Idul Fitri di Tengah Pandemi

Tidak ada komentar
Baru kali ini dalam sejarah, kami menjalani puasa dan hari Raya, 100% di rumah saja. 

Singkat cerita, ini karena masih di masa wabah virus Corona, tepatnya virus Covid-19 yang sudah dinyatakan sebagai pandemi berskala dunia. 

Untuk kami sekeluarga ini, saya - suami dan dua anak - sudah sukarela me-lockdown diri sendiri di rumah, sejak ada berita kasus posittif pertama terjadi di Jakarta. 

Belum ada gonjang-ganjing harus Karantina Mandiri, Isolasi Wilayah ataupun PSBB dari pemerintah, kami sudah tahu bahwa membatasi diri itu penting. Benar-benar membatasi diri tidak keluar rumah jika tidak penting-penting banget. 

Untunglah, alhamdulillah, suami saya bisa total bekerja dari rumah saja. Tidak perlu ke kantor sama sekali. Anak sulung juga baru saja lulus SMK dari Jombang dan baru saja kami jemput balik ke Surabaya. Kira-kira seminggu kemudian sudah ada berita virus ini masuk Indonesia. Syukurlah, urusan ujian nasional dan lain sebagainya untuk SMK ini udah beres. Mereka adalah satu-satunya yang mengalami ujian nasional terakhir di tahun 2019. Karena untuk SMA, SMP dan SD kemudian diputuskan tidak ada ujian nasional. Murid-murid diberikan pelajaran dan tugas secara online. Dan langsung dinyatakan lulus sekolah. 

Netijen menyebut mereka = GENERASI CORONA :)

Saya pun sempat membuat status di instagram untuk pamit mundur dulu dari belantikan persilatan :). Maksudnya, saya batasi diri ada di kegiatan offline atau tatap muka. Dan hanya mau bekerja secara online. Eh ternyata tak seberapa lama kemudian, Corona masuk ke Indonesia. Kok ya pas ya momentumnya? 
Jadinya kan saya beneran 100% di rumah dan bekerja secara online saja. *sebuah curhatan yang dikabulkan. 



Menjalani puasa di rumah saja, sih nggak terlalu berat buat kami. Maksudnya, nggak akan baper karena nggak bisa ikutan bukber. 

Lah, suami, anak-anak dan saya juga itu kurang sreg dengan budaya bukber. Menurut kami ini paling bikin salah tingkah. Mau buka puasa sampai ke sholat maghrib dan terawih, biasanya waktunya tidak nyaman. Apalagi bukber di luar rumah, kudu antri di toilet, wudhu atau sholatnya juga. Ah repot. 



Full 30 hari berpuasa di rumah saja, alhamdulillah bisa kami jalani dengan baik. Tidak ada seharipun kami krinan atau kesiangan tidak sahur. Bangga juga saya :)

Anak, suami dan saya juga sehat walafiat. Padahal biasanya di masa ramadhan gitu pasti ada aja sela-sela yang kena flu, batuk atau pilek. Atau maag saya kumat. Tapi kali ini, semua aman. 



Tahun lalu, 2019, bisa disebut ramadhan terberat bagi kami sekeluarga. Saya masih di akademi, yang berangkat siang bolong dan pulang saat maghrib. Kebayang proses masak untuk takjil atau buka puasa gimana? Duh, beratnya. 

Tahun ini, 2020, hampir 100% saya masak sendiri. Bahkan saya sempat bikin roti sobek, pizza, dan masakan lainnya sendiri di rumah. Demi sehat dan mencegah penularan virus, itu tujuannya. 

Sekitar dua minggu sekali, saya dan suami belanja keperluan bahan masakan di Giant atau Sakinah Mart dekat rumah. Daripada beli makanan siap antar, yang entah nanti bisa kena percikan droplet atau nggak. Kami memilih stok frozen food aneka bentuk. Jadi siap goreng aja gitu. Baik untuk takjil ataupun lauk buka dan sahur. Sampai-sampai saya dah bosen luar biasa dengan rasanya. Yang lama-lama kayak sama aja semua...huuuu.

Dan saya udah muak membaca tulisan frozen food. Udah parah bangeet.

Sesekali saya belanja bahan mentah seperti sayur, tahu dan tempe di bakul wlijo dekat rumah. Yang buka hanya pagi aja. Itu pun ga tiap hari. Sekali belanja untuk 3 hari - 1 minggu. Jadi milih sayur yang awet. 

Sholat terawih dan sholat wajib lainnya bisa berjamaah setiap hari di rumah. Berempat. Full 30 hari. Semoga bisa jadi kebiasaan selanjutnya. 

Tidak terasa, sampai juga di hari terakhir bulan puasa tahun 2020 istimewa ini. 
Tentu masih ada gonjang-ganjing dan teman atau tetangga yang heran dengan sikap kami yang keras banget dalam mengkarantina diri sendiri di rumah. Tapi itu tak mengapa, kami terima saja dengan lapang dada.

Bahkan ketika sholat Idul Fitri pun, kami memilih di rumah saja. Padahal di perumahan mengadakan sholat bareng dan sarapan pagi bareng. 

Semoga mereka juga lama-lama paham dengan pilihan kami ini. 

Sengaja saya memasang kamera HP menyala ketika sholat Idul Fitri tahun ini. Karena bisa jadi hal paling bersejarah dalam keluarga kami. Pertama kalinya, suami menjadi Imam Sholat Hari Raya dan Khotib.

Dari kemarin saya udah wanti-wanti ke anak-anak. Dilarang ketawa pas bapak ceramah hari raya. Eh malah saya yang nahan ngikik sampai batuk-batuk hahaha. Padahal pak suami udah senewen aja dari kemarin, mulai nyiapin bahan ceramah sampai tadi berdiri depan kami serasa di mimbar. 

Selesai sholat, anak-anak baru tahu kalau proses sholatnya direkam. Tapi ya karena demi candid, yang banyak kelihatan sisi saya dan suami doang. Takut ketahuan sejak awal, karena anak keduaku itu anti kamera. Bisa ngamuk dan ngambek nggak sholat kalau ketahuan direkam. 

Candid lanjut lagi, tapi dah sukarela. Yaitu ketika sungkem-sungkeman  minta maaf.
Seperti tahun sebelumnya juga saya biasanya bikin suasana jadi ketawa-ketiwi aja. Kalau nggak itu nanti jadi nangis dan mewek sesenggukan. Ah nggak asik banget. 

Jadi sengaja pas salim minta maaf ke suami, saya selipkan permohonan. 
"Pak, minta maaf kesalahanku ya pak..THR nanti ditransfer lagi yaa"

Hahaha, gitu doi juga njawab aja. "Insya Allah", gitu katanya wkk.

Anak sulung di belakangku nyengir doang lihat kelakuan emaknya. 

Ya begitulah, sebisa mungkin saya bikin suasana di rumah ini santai dan biasa-biasa saja. Walau tentang karantina kami terapkan sangat ketat dan tidak ngawur dengan protokol Covid-19 untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran. 

Di luar itu, demi menjaga suasana hati tenang dan tidak panik, saya selipkan berbagai canda tawa di rumah. Gitulah tugas ibu-ibu ya :)

Ya sudah. Kami terapkan untuk tidak banyak mengeluh. Dan menerima saja apa yang sedang terjadi. Dengan tetap terus kreatif dan berpikir bagaimana untuk bisa aktif produktif dan bermanfaat walau dari rumah saja. 

Yang penting semua sehat, dan Gusti Allah SWT sayang, apapun kami terima menjalani walau masih harus di rumah saja. Semoga kebaikan dan yang terbaik akan tercapai di masa depan. 

