pilot Plan Bioetanol Generasi 2 LIPI Kimia




Bagaimana seorang "aku" bisa sampai kesana?
Jalan yang terbuka dan tak terduga berasal dari satu kata yaitu WRITINGTHON.

WRITINGTHON #1 : INOVASI ANAK NEGERI

Writingthon adalah ajang para penulis untuk bekerjasama mewujudkan satu buku. Proses penulisan dan pencarian sumber tulisan dilakukan secara marathon dalam batas waktu tertentu.

Diinspirasi oleh projeknya para programmer aplikasi mobile yaitu Hackathon. Bedanya, disini para programmer dan timnya harus bekerja selama 3 hari membuat sebuah aplikasi berbasis android yang bermanfaat.

Hackathon untuk programmer.

Writingthon untuk penulis.



Audisi penulis writingthon ini juga sama maratonnya. Hanya 1 minggu saja, Bitread, sebagai penyelenggara menggelar rekruitmen. Kami, para blogger, biasa menyebutnya sebagai kompetisi ngeblog atau menulis.

Biasanya satu banner kompetisi menulis akan beredar viral di komunitas blogger. Tapi kali ini tidak. Aku mendapatkan banner di hampir tengah malam. Saat itu, teman aku, Prita Hw, blogger dari Jember, sengaja mengirimkan banner ini secara pribadi di chat messenger.
Aku langsung terpana melihat syaratnya adalah penulis berbasis sains. Langsung juga berterima-kasih kepada Prita karena sudah memberitahukan hal itu.

“Ikut sana mbak, aku nggak punya background sains. Sampeyan saja yang maju,”begitu tulis Prita.

Aku sama sekali tidak tahu apa itu Puspiptek, Bitread dan Writingthon.
Sebelum bergerak selanjutnya, aku cari dulu kedua “kata kunci” itu di google chrome, browsing. Semacam naluri blogger yang menyelidiki apakah kompetisi ini beneran atau abal-abal. Dan hasilnya fix semua aman, benar dan bisa dipercaya.

Malam itu juga, aku lembur di depan laptop sampai menjelang dini hari. Segera mencari banyak literatur tentang ilmuwan yang harus menjadi topik artikel yang akan diaudisi. Pilihan pun jatuh pada bu Evvy Kartini, satu-satunya Ilmuwan Nuklir dari Indonesia, perempuan pula, hebat. Aku sengaja memilih beliau karena genre menulisku selama ini juga seputar perempuan dan teknologi. Pas banget.

Urusan tulis menulis pun harus berhenti sejenak, karena esok paginya, aku ke Jombang, mengantarkan si anak sulung kembali ke pondok pesantren. Aku bertekad menyelesaikan tulisan ini dan ikut audisi. Tapi sama sekali tidak berharap atau menganggap bisa lolos. Tulisan aku selesaikan di rumah ibu, dengan sedikit drama karena laptop harus di-service dan ibu tak suka aku “mainan laptop” di depan beliau. Terlebih jika ada juga suamiku disitu.

Perempuan Jawa haram hukumnya jika membiarkan suami tanpa kopi di sore hari, syukurlah ibu tidak terlalu bereaksi keberatan saat itu karena suamiku mengatakan sudah biasa menghadapiku seperti itu ketika sedang dikejar "deadline" untuk menulis sesuatu.

Sebenarnya kondisi kurang kondusif dan aku tidak yakin bakal lolos. Tapi aku nekad saja, menyelesaikan semaksimal mungkin di waktu mepet itu. Menuliskan esai tentang motivasi mengikuti audisi yang menyertakan kalimat “ingin membumikan hasil riset agar mudah dipahami orang umum”. Aku kirim email ke  penanggung jawab kompetisi. “Kirim dan Lupakan.” Itu mantraku saat menekan tombol SEND.

Alhamdulillah, ternyata aku diterima dan lolos audisi menjadi 10 Penulis terpilih dari 200 peserta yang mengirimkan tulisannya. Atas bantuan Alloh SWT.

Writingthon vs Puspiptek

INOVASI ANAK NEGERI. Writingthon yang pertama ini diadakan bertepatan dengan program Puspiptek Serpong Bogor yang akan mengadakan PIF (Pekan Inovasi Festival 2017). 10 penulis pilihan dari writingthon diberikan tantangan untuk menuliskan buku yang bisa mendeskripsikan tentang Puspiptek dan semua hal yang ada di dalamnya, misi visi, inovasi, kendala dan juga harapan yang dimiliki oleh lembaga penelitian terbesar di Indonesia ini.

