Orang kreatif tidak akan miskin dan bangkrut. - Tri RismahariniKalimat itulah yang disampaikan oleh Bu Risma, sapaan bagi Walikota Surabaya yang menjadi walikota terbaik ketiga di dunia, pada acara Bekraf Developer Day, 4 September 2016,yang saya hadiri bersama anak sulung saya itu.
Bu Risma melanjutkan kalimatnya dengan memberikan contoh.
Salah satu contohnya adalah kisah penjual kacang Madura. Sebelumnya kacang goreng yang dibumbui dengan air bawang putih itu, hanya dijual seharga Rp.2000,- per bungkus. Penjual mengemas kacang itu dalam plastik bening kecil-kecil, dan dijual rentengan di beberapa warung kopi.
Bu Risma kemudian memfasilitasi agar dibuatkan kemasan yang menarik untuk kacang goreng tersebut. Akhirnya kacang itu dikemas lebih banyak seberat 250gram. Gambar kemasan dibuat oleh desainer grafis profesional. Bahan kemasan dibuat lebih mahal dengan plastik doff. Hasilnya kacang goreng madura itu bisa dijual seharga Rp.15.000,-. Jauh lebih mahal daripada kacang yang dikemas seadanya di bungkus plastik sebelumnya.
Dengan mental kreatif dan mindset yang terbuka, kita akan bisa mengatasi apapun yang terjadi dalam usaha yang dijalankan.
KREATIFSepak terjang bu Risma untuk mendukung ekonomi kreatif di Surabaya, sudah tidak bisa diragukan lagi. Geliat kota mulai tampak dari berbagai segi. Di bidang kuliner misalnya, mulai bermunculan tempat makan atau cafe dengan konsep unik, kreatif dan mewadahi kegiatan komunitas. Di bidang teknologi, mulai banyak bermunculan acara yang mendukung perkembangan para programmer muda kota ini. Begitu juga dengan ranah seni, literasi, musik dan akademisi.
Tempat bekerja para pelaku industri kreatif pun mulai tersedia berupa co-workspace. Termasuk adanya Rumah Kreatif BUMN yang mewadahi adanya interaksi, edukasi dan pertumbuhan para pelaku UMKM di Surabaya. Training Gapura Digital yang memfasilitasi UMKM Go Online, juga diselenggarakan di Surabaya. Beruntung sekali, saya termasuk salah satu trainernya. Dan saya lihat antusiasme pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dengan teknologi berbasis online mulai diperhatikan.
Bahkan khusus untuk pelaku UMKM dan bisnis kreatif perempuan, terwadahi dalam seminar besar WOMEN WILL yang diselenggarakan oleh Google dan Femina, beberapa waktu lalu di gedung Dyandra Surabaya. Sebanyak hampir 2000 perempuan dari Surabaya dan sekitarnya, berkumpul disitu.
Hal ini sangat membanggakan. Sama halnya ketika saya mengikuti Bekraf Developer Day. Ada hampir 1300 orang yang hadir. Mereka adalah anak muda yang belajar dan bekerja di bidang Teknoogi Informasi.
Ribuan pelaku industri kreatif. Dengan beberapa narasumber dari Surabaya yang sangat berprestasi. Hal ini menunjukkan Surabaya sudah mempunyai sumber daya manusia yang sangat potensial. Di bidang bisnis ada, bidang teknologi juga ada. Lalu apa yang menjadi PR utamanya?
GO DIGITAL
Menurut saya pribadi, Surabaya punya pekerjaan rumah (PR) besar untuk semakin GO DIGITAL. Surabaya harus bisa eksis di dunia maya dan media sosial, karena disanalah sekarang lintas informasi bergerak sangat cepat dan efektif.
Saya adalah arek asli Surabaya yang beberapa kali merantau untuk studi. Ketika kembali ke Surabaya, terkadang saya ingin menjelajahi kota, tapi saya tidak tahu harus mulai dari mana. Cara tercepat adalah saya mencarinya di portal pencarian seperti Google.