Cara Menggunakan Google Meet

Tidak ada komentar
Sabtu, 9 Mei 2020 jam 9 pagi sampai 12 siang. Saya membuat kelas online AYO BERMAIN CODING untuk anak-anak. Nonstop 3 jam tanpa jeda dengan video meeting menggunakan GOOGLE MEET. [note: Ayo Bermain Coding bisa diakses informasinya di: kids.kelaskudigital.com]

Seneng banget deh. Kemarin kalau pakai zoom versi gratisan, tiap 40 menit udah keputus dan harus share link baru lagi. 

Keuntungan Menggunakan Google Meet


Yang makin menyenangkan adalah, dengan GOOGLE MEET, saya bisa bertukar layar alias gantian SHARE SCREEN dengan anak-anak. 

Mereka juga mudah saja saya minta untuk Share Screen karena button mudah dicari. 
Dengan cara ini saya bisa mengecek cara layar laptop anak-anak, apakah belajarnya sudah bener atau belum.

Nah yang belum tahu alasan kenapa saya heppi banget bisa pakai Google Meet. Itu karena dulu, nih platform hanya bisa diakses oleh mereka yang sudah terdaftar akun G Suite. Yaitu sekolah resmi atau akun bisnis. Ya, untuk versi premium berbayar atau murni pendidikan tapi terdaftar negara. 

Demi mendapatkan akses video meeting tanpa jeda, sebelumnya saya pakai Google Hangout. Cuma di sini, tidak bisa share screen kecuali host atau pembuat clasroom meetingnya. Terbatas gitu yang bisa dilakukan oleh host. 

Alhamdulillah, Google Meet yang fiturnya lengkap, tiba-tiba diumumkan akan digratiskan untuk semua orang. Tentu melonjak gembira saya :)







Keuntungan membuat seminar atau kelas online dengan Google Meet adalah:
  • bisa diakses di semua gadget baik itu laptop dan hape
  • tidak perlu mengunduh dan menginstall apapun di laptop. Untuk di HP sebaiknya install saja biar lebih nyaman menggunakannnya. Walau bisa juga menggunakan browser bawaan HP. 
  • bisa digunakan untuk 250 orang. Berbeda dengan google Hangout biasa dan free yang terbatas 10 orang saja
  • bisa saling berbagi layar atau share screen baik itu host meeting atau peserta. Ini sangat membantu bagi kelas online yang butuh praktek seperti kelas blogging, coding, menggambar, dll. 
  • yang pasti adalah GRATIS tanpa terbatas waktu. Sudah dicoba 3 jam kelas online nonstop tidak ada jeda sama sekali bisa. Berbeda dengan beberapa platform video meeting gratis lain yang terbatas 40 menit.
  • aman dan ini sudah dijamin oleh Google, perusahaan yang lebih lama dan mapan.

Cara Menggunakan Google Meet


Sedangkan cara untuk menggunakan Google Meet ini bisa di simak di video berikut:




Google juga membuat cheatsheet pemakaian Google Meet. Seperti ini:

sumber bisa diakses di sini:




Pertama Naik Kereta Api Lagi Setelah 15 Tahun Di Rumah Saja

Tidak ada komentar
Ini cerita beberapa tahun lalu. 2016. Jadi sekitar 4 tahun yang lalu kalau dihitung dari sekarang tahun 2020. Ini cerita ketika pertama kali saya naik kereta api lagi, setelah berhenti sejak lulus kuliah di Bandung, tahun 2001.

Perjalanan kali ini karena undangan dari BEKRAF bagi saya untuk datang ke acara Sosialisasi Coding Mum di Tulungagung.

Perlu diingat, bahwa sebelumnya saya adalah ibu rumah tangga yang hampir 100% hanya di rumah saja. Jarang sekali bepergian. Kalaupun pergi pun bersama keluarga. Dan sama sekali tidak pernah keluar rumah, apalagi ke luar kota sendirian.

Nah, undangan ini mengharuskan saya pergi sendiri. Pertama kalinya sejak menikah. Jadi 15 tahun tidak pernah pergi sendiri dan tidak pernah naik kereta api lagi sama sekali.

Bayangkan bagaimana rasanya?

pertama naik kereta api lagi setelah 15 tahun di rumah saja
sumber foto: pexels.com


Sama sekali tidak tahu bagaimana prosedur membeli tiket terbaru. Dan juga harga tiketnya. Pergi sendiri ke Stasiun Gubeng juga ribet sendiri. Bentrok dengan jadwal menjemput anak sekolah. Perginya juga kudu naik bemo alias angkot beberapa kali. Kalau naik sepeda motor sendiri, takut nyasar karena udah lama banget nggak pergi jauh dari rumah. Selain track motoran adalah ke pasar, sekolah anak atau ke ATM bank untuk mengambil jatah bulanan dari gaji suami.

Tahun 2016 itu belum ada ojek online. Dan belum ada aplikasi KAI untuk pesan tiket seperti sekarang. Semua masih serba manual. Tapi saya udah dengar bahwa naik kereta api sekarang udah jauh lebih enak daripada jaman saya sekolah dan kuliah dulu.

Suami meyakinkan akan membelikan tiket ketika istirahat kerja. Karena dia yang selama ini bisa ke sana ke mari, saya iyakan saja. Ternyata pekerjaannya banyak dan dia baru bisa ke stasiun sore hari, sementara loket tiket tutup.

Panik dan bete juga saya. Udah hanya bergantung pada doi, eh kok gagal gini. Mendingan saya nekad naik bemo pagi-pagi, pasti loket masih buka dan saya bisa pulang ke rumah sebelum jadwal menjemput anak sekolah.

Tapi ya sudah, nasi sudah jadi bubur. Saya berbekal browsing di google dan tanya ke teman-teman di grup whatsapp blogger yang terbiasa travelling. Katanya bisa beli tiket Go Show alias saat itu juga. Dan usahakan sebelum jadwal kereta berangkat.

Undangan saya jam 10 pagi dimulai di Tulungagung. Dan hasil browsing menunjukkan kereta api ke Tulungagung berangkatnya shubuh, sekitar jam 5 pagi. Maka untuk dapat tiket Go Show, saya harus ke Stasiun jam  4 pagi. Dan sholat Shubuh dulu di stasiun.

Suami menghitung perjalanan dan kemungkinan telat karena harus prepare Shubuhan di stasiun, maka diputuskan kami berangkat dari rumah jam 3 pagi. Byuh kayak mau sahur.


Dan bener, kami berangkat jam 3 pagi, kami sampai stasiun sekitar jam 4 kurang sedikit dan loket belum buka :). Jarak rumah saya ke stasiun lumayan jauh, karena lokasi di Surabaya Barat. Dan stasiun ini di Surabaya Utara mungkin ya, atau Timur. Entahlah saya ga terlalu ngeh arah.

Singkat cerita urusan beli tiket beres. Saya berbekal roti dan minuman untuk sarapan di jalan. Wajah suami rada panik gimana gitu tapi dipendam aja. Kebayang juga gak pernah ngelepas istrinya pergi sendirian sejak dia nikahi.

Saya juga antara deg-degan, juga seneng bisa pergi sendirian setelah belasan tahun digandolin dua anak lelaki saya itu kan. Ditambah kagum dengan perubahan stasiun dan kereta api.

Stasiun bersih banget. Ada tempat wudhu dan sholat. Walau toilet ada di tempat lain di bagian dalam dekat rel kereta. Kalau di Stasiun Gubeng ada musholla dan kamar mandi di luar stasiun, cuma rada kotor sih.

Proses beli tiket juga pakai kertas kecil dan scanning. Lalu sedia KTP juga gitu. Ada sistim boarding macam mau naik pesawat terbang. Pengantar tidak boleh masuk kecuali bawa tiket. Jadinya masuk depan gerbong dan rel kereta itu sepi tidak uyel-uyelan. Wah hebat nih. Ingatan memori jaman antri beli tiket di stasiun dengan kondisi tak karuan pun muncul.

Pas masuk kereta api juga kaget, wah ini kereta ekonomi tapi ada AC-nya dong. Adem. Bersih. Nyaman. Ada charger listrik pula. Kaget banget. Katrok aku....

