Widih judulnya panjang banget ya.
Ya karena memang itu pengalamannya. Jadi begini, ceritanya, langsung saja ya emak-emak yang jarang nulis tentang pengalaman merawat wajah ini bikin postingan yang beda dari biasanya.
Sama saja seperti emak-emak lainnya yang menjelang usia 40 tahun, pada mulai terasa ada yang nggak bisa dikendalikan dari badan kita sendiri. Misalnya bangun tidur udah pegel aja nih telapak kaki, padahal semalam nggak pulang dari acara mendaki gunung atau keliling pusat grosir. Linu aja gitu untuk beberapa menit. Selanjutnya setelah rerempongan di dapur sih, udah biasa aja rasanya.
Perkara badan linu, apalagi sakit pinggang atau perut yang mudah kram ketika mengangkat barang yang menurut kita dulu, nggak terlalu berat, ini ternyata dialami juga oleh beberapa teman seangkatan saya. Artinya saya nggak sendirian juga ya.
Yang rada sendirian itu perkara kulit wajah saya yang mau nggak mau ternyata harus dipedulikan. Oh ya, jaman masih muda, cuek aja, cuci muka pakai sabun mandi trus pakai bedak bayi, semuanya terasa sempurna-sempurna saja tuh. Kulit pipi kenyal juga. Wajah seger. Tak ada jerawat atau komedo atau bintik hitam yang disebut sprutum itulah. Pokoknya pipi bebas dosa gitu.
Eh sekarang kok lain. Dengan pola yang sama nih wajah saya pribadi ya, langsung aja muncul putih-putih ala kulit yang mengelupas. Apalagi bagian hidung dan sekitar bibir. Kering gitu tipe wajah saya ternyata.
Ya namanya kulit kering, pakai logika biasa ya saya cari pelembab aja dong. Asal aja beli lagi pelembab yang sering dipakai. Contohnya pakai merk wardah. Eh nggak nendang juga, kering aja nih wajah.
Lalu browsinglah ke segala blog milik beauty blogger atau female daily yang suka share review skin care. Beli deh pelembab merk citra white, green tea, yang katanya cocok untuk kulit kering. Hasilnya, tetep kering banget.
Lanjut lagi bertualang, kali ini mikirnya pengen yang organik tapi hasilnya cepet gitu. Nggak mau repot anaknya. Sampailah pada kata kunci MASKER KEFIR.
Beli deh saya masker itu, dengan yakinnya memakai masker sesuai ketentuan, dan pasti hasilnya sama kayak testimoni yang saya baca di instagram olshop penjual masker kefir ini. Hanyak 3 hari saja, kulit udah kenyal dan lembab. Sip. Pasti cocok.
Langsung deh, setelah masker kefir diterima, saya cuci muka bersih dan memakainya. Saat memakai masker yang bentuknya pasta susu ini, emang terasa licin wajah, kayak ada minyak-minyaknya gitu. Baunya rada kecut asem yogurt dan juga bau susu sapi banget. Yakin, masker kefir organik homemade ini akan melembabkan kulit wajah saya dengan sekejap, jadi tak perlu lagi beli pelembab dan segala bentuk skin care lainnya.
Wuih happy dong pede, akhirnya nemu solusi wajah kering saya. Setelah 15 menitan, lalu saya bilas wajah dengan air biasa sampai bersih. Dikeringkan dengan handuk. Hasilnya adalah, tralala wajah saya rasanya kering banget dan sampai ketarik gitu. Putih-putih seperti kulit mengelupas, nggak hanya ada di hidung dan sekitar bibir, ini sampai ke pipi juga. Kering gitu. Kalau nekad di kasih bedak langsung, hasilnya noda-noda bulat putih kayak sisik ikan itu ada di hampir seluruh wajah saya. Waduh kok gini hasilnya. Langsung saya cuci muka lagi. Daripada pake bedak malah ketauan "mbesisik" gini.
Kecewa dong dengan harapan setinggi langit pada masker kefir yang katanya begini begitu itu. Mulai buruk sangka bahwa ini kefir buatan "mbak itu" kayaknya nggak bener deh. Dan segala prasangka lainnya muncul. Padahal ini bulan puasa loh mbakyu, astaghfirullah.....dosa saya.
Biar nggak dosa terus, saya laporan aja ke penjual masker kefir, yang kebetulan memproduksi sendiri semua susu kefir dan produk skin carenya. Saya ceritakan detil, kenapa wajah saya kok malah kering?
Ternyata dia belum bisa menjawab, karena testimoni pembelinya selama ini baik-baik saja.
