Selamat Hari Blogger Nasional. Wow wow wow tak menyangka profesi Blogger sampai ada hari nasionalnya. Sungguh merasa wow dan amazing. Lebih tidak menyangka lagi, ketika kemarin saya bersalaman dengan dosen saya, lalu beliau mengucapkan hal ini pada saya,
"Bu Heni, waaah ini BLOGGER sukses nih"
Beliau mengatakan itu di depan Bapak Kepala Jurusan dan beberapa alumni Pasca Sarjana Teknologi Pendidikan Unesa yang pangkatnya huwiihh saya ikutan bangga ada di dekat mereka.
Intinya, dada saya terasa hangat karena merasakan bahwa satu profesi yang model kerjanya (ala saya) mayoritas kayak gini ini, sekarang diterima dengan baik di masyarakat termasuk di kalangan akademis.
kerja di rumah pake daster dan seringnya di lantai kayak gini :) |
Saya pertama kali mengenal dan membuat blog sebenarnya sejak jaman Multiply. Saya bikin 2 blog, satu untuk pribadi, satunya untuk jualan jilbab secara online. Eh lah dalah, multiply ternyata hilang secara tiba-tiba. Dua blog saya pun ikutan hilang.
Kemudian saya mengenal platform blogspot dari hasil kepo sana sini ketika stalking facebook teman atau mencari informasi tentang ilmu menulis dan parenting. Blog pertama saya, adalah http://heniprasetyorini.blogspot.com.
Pertama kali, saya memposting tentang kisah anak kedua saya yang lahir prematur. Sebenarnya tulisan itu saya copas dari note saya di facebook. Ya, jadi ketika saya baru melek komputer dan internet lagi setelah berhibernasi di tahun 2006 (ketika anak kedua lahir prematur), 3 tahun sesudahnya (2009) saya baru kenal ini itu sampai ke facebook dan blog.
Blog ini pertama kali saya beri nama Pustaka Madoji, sebuah akronim dari Pustaka Mama Aldo dan Aji. Kemudian saya ganti Blog Heni, lalu ganti lagi lagi lagi dan sekarang saya beri nama Jurnal Ibu Rumah Tangga Digital.
http://heniprasetyorini.blogspot.co.id/2009/07/diary-inkubator-part1.html |
Postingan pertama saya, bisa diklik di caption diatas ya. Jangan nangis. Jangan nangis karena membaca kisah saya atau nangis karena tulisan saya kacau tidak diedit. Maaf, memang sengaja saya biarkan biar jadi kenangan bahwa saat itu saya tidak tahu cara membuat postingan yang enak dipandang mata. Asal copas dari facebook lalu publish.
Nah, di tahun 2009 itu saya membuat beberapa blog. Tapi intinya satu untuk pribadi, satu lagi untuk jualan jilbab online. Bisnis jilbab saya lumayan moncer ya tahun itu. Sampai saya pun masuk tipi diliput Metro TV untuk segmen liputan bisnis kreatif. Waktu saya nanya reporternya, mas Rifai Pamone, katanya saya dipilih karena mereka membaca tulisan saya di blog pribadi dan jualan. Waah blog moncer loh. Ini videonya, tapi nama saya ditulis keliru hahaha.
kisah behind the scene ini bisa dibaca disini ya,
http://heniprasetyorini.blogspot.co.id/2013/08/behind-scene-jilbab-orin-diliput-metro.html
Kemonceran bisnis saya nggak bertahan lama. Bisnis saya koit di tahun 2013 awal, akhirnya setelah rembukan sama suami saya kuliah lagi ke Unesa. Loncat dari lini awal saya belajar kimia di tingkat sarjana. Saya milih kuliah lagi ke Teknologi Pendidikan. Maksud hati waktu itu biar gathuk nyambung sama hobi blogging dan internetan. Di S2 saya milih topik tentang digital learning atau e-learning, klop kan?
Setelah lulus S2, sambil nunggu hasil kirim lamaran kerja, kebetulan banget ada workshop Fun Blogging di Surabaya dengan tema Menjadikan Hobi Menjadi Profesi. Workshop ini diusung 3 blogger profesional yaitu mbak Haya Aliya Zaki, Ani Berta dan Shintaries. Dari workshop inilah baru ngeh saya, kalau dari nge-blog itu bisa dapat duit. Atau menjadi blogger bisa jadi pekerjaan. Wah menarik, saya mulai dapat ide gimana kalau jadi blogger profesional aja? kayaknya enak
pertama kali ketemu blogger Surabaya
Workshop Fun Blogging saya ceritakan disini:
3 guru Fun Blogging |
Dari situ teruuus saya isi blog, ikut lomba, aktif di facebook group, tapi kalau ke event nggak bisa all out banget karena keterbatasan mengurus rumah tangga. Alhamdulillah dari salah satu lomba blog, akhirnya saya menjadi juara dua dan mendapatkan PC All in one, seperti di bawah ini.
link artikel yang saya lombakan
dua anak lelaki saya demen banget nonton you tube di PC ini |
kami belajar coding selama 3 bulan full sampai laptop panassss |
Saya memilih tema Pemberdayaan Perempuan Melalui Teknologi.
