Menjadi Tutor DTS Kominfo Thematic Academy

Tidak ada komentar

 


Menjadi Tutor Front End di program Thematic Academy DTS Kominfo, 2021, bersama Rakamin





Lalu mendapatkan ide membuat Podcast ini: https://open.spotify.com/episode/0LqLgIJeo8Bhgl2RruiYkv


Kok Berani Mengajar Coding?

Tidak ada komentar

Pertanyaan ini sering muncul dari teman baru pun teman lama. Saya mnejawabnya di live instagram, bisa disimak di sini. Semoga bisa dapat sedikit inspirasi. Minimal inspirasi untuk berani belajar dan berani memulai. 

Cara Bikin Kelas Online dengan Tools Gratisan Sesuai Pengalaman

Tidak ada komentar

Bikin kelas belajar, baik online atau offline, bakal lebih mudah, seru dan menarik dengan beberapa tools online ini. Saya sudah menggunakannya selama bertahun-tahun. Dan tetap bertahan menggunakan ini, karena selain mudah, murah bahkan seringnya gratis. Baiklah saya bagikan pengalamannya berikut ya:

 


1. Google Suite

Lebih mudahnya, sebut saja produknya Google yang bisa digunakan untuk bekerja dan mengajar. Varian Google Suite sebenarnya sangat banyak, namun yang saya sebutkan di bawah ini yang paling sering saya gunakan dan masih baik-baik saja sampai sekarang. Bahkan saya akses secara gratis. 

  1. GMail : untuk membuat email dan pusat login ke semua platform online
  2. Google Drive : untuk menyimpan dan mengirim file
  3. Google Doc : untuk menulis dokumen
  4. Google Slide : untuk membuat slide presentasi, lesson plan, bahkan ebook. 
  5. Google Form : untuk membuat formulir pendaftaran, invoice, juga semacam angket.
  6. Google Classroom : sebagai LMS (Learning Management System)
  7. Google Meet : untuk mengajar secara live streaming meeting class
  8. Google Sites : jarang dipakai sih, tapi bagus juga untuk membuat landing page
  9. Google My Business: selain untuk digital marketing, membuat ini menambah trust bisnis
  10. Google Keep: Untuk menyimpan catatan singkat 
  11. Google Calendar: untuk menyimpan jadwal dengan baik dan remindernya muncul di notif
  12. YouTube : untuk menyimpan video pembelajaran, seminar dll
  13. Blogger.com : untuk membuat blog dan landing page


2. Canva

Ini penyelamat sejuta umat yang ingin membuat konten gambar bagus tapi tidak bisa desain. Dulu saya menggunakan Canva hanya untuk isi konten blog dan instagram. Namun sekarang Canva berkembang sangat pesat dan bagus sekali. Berikut hasil penelusuran saya di website Canva tadi pagi. 

Jadi Canva sekarang bisa untuk:
  1. Membuat konten visual baik gambar atau video
  2. Membuat ebook, karena semua desain bisa disimpan dalam bentuk pdf. 
  3. Membuat landing page secara online.
  4. Canva for education, memberikan pelatihan dan template untuk pendidikan. Harus daftar dulu sih.
  5. Membuka Contributor Hub, jadi yang suka nggambar bisa kerja menjual desainnya langsung di Canva

3. Aplikasi Kirim Pesan (Chatting)

Chatting itu seperti nafasnya orang Indonesia. Biarpun sudah disediakan lengkap di banner, website, instagram, marketplace yang tinggal klik langsung beres. Tapi kalau nggak chatting nggak enak. Rasanya belum nyambung aja gitu kepada siapapun yang sedang muncul di internet. 

Ya sudah, mari kita maksimalkan saja aplikasi chatting ini dengan sebaik mungkin. Ini saya sebutkan yang ada ya,
  1. whatsApp
  2. whatsApp business
  3. telegram
  4. LINE
  5. slack
Kalau saya lebih suka pakai nomor 1,2,3. Sesuai umur dan pertemanan sepertinya :). 
Kalau ada lagi, silahkan ditambahkan di komentar. 


Nah 3 tools ini saja sudah cukup untuk dijadikan senjata andalan membuat kelas atau bahkan pekerjaan biasa yang butuh online. 