Hasil yang saya dapatkan begitu random, banyak. Mayoritas ditulis oleh blogger dan orang secara personal. Saya belum menemukan satu portal yang resmi dan terpusat dari kota Surabaya, dan beritanya selalu di-update.
Hal ini juga yang dikeluhkan dalam beberapa event diskusi dengan beberapa orang. Misalnya orang asing ingin datang ke Surabaya dan ingin berwisata kota, mereka bingung mencari informasinya dimana. Ulasan tempat wisata kota Surabaya belum terpusat jadi satu. Apalagi yang berbahasa Inggris.
Padahal jika sudah ada portal website dan media sosial tentang Surabaya yang terpusat, maka segala bentuk informasi bisa diletakkan disana.
Selama ini kedua platform digital ini tersedia secara pribadi. Ada beberapa anak muda Surabaya yang membuat sendiri website dan media sosial untuk Surabaya contohnya twitter @info_surabaya. Akan jauh lebih efektif jika bisa bersinergi secara terpusat dalam satu forum yang sekaligus bisa mempunyai jaringan dengan pemerintahan kota Surabaya. Untuk pengisian konten bisa memberdayakan blogger, penulis konten, desainer grafis dan penterjemah bahasa Inggris profesional yang banyak di Surabaya.
Ada satu forum yang sudah mewakili hal tersebut yaitu SCCF (Surabaya Creative City Forum). SCCF memfasilitasi semua simpul di Surabaya. Di setiap simpul ada penanggung jawabnya. Hanya saja, ternyata, tidak semua orang tahu. SCCF perlu bersinergi dengan media dan media sosial partner seperti para blogger untuk semakin menyebarluaskan informasi dalam tiap program yang dilakukan.
credit |
Baca Juga: Dengan SCCF Surabaya Siap Menghadapi MEA
Sinergi dan satu pusat informasi ini sangat penting. Pengalaman saya menunjukkan hal tersebut. Dengan berkecimpung di dunia literasi, bisnis dan teknologi, saya melihat hambatan yang muncul adalah kendala kurangnya informasi.
Misalnya di ranah teknologi. Beberapa kali saya terlibat dengan orang yang ingin membangun startup digital baru di Surabaya. Yang mengejutkan adalah mereka akan membuat startup baru dengan konsep yang sama dan sebenarnya sudah ada di Surabaya. Mengapa ingin membuat inkubator startup baru sedangkan sudah ada GERDHU, Gedung Creative Digital HUB, yang bisa dilihat di https://gerdhu.com/.
Di dunia bisnis juga misalnya. Bersama SCCF, saya mengikuti dialog bisnis kreatif dengan Rumah Bisnis Kreatif BUMN Mandiri. Disini banyak pelaku UMKM yang sudah tergabung. Di lain pihak, saya juga masuk sebagai trainer Gapura Digital. Yaitu projek UMKM Go Online yang difasilitasi Google.
Di Gapura Digital, pelaku UMKM yang masuk ke database sudah berjumlah ratusan karena pihak Google menggunakan langkah online untuk menjaring peserta. Yang menarik, beberapa peserta di Rumah Kreatif BUMN dan juga beberapa komunitas bisnis yang saya ikuti seperti WOSCA, belum tahu tentang Gapura Digital ini.Begitu juga sebaliknya, komunitas bisnis dan Gapura Digital belum banyak tahu tentang Rumah Kreatif yang memfasilitasi mereka untuk berkembang.
Menyampaikan informasi demi informasi secara personal tentu kurang efektif. Jadi saya sungguh berpendapat, Surabaya butuh satu portal website dan media sosial sebagai pusat informasi. Yang menyajikan informasi akurat dan paling terbaru tentang Surabaya disemua lini.
Setelah mendapatkan pusat informasi, maka kembali lagi ke SCCF sebagai pusat sumber daya manusia. Jadi siapapun yang ingin berkolaborasi, bisa mendapatkan informasi dan kontak dari SCCF. Mengoptimalkan satu forum yang sudah ada, akan jauh lebih efektif daripada membuat banyak forum baru. Terlebih lagi dalam SCCF sudah dilakukan kolaborasi pentahelix yaitu sinergi antara Akademisi, Pebisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media Massa.
