Jurnal Coding Mum Surabaya Batch 1 Yang Saya Ikuti Tahun 2016

Everyone should learns how to code, 
it teaches you how to think. Steve Jobs

Sungguh diluar dugaan, tetapi benar kata seorang teman, "ketika seorang murid siap maka guru akan datang sendiri".

Hal ini terjadi juga pada saya. Sudah lama sekali saya ingin mempelajari bahasa pemrograman, coding sederhana, maupun ingin belajar membuat web atau web design.

Apalagi ketika terjun di dunia blogger. Juga saat mengenal konsep e-learning, learning management system, sewaktu mengerjakan tesis kemarin.

Dari sini saya sering kepikiran, bagaimana ya membuat website yang mudah diakses oleh guru dan murid, ketika mereka akan belajar sendiri di rumah? Bagaimana mengumpulkan link sumber belajar yang sudah saya dapatkan, dan dimasukkan ke satu website yang menarik, iconnya mudah, warna-warni dan ceria.

Puluhan bahkan ratusan kali mungkin, saya mencari jenis template blog (gratisan) yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan saya tersebut, tapi tidak ada. ya iyalah gratisan :).

Namun ketika mencari template berbayar yang ditawarkan pun, itu masih belum sesuai dengan kebutuhan saya tersebut. Sepertinya saya harus belajar membuat template sendiri, itu yang memenuhi benak saya selama ini. Namun belum menemukan jawabannya sampai akhirnya ada informasi tentang Coding Mum.

Tulisan diatas adalah petikan dari artikel pertama saya ketika mendaftar kelas belajar CODING MUM SURABAYA BATCH 1, yang diselenggarakan tahun 2016.

foto bersama di sesi 1 Coding Mum Surabaya Batch 1, 2016


saya terpana lihat transformasi kode css menjadi bentuk visual :)



Banner pengumuman Coding Mum Sby Batch 1 2016

Semua kisah saya mengikuti Coding Mum Surabaya dan pengalaman setelahnya, saya tulis disini. Silahkan di klik satu per satu.

  1. http://heniprasetyorini.blogspot.co.id/search/label/Coding%20Mum?max-results=12
  2. http://heniprasetyorini.blogspot.co.id/2016/06/asus-vivo-aio-v200ib-pc-all-in-one-canggih-dan-harga-bersahabat--yang-dibutuhkan-untuk-membuat-kursus.html
  3. http://www.prasetyorini.com/2016/08/coding-mum-bekraf-membuka-peluang-kerja-untuk-perempuan-di-dunia-digital.html
  4. http://www.prasetyorini.com/2016/08/dari-coding-mum-menjadi-akademi-prasetyorini.html
  5. http://www.prasetyorini.com/2016/11/belajar-coding-sampai-mendelik-di-usia-cantik.html
  6. https://www.kompasiana.com/heniprasetyorini/coding-mum-mencetak-ibu-rumah-tangga-menjadi-web-designer-dan-front-end-programmer_57616d13cf9273a3091766a8
  7. https://codingmumsby.wordpress.com/ [dibuat oleh tim Dilo]
  8. http://www.bekraf.go.id/berita/page/8/81-tulungagung-siap-coding-mum-2017
  9. http://www.prasetyorini.com/2017/11/menjadi-narasumber-talkshow.html
  10. http://www.antarajatim.com/lihat/berita/208697/bekraf-dorong-pengusaha-lebih-kreatif

WHAT NEXT?

Setelah kelas belajar Batch 1 ini, kami, beberapa alumni Coding Mum Surabaya berkomitmen untuk membuka kelas belajar baru. Untuk update bisa dilihat di instagram @codingmumsurabaya.

HARI JAMBAN SEDUNIA, Anda Sudah Pernah Dengar Hal Ini?

2 komentar
"Apa yang ada di benak anda tentang sanitasi?", kalimat pertama dilontarkan mbak Fay kepada kami.
Suasana setelah makan malam di Bujana Coffe Shop, Hotel Aston Bojonegoro itu menjadi sedikit "panas". Beberapa peserta acara kemudian merapat dengan mengangkat kursi masing-masing menjadi lebih dekat ke arah sang Pembicara.


"Sanitasi bukan sekedar urusan JAMBAN," mbak Fay melanjutkan. "Ini juga melibatkan tentang ketersediaan air bersih. Coba bayangkan, ngapain mikirin ada jamban kalau air untuk membersihkan diri saja tidak ada? Iya kan?"



Kami mengangguk kompak dengan pernyataan mbak Fay.



Aih, ngobrolin jamban di tempat makan? yang benar saja mbak....*sebenarnya saya pengen teriak gitu sih dalam hati, tapi sungkan jadi diem aja hueheheh.



"Kita biasa aja ya ngobrolin beginian," mbak Fay menegaskan bahwa "ketidaknyamanan" saya seharusnya tidak perlu diteruskan.



Karena urusan jamban tidak hanya melulu tentang kotorannya. Kenapa juga harus risih dengan sesuatu yang bahkan kita bawa setiap detik di badan ini? Laiya to, kemana-mana kita kan bawa "kotoran di usus".