Membuat banner kelas online untuk Udemy, juga dengan canva



Bikin Kelasku Digital

Kalau pengalaman saya, urutan bekerja membuat kelas online di Kelasku Digital seperti ini:
  1. Menentukan ide kelas dan riset dulu, ditulis manual di buku atau binder note. Acakadut saja tidak usah rapi juga gpp. Bahkan buat juga mind map. Ini butuh pemikiran yang mendalam ya. Anggap saja merancang kurikulum satu tahun penuh untuk satu kelas. Bahkan bisa ditarik garis untuk kelas-kelas terkait lainnya. Bisa diterapkan juga untuk pekerjaan lainnya. 
  2. Menulis poin kelas dan rencana kurikulum di google doc. Ini mudah karena bisa langsung mengetik tanpa harus menambahkan slide baru. 
  3. Jika sudah beres semua poin dan kita sudah tahu mau bikin kelas apa dan materinya apa saja, maka sekarang gilirannya membuat Lesson Plan dan Buku Panduan. Sekaligus membuat slide presentasi untuk mengajar di kelas, baik online atau offline. Nah untungnya, semua ini bisa kita buat langsung di Google Slides. Ingat untuk atur format ukuran kertas, bisa diatur jadi A4, B5 atau Legal sesuai kebutuhan. Google Slides ini lebih menarik digunakan untuk membuat Buku Panduan atau ebook, karena mudah mengaturnya jika ingin menambahkan gambar, elemen, atau hasil copas screenshot tutorial coding di slide. Tanpa perlu harus mengatur moda wrapping seperti kalau kita bikin di google doc. Cobain deh, you will love it. 
  4. Sebagai konten visual di Lesson Plan atau materi belajar, anda bisa memanfaatkan canva.
  5. Nah urusan internal beres, yaitu materi belajar, jadwal dan lain sebagainya, maka saatnya membuat konten Promosi. Nah kalau ini, sudah pasti saya pakai canva. Karena sangat mudah. Tinggal modifikasi ini itu, sudah jadi desainnya. 
  6. Konten promosi bisa langsing disebarkan di media sosial. Form pendaftaran dibuat dengan Google Form. Tanya jawab kelas bisa dari whatsApp atau telegram. 
  7. Untuk pusat informasi atau rumah segala informasi kelas, sebaiknya buat juga landing page. Nah ini bisa memanfaatkan Google Sites atau Blogspot. Tambah juga belajar coding dikit ya, HTML dan CSS aja juga oke, biar bisa otak-atik template atau bikin trik konten HTML interaktif di blognya. 
  8. Untuk semua materi pelajaran, jika ingin diakses umum tanpa batas, bisa disimpan di blog dan youtube. Sedangkan jika ingin dibatasi yang mendaftar kelas saja, gunakan Google Classroom. 
  9. Oke, urusan daftar kelas dll sudah beres. Anda bisa mulai mengajar dengan Google Meet. Yang dikolaborasikan dengan Google Drive atau Google Classroom, sebagai pusat menyimpan materi atau menyimpan hasil belajar murid. 
  10. Selesai. Segala komunikasi dengan murid atau orang tua murid, bisa pakai aplikasi chatting biasa. 

Nah kesepuluh tahap ini, semuanya gratis. Kecuali anda ingin redirect blogspot ke Top Level Domain. Yang ini butuh modal beli domain saja. 

Berikut video cara redirect atau mengalihkan blogspot ke dot com, seperti yang saya lakukan di KELASKUDIGITAL.COM dan juga blog ini. 




4. Padlet

Saya baru menemukan ini, dan bisa jadi solusi untuk menampilkan hasil coding anak-anak secara live, tanpa harus login dulu atau dibatasi waktu. 
Bisa diakses di https://www.padlet.com.
Dan anda bisa melihat contohnya di sini: 

tampilan Padlet

Selain sebagai tempat mengirimkan hasil coding setiap saat, Padlet ini bisa digunakan untuk brainstorming atau canvas menuliskan ide. Misalkan dalam satu kelas atau satu tim kerja anda ingin merancang sesuatu, maka semua anggota bisa menuliskan ide di situ. 

Kenapa bisa? karena padlet ini bisa dibagikan atau dishare dalam bentuk link publik, bahkan bisa dalam bentuk semat (embed code), di satu halaman blog/website tertentu. 

Ada juga yang mirip ini, yaitu Miro. Namun lebih rumit sedikit sepertinya. 

5. Miro 

Miro banyak digunakan oleh startup, perusahaan dan pekerja sekarang. Karena bisa untuk kolaborasi kerja tim secara online. Bisa diakses di https://miro.com/.

Saya belum banyak mengeksplor Miro. Baru aja kenal waktu ikut Akademi Mentoring BekUp 2021 kemarin. Yang disambungkan dengan Butter Apps. 