Dengan maju bersama dan menguasai informasi, maka Surabaya bisa mempunyai daya saing global.
Karena di era digital ini persaingan sudah melewati batas ruang dan waktu. Yang menang adalah yang menguasai informasi. Jadi sebisa mungkin Surabaya memanfaatkan media informasi agar segala projek yang dicanangkan bisa diketahui oleh warga Surabaya dan warga dunia.
Yang terakhir, Surabaya membutuhkan gaungan yang lebih mengaum di MEDIA SOSIAL. Maka Surabaya butuh media social strategist yang bisa menggunakan jasa profesional dari para freelancer atau blogger. Dengan aktif di MEDIA SOSIAL maka Surabaya akan bisa membangung keterikatan atau engagement yang baik antara warga dan pemegang kebijakan di Surabaya.
Kalau di Bandung, bapak Ridwan Kamil sendiri yang maju sebagai pemegang media sosial. Surabaya bisa membuat unit kerja khusus yang terdiri dari anak-anak muda. Sehingga generasi muda Surabaya bisa semakin terlibat aktif. Karena di tangan merekalah pertumbuhan Surabaya di masa depan akan berjalan.
PERBANYAK TALENTS MUDA
Hal ini bisa sangat optimal dengan kerjasama dari ASTRA sebagai fasilitator untuk memajukan Surabaya melalui 3 hal tersebut. ASTRA, sebuah perusahaan yang sudah tampak berkomitmen untuk memajukan Indonesia dari segala bidang. Kali ini ASTRA dibutuhkan untuk berkontribusi dari segi sumber daya manusia.
Sesuai dengan data statistik penduduk Indonesia, 70% adalah generasi muda usia 18-35 tahun. Mereka termasuk generasi millenials yang tanggap teknologi digital dan mempunyai karakter unik seperti yang tertulis dalam buku Generasi Langgas karya Yoris Sebastian.
Generasi digital inilah pemegang peran penting pembangunan bangsa termasuk juga kota Surabaya. Geliat anak muda di kota pahlawan ini harus difasilitasi dengan baik, supaya kelak mereka lebih siap memimpin Surabaya menjadi lebih maju dan berdaya saing global.
Pengadaan Rumah Pintar, sebagai bagian kontribusi sosial dari Astra sangat membantu mewujudkan edukasi dan pembinaan generasi muda Indonesia.
credit |
Astra sudah mempunyai program ASTRA CERDAS, ASTRA KREATIF, dan juga SATU INDONESIA dan SATU INDONESIA AWARDS yang mencari anak-anak muda berprestasi dan berbakat (tallents). Contohnya seperti Dewis Akbar (34 tahun) yang menggagas "Lab Komputer Mini" di Garut.
credit |
Generasi muda berbakat Indonesia yang dibutuhkan harus datang dari berbagai bidang. Seperti halnya sosok Muhammad Aripin yang mengelola sampah daur ulang menjadi benda bernilai ekonomis ini.
Seperti yang disampaikan oleh pak Zaenal, founder GERDHU, di acara Dialog Bisnis Kreatif tempo hari, beliau mengatakan bahwa "talents setiap kota sebaiknya itu banyak. Supaya dalam setiap program kerja atau projek untuk memajukan Surabaya ini lebih banyak lagi yang bisa memimpin. Kalau tidak banyak, maka yang maju ya kami-kami ini terus."
Program ASTRA CERDAS selain Guruku Inspirasiku |
ASTRA sangat bisa memfasilitasi generasi muda Surabaya untuk semakin mengasah minat bakat mereka. Sehingga setiap hal yang sudah muncul di kota ini, bisa mereka lejitkan ke ranah global bahkan internasional dengan kepiawaian mereka di segala bidang. Terlebih kepiawaian mereka connected secara digital.
Seperti halnya profil GenerAKSI CERDAS yang sudah ditampilkan oleh SATU INDONESIA,
berikut ini:
Potensi, energi dan misi visi ASTRA membangun sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik ini, pasti sangat mampu ikut serta memfasilitasi Kota Surabaya untuk menjadi kota kreatif kelas dunia. Sebuah Kota yang mampu mandiri dan bisa menginspirasi dengan memajukan potensi industri kreatif yang sudah menggeliat mulai sekarang.