Oleh karena itu, kali ini latar belakang penulis memang dipilih yang berbasis Sains dan Teknologi. Aku punya basis kimia karena kuliah S1 mengambil jurusan Kimia FMIPA di ITB. Teman aku lain ada yang dari Fisika, Biologi, Matematika dan juga yang aktif dengan kegiatan reservasi alam. Aku pun sangat intent, tekun dan aktif untuk terlibat dalam teknologi. Terutama teknologi digital untuk digunakan di pendidikan dan kreatifitas. Mungkin salah satu latar belakang ini yang menjadi nilai tambah dariku.


Sampai tiba di hari pelaksanaan. Urusan akomodasi sudah ditangani dengan baik oleh pihak Puspiptek. Aku hanya menyediakan biaya taksi untuk jarak rumah-bandara-lokasi acara. Di Wisma Tamu Puspiptek jadi base camp pelaksanaan. Kami tidak akan hanya duduk manis menulis disana. Sekali lagi, kami harus marathon keliling laboratorium dan gedung tertentu Puspiptek yang akan diangkat sebagai materi tulisan. 


ibu Sri Rahayu, Kepala Puspiptek Serpong

Acara dibuka resmi oleh kepala Puspiptek, ibu Sri Rahayu, yang gesture tubuh dan cara bertuturnya mirip banget dengan bu Risma, Walikota Surabaya. Sedangkan wajah beliau mirip banget dengan bude tetanggaku seberang rumah. I feels like home J

Baiklah untuk tiga hari ke depan, aku harus siap jiwa raga. Alhamdulillah saat itu aku sehat wal afiat. Dan tidak ada kendala baper atau mellow ala emak-emak yang melanda. I’m ready 100%. I’m on fire. Mungkin juga karena di sekelilingku ini anak-anak muda. Ya, bisa dibilang aku paling tua disana. Dan mereka pun satu persatu mulai memanggilku MAMA.

Menjadi paling tua, tidak ada halangan sama sekali. Kecuali sakit pinggang dan sakit kepala yang dating lebih cepat ketika hari lembur telah tiba. Ya, di hari ketiga, 10 penulis diletakkan dalam posisi berhadap-hadapan di dua sisi meja panjang. Seperti pemandangan kantornya media online, beneran deh. Kami bersepuluh dan beberapa tim Bitread terus berdiskusi, menulis dan ngakak bersama sampai lewat tengah malam. Inilah Menulis Marathon itu.

Ya, hari pertama dan kedua, kami marathon mewawancarai peneliti. Dating ke lokasi sampai ke tempat penyimpanan Reaktor Nuklir di Batan. Menyusun taktik penulisan dan memilih sudut pandang yang akan diambil. Baru di hari ketiga, setelah materi terkumpul, menulis di depan laptop dilakukan pol-polan. Lewat jam 2 dini hari, kepalaku sudah nggak kuat. Pusing bagian belakang. Bahaya kalau diteruskan nih, pikirku.

Mungkin dulu jaman masih unyu, aku berani saja nggak tidur seharian. Tapi aku dah sadar umur. Daripada dipaksa terus aku pingsan, mending aku menyerah dan tidur dulu saja. Teman sekamarku, si anak mahasiswa abege, Iiz , juga beberapa kali merengek mengajakku kembali ke kamar. Dia sudah nggak kuat juga. Bukan karena dia tua. Tapi karena kemarin malam dia juga begadang sampai pagi. Sepertinya ada tugas kuliah juga yang harus dia selesaikan. Fix, kami ke kamar. Dan satu per satu temanku pun kembali ke kamar. Hanya satu orang yang bertahan sampai shubuh dan selesai menulis 10 halaman, namanya pak Mul dari Semarang. Jagoan euy.

10 penulis pilihan Writingthon #1 , Pihak Puspiptek dan Bitread

Kita akan punya energi yang semakin kuat jika berada di lingkungan dengan frekuensi yang sama. Begitulah yang aku alami saat itu. Jika dihitung kasar, energi kami seharusnya habis karena harus lari kesana kemari dari satu laboratorium ke laboratorium lain. Lalu bertemu dengan narasumber yang kebanyakan para peneliti senior.