6. Butter Apps

Butter ini mirip Zoom, tapi lebih seru dan unik deh. Kalau saya suka karena ada seperti Avatar 3 dimensi lucu-lucu sebagai pengganti wajah kita jika tidak on cam. 

Kalian bisa coba akses di https://app.butter.us/

contoh avatar di butter apps, lucu kan



Nah, itu saja dulu, jangan kebanyakan tools, nanti malah bingung sendiri. 
Untuk pemula, bisa pakai urutan nomor 1, 2, 3 saja dulu ya. 
Dan sesuaikan dengan gadget serta budget anda. Selamat membuat kelas. 

Sharing Tentang Coding Kids di SEA MORNING SHOW - SEA Today Channel

Tidak ada komentar

Talkshow kali ini cukup menantang, karena disampaikan dalam Bahasa Inggris. Sebuah ajakan tak terduga hanya beberapa hari sebelumnya dari mbak Lulu, pihak SEA Today Channel yang mampir di nomor whatsApp saya. 



Topiknya, sekali lagi, tentang Coding Kids. Dan ini adalah topik yang saya sukai dan sedikit banyak sudah saya kuasai. Namun biasanya semua cerita, visi misi atau cita-cita saya sampaikan dalam Bahasa Indonesia. Ini kali pertama saya mengiyakan permintaan menjadi narasumber dalam Bahasa Inggris. Sementara kemampuan speaking English belum terlalu lancar, atau istilahnya belum fluent. Saya jujur saja mengatakan kemampuan bicara dalam bahasa Inggris saya belum terlalu bagus kepada pihak SEA Today. Dan dia mengatakan, tidak apa-apa. 


Tentu saja ini menantang sekaligus mendebarkan. Karena akan ditampilkan live streaming di media nasional atau bahkan diakses secara internasional. Supaya tidak kacau balau karena belibet lupa kata padanan bahasa Inggris yang tepat, maka saya persiapkan semuanya. 

Saya minta diberikan poin pertanyaan yang mungkin akan diberikan saat talkshow. Lalu saya siapkan jawabannya, jadi nanti bisa dibantu dengan membacanya lewat kertas setelah tulisan dicetak, atau lewat HP dan  Laptop di saat acara. Tentu saja dibantu oleh Google Translate >.<


Tulisan tanya jawab dalam bahasa Inggris ini, semula saya tulis di Google Doc di tabel 2 kolom. Maksudnya biar mudah dibaca per topik. Namun ini sulit dibaca di HP, terutama sulit dibesarkan tampilannya atau zoom-in. Akhirnya file saya simpan dalam bentuk pdf, dan ini lebih solutip. 

1 jam sebelum acara, saya berlatih dengan membaca keras-keras seperti sedang wawancara dua arah. Bahkan HP saya bawa ke toilet juga, karena tidak mau ketinggalan waktu untuk berlatih berulang kali. Sampai tiba waktu untuk join di link streaming yang sudah disediakan. Itu bukan zoom biasa atau google meet. Sepertinya platform khusus untuk media dan enterprise. Posisi saya dianggap aman secara visual dan saya diminta menunggu sampai host menyapa. 

Pihak SEA meminta saya memakai headset supaya suara terdengar lebih jernih. Tidak ada pilihan kecuali memakai headset gaming berwarna pink ini. Dan dengan bantuan studio ring-light ini, saya memilih untuk melakukan aktivitas ini di kamar saja. Kalau di ruang tamu nanti bisa tidak kosentrasi ketika ada suara Sari Roti, roti Sati Roti. 




Acara pun tiba. Hati saya gerimis meringis, keki banget mendengar suara mbak dan mas Host acara yang begitu cas cis cus bahasa Inggrisnya. Sambil mbatin, dulu mereka belajar bahasa Inggris di mana ya? 

Sudahlah, terlanjur basah. Terlanjut hadir dan harus diselesaikan sebaik-baiknya. Mungkin speaking saya nanti terbata-bata, amburadul, atau mata saya kelihatan sedang membaca. Sudahlah tak apa. Fokus utama agar jawaban bisa terdengar jelas dan bisa dipahami oleh host yang bisa memberikan feedback berupa ulasan singkat sebelum memberikan pertanyaan selanjutnya. 

Acara pun selesai, oh sungguh saya tidak menyangka. Dan inilah hasilnya, please enjoy this video. 


