Di akhir kelas belajar Coding Mum, saya mempresentasikan
desain website Akademi Prasetyorini. Sebenarnya di program ini, tujuan utamanya tidak
sekedar menunjukkan keterampilan membuat website. Namun diharapkan yang
ditampilkan adalah website dari rencana bisnis yang akan digeluti oleh peserta
itu sendiri. Dari teman-teman saya kemudian, muncul beraneka jenis bisnis yang
akan dan sudah dijalani, kemudian ditampilkan secara apik dan menarik dalam
bentuk website.
Jenis bisnisnya antara lain
- C4KM4D Scribble Art oleh Tika
- 3D Body Potrait oleh bu Prima
- Ghoni Handmade oleh bu Cicim
- Fashion oleh bu Jelita
- Kids Catering oleh Aisyah
- Proffesional Blogger oleh bu Titi
- Akademi Prasetyorini oleh saya sendiri
Sebelum mengikuti Coding Mum, beberapa kali saya ngobrol
dengan teman untuk membuka kelas belajar bersama untuk perempuan. Semacam mini
workshop yang bisa diadakan di rumah saya, di taman kota Surabaya atau keliling
di rumah ibu-ibu lainnya. Karena saya bergaul dengan para ibu rumah tangga,
yang pagi harinya longgar waktunya, ya rencana saya mengisi waktu kosong itu.
Di awal Coding Mum, saya merencanakan membuat website
pembelajaran anak-anak, yaitu Studio Belajar Doji. Untuk merekam jejak belajar
anak-anak di rumah dan menyimpan link sumber belajar yang bisa diakses oleh
anak lain secara online.
Rencana ini saya buat karena terlanjur janji juga, saya harus mempersiapkan bimbel rumahan untuk keponakan dan teman-teman anak saya. Namun kesiapan saya belum mumpuni untuk website ini. Terlebih lagi, rencana bimbel ini ternyata batal. Karena teman saya itu pindah rumah jauh dari saya. Dan teman lainnya memasukkan anaknya ke pondok pesantren. Sedangkan keponakan saya, hanya bertahan seminggu belajar bimbel tiap pulang sekolah ke rumah saya, karena kangen sama adek bayinya, hehehe. Ada-ada aja.
Website Studio Belajar Doji = Hasil ngoding pertama kali di Coding Mum Surabaya |
Rencana ini saya buat karena terlanjur janji juga, saya harus mempersiapkan bimbel rumahan untuk keponakan dan teman-teman anak saya. Namun kesiapan saya belum mumpuni untuk website ini. Terlebih lagi, rencana bimbel ini ternyata batal. Karena teman saya itu pindah rumah jauh dari saya. Dan teman lainnya memasukkan anaknya ke pondok pesantren. Sedangkan keponakan saya, hanya bertahan seminggu belajar bimbel tiap pulang sekolah ke rumah saya, karena kangen sama adek bayinya, hehehe. Ada-ada aja.
Alhamdulillah, keputusan saya mengubah rencana dari Studio
Belajar Doji ke Akademi Prasetyorini (AP), adalah keputusan yang tepat. Tepat karena saya bisa merealisasikannya secara
berkelanjutan. Jadi tidak sekedar presentasi untuk tugas akhir Coding Mum
kemarin.
Memang ada lagi perubahannya. Jadi, awalnya saya merencanakan Akademi Prasetyorini akan membuka kelas workshop offline dan online, untuk 3 jenis materi belajar yaitu Bisnis, Kreatif dan Digital. Sebagai pemateri, saya merekrut dua teman saya yang berprofesi di bidang ekonomi bisnis, tata rias kecantikan dan handycraft.
single web design untuk Akademi Prasetyorini
Memang ada lagi perubahannya. Jadi, awalnya saya merencanakan Akademi Prasetyorini akan membuka kelas workshop offline dan online, untuk 3 jenis materi belajar yaitu Bisnis, Kreatif dan Digital. Sebagai pemateri, saya merekrut dua teman saya yang berprofesi di bidang ekonomi bisnis, tata rias kecantikan dan handycraft.
Ya, namanya juga rencana pasti ada saja kendala. Teman saya
yang perias, pindah rumah. Sedangkan yang pebisnis, sibuknya luar biasa. yang handycraft
susah mencari waktu ketemu yang tepat dengan saya. Namanya sama-sama ibu rumah
tangga ya, ritme kerja mengikuti aktivitas anak dan keluarga.
Jadinya ya begitu, untuk merealisasikan rencana ke depan, saya mengalami kesulitan.
Jadinya ya begitu, untuk merealisasikan rencana ke depan, saya mengalami kesulitan.
Setelah mencoba melakukan SWOT dengan diri sendiri, akhirnya
saya memutuskan untuk memulai rencana ini sendirian dulu saja.
Dengan modal 1M saja sudah cukup.
Haa? 1 M? 1 Milyar?