Nah sebisa mungkin isi blog dan acara blogger yang saya datangi sesuai dengan hal itu. Alhamdulillah biarpun jalan yang saya lalui tidak mudah dan tidak ramai (karena belum nemu teman se-NICHE yang cukup banyak sih), saya tetap berjalan.
Alhamdulillah, pilihan saya tepat dan pasti karena Gusti Alloh yang memudahkan segalanya. Kasihan pastinya sama emak-emak yang susah keluar ketika ada acara (event) sebagai buzzer atau mitra branding lain soalnya ya....:)
Dari Coding Mum dan niche yang saya pilih, saya mendapatkan beberapa kesempatan yang bahkan di luar dugaan. Seperti yang tampak di bawah ini, saya menjadi pembicara atau motivator lah untuk 200 ibu-ibu di Tulungagung dalam acara Sosialisasi Coding Mum.
bicara di depan 200 calon Coding Mum di Tulungagung |
Ingat masa hibernasi saya sejak tahun 2006? eh sebenarnya sejak tahun 2001 saya sudah tidak pernah keluar rumah sendirian dan jauh. Nah ke Tulungagung inilah saya pertama kalinya pergi sendirian, cukup jauh dari Surabaya ke Tulungagung. Juga pertama kalinya naik kereta api lagi sejak terakhir lulus tahun 2001. Sekitar 15 tahun lamanya baru naik kereta api lagi. Kebayang nderedeg-nya sodaraa sekaliaaannn. Tapi ke-nderedegan itu terbayar saat bisa selfie sama mbak artis Venna Melinda ini, eeehhhh......
kok mau ya mbak artis fotoan sama saya :)) |
Saya lulus kuliah tahun 2015, sekarang tahun 2017. Nah selama 2 tahun ini saya mendapatkan banyak sekali ragam pengalaman yang sangat tidak terduga. Dan itu asal muasalnya dari kerjaan saya nulis di blog.
jadi narsum Perempuan Kudu Melek Teknologi di Radio Sonora |
beberapa kali ke Radio Suara Muslim Surabaya Tema Muslimah Kudu Melek Teknologi, Mengenal Digital Learning, Mengenal Gamifikasi Pendidikan |
saya tergabung di komunitas Rumah Kreatif BUMN Mandiri Surabaya dan SCCF (Surabaya Creative City Forum). Bertemu dengan orang kreatif, pengusaha hebat dan profesional hebat lainnya dari Surabaya. |
kesempatan untuk belajar gratisan ilmu daging yang penting kayak gini, selalu adaa aja terutama di ranah teknologi digital kreatif |
dari menekuni blog dan coding mum, juga pengalaman jualan, akhirnya saya bisa nyemplung ke ranah Digital Marketing dan didapuk menjadi narasumber terkait bisnis online |
menjadi trainer GAPURA DIGITAL yang diselenggarakan oleh Google untuk UMKM go Online |
beliau "murid" saya loh, keren ya masih semangat ikutan training Gapura sejak pagi sampai sore |
menjadi narasumber seminar atau menjadi trainer bisnis go online sekarang menambah daftar jenis pekerjaan saya sebagai digital freelancer, dan ujung-ujungnya pada pengen belajar nge-BLOG |
merasakan juga masuk majalah dan bisa memberikan majalah ini dengan bahagia ke ibu saya that's heaven !!! |
Dengan menjadi blogger, saya terus menerus termotivasi untuk mengasah kemampuan menulis saya. Karena biasanya kerjaan blogger itu terkait tulisan untuk "iklan"atau copywriting, lama kelamaan gaya menulis saya tanpa terasa bernada mempengaruhi. Dari kiprah sebagai blogger, coding mum, trainer dan menulis inilah saya diterima sebagai penulis di ajang menulis marathon, Writinghon #1 di dunia.
Olala makjang.... acara ini diadakan di Puspitek Bogor. Jauh loh dari Surabaya. Dan artinya apa? di acara inilah saya untuk pertama kalinya naik pesawat terbang Surabaya - Jakarta. Umur 38 tahun baru naik pesawat looh.... ketawa aja silahkan hahaha.
Bahkan kakak kandung saya aja sering menertawakan kenapa nggak pernah naik pesawat. Lah sejak tahun 2001 nikah, balik ke Surabaya, yaudin di rumaaaah aja ngurus anak. Nggak ada alasan sama sekali yang mewajibkan saya naik pesawat, kecuali hari itu.
Ingat saya baru naik kereta api lagi setelah 15 tahun kemudian?
Nah ini 38 tahun baru tahu rasanya naik pesawat dan itu sekali lagi, sendirian..... wiih grrrr...
Kisah lengkap bisa klik ini ya,
http://www.prasetyorini.com/2017/09/writingthon-1-di-puspiptek-membuatku-kembali-redirect-ke-sainstek.html
Sebelum berangkat mengikuti pelatihan jurnal ilmiah ini, saya sempat berkonsultasi dengan dosen saya di Pasca. Untuk memastikan apa yang harus saya kerjakan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan tersebut.