Peneliti senior yang sangat antusias menjelaskan detil konsep penelitian mereka, yang seringnya malah mengeluarkan istilah ilmiah yang kadang diluar pemahaman kami. Disaat yang sama, kami harus konsentrasi penuh menyerap penjelasan para peneliti sekaligus menyiapkan pertanyaan di waktu yang sama. Kalau bisa melihat alur kerja di dalam sel neuron kami, mungkin loncatan elektron dari satu synaps ke synaps lainnya seperti mereka lari Sprint ya, nggak cuma marathon. Cepet banget! 

Sedang mendengarkan paparan Peneliti di Puspiptek

Biasanya, orang akan mudah kelelahan bila digempur tuntutan harus berpikir keras sekaligus bergerak kemana-mana. Giliran menulis, hampir dipastikan langsung tumbang. Atau malah sama sekali nggak ada ide mau nulis apa karena kecapekan.

Tapi, ajaibnya, hal ini sama sekali tidak terjadi pada kami. Baik 10 penulis, pihak Puspiptek juga baladewa Bitread, semuanya antusias dan energik. Sampai tengah malam kami tak hentinya bergantian melontarkan pemikiran yang "berat".

Mengapa hal ini bisa terjadi?
Secara pribadi, kalau aku, alasannya adalah aku terperangah dan takjub. Bahwa negeri ini punya Pusat Penelitian sebesar Puspiptek dengan prestasi dan fasilitas yang sudah setara dengan kelas dunia internasional. Hanya saja, tidak banyak yang tahu.

Akhirnya, aku seperti kesetrum petir dan akhirnya ingin segera memberitahukan ke semua orang. 

"Haiii kita punya PUPSPIPTEK loohh gaeess....bangga banget deh!!"


Kegemasan untuk memberitahukan ke sebanyak mungkin orang melalui tulisan kami inilah yang membuat kami tak habis-habis energinya.

Terlebih lagi aku sendiri, seperti terhenyak ke masa lalu bergaul dengan larutan asam sulfat, laboratorium, elektroforesis dan lain sebagainya jaman kuliah di Kimia. Ketika merenung kembali, kenapa aku sampai di titik ini, akhirnya aku mengambil kesimpulan. Bahwa ini adalah tugasku ketika dilahirkan ke dunia ini. Istilahnya adalah Inilah Tujuan Penciptaanku.

Pundakku seperti ditepuk seseorang dengan mantap dan mendengarnya berkata, "ingat, ada ribuan materi sains yang sudah kau lahap bertahun-tahun ketika menempuh studi. Juga rangkaian berita sainstek yang suka kau baca di setiap ada kesempatan. Ingat bahwa itulah juga amanah dan tanggung jawab yang harus kau selesaikan di dunia ini."

Semacam itulah hasil perenunganku. Demi juga mendengar paparan beberapa peneliti dan teknopreneur di gedung TBIC Puspiptek (Technology Business Incubation Center) yang ingin agar kiprah mereka bisa semakin diketahui banyak orang untuk memberikan inspirasi. Saat itulah aku semakin yakin bahwa aku harus berbuat sesuatu untuk ranah ini: SAINS - TEKNOLOGI - RISET.

Ide yang pertama kali terbesit adalah membuat media online yang mengulas tentang 3 hal tersebut. Ide ini aku sampaikan ketika sesi berjumpa peneliti dan teknopreneur di TBIC waktu itu. Dan segera disambut baik oleh mereka. Humas Puspiptek, juga memberikan masukan bagaimana caraku bekerja nanti jika harus berhadapan dengan peneliti. 

Sebuah angin segar untuk ide berkutat dengan media online yang mengangkat hal yang tidak biasa. Sampai kembali ke Surabaya, ide ini terus aku gulirkan di setiap kesempatan. Aku sengaja mengikuti workshop cara merencanakan sesuatu menggunakan Business Model Canvas. Aku bertanya pada teman programmer yang ahli membuat website dan pengalaman mengelola media online. Kepada sebanyak mungkin orang, aku sampaikan niatkan ingin membuat sesuatu yang online untuk memfasilitasi keinginan para peneliti di Puspiptek tempo hari.

Akhirnya, aku dan teman-teman Writingthon memilih satu nama media yang bisa mewakili dan menjadi nama media online kami nanti. Namanya adalah RISETPEDIA. Banyak rencana yang berloncatan di kepala terkair Risetpedia ini. Risetpedia Go to School, Risetpedia Quote, Kompetisi, Seminar, Festival, Vlog, You Tube, Komik dan segala macamnya. 