Perjalanan ke Tulungagung sekitar 4 jam. Dalam perjalanan juga nyaman banget. Tidak ada satu pun penjual yang masuk ke gerbong. Tidak ada juga orang yang berdiri atau duduk di lorong gerbong. Di dalam kereta bersih dan segar.

Beberapa kali turun di Stasiun pun, saya terpana-pana dengan adanya tampilan Stasiun kecil-kecil yang bagus-bagus, toiletnya juga bagus-bagus.

Sampai di Stasiun Tulungagung, saya tahu dari google dan teman kalau menuju Hotel Kristal tinggal naik becak saja. Dan itu benar. Tidak sampai 15 menit naik becak, saya sudah sampai di lokasi.

Nah di sini, ada kejadian lucu.
Saya yang masih kagak pede dan kagetan kalau diundang ginian, kagak berani tanya terlalu banyak ke panitia Bekraf. Jadi saya tidak tahu disuruh ngapain di sana.

Saya pikir hanya duduk menemani para ibu-ibu untuk belajar coding, seperti kelas Coding Mum Surabaya yang saya ikuti. Jika ada pihak Bekraf datang, mereka cuma duduk saja mengamati kami.

Ternyata, saya di sana hadir dan diundang sebagai narasumber alias pembicara.
Waduh grogi. Tahunya pas mau tanda tangan absensi di hotel itu.


Jadi, ketika sampai hotel, saya kagum ternyata hotelnya mewah bagus gitu. Pas saya tanya ada kegiatan Coding Mum Bekraf?. Ditanya balik oleh resepsionis hotel, "oh acaranya Venna Melinda bu?".

Saya jawab bukan, tapi Coding Mum. Dan mereka menunjukkan saja ke lantai 3 atau 6 saya lupa. Di depan pintu lift bertemu sekelompok ibu-ibu menanyakan hal yang sama pada saya. "Mau ke acara Venna Melinda ya?". Saya diam saja, mengikuti mereka.

Di benak ini heran juga. Apakah ada acara kampanye? karena saya tahu Venna itu kan sekarang ikutan di parpol.

Ndilalah beneran. Jadi Sosialisasi Coding Mum di Tulungagung ini termasuk acara yang digagas oleh Venna Melinda. Jadi saya dapat tuh merchandise, mug bergambar beliau dan sempat berfoto juga.

Saya berangkat itu, dengan pakai sepatu kets biru tua bulukan yang udah saya gambar warna-warni garis-garis dengan cat aga. Pakai celana jins biru tua. Hem putih bahan kain rayon bali yang adem. Dan blazer hitam dengan jilbab berwarna ungu motif. Gak matching pokoknya dah. Eh hem putih saya ganti  dengan baju kemeja merah yang saya bawa. Saya ganti baju ini di stasiun Tulungagung deh kalau ga salah.

Waktu maju ke meja pendaftaran, ketika saya sebutkan nama dan asal, panitia langsung panik bahwa pembicara sudah datang. Lalu berlari mencari anak Bekraf.

Batin saya, "haa? aku jadi pembicara? gila nih, saltum sepatuku gak pokro ngene rek. Alias nggak bener gini euy. Kagak resmi."

Di toilet hotel, ketemu dengan alumni Coding Mum dari Malang. Mbak Christinna kalau ga salah namanya. Dan dia berganti baju resmi banget. Byuhh, grogi saya makin kerasa salah kostum. Masuk ke ruangan hotel, melihat pak Boy (almarhum) - Deputi Bekraf memakai baju batik.

Haduh ampun dije. Udah kadung ngerasa saltum gimana dong?

Ya udah, bergaya sok nyentrik dan tomboy aja. Padahal ga pede aslinya, apalagi ibu-ibu Tulungagung pada heran gitu ngelihatnya.

Saya pun diminta duduk dekat tim Bekraf di salah satu meja bundar besar.

Mas Ardan, kalau ga salah, anak Bekraf, berbisik ke saya kalau meminta flashdisk file presentasi yang akan saya tampilkan nanti biar dimasukkan ke laptop panitia.

Kaget lagi sayaa. Kagak bilang harus pakai slide. Saya nggak bikin gitu. Wong di rumah dah bingung sendiri tentang beli tiket dan gimana ngatur rumah kalau saya tinggalkan.

Saya memandang mbak Christina, dan dia pun tidak membuat slide.

Ya sudahlah pasrah. Saya bersiap saja nanti bicara berdasar pengalaman pribadi. Opo jare.
Nanti menampilkan blog pribadi saja, menunjukkan beberapa artikel tentang Coding Mum yang saya tulis satu per satu dengan tekun, setiap hari selama ikut kelas Coding Mum Surabaya. Dan juga cerita saya bingung ketika anak suka main game. Disambungin ke situ lah.

Jadwal maju saya setelah sesi Pak Boy dari Bekraf, Venna Melinda yang punya gawe dan pak Zaenal Arifin sang koordinator Coding Mum Surabaya.



Sebelum ini juga diselingi shooting SBO TV atau TV lokal antara saya, Venna Melinda dan alm. Pak Boy dari Bekraf. *aduh saya masuk TV lagi nih, gitu batin saya GR :)

Akhirnya terjadilah dan tibalah waktunya saya maju.
Bicara di depan 200 audience tanpa persiapan, pertama kalinya. Dan eh ternyata lancar-lancar saja. Ibu-ibu menyimak. Dan beberapa menghampiri setelah saya selesai bicara. Ada yang kenalan. Ada yang curhat. Senang.

ketika bicara di depan 200 ibu-ibu di Tulungagung



Selesai acara, niatnya  saya langsung kembali ke stasiun. Sambil sholat dhuhur - jama' dengan ashar, saya berbincang sebentar dengan ibu - istri ketua DPRD Tulungagung. Beliau awalnya menawarkan untuk jalan-jalan sebentar ke mall Tulungagung.

Tapi saya tolak karena takut telat kereta api. Oh ya tiket pulang langsung saya beli dari Stasiun Gubeng shubuh tadi. Jadi sudah tahu jadwalnya. Sekitar jam 3 sore lebih. Waktu tunggu masih lama, tapi tak apa daripada telat. Nanti bengong dong sendirian di Tulungagung? bisa panik luar biasa anak dan suami di rumah. Udah saya nggak mau ambil resiko.

Ketika di stasiun, saya terkagum-kagum dengan penampilan Tulungagung. Kota dan orangnya keren kekinian semua. Baju-baju juga ala orang Jakarta dan model kekinian yang banyak eksis di instagram.

Gabut menunggu lama dan kelaparan, saya pun pergi keluar stasiun sebentar lalu membeli nasi bebek goreng yang dibungkus. Nanti akan saya makan di kereta api jika udah nggak tahan lapar.

Lalu saya beli juga beberapa potong Roti O sebagai oleh-oleh ke anak. Kebayang itu bau sedep rotinya mulai dari stasiun sampai di dalam gerbong.

Jadwal naik kereta pun datang. Saya duduk dekat pintu gerbong. Dan kalau malam itu ternyata kereta api padat sekali. Banyak sekali yang naik. Juga kereta lajunya lebih lama karena beberapa kali berhenti di stasiun, menunggu lama seperti menunggu giliran gitu. Sumpek, capek, laper, ngantuk, takut juga malam-malam. Tumpuk jadi satu.

Perut lapar tapi sungkan mau makan. Tapi akhirnya nggak tahan juga. Saya makan nasi bebek goreng yang udah dibeli tadi. Ternyata bebek gorengnya kurang mateng tanek gitu masaknya. Jadi alot dan susah digigit. Udahlah makan sungkan, ini susah pula nggigit bebeknya hahah. Udah cuek aja dah terlatih menjadi anak kos bertahun-tahun. Makan asal kunyah telan kenyang.