Trinket Code Editor Online Untuk Belajar Coding Lebih Mudah

Tidak ada komentar

Di dalam tahap developing atau coding untuk membuat website, kita biasa menggunakan script code editor offline, seperti Sublime Text, Visual Studio Code dan Atom. 


Sebaliknya, untuk proses belajar bagi pemula, terutama anak-anak, akan lebih mudah menggunakan code editor online. Salah satunya adalah Trinket, yang bisa diakses di website https://trinket.io/


Proses sign up atau mendaftar seperti biasa di website Trinket, lalu pilih jenis bahasa programming yang akan ditulis. Kali ini saya tunjukkan untuk ngoding website dengan HTML dan CSS. 

Tampilan sebelah kiri adalah codingnya. 
Tampilan sebelah kanan adalah website hasilnya. 




Saya sematkan juga versi aslinya di bawah ini, 
Coba anda scroll up and down, untuk melihat codingnya langsung. 
Anda pun bisa coba mengetikkan sesuatu di situ. 
Coba saja dengan meniru code di atasnya dan lihat hasilnya. Lalu edit sedikit tulisannya. 




Banyak sekali tutorial di website, blog atau kanal Youtube untuk mulai belajar coding website. Tapi jika ingin belajarnya barengan, terutama untuk anak-anak, anda bisa mendaftarkan mereka di KELASKU DIGITAL



Tips Membuat Kelas Online Sesuai Gadget dan Budget Dan Bisa Jadi Pekerjaan

Tidak ada komentar
Aku bisa bikin kelas online juga!


Semua bisa jadi murid. Sekaligus semua bisa jadi guru. Maka, semua pun bisa bikin kelas online. Nggak perlu nangis bombay kalau belum punya laptop canggih. Nggak usah juga sibuk daftar ke pinjol, bahaya ya Kak. 

Oke, penulis berbagi tips, berdasarkan pengalaman membuat kelas online sesuai gadget dan budget. Yang juga, setelah ditekuni dan semakin dikerjakan dengan serius, bikin kelas online ini bisa jadi pekerjaan. Di masa pandemi kemarin, 2020, malah bisa saving money sampai 20 mio. Untuk yang ini nanti diceritakan di artikel lainnya. 

Sekarang masuk ke topik utama, gimana caranya bikin kelas online sesuai gadget dan budget. 

Oke, silahkan menyimak sambil ngunyah brownies. Yang penting habis baca langsung ada action dan kerja nyata ya.


Who

Siapa yang bisa bikin kelas online?

Jawabannya = semua orang yang punya satu, dua atau banyak skill yang sudah dikuasai dan bisa dibagikan alias diajarkan kepada orang lain. 

Kalau kamu, mantan guru, seperti penulis, maka bisa membuat kelas online sesuai materi yang dulu diajarkan. Misalnya mantan guru TK atau mantan Bunda PAUD, maka bisa bikin kelas online Membaca dan Menulis untuk anak-anak unyil kucrit yang kecil mungil itu. 

Apakah harus pakai zoom? google meet? anak duduk manis depan laptop seharian?

Tentu saja bukan. 

Cara mengajar kelas online, tetap harus masuk di kaidah pembelajaran dan juga Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran. 

Baik, mari kita masuk ke tahap selanjutnya. 


What

Apa yang bisa diajarkan di kelas online?

Sebenarnya, apapun bisa diajarkan di kelas online. Baik itu memasak, menjahit, menyanyi, menulis, menggambar, programming, coding, merakit komputer, merajut dan lain sebagainya. Yang penting materinya yang baik-baik aja yaa. Jangan bikin kelas online cara menyebarkan hoax atau membuat gaduh negara ini, oke stop stop it. 

Yang membuat beda, atau perlu diperhatikan lainnya adalah: HOW TO DELIVER IT atau bagaimana cara menyampaikan materi belajar itu. 


How

Bagaimana cara menyampaikan materi, ini tergantung pada:

  • Sasaran peserta didik atau muridnya. Berapa usianya, kondisinya bagaimana (termasuk anak berkebutuhan khusus atau tidak), apakah untuk dewasa? jika iya apakah dia itu pekerja atau mahasiswa atau anak putus sekolah. Dan lain sebagainya. Untuk mengetahui hal ini, kamu perlu menentukan PERSONA MURID. Gambaran gampangnya, kamu bikin satu karakter bayangan, kira-kira muridku kayak gini (bisa nambahin gambar kartun/foto yang cocok), lalu tentukan usianya, tinggal di mana, karakternya, dan lain sebagainya. Bisa googling aja tentang “menentukan persona konsumen”. Ini cocok aja kok versi persona untuk bisnis dan edukasi. Pendekatannya sama. Pelajari ya.
  • Gadget yang kamu punya dan yang kira-kira dipunyai oleh peserta. Kalau ngajarnya misalkan Speaking English, maka tak perlu laptop canggih pun oke. Modal HP doang, baik guru dan murid pun bisa. Yang penting microphone jalan. Triknya misalnya, bikin kelas di whatsApp/Telegram, lalu materi dibuat dengan Note atau canva. Proses belajar bisa dengan Voice Note atau Voice Call dan Video Call.
  • Budget yang kamu punya dan peserta juga. Kalau budget masih modal kuota data aja, it's okay, kamu masih bisa bikin kelas online kok. Nggak harus sedih karena belum masang wifi. Bikin trik saja. Eksplorasi semua platform gratisan yang ada di internet dan juga gadget kamu. Pilih yang paling sanggup dipakai saat ini. SAAT INI ya. Kenapa? karena biar langsung bisa mulai saat ini juga. Jangan bikin rencana yang bombastis dan butuh laptop gaming terbaru, harus beli domain hosting jutaan rupiah, cari investor, baru bisa bikin kelas online. TIDAK. Itu tidak perlu. Lakukan sesuai yang ada di depan mata sekarang. Karena yang penting itu adalah ACTION.

Bicara tentang Action, atau Mulai saat ini juga kelas onlinenya, ini terkait dengan konsep MVP (Minimum Viable Product).

*coba googling deh. 

Gampangannya, kalau kamu punya ide apapun, maka langsung kemas ide itu dengan rapi dan baik. Tulis, catat, bikin sketsa, bikin draft, bikin rencana. Lalu buatlah prototype dan MVP. 

Prototype atau miniatur dan MVP (produk paling sederhana) dari kelas online adalah ya bikin Kelas Online sesuai gadget dan budget kamu. 

Misalkan, mulai aja dengan KulWap atau Kuliah WhatsApp. Tidak harus selalu ada zoom atau google meet, jika kuota data masih ngos-ngosan. 

Dari Kulwap awal ini, awalnya bikin dulu Kelas Gratis atau Free Trial. 

Setelah Free Trial, tawarkan Kelas Berbayar. 

Beri diskon untuk mereka yang sudah ikut Free Trial, dengan syarat. Misalnya, bukti sudah repost atau bikin konten di instagram story, facebook dan sudah tag akun kamu. 

Dengan cara ini, kalian dapat murid minimal kuota ada (5 orang pun lumayan untuk kelas berbayar pertama), sekaligus ada yang promosi karena ingin dapat diskon. 


Quality Speak Louder

Nah, menyiapkan Free Trial atau Kelas berbayar pertama. Dan mulai dengan teknologi sederhana, itu tidak boleh mengurangi kualitas dari materi kelas online kamu. 

Kualitas pasti bicara lebih keras. Siapkan dengan baik sekali untuk materi belajarnya. Dan metode belajarnya. 

Kamu perlu merencanakan hal ini dengan matang. Posisikan dirimu sebagai murid, agar bisa membuat materi belajar yang bagus. 

Jangan cuma ingin menyedot darah pemula!

Membuat kelas online dengan judul bombastis, Bisa Dapat 1 Milyar dari YouTube, misalnya. Lalu kalian pasang harga cuma 78ribu. Dan yang ikut bisa 1000 orang. Emang duitnya ngeri banget. Untung besar. Namun, ketika materi belajar ecek-ecek, berantakan, asal-asalan. Maka yang ada adalah 1000 orang kecewa dan marah-marah di grup whatsApp kelas kalian. Lalu akan menyebar dengan cepat ke 100ribu orang lainnya, karena yang kecewa ini pasti curhat di status facebook, instagram dll. Nama baik hancur berantakan. Dan, duitnya kagak berkah juga prends. Jangan deh ya. 

Gunakan pola pikir pebisnis yang selalu ingin bisnisnya berjalan untuk jangka panjang. Ini berlaku juga bagi kamu yang ingin punya pekerjaan dan profesi baru sebagai Pengajar di kelas online. 

Sekian tips singkat dari penulis saat ini. Small steps, langkah kecil langsung kamu praktekkan saja. 

Next, mau tips apa lagi? drop di comment ya.  


Credit photo: unsplash.com



Artikel ini juga diposting di https://karyakarsa.com/heniprasetyorini/tips-membuat-kelas-online-sesuai-gadget-dan-budget