Sebagai gerak cepat yang biasanya spontan dilakukan oleh blogger, khususnya aku, segera saja aku membuat akun username media sosial dan membeli domain. Tujuannya agar niat ini tidak keduluan orang. Karena sekali username dipakai orang lain, kita tidak bisa merebutnya kecuali dimodifikasi dengan kata dan huruf lain.


Jadi, mulai domain www.risetpedia.com dan username @risetpedia, semua sudah ada di dalam genggaman tanganku. 

Belum fix semua sudah melakukan itu semua?

Boleh kok, itu sah-sah saja di dunia digital seperti ini. Karena tumbuh dan mengembangkan suatu produk atau media bersama dengan "follower" kita malah akan saling menguntungkan. Kita bisa membaut produk yang tepat sasaran yang mereka butuhkan. Sekaligus mereka bisa merasa engage dan terkait emosional baik dengan kita.

Sekarang aku masih terus menggodok ide ini.
Karena setelah pulang dari Writingthon, ternyata aku tak hentinya juga terus menulis secara marathon. Pekerjaan terkait menulis, semakin datang. Bahkan saat ini aku terlibat Pelatihan Menulis Karya Tulis Ilmiah yang diadakan oleh Kemdikbud, untuk menjaring penulis yang paham teknologi dan Teknologi Pendidikan. Pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan menambah jumlah jurnal pada website Jurnal Teknodik yang akan go Online.

Sebulan setelah Writingthon, aku mengikuti pelatihan Jurnal Ilmiah di Jakarta

Alhamdulillah, disinilah aku berada sekarang.
Dan aku sangat yakin dengan keputusan untuk tekun di bidang penulisan, sains, teknologi dan pendidikan. Semoga semakin banyak kesempatan untuk berkolaborasi dengan semakin banyak orang hebat lainnya. Sehingga ide untuk mengembangkan RISETPEDIA berhasil menjadi inspirasi, informasi dan motivasi para generasi muda bangsa untuk menjadi peneliti, teknopreneur. Bangsa ini di masa depan akan makin banyak memiliki orang yang siap membuat sesuatu yang dibutuhkan bangsanya sendiri. Dan tidak melulu menjadi konsumen dari produk bangsa lain.

Di depan salah satu tembok di gedung TBIC Puspiptek Serpong
Di akhir tulisan ini, aku ingin kembali mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk BITREAD, PUSPIPTEK dan WRITINGTHON yang telah memberiku kesempatan untuk "kembali ke jalan yang benar" :)

Love you from my deepest heart.

Salam,


Heni Prasetyorini

Seru, Jadi Trainer Gapura Digital Surabaya

3 komentar
Sudah tahu kan tentang Gapura Digital? Sudah menggema ya nama ini di berbagai kota. 
Ya, kebetulan saya tergabung sebagai salah satu TRAINER di Gapura Digital kota Surabaya. 

Seru banget jadi trainer disini. Bertemu dengan berbagai pengusaha UMKM skala kecil sampai yang sudah besar sekali omsetnya. Mereka semua ingin mengembangkan bisnisnya menjadi online. Jika anda salah satu dari mereka, bisa segera gabung disini. It's 100% FREE.

Apa itu Gapura Digital?

Program yang mendukung Usaha Kecil Menengah Indonesia untuk memajukan bisnis melalui digital. Terdapat serangkaian topik yang lengkap mulai dari tren digital, membangun portal usaha hingga SEO/SEM. Anda dapat memilih topik yang diinginkan atau ikuti semua kelasnya untuk mendapatkan sertifikat dari Google.


Salah satu peserta Gapura Digital, Keren ya :)


Pelatihan Gapura Digital

Di Gapura Digital terdapat kelas-kelas gratis yang bisa anda ikuti dengan berbagai topik untuk mengenal lebih dalam bagaimana membangun usaha melalui digital. Kelas-kelas ini terbagi menjadi tiga kategori dari Siap Digital, Handal Digital dan Kelas Berbagi.
PILIH KOTA DAN DAFTAR KELASNYA







Jika ada kenalan dekat atau anggota komunitas ingin memajukan usaha dengan cara digital atau mulai bisnis online, silahkan ikut training ini. Gratis 100%, malah dapat jajan loh. Lumayan kan.
Jika jadwal tepat, bisa bertemu dengan saya :)

Ayo segera daftar di kota terdekat. Jangan lewatkan kesempatan.