Nggak sempat juga cuci tangan ke toilet. Karena printilan bawaan banyak, mulai tas ransel penuh, ada laptop netbook mini juga, roti O dan tas totebag merchandise.

Sampailah juga di Stasiun Gubeng sekitar jam 10-11 malam. Dan suami saya udah standby menunggu di pintu keluar stasiun dengan seringai lebar dalam balutan sweater coklatnya.

Ih, rasanya kayak jaman masih pedekate pas masih kuliah dulu deh.

Di mobil saya bercerita panjang lebar. Termasuk kaget juga ternyata dapat amplop berisi uang 6 digit sebagai pembicara.

Nah perjalanan saya sebagai narasumber seminar atau pembicara, dimulai hari itu ternyata.















Ketika Anak-Anakku Opname Karena Sakit Demam Berdarah di Waktu Kecil

Tidak ada komentar

Gambar ini sebenarnya diambil tahun 2013. Menjadi draft dan baru saya buka ulang sekarang, 7 tahun kemudian, tahun 2020.

Ini foto anak kedua saya, yang usianya sekitar 5-6 tahun waktu itu, dan diopname karena demam berdarah.

Ini adalah opname berturut-turut dari ketiga anggota keluarga saya di tahun 2013.
Pertama bapaknya anak-anak opname sakit typhus.
Lalu anak pertama, yang sekitar kelas 4 SD kena demam berdarah.
Lanjut adiknya ini kena demam berdarah juga. Sepertinya digigit nyamuk yang pernah nggigit kakaknya ini ya.

Postingan ini ketemu, ketika ada teman blogger yang mengatakan anak bungsunya yang masih kecil, sekarang terkena demam berdarah dan harus diopname.

Saya langsung ingat dua artikel yang pernah saya tulis tentang ini, siapa tahu jadi wawasan  buat teman-teman:
1. https://heniprasetyorini.blogspot.com/2013/04/anak-sulungku-terkena-demam-berdarah.html
2. https://heniprasetyorini.blogspot.com/2013/04/kisah-anakku-ketika-terserang-demam.html

Untuk cerita adiknya ini, sepertinya saya masih ingat persis.

Jadi waktu itu pulang sekolah gitu. Si adek ini masih berdiri lemas di bagian depan sepeda motor matic. Dia kan berdiri setengah duduk gitu. Kepalanya terkulai lemas di atas stand sepeda motor.

Dia lemas tidak berdaya dan tidak mau bergerak turun. Saya yang menjemputnya sekolah waktu itu.  Langsung berteriaklah saya memanggil suami di rumah, hmm..jadi ini kayaknya hari Sabtu karena suami libur kerja.

Saya teriak, "pak ini anakmu kok lemes banget katanya. Tolong digendong ke dalam."

Setelah nih bocah masuk rumah, karena udah waspada si kakak opname kemarin, langsung saya cek suhu tubuhnya dengan termometer dan seingat saya lumayan hangat gitu, mungkin 37-38 derajat Celcius. Dan saya periksa kulit tangan, kaki, perut, saya mencari bercak warna merah yang ternyata tidak ketemu.

Saya tekan paha anak itu dengan ujung jari, sambil bertanya, "sakit dek?"
Dia mengangguk.

"Badanmu capek semua ta?"lanjut saya.
Dia pun mengangguk. Bener-bener lemes ga ada tenaga.

Waduh curiga nih. Karena tanda-tanda demam berdarah juga badan linu semua, dan ketika persendian tulang ditekan, mereka sakit rasanya. Pegel gitu. *pengalaman menangani si kakak.

Perkara suhu tubuh sekarang ga demam, bukan jadi ukuran lagi. Karena ketika opname saya dapat penjelasan dan cerita teman sekamar, anaknya sakit tanpa gejala demam tinggi atau demam turun naik dan tanpa ada bercak merah di kulit.

Saya mengatakan ke suami, harus siaga jika ini beneran kena demam berdarah. Namun kami harus menunggu 3 hari dulu biar bisa terlihat hasilnya jika ingin nih anak dicek darah.

Seingat saya, malamnya nih anak mulai demam tinggi. Lalu terus demam gitu walaupun sudah dikasih obat penurun panas yang selalu saya sediakan di rumah jaman anak-anak masih bocah.

Dan di hari ketiga, udah nggak pakai babibu lagi, kami langsung ke rumah sakit dan cek darah. Namanya nih anak nggak tahan sakit, udahlah ambil darah dramanya heboh macam drama Korea. Teriak-teriak gitu sampai suster pada bingung.

Hasilnya positif demam berdarah. Baik, opname yang ketiga harus saya jalani lagi sebagai suster di rumah sakit ini.

Dibandingkan merawat si kakak, tentu ini bocah rada repot juga. Seingatku bulan puasa juga waktu itu. Tapi saya sedang datang bulan, jadi kebenaran ga puasa njaga bocah ga susah amatlah.

Si kakak dititipkan ke neneknya. Adik kandung saya rutin mengirimkan makanan untuk buka puasa sekaligus sahur. Makasih banget ya. Dan suami saya yang harusnya enak tidur di rumah, milih tidur di rumah sakit dan sahur di situ juga. Baru paginya pulang ke rumah untuk mandi dan berangkat ke kantor sambil mampir dulu bawain baju bersih untuk saya dan si adek ini.

Prosedur sakit demam berdarah yang opname ya standar. Diambil darah dan tes darah setiap hari. Minum obat dengan jadwal tertentu. Harus banyak minum yang efeknya banyak pipis juga. Jadi saya bolak-balik siaga pispot. Karena kalau ke kamar mandi dengan tangan diinfus kan repot.

Tapi ini anak ketika menjelang pulang, tidak ada reaksi telapak kaki gatal hebat di malam hari seperti kakaknya. Biasa saja.
Cuma rewelnya minta mainan, minta dijenguk kakaknya gitu padahal kan bulan puasa.

Udah dibawain puzzle, laptop netbook mini punya saya juga karena ada free wifi di kamar. Nonton film kartun Disney juga sepuasnya. Alhamdulillah ada fasilitas asuransi dari kantor suami, bisa dapat rumah sakit bagus. Walau nggak disediakan makanan untuk saya, penunggunya :)


pokoknya dibawa happy gitu prinsip saya jadi "suster" anak gini deh 


Saya ingat lagi, di tahun 2013 ini, kejadian opname berturut-turut itu ketika saya berencana mau kuliah lagi S2.

Jadi sudah daftar kuliah dan bayar sekitar 4 juta rupiah gitu. Udah menyerahkan berkas lengkap. Tinggal menunggu pengumuman diterima dan registrasi.

Tapi nih 3 laki-laki di rumah kok pada gantian opname. Jadi saya senewen sendiri dan merasa bersalah. Mbatin gitu, apa karena saya lalai ya? apa artinya ini nggak boleh kuliah lagi ya?

Sambil merawat mereka, sambil mikir juga, diteruskan apa nggak rencana kuliahnya?
Kalau berhenti, kok sayang duit 4 juta melayang. Diteruskan apa ya sanggup?

Ya begitulah ibu-ibu.
Tapi akhirnya, rencana kuliah lanjut. Walau ada juga  drama sakit-sakit gini di antara mereka bertiga. Alhamdulillah bisa lulus tepat waktu dan cum laude juga.

Ending cerita nggak nyambung sih ya, cuma ngasih semangat aja ke sesama ibu-ibu, siapa tahu ada yang sedang mengalami :)

Asal kita sendiri sehat, tetep sehat, jaga tetap sehat, maka tugas mendadak ajaib semacam merawat keluarga begini, pasti bisa kita lewati sambil melanjutkan langkah untuk bisa maju ke depan.

Sulit sih. Banget malah. Tapi ga juga harus berhenti.

Oke gitu sharing saya, semoga ada gambaran tentang suasana saat anak demam berdarah dan harus opname ya. Sekarang obat dan suplemen jauh lebih banyak dan canggih. Ortu juga bisa order food delivery, ga akan kelaparan dan bingung macam saya 7 tahun lalu itu.