Iya 1 M = 1 Me = saya sendirian. One man show. Begitu maksud istilahnya. Saya kenal istilah ini dari CEO Dea Bakery waktu ikutan acara Leaders Academy oleh CEOSTARS Surabaya. *apaan lagi nih? ntar aja ya saya ceritain di artikel berikutnya.
Modal 1 M ini, adalah cara yang biasa dilakukan juga oleh beberapa pengusaha lainnya ketika memulai usahanya. Baiklah, saya sudah pengalaman nge-run jualan online sendirian di Jilbab Orin, maka kali ini saya insya Alloh juga pasti bisa. Yakin.
Haa? 1 M? 1 Milyar?
Iya 1 M = 1 Me = saya sendirian. One man show. Begitu maksud istilahnya. Saya kenal istilah ini dari CEO Dea Bakery waktu ikutan acara Leaders Academy oleh CEOSTARS Surabaya. *apaan lagi nih? ntar aja ya saya ceritain di artikel berikutnya.
Modal 1 M ini, adalah cara yang biasa dilakukan juga oleh beberapa pengusaha lainnya ketika memulai usahanya. Baiklah, saya sudah pengalaman nge-run jualan online sendirian di Jilbab Orin, maka kali ini saya insya Alloh juga pasti bisa. Yakin.
Karena akan maju sendiri, saya harus mengukur potensi dan
kemampuan diri sendiri. Mengingat umur dan kewajiban di rumah tangga yang masih
belum begitu longgar, maka saya pilih fokus pada satu hal saja. Yaitu bidang
Digital. Kalau dirangkum sebenarnya mencakup ketiga konsep awal yaitu BISNIS
DIGITAL KREATIF. Pokoknya semua diarahkan dalam bentuk digital. Bahkan kelas
belajarnya hanya saya buka Kelas Online saja.
Jadi apa itu Akademi Prasetyorini?
Akademi Prasetyorini
adalah projek pengembangan perempuan di bidang digital kreatif. Kelas belajar
hanya dilakukan secara online melalui Blog dan Facebook Fanpage. Output yang
diharapkan adalah peserta dapat menjadi digitalpreneur, yaitu pengusaha di
bidang digital. Mereka bisa menjual produk berupa konten digital berupa ebook,
video, gambar atau memberikan jasa digital seperti membuka kelas online atau
jasa terkait blog dan web design.
Hanya kelas belajar online?
Ya. Sementara ini saya yakin belajar-mengajar secara online
akan tepat sasaran. Kedua belah pihak bisa mengakses materi belajar, di mana
saja dan kapan saja. Terlebih respon yang masuk berasal dari luar kota
Surabaya. Ada beberapa teman di Bandung, Solo, Jombang, Kediri; yang meminta
saya mengajarkan materi membuat blog dan lain sebagainya.
Lalu apa yang saya lakukan dan harus saya persiapkan?
- Course management system. Saya harus menyiapkan materi belajar seperti ebook, video tutorial. Serta memilih metode belajar yang mudah dipahami oleh peserta.
- Learning management system. Saya berencana memanfaatkan platform Course Networking untuk hal ini.
- Delivering Content System. Untuk mempermudah komunikasi dan menyampaikan materi belajar, saya memanfaatkan blogspot, You Tube dan fanpage Facebook. Karena kedua platform itu yang paling mudah diakses oleh calon peserta kursus.
- Cashflow management system. Kelas belajar ini termasuk juga dalam rangka bisnis yang ada cashflow-nya, saya harus menyiapkan hal ini juga.
- Jiwa Raga Management System. Karena saya kerjanya sendirian, maka harus membuat rencana kerja yang aman untuk jiwa raga saya :)
Apakah rencana saya ini akan berhasil?
Apakah rencana saya ini akan menguntungkan?
Saya punya satu keyakinan yang semakin lama semakin merasuk
ke sanubari saya, bahkan sampai ke bagian kromosom DNA saya. Bahwa rencana saya
ini patut untuk diperjuangkan karena menganut paham:
“Educate a Woman, Educate a
Generation”.
“Educate a Woman, Educate a
Generation”.
“Mendidik Satu Perempuan Berarti Mendidik Satu
Generasi.”
Kalaupun yang mendaftar di Akademi Prasetyorini dari awal
sampai akhir, hanya 5 orang perempuan saja. Artinya Akademi Prasetyorini sudah
berhasil menjadi fasilitator belajar untuk 5 generasi. Manis sekali untuk
dibayangkan bukan?
Baiklah, saya mulai projek ini dengan bismillah, semoga bisa lancar dan berkelanjutan. Menjadi satu profesi dan pekerjaan yang bisa saya tekuni sampai sudah nenek-nenek nanti. Jadi Nenek Coding. Yeaahh !!!!
Technology can be this fun!
Technology can be this fun!
Salam,
Heni Prasetyorini
Tidak ada komentar
Thanks For Your Comment :)