Rupanya mungkin hal inilah yang membuat beliau jadi ingat kembali kepada saya, satu mahasiswanya yang mengenalkan diri sebagai IBU RUMAH TANGGA DIGITAL di awal kuliah hehehe. Dan meminta saya sebagai wakil dari alumni S2 Teknologi Pendidikan Unesa yang bisa berkontribusi pada jurusan. Antara terharu dan nggak yakin kalau sepak terjang saya cocok disampaikan ke pihak asesor, saya pun berangkat ke kampus dan alhamdulillah mendapatkan respon yang baik. Saya adalah satu-satunya alumni yang diundang, yang bekerja di bidang "mengajar" secara non formal.
Nah, begitulah kisah saya selama 2 tahun ini. Masih bagian sedep-sedepnya ya. Yang bagian merana putus asa ketika memilih menekuni blogging dan jadi blogger profesional nanti aja diceritakan. Atau nggak usah hahaha.
Sekarang ini saya sepenuhnya jadi FREELANCER. Dan lebih banyak bekerja secara digital dan remote (jarak jauh). Jadi saya bisa bekerja 90% dari rumah saja.
Pulang dari Puspiptek Bogor, saya kembali memberanikan diri mendaftar ke audisi penulis. Kali ini ke penulisan jurnal ilmiah Teknodik (Teknologi Pendidikan). Berbekal jurnal tesis saya tentang digital learning (blended learning), saya alhamdulillah diterima sebagai peserta Pelatihan Penulisan karya Tulis Ilmiah Jurnal Teknodik yang diadakan oleh Pustekkom dan Kemdikbud.
Saya diterima dalam program akademis nasional.
Saya? saya loh yang bukan guru, bukan dosen, bukan anggota LPMP apalagi.
Ya, pemilihan niche saya di bidang Digital, dan pengalaman menjadi trainer baik di sekolah maupun di komunitas bisnis, itulah yang mengantar saya kesana. jadi saya diterima sebagai PRAKTISI PENDIDIKAN.
Di acara itu, saya dikenal sebagai BLOGGER dan FREELANCER karena kalau ditanya lembaganya apa? saya nggak bisa jawab hahaha.
Kisah lengkapnya disini,
bersama kepala Pustekkom dan Salah satu pengajar (Mitra Bestari Jurnal Teknodik) teman saya itu, yang kiri anggota LPMP Lampung, yang kanan Guru SD dan Dosen UT di Depok |
Sebelum berangkat mengikuti pelatihan jurnal ilmiah ini, saya sempat berkonsultasi dengan dosen saya di Pasca. Untuk memastikan apa yang harus saya kerjakan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan tersebut.
Rupanya mungkin hal inilah yang membuat beliau jadi ingat kembali kepada saya, satu mahasiswanya yang mengenalkan diri sebagai IBU RUMAH TANGGA DIGITAL di awal kuliah hehehe. Dan meminta saya sebagai wakil dari alumni S2 Teknologi Pendidikan Unesa yang bisa berkontribusi pada jurusan. Antara terharu dan nggak yakin kalau sepak terjang saya cocok disampaikan ke pihak asesor, saya pun berangkat ke kampus dan alhamdulillah mendapatkan respon yang baik. Saya adalah satu-satunya alumni yang diundang, yang bekerja di bidang "mengajar" secara non formal.
di kampus Pascasarjana Unesa saat visitasi akreditasi jurusan |
Nah, begitulah kisah saya selama 2 tahun ini. Masih bagian sedep-sedepnya ya. Yang bagian merana putus asa ketika memilih menekuni blogging dan jadi blogger profesional nanti aja diceritakan. Atau nggak usah hahaha.
Sekarang ini saya sepenuhnya jadi FREELANCER. Dan lebih banyak bekerja secara digital dan remote (jarak jauh). Jadi saya bisa bekerja 90% dari rumah saja.
Ohya, ada satu lagi pekerjaan yang belum saya sebutkan. Dari blogging, coding dan bergerilya di ranah teknologi ini saya mendapatkan pekerjaan baru yaitu sebagai penulis buku (co-writer) tentang BIOGRAFI dosen di sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya. Bismillah semoga lancar sampai buku terbit. Amin. Menjadi penulis biografi, sepertinya asik juga bisa mendapat hikmah dari perjalanan hidup orang lain dan membantu mereka meninggalkan jejak sejarah untuk anak cucu mereka kelak.
Banyak kejutan terjadi ketika saya memutuskan tidak bekerja secara formal, menjadi freelancer dan lebih lagi menjadi blogger.
Itulah kisah saya ya, Selamat Hari Blogger Nasional.
Kalau tertarik tentang Blog atau Blogger bisa japri saya di email: heni.prasetyorini@gmail.com
Semoga menginspirasi dan membahagiakan,
Heni Prasetyorini