Semangat. Salam sehat. Salam untuk keluarga :)

Ikut Jobhun Academy Online Learning Untuk Peluang Kerja dan Karir Baru

Tidak ada komentar
Beruntung banget dapat kesempatan ikut kelas online belajar Copywriting di Jobhun Academy. Stay at home karena masa pandemi virus Corona alias Covid-19, proses belajar tidak ada kendala. Dengan akses internet saya dan beberapa teman bisa ikutan belajar barengan hampir tiap hari bersama pengajar yang bener-bener ilmunya daging dan udah jadi praktisi yang kaya pengalaman. Real copywriter one.
jobhun academy online learning copywriting


Sempat beberapa kali melihat postingan Jobhun tentang beberapa kelas online yang akan diadakan. Nah ketika mampir ke instagram dan website-nya langsung. Kemudian baca isi materinya apa aja, pas deh, ikutan kelas Copywriter ini paling cocok. Materinya lebih lengkap daripada beberapa kelas online yang pernah saya ikuti. Coba simak materinya berikut ini:

Materi yang akan dipelajari

  1. Mengenal copywriting
  2. Mengenal profesi copywriter
  3. Memahami peran dan tanggung jawab copywriter
  4. Memahami peluang kerja copywriter di industri
  5. Memahami skill dasar yang harus dimiliki copywriter
  6. Memahami media yang digunakan untuk pendistribusian konten copywriting
  7. Memahami apa saja tools/software yang digunakan untuk copywriting
  8. Memahami teknik copywriting
  9. Memahami formula AIDA dalam copywriting
  10. Memahami 5W1H sebagai teknik dasar penulisan dan copywriting
  11. Mengenal jenis-jenis copywritring digital
  12. Persiapan karier: Tips mendapatkan pekerjaan di bidang copywriting, baik freelance maupun full time.
  13. Persiapan karier: Tips membuat CV dan portfolio yang menarik bagi copywriter
  14. Persiapan karier: Tips menjadi copywriter yang produktif dan tidak mudah terkena writer’s block
  15. Rekomendasi situs penyedia proyek dan pekerjaan sebagai content writer, sekaligus tips dan trik memenangkan proyek.
  16. Tes akhir untuk mentee (Hasil tes berupa konten yang bisa dijadikan sebagai portfolio dalam  melamar pekerjaan)


Tidak cuma kelas yang mengajarkan teori rupanya, tapi juga praktek untuk mengasah keterampilan menulis copy yang baik. Juga persiapan biar tembus dapat pekerjaan baru dengan skill ini. Menarik kan? 

Apalagi, ini penting nih, apalagi saya melihat profil pengajarnya yang mumpuni. Bukan hanya orang yang paham teori. Tapi beneran praktisi. Mas Maulana Fadilah yang emang udah dari sononya suka menulis. Walau awalnya menulis puisi :). Kemudian menekuni bidang komunikasi dan beberapa kali bekerja sebagai copywriter di beberapa perusahaan yang berbeda. Sampai akhirnya sekarang menjadi Senior Copywriter di Tokopedia. 

jobhun academy online learning copywriting
Latar belakang pendidikan Maulana Fadilah:

Bachelor’s Degree, Communication, Advertising – Universitas Indonesia


Pengalaman kerja Maulana Fadilah

Junior Copywriter at Berakar Komunikasi (2011-2012)
Junior Copywriter at SeratusPersen Komunikasi (2012-2014)
Copywriter at Login Communication (2014-2017)
Senior Copywriter at Berakar Komunikasi (2017-2019)
Senior Copywriter at Tokopedia (2019 – sekarang)


Kelas online dimulai sekitar jam 7 malam dan berakhir jam 9 malam. Kadang malah lebih kalau diskusi udah asik banget. Suami saya sering heran, ini ikutan kelas online kok gak selesai-selesai sih? *LOL

jobhun academy online learning copywriting

Ikutan kelas ini menambah lagi wawasan dan konsep dasar copywriting terutama di bidang komersial untuk pembuatan iklan di berbagai media.

Saya sendiri, sejak sibuk sendiri ngisi blog, tanpa terasa belajar copywriting ketika ikut lomba, mendapat pekerjaan sebagai reviewer brand atau produk atau ingin mempromosikan produk saya sendiri. Bahkan untuk membangun personal branding, tanpa terasa saya membuat copy demi copy bahkan tagline yang mudah diingat orang. 

Seperti:
  • ibu rumah tangga digital
  • pakai daster dapat transfer
  • perempuan harus melek teknologi
  • ayo bermain coding
  • di rumah saja bisa
Tapi itu semua saya pelajari sendiri atau otodidak. Atau kalaupun ikut kelas online, ya kelasnya model belajar asynchronous atau tidak ada interaksi dua arah langsung dengan pengajarnya. 

Di Jobhub Academy Online Learning, beda nih. Ada interaksi dengan pengajar dan peserta lain melalui platform zoom video meeting. Bagi peserta yang kelewat, tidak masuk atau saat itu kuota data habis atau sinyal internet lagi buruk, tidak risau juga. Karena seluruh proses kelas online tiap hari akan direkam oleh pihak Jobhun dan disimpan di cloud. Jadi bisa sewaktu-waktu dipelajari ulang oleh peserta.

So, ikutan belajar di Jobhun Academy Online Learning ini, recommended banget deh. Kalian bisa langsung mampir ke websitenya di link ini: www.jobhun.id. Dan setelah kalian dapat ilmu baru, langsung juga kontak terus ke Jobhun sampai dapat job dan karir baru. Asik kan :)

Tetap Tegar Jadi Perempuan Dengan Multivitamin

Tidak ada komentar

Multitasking

Being a mom, is a new journey to be a master of multitasking. Menjadi seorang ibu adalah sebuah perjalanan baru menjadi manusia ajaib yang ahli melakukan beberapa hal sekaligus. Multitask.

Ajaib?
Ya, karena tanpa perlu adanya pelatihan tertentu, seorang ibu otomatis saja bisa melakukan semua hal dalam satu waktu. Misalnya menggendong anak, sambil menyusuinya, sambil membersihkan telinga anaknya, sambil berjalan kesana kemari dari dapur menuju tempat mesin cuci baju. Ya, semuanya bisa dilakukan sekaligus. Bahkan sesekali sang ibu mampir ke meja makan, mencomot beberapa potong tahu goreng untuk pengganjal lapar saat menyusui.  Hitunglah berapa jumlah pekerjaannya? Mau ditambahin lagi? bisa!

perempuan lebih terorganisir saat berada di bawah tekanan. “Mereka menghabiskan lebih banyak waktu di awal untuk berpikir.


Hal itu menunjukkan bahwa dalam situasi stres dan kompleks, perempuan lebih mampu berhenti dan berpikir apa yang terjadi di depan mereka.” Secara keseluruhan mereka menyimpulkan, perempuan mempunyai keunggulan lebih dari laki-laki dalam hal multitasking. Atau, setidaknya dalam situasi tertentu

Siklus menstruasi menjadi faktor penentu yang membedakan kemampuan pria dan wanita saat menangani beberapa tugas secara bersamaan

fase menstruasi berpengaruh terhadap kemampuan spasial perempuan. Kemampuan spasial sangat penting karena menentukan kemampuan menggabungkan beberapa tugas yang berbeda sekaligus

perempuan butuh seng saat siklus menstruasi

Kemampuan spasial wanita berbeda-beda dalam siklus menstruasi. Kemampuan meningkat di sekitar masa menstruasi dan jauh lebih rendah di masa subur, saat kadar estrogen tinggi," katanya. Artinya, perbedaan kemampuan multitasking pria dan wanita tidak kentara saat wanita sedang menstruasi.