ASTRA bersinergi dengan SCCF dengan bahan baku anak muda Surabaya, akan menjadikan mimpi itu terwujud dengan segera. Karena SCCF telah membuat program yang bisa memfasilitasi 10 simpul kreatif dari 16 simpul yang dicanangkan oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif).
Adapun 10 simpul kreatif itu adalah aplikasi dan pengembangan game, arsitektur dan desain interior, desain produk, televisi dan radio, kuliner, kriya (kerajinan tangan), film, penerbitan, periklanan, dan desain komunikasi visual. Sementara simpul lain yang akan dikembangkan ialah fashion, animasi video, fotografi, musik, seni pertunjukan, dan seni rupa.
Sedangkan ASTRA adalah perusahaan besar yang saat ini memiliki 214.835 karyawan pada 208 anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan pengendalian bersama entitas yang menjalankan tujuh segmen usaha, yaitu sebagai berikut:
Bersama inspirasi 60 tahun ASTRA untuk Indonesia, kami, arek Suroboyo, siap bergandeng tangan dengan penuh semangat. Sehingga misi pak Presiden Joko Widodo untuk menjadikan industri kreatif sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, bisa segera terwujud. Sukses untuk ASTRA. Sukses untuk Surabaya dan pasti sukses untuk Indonesia.
Literatur:
- https://id.techinasia.com/bekraf-developer-day-surabaya-inspirasi-developer-game
- Website Surabaya Creative City, www.surabayacreativecity.com
- http://surabayacreativecity.com/2016/08/04/sccf-deklarasikan-kolaborasi-pentahelix/
- https://www.astra.co.id/
- http://satu-indonesia.com/satuindonesiaawards/
- http://satu-indonesia.com/home/artikel/detail/371/-rumah-pintar-astra,-sahabat-kita
*tulisan ini masuk ke 5 besar favorit
Go.. Surabaya.. Go... Joos.
BalasHapusSemoga terwujud Surabaya makin menginspirasi dgn dunia digitalnya
Paati bisa mbak, lets Gooo
HapusIndustri kreatif digital memang menjanjikan. Semua yg go digital peluang suksesnya lebih besar ya.. Bahkan menjadi emak juga musti kreatif.
BalasHapusDigital adalah tools yang efektif untuk memajukan semua bidang
HapusTop.markotop laahh bu Risma walkot kesayangan kita semuaaaa
BalasHapusKindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Bu Risma idolaa
HapusSukses ya mbak..
BalasHapusMari majukan Indonesia khususnya kota Surabaya
Siap, mari bergandeng tangan mbak Diana
HapusRumah kreatif BUMN ini kemarin kutemui juga di daerah Malang mbak, bangunan baru sepertinya. Dan sebaiknya ini segera disosialisasikan agar visi dan misinya tepat sasaran dan tujuan segera tercapai.
BalasHapusiya harus disosialisasikan, lumayan juga kalau harus jawab chat satu persatu tentang ini mbak heheh
Hapuswah keren mbak
BalasHapussemoga ukm jg makin maju ya mbak
terus soialisasikan ,,semoga jadi berkah :)
BalasHapusSalutt bngett sama bu rismaa ya mbaak. Banyaak sekali inovasi terbaru yg beliau berikan untuk Surabaya. Selain membuat Surabaya makin berkembang dengan banyaknya industri kreatif, sektor lingkunganpun terus berkembang juga. Alhasil Surabaya makin hijau dan asri dengan bertambahnya lahan terbuka hijau dan munculnya kampung" hijau 😄 semoga kedepannya Surabaya makin majuu terus. .Aamiin. . Oiya,salam kenaal ya mbak heni 😁
BalasHapusbetul Lucky. Surabaya makin adem rindang dan kreatif. Semoga kota kita ini makin asik ke depannya ya. makin bisa jadi ladang usaha anak muda di masa depan.
Hapus