Waduh, kebuang dong itu produk skin care kefir dan susunya yang udah kebeli kemarin sekitar 230ribuan. Eman kan ya, mending buat beli gamis dapat sebiji. Atau beli sandal dapat 2 biji. Atau beli 1 biji tunik dan 1 biji sandal. hadeh khas itungan emak-emak kan.
Akhirnya saya iseng aja browsing dengan kata kunci, "kulit wajah kering setelah memakai masker kefir".
Dan, ealaahh...ada juga loh hasilnya ditulis di blog orang. Wis...blog emang powerful deh.
Jawabannya adalah masker kefir itu akan berakibat beda-beda sesuai kulit bawaan pemakainya. Nah, singkatnya, untuk saya dengan wajah yang kulitnya kering banget ini, jika memakai masker kefir murni, maka jadinya akan kering juga. Malah jika makenya terlalu banyak, lama atau sering, ya makin kering.
Solusinya gimana? ya ketika memakai masker kefir harus dicampur bahan organik lain yang bisa memberikan nutrisi untuk kelembaban kulit. Di blog itu dituliskan untuk dicampur dengan olive oil dan egg yolk alias kuning telur. Nah...ada solusinya, tapi belum saya coba. Karena males ributnya pakai kuning telur sebiji untuk masker kefir sesendok, kebayang hasilnya jadi terlalu banyak untuk sekali pakai.
Karena nggak sabaran, saya pun berburu pelembab wajah aja ke toko kecantikan. Pertama saya ingin mencari merk Cetaphil, sesuai anjuran keponakan saya. Ternyata nggak ada. Lalu saya bilang aja ke mbak penjaganya.
"Pelembab untuk kulit kering banget, ada nggak mbak?"
Trus mbak itu menatap wajah saya dengan pilu dan prihatin. Sambil berkata, "ya ampun bu, wajahnya sampai kering begitu."
Saya jadi merasa hampa.... :D
Lalu dianjurkannya merek pelembab ini,
PIXY WHITE AQUA GEL CREAM. harganya 23 ribu.
Saya pegang bolak-balik dengan setengah percaya. Karena selama ini nggak pernah pakai skin care merk pixy. Pernah beli bedak padat doang sekali, trus kecewa karena hasilnya nggak enak dipakai.
Melihat saya ragu, mbak penjaganya dibantu satu masnya juga terus meyakinkan saya. Sekaligus memberikan sample produk dan dioleskan ke tangan saya.
"Kalau ini bukan krim bu, tapi gel. Jadi nanti hasilnya nggak bikin kering. Bedak juga nempel. Rasanya adem."
Masih ragu juga sih saya, tapi ya sudahlah coba aja. Harganya juga murmer.
"oke deh mbak, satu ya."
Semoga ini cocok deh, gitu batin saya.
Selain pelembab wajah, saya di toko itu juga mencari lip balm untuk melembabkan bibir. Salah saya sendiri juga sebelumnya. Nih bibir saya olesi juga masker kefir. Maksud hati sekalian bisa kenyal dan lembab gitu. Eh ya hasilnya malah kering dan pecah-pecahlah.
Saya maunya minta yang merk Nivea, karena lihat iklannya bagus dan pernah baca review teman, katanya bagus banget. Eh di toko itu nggak ada.
Ya sudah, saya minta merk wardah aja. Dan ternyata ada nih, lip balm rasa orange, harganya cuma 17ribu.
LIP BALM WARDAH
Baiklah, saya pulang ke rumah dengan dua pelembab ini. Langsung ingin mencobanya, cuci muka bersih, oles pelembab wajah dan juga lip balm.
Hasilnya, ajaib bener ajaib deh. Wajah saya ngga kering lagi. Dan pelembab Pixy itu beneran adem di wajah. Cepet meresapnya dan stay lembabnya. Kemudian di hari itu, tiap selesai wudhu, saya ulangi lagi pakai pelembab dan lip balm.
Sampai esoknya, setelah wudhu untuk solat Shubuh, saya pakai pelembab dan lip balm lagi. Lalu setelah beres ngaji dan lain-lain, sekitar setengah jam kemudian, saya iseng pakai bedak bayi ke wajah saya. Dan hasilnya, tralalal...nggak ada lagi noda putih macam kulit mengelupas di wajah saya. Artinya wajah saya beneran lembab.
Alhamdulillah, nemu deh 2 skin care yang murah meriah dan bermakna untuk mengatasi kulit wajah saya yang kering ini. Kata satu teman saya, skin care itu cocok-cocokan. Biar mahal kalau nggak cocok, ya kulitnya rusak. Biar murah kalau cocok, ya bagus.
Jadi semacam jodoh gitu lah ya, hehehe
Begitulah pengalaman saya ya. Jika ada emak-emak yang mengalami hal sama, semoga bisa jadi masukan.