Untuk perempuan. Suplemen multivitamin dirancang untuk wanita di tahun-tahun subur. Ini termasuk nutrisi untuk jumlah yang sesuai dengan kebutuhan perempuan usia 18-50 tahun. Multivitamin juga mengandung lebih banyak zat besi dan asam folat untuk membantu mencegah cacat lahir pada wanita yang hamil. 

Ketika perempuan berhenti menstruasi, zat besi sangat diperlukan.

Pada berbagai tahap kehidupan, kebutuhan gizi Anda berubah, dan multivitamin yang dipilih dengan baik dapat memastikan Anda mendapatkan semua nutrisi yang Anda butuhkan sebagai kebutuhan Anda,

Jangan berlebihan
Hindari multivitamin yang melebihi 100 persen dari nilai harian yang direkomendasikan, karena suplemen selain nutrisi dalam makanan, dan beberapa dalam dosis besar, dapat menjadi beracun.

Multivitamin modern tersedia dalam berbagai formula yang bertujuan untuk membantu orang-orang dengan kebutuhan gizi tertentu atau kondisi.






7 karakter perempuan sukses
passion
kerja keras
fokus
dorongan
kreatif
melayani
gigih
percaya diri

5 skill agar sukses bekerja
communication
team player
analysis and research
tech savvy
adaptability


Review Minum Teh Bunga Lavender

1 komentar
Jujur saja, ini baru pertama kalinya saya dan keluarga minum teh tapi bukan dari teh. Maksudnya dari bahan lagi seperti bunga kering, ilalang, daun herbal lainnya juga yang sudah dikeringkan. Termasuk teh dari bunga Lavender yang sudah dikeringkan.



review teh bunga lavender kering prasetyorini dot com

Ini juga pertama kalinya saya melihat dan memegang langsung bunga itu. Ternyata berbentuk bulir-bulir kecil berwarna hijau dan ungu. Tidak sebesar perkiraan saya ketika melihat gambarnya di iklan produk anti nyamuk.

Loh anti nyamuk? iya, kalau ingat Minyak Telon dengan aroma lavender untuk melindungi bayi anda dari gigitan nyamuk. Ada kan varian ini di beberapa produk anti nyamuk. Saya bahkan berseloroh ke anak saya yang heran dan bertanya, itu teh apa ma?. Saya menjawabnya, ini teh autan :)


review teh bunga lavender kering prasetyorini dot com

Tapi tujuan saya ingin mencoba teh lavender, bukan ingin jadi manusia kebal nyamuk. Melainkan ingin bisa tidur lebih nyenyak. Beberapa minggu ini, saya dan suami suka sulit tidur di malam hari. Glisak glisik gelisah sendiri, ga tau apa penyebabnya. Mungkin capek. Mungkin banyak pikiran yang terpendam. Ya mau bagaimana lagi, ada wabah pandemi virus Covid 19 di Indonesia dan negara lain yang membuat beberapa hal menjadi lebih sulit. Biar wajah udah diatur selempeng-lempengnya. Sok santai sok biasa. Tetep aja rasanya cemas, khawatir, bingung harus bagaimana dan sampai kapan ini semua akan berakhir. Mau optimis dan pesimis kok tipis bedanya. 

Nah saya khawatir juga jika terus menerus susah tidur, kekebalan tubuh kami berdua akan turun. Dan resiko terdampak paparan virus baru ini semakin besar. Sementara kami harus bertanggung jawab penuh mengurus keluarga besar dan juga anak-anak. 

Beruntung saya mengikuti satu instagram story teman yang membagikan beberapa produk teh bunga kering yang dia pamerkan. Saya tertarik dan menanyakan di mana tempat membelinya secara online. Karena Social distancing tidak memungkinkan untuk keluar rumah saat ini. Dan memang saya cenderung beli online saja sih sekarang. Lebih efektif dan hemat waktu. 


review teh bunga lavender kering prasetyorini dot com

Saya memesan beberapa jenis bunga kering, daun kering dan ilalang yang bisa dijadikan teh herbal atau teh kesehatan. Nanti satu per satu akan saya bagikan reviewnya di blog ini. 

Nah karena baru pertama kali, saya tidak tahu penampakan teh lavender ini seperti apa. Apakah bening saja, atau berwarna ungu. Ketika saya menuangkan air mendidih di cangkir dan memasukkan 1 sdt bunga lavender, tampak seperti gambar di atas. Air tetap bening sampai sekitar 5 menit kemudian. Harum baunya wangi persis seperti produk anti nyamuk yang saya sebutkan tadi. 

Jika tidak pernah minum teh dari bunga yang berbau harum khas begitu, ya rasanya aneh. Sekali lagi di benak saya seperti sedang menyedot lotion anti nyamuk hahaha. Tapi saya coba tahan, karena ingin malam ini bisa tidur nyenyak. 


review teh bunga lavender kering prasetyorini dot com

Malam itu saya minum teh bareng suami. Dia sengaja membiarkan bunga terendam lebih lama. Sekitar 10 menit lebih. Dan hasilnya air bunga itu berwarna lebih gelap. Seperti coklat teh pada umumnya. Dan itu sepertinya yang paling benar. Saya terlalu cepat. 

Setelah air teh habis, saya merebus air lagi sampai mendidih. Lalu menuangkan lagi air panas ke cangkir, ditutup dulu dengan tutup gelas, lalu saya biarkan semalaman sampai besok pagi. Hasilnya air semakin gelap. Sepertinya zat dari bunga lavender kering ini sudah terekstrak maksimal. 

Kebetulan saya waktu itu puasa, jadi memanfaatkan teh bunga lavender ditambah madu dan es batu untuk takjil. Rasanya segar. 

Nah bagaimana efeknya setelah minum teh lavender pertama kali?
  • Entah sugesti atau beneran, saya tidur lebih cepat dan lebih nyenyak daripada sebelumnya. Ada gelisah juga di awal, tapi pas tidur beneran plesss nyenyak. 
  • Efek baik untuk anak kedua saya, yang sejak kecil itu tiap tertawa pasti batuk. Seperti ada dahak kental di kerongkongannya gitu. Sampai dia umur 13 tahun sekarang ini, tetap begitu. Tiap ketawa batuk. Nah setelah sekali minum teh lavender (dipaksa ibunya), saya perhatikan ketika dia tertawa sudah tidak pakai batuk lagi. Sepertinya dahaknya mencair dan tidak menahan nafasnya atau menggumpal atau apalah seperti saat dia kecil. 
  • Yang menyenangkan juga, bau mulut saya jadi bagus. Tidak bau seperti bau asam lambung gitu. Jadi sepertinya lavender ada khasiat ke asam lambung juga. Ke sistim pencernaan. 
Jadi, saya itu peminum kopi sejak SD. Jaman harus belajar ujian akhir EBTANAS, saya sudah bela-belain begadang biar bisa masuk SMP negeri. Nah itu berlanjut sampai sekarang. Setiap hari saya harus minum kopi. Kopi sifatnya asam banget, terutama kopi instant. Dan saya cocok dengan kopi instan. Kalau minum kopi tubruk, perut saya malah sakit. 

Banyak minum kopi tentu saja asam lambung meningkat. Dan itu bisa naik sampai jadi ke bau mulut yang menyengat dan nggak enak banget. Bikin nggak PD sama sekali deh. 

Nah, ketika minum teh lavender ini, saya rasakan di perut rasanya enteng gak begah atau mbesesek gitu. Perut biasa aja rasanya, ringan. Dan bau mulut saya tidak menyengat seperti biasanya. 

Setelah minum teh ini, keesokan harinya saya mencoba varian teh bunga lain. Kali ini bunga rosella ungu. Lalu esoknya lagi saya mencoba campuran teh dari bunga rosella ungu dan daun kelor kering. 

Nanti akan saya review lagi hasilnya bagaimana. 

Ada yang sudah rutin minum teh herbal dari bunga kering atau daun kering begini?














Contoh Storytelling Untuk Menampilkan Preview Ios Apps Saat Presentasi

Tidak ada komentar
Hari Tua Apps adalah salah satu ios apps yang dirancang di Apple Developer Academy|UC batch 1 tahun 2019 lalu bersama kelompok saya (bresyukur banget masuk kelompok keren ini deh). Ios apps ini semacam aplikasi untuk mencatat keuangan. Lebih lengkapnya bisa disimak foto, postingan linkedin teman kelompok saya dan tautan dari Behance di bawah ini:

storytelling hari tua ios apps





link behance:
https://www.behance.net/gallery/91724185/Hari-Tua-App


Ya, karena saya cuma Coding Mum butiran debu, yang masih bingung banget ikutan ngoding apps-nya, dengan bahasa Swift itu, saya bisanya bantu kelompok untuk riset dan menulis. 

Nah setelah prototype apps selesai dibuat, kami harus presentasi di depan pihak Apple academy dan mentor. Dan ini adalah contoh storytelling yang saya buat, untuk dijadikan keynote (slide presentasi)

----------------


Storytelling HARI TUA APPS KEYNOTE

A. INTRO:

Pada suatu hari, Brian kehilangan moodnya dalam bekerja dan kuliah. 
Dia duduk di cafe tempatnya bekerja sambil melihat ke dua arah. 
Satu, mengamati sosok orang tua yang berjalan tertatih keluar dari cafe.
Dua, memandang deretan rumah di depan cafenya. 

Dia bertanya di dalam hati. 
Apa bisa aku punya rumah sebelum setua orang itu ya?

Sambil memainkan iphone-nya, Brian kemudian melihat ke layar iphone, membaca notif chat yang baru masuk. 
Ini notif chat dari pacarnya  yang rutin bertanya, setiap hari pada Brian. 
"Kamu sudah makan, Beib? Nanti pulang jam berapa?"

Brian menjawab chat itu sekenanya lalu melanjutkan lamunannya.
Dia berkata dalam hati, bicara pada dirinya sendiri.

Beli rumah kayak impossible aja ya.
Mau nabung rutin, kadang lupa. 
Kadang khilaf beli gadget terbaru pas baru gajian.
Kalau saja ada reminder rutin di hape ini buat mengingatkan aku untuk bisa nabung rutin sampai target rumah kebeli. Kayak chat tiap hari dari pacarku ini.

Tak sengaja jari Brian menekan Pop Up Iklan yang menuju ke App Store, dan berhenti di aplikasi bertuliskan

"HARI TUA"

---------------

B.WHY WE NEED HARI TUA APPS?
pengenalan tentang Hari Tua Apps, menunjukkan kelebihan dan alasan kenapa orang membutuhkan Hari Tua Apps. 

1. [ Muncul Logo ]


Hari Tua means "old day" 
kami membantu mengatur keuangan kalian sehingga kelak di Hari Tua ada di posisi aman, mapan dan bahagia dengan orang terkasih. 

Siapa yang harus memikirkan Hari Tua mereka?
Tentu saja kita yang masih muda. 
Jika kita memikirkan hari tua di saat kita sudah tua, tentu saja akan sangat terlambat. Harga rumah sudah melambung tinggi. Inflasi takkan pernah berhenti. 

Untuk mendapatkan target hidup yang mapan, tentu harus mulai MENABUNG dari sekarang. 

Apakah orang sudah tahu pentingnya menabung?
Sepertinya relatif sudah. 
Akan tetapi kenyataannya sebagian orang masih mengalami kesulitan untuk bisa menabung dengan cara yang tepat. 
Begini alasannya:


2. [Menunjukkan skrinsut hasil survey]

Kita sebenarnya sudah tahu manfaat menabung dan pentingnya menabung sejak dini. Akan tetapi, kita masih sering terhambat oleh beberapa hal ini:
1. impulse purchasing = belanja spontan
2. not budgeting = tidak membuat budget pemasukan dan pengeluaran dengan baik
3. love of convenience = menabung ala jadul, tidak terdokumentasi dengan baik, tidak ada reminder dan tidak bisa diakses online


3. [menunjukkan Persona dan Emphaty Map Brian]

Seperti halnya Brian, target pengguna kami mengalami kesulitan ini. 
Brian adalah pemuda yang sehat, energik, dan memikirkan masa depannya. Sehingga sambil kuliah dia bekerja paruh waktu di cafe. Dan seterusnya sesuai persona dan emphaty map. 


Sebagai solusi dari masalah Brian dan orang-orang seperti Brian ini, Hari Tua apps hadir dengan 3 fitur unggulan:


4. [ Menampilkan Screen 3 fitur : Saving, Budget, Cashflow ]

3 fitur utama ini akan memberikan solusi pada hambatan pada proses menabung. Hal ini yang mendasari juga ide utama untuk membantu orang belajar menabung dengan tepat. Sebagai turunan dari ide besar membuat apps di challenge kali ini yaitu menabung. 

Saving: akan membantu pengguna untuk membuat target hal yang akan dicapai, jumlah uang yang harus ditabung dan perkembangan tabungannya sampai ke deadline tabungan.

Budget: akan membantu pengguna menyusun rencana keuangannya sehingga antara pemasukan dan pengeluaran bisa balance.

Cashflow: akan sangat membantu pengguna mengawasi posisi keuangannya secara real. Dengan catatan mereka rajin memasukkan input data cashflow mereka setiap hari. 

Dengan 3 fitur ini, kondisi keuangan pengguna bisa terdokumentasi dengan rapi. bahkan catatan keuangan untuk mencapai target impian mereka (Saving Goals) mereka pun ada. 

5. [Kembali menunjukkan logo Hari Tua Apps]

Kami yakin, Hari Tua Apps adalah solusi untuk anda yang mengalami masalah yang sama.






Jamu Corona Dari Bahan Rempah Indonesia

2 komentar
Jamu Corona? 
Iya maaf, ini ikutan istilah yang disematkan ibu-ibu penjual jamu godok (rebusan) yang biasa lewat depan rumah. 

Jamu godog alias jamu dari rebusan aneka rempah-rempah. Kalau di Jawa terutama, macem-macem jamunya. Ada jamu kunir asem, beras kencur, temulawak, kunci suruh dan yang wajib ada adalah sinom. 

Kebetulan, ketika virus corona terbaru alias covid-19 merebak, eksistensi jamu herbal rebusan ini muncul ke permukaan. Disebutkan jamu herbal atau minuman berbahan rempah tradisional Indonesia ini banyak khasatnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Serangan virus bisa tidak berarti ketika tubuh manusia sudah sehat dari sananya. Sekalipun covid-19 masuk, dan menimbulkan gejala sakit sedikit, jika tubuh kuat maka proses penyembuhan bisa berhasil dengan cepat. 

Mulai deh viral lagi atau ngetrend gitulah, ibu-ibu di rumah membuat sendiri minuman herbal dari berbagai bahan rempah. Karena minum jamu demi bebas dari serangan virus, maka disebutlah Jamu Corona. Nyambung kan? :)

Termasuk saya ini. 

Berkat merebak corona, jadi rajin membuat minuman kunyit asem. Bahan kunyit, asam jawa matang dan temulawak. 




Cara bikinnya gampang-gampang saja. 

Resep Minuman Kunir Asem:

Sejumlah kunyit dicuci lalu dipotong tipis (bisa digeprek atau diparut). Tambahkan temulawak (jika ada sih kalau saya, yang penting kunyit). 
Lalu dicampurkan dengan sejumlah asam jawa matang.

Semuanya ini dimasukkan ke panci berisi air mentah. Pertamanya saya pakai aqua, habis itu berat di ongkos. Aqua galon jadi cepet habis. 
Selanjutnya saya akali, pakai air dari olahan Pure it. 
Dah ini lebih aman daripada pakai air PDAM langsung atau beli air isi ulang. Untung sempat beli Pure it jaman itu. Harganya sekitar 600ribuan ya, mungkin sekarang sudah sekitar 700ribuan. 

Pastikan campuran mendidih dengan baik ya. Lalu tambahkan gula pasir dan gula jawa merah jika suka. Ada teman saya yang lebih suka tanpa gula, ya ga masalah. 

Kalau ibu saya, kadang bikin minuman herbal gini tanpa gula. Kalau mau minum aja, di gelasnya dimasukkan dulu sejumlah gula batu. Baru diaduk rata. Kata ibu ini lebih jamu. 

Yang penting, tambahkan juga satu sendok teh garam dapur. Garam? Iya beneran garam. Biar minuman herbal anda nggak cemplang atau hambar. Ada gurihnya dikit gitu. Coba deh. 

Selesai mendidih, matikan kompor. Tutup pancinya dan biarkan meresap sampai hangat dan dingin, baru disaring, masukkan botol kaca dan simpan di kulkas. 
Sip dah punya stok minuman rempah di rumah. 

Minumnya secukupnya juga ya. Jangan dijadikan pengganti minum air putih. Melainkan, tetep kudu banyak minum air putih walau sudah minum jamu. Kasihan lever capek nanti kalau tubuh kebanyakan jamu tanpa dibilas air putih sama sekali. Bahaya juga. 

Minuman kunir asem ini, kalau bisa ditambah dengan daun pohon asem muda, yang dicampur saat rebusan, maka disebut minuman SINOM. 

Sinom ini minuman hiburan setelah orang Jawa minum jamu. Ibu saya menjadi penjual jamu sejak muda sampai saya SMP. Udah puluhan tahun. Jualan jamu seduh beraneka merk legal seperti Jamu Jago, Jamu Iboe, Nyonya Meneer. 
Jamu seduh ini pahit rasanya. Sebagai pendamping, akan disajikan dengan sinom yang manis kecut segar. 

Saat ini saya sudah jarang sekali minum jamu seduh. Tetapi adik dan ibu saya masih rajin minum itu. Sekarang saya bikin minuman rempah macam kunir asem ini dulu. Karena bisa dikonsumsi anak dan suami di rumah. Badan segar, hati riang karena mereka suka minuman siap saji dari kulkas gini.
Silahkan dicoba ya di rumah, bikin Jamu Corona. 







Menilik Fasilitas Kamar Lengkap Beserta Tarif di Siloam Hospital Kebon Jeruk

Tidak ada komentar
Rumah sakit yang berada di Jakarta sebagai ibukota memang bisa di bilang merupakan rumah sakit yang memiliki standar terbaik di dalam dunia kesehatan. Dari sekian banyaknya rumah sakit yang tersedia di Jakarta, salah satu pilihan terbaik untuk Anda khususnya warga Jakarta adalah Siloam Hospital Kebon Jeruk  Rumah sakit yang satu ini merupakan rumah sakit ternama yang tentu saja memiliki begitu banyak keunggulan di dalamnya sehingga banyak sekali menjadi rujukan dari rumah sakit lain yang memang membutuhkan bantuan berupa peralatan medis hingga dokter ahli yang tersedia secara lengkap di rumah sakit Siloam ini.

halodoc siloam hospital kebon jeruk

Keberadaan rumah sakit di setiap daerah dan kota di seluruh Indonesia tentu saja adalah hal yang sangat penting yang mana rumah sakit yang ada tentu saja disediakan untuk bisa memberikan bantuan pertolongan pertama untuk semua orang yang datang untuk berobat atau juga untuk melakukan pemeriksaan rutin yang semuanya akan dilakukan di rumah sakit. Keberadaan rumah sakit tersebut tentu saja juga harus bisa untuk di dukung dengan peralatan medis yang lengkap dan tentu saja ahli medis atau dokter ahli yang memang professional yang mampu untuk memberikan pertolongan dan juga tindakan medis penting lainnya dengan baik dan tepat.

Untuk rumah sakit seperti Siloam yang lokasinya sendiri berada di Jakarta Barat yang merupakan rumah sakit ternama dengan gedung yang cukup besar ini di dalamnya memang tersedia dengan lengkap semua peralatan medis yang akan di pakai oleh tim medis dan dokter untuk bisa memberikan pertolongan cepat dan tepat kepada setiap pasien yang di rawat. Fasilitas yang tersedia di Siloam tentu saja yang sangat penting juga adalah kamar, yang akan menjadi tempat untuk setiap pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut dan lebih mendalam. Berikut ini adalah fasilitas kamar yang berada di Siloam Hospital Kebon Jeruk beserta tarifnya yang harus Anda tahu, antara lain sebagai berikut ini:

  • Tipe kamar Basic: Tarif 275 ribu rupiah.
  • Tipe kamar Standard: Tarif 550 ribu rupiah.
  • Tipe kamar Deluxe: Tarif 750 ribu rupiah.
  • Tipe kamar VVIP: Tarif 1,5 juta rupiah.
  • Tipe kamar Suite: Tarif 2,6 juta rupiah.
  • Tipe kamar Executive Suite: Tarif 3,2 juta rupiah.

Layanan kamar tentu saja hal yang sangat penting juga yang ada di dalam rumah sakit. Pelayanan kamar yang bagus dengan fasilitas lengkap yang memadai tentu saja sangat dibutuhkan oleh semua pasien yang nantinya akan di rawat. Kamar yang nyaman tentu saja yang mampu untuk memberikan dan menyediakan fasilitas yang mampu untuk membuat pasien dan keluarga yang ada di dalam kamar tersebut mampu merasa nyaman dengan kondisi yang ada di kamar. Untuk setiap tipe kamar yang ada di Siloam tentu saja memiliki keunggulan masing-masing di setiap tipe kamar yang tersedia disana.


Siloam Hospital Kebon Jeruk yang menyediakan banyak pilihan kamar tentu saja bagian dari memberikan layanan yang terbaik kepada semua masyarakat di Indonesia khususnya Jakarta yang memang membutuhkan pelayanan terbaik untuk kesehatan mereka atau keluarga. Kamar yang lengkap tentu saja akan membuat pasien juga merasa nyaman sehingga bisa beristirahat dengan baik dan bisa sembuh dengan cepat agar kesehatan mereka bisa pulih kembali dengan penanganan yang terbaik yang diberikan pihak Siloam.

Ide Membuat Podcast Dongeng Bersama Anak di Rumah

1 komentar
Podcast adalah cara untuk menampilkan rekaman suara yang bisa digunakan oleh siapa saja. Salah satu platform membuat podcast yang biasa digunakan adalah ANCHOR FM. 

Anchor FM bisa diakses di website www.anchor.fm.
Kita bisa membuat podcast di mana saja. Baik dari laptop/komputer langsung dengan membuka website anchor.fm. 

Atau kita mengunduh dan menginstall dulu aplikasi mobile Anchor.fm yang tersedia di Apple Store dan Google Play Store. 

Tidak perlu keahlian khusus untuk menggunakan platform podcast ini. Sedikit waktu mengutak-atik dan menekan button serta menu navigasi yang ada, akan membuat anda menemukan cara untuk merekam suara, menambahkan selipan suara untuk jeda dan mempublikasikannya.

Podcast  kitandi anchor.fm,  beberapa menit kemudian otomatis masuk ke platform lain yaitu Spotify. 


podcast dongeng asal muasal kantung tupai
credit: dongengceritarakyat.com

Kebetulan kita banyak waktu di rumah untuk menghindari penyebaran virus COVID-19, orang tua dan anak bisa membuat podcast bersama nih.

Bisa membuat dongeng sendiri lalu direkam bersama. Atau membacakan dongeng yang sudah ada di buku di rumah. Atau membaca dongeng dari beberapa website yang tersedia.

Salah satunya, podcast ASAL MULA KANTUNG TUPAI ini saya bacakan dari website https://dongengceritarakyat.com/dongeng-amerika-serikat-asal-usul-kantung-tupai/

Silahkan di simak podcast berikut ini (langsung klik tombol PLAY):