Kenapa juga repot-repot ngobrolin hal yang tidak menarik di pandang ini?

Nggak mending ngobrolin artis drama baru yang luka parah setelah mobilnya nabrak tiang listrik aja? lebih viral deh #eh.


Nah, that's also the poin.

TIDAK VIRAL BUKAN BERARTI TIDAK PENTING.


Ya, saya mengikuti program Advokasi yang diselenggarakan oleh WATER.ORG dan KOMIDA (KOPERASI MITRA DHUAFA) untuk memperingati Hari Jamban Sedunia. Program advokasi ini dilaksanakan dalam bentuk Media Visit dan Workshop II Jurnalis Jatim, mengambil topik tentang Peran Lembaga Keuangan Untuk Akses Air Bersih dan Sanitasi yang berlokasi di Bojonegoro.

Bersama 2 blogger profesional mbak Avy dan mbak Nurul Rahma, saya akan mengikuti acara itu selama 3 hari kedepan. Mulai tanggal 17 - 20 November 2017.


HARI JAMBAN SEDUNIA
Kenapa Jamban sedunia perlu diperingati? karena masih ada 28 juta orang Indonesia masih buang air besar sembarangan, dan 28 juta sama dengan jumlah populasi penduduk di Australia. Hingga kini kita masih dikenal sebagai negara yang masyarakatnya buruk kedua di dunia (setelah India) dalam sanitasi. Sementara pemerintah kita mentargetkan Universal Akses untuk 100-0-100 hingga 2019, untuk 100% seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan akses air bersih dan sanitasi, dan 0% daerah kumuh. Kerja ini berat dilakukan pemerintah sendiri. Bahkan anggaran nasional apalagi APBD juga tidak mencovernya. Karena itu perlu ada solusi. Salah satu Inovasi solusi yaitu dengan menyertakan lembaga keuangan terlibat. Bagaimana dan seperti apa, untuk itulah kami mengadakan acara ini, jelang Hari Jamban Sedunia tanggal 19 November.

Ini adalah penggalan briefing email yang saya dapatkan dari pihak Water.org Indonesia. Cukup mengejutkan juga bagi saya ketika pertama kali mendapatkan undangan ini. 

Hari Jamban? 

Jamban aja diperingati? Give me a break! :)
Apalagi ini sedunia. 

Tapi ya, namanya tak kenal maka bisa buruk sangka. Awalnya saya pikir ini adalah hari perayaan desain toilet terbaik sedunia, atau perayaan apalah yang berkaitan dengan toilet alias wc alias jamban. 

Sempat juga muncul imajinasi liar di kepala saya, ketika ada Hari Batik Nasional maka semua orang memakai batik di hari itu. Nah, jika hari Jamban Sedunia, apakah semua orang akan serentak bersamaan untuk buang air besar  (BAB) di jamban? #ups.

Oke, segera hapus gambaran liar itu ya, maaf jika kalau bacanya sambil makan siang. *Padahal saya nulis ini juga sambil sarapan di Hotel Aston Bojonegoro, tempat saya menginap untuk acara ini. 

Sebenarnya Hari Jamban Sedunia ini adalah alih bahasa dari World Toilets Day. Yang pada intinya berkaitan dengan ISU SANITASI.

Bicara sanitasi tidak melulu hanya membahas Toilet alias Jamban alias BAB. Akan tetapi ada keterkaitan luas pada ketersediaan air bersih, kesehatan, pembangunan infrastruktur dan juga masalah keuangan atau ekonomi. Kesemua topik itu akan kamu ulas, ulik dengan detil dan lengkap bersama blogger, tim jurnalis dan praktisi profesional terkait di Bojonegoro. Untuk melengkapi semua data, kami pun datang langsung ke lokasi yang mengalami masalah sanitasi buruk, kesejahteraan ekonomi rendah sekaligus masih tidak adanya jamban di sana. 

Hari gini masih ada orang yang tidak punya jamban di rumahnya?
Ya, bagi orang kota anda akan mengernyitkan dahi tak percaya. Tapi ini nyata, di sebuah desa di Bojonegoro, masyarakatnya terbiasa untuk buang hajat di hutan atau kebun dan mandi bersama di sebuah "sendang". Karena di rumah mereka tidak ada kamar mandi, apalah lagi jamban. 

Tulisan terkait ini akan saya buat dalam beberapa blogpost, dalam label "sanitation4all" untuk memberikan informasi lebih detil tentang water.org, KOMIDA,  bagaimana isu sanitasi ini mempengaruhi dan juga melibatkan PEREMPUAN di dalamnya dan pasti tentang HARI JAMBAN SEDUNIA. 

Bersiaplah,

Salam Jamban Berfaedah :)


Menjadi Narasumber Talkshow Creativepreneur di Kediri Sebagai Alumni Coding Mum

1 komentar
Sebuah undangan menarik kembali datang pada saya, dari bu Poppy Savitri, Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif dari BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) Indonesia. Beliau meminta saya menjadi salah satu narasumber untuk talkshow Creativepreneur di Kediri.


Acara di hari kerja, alhamdulillah suami saya bisa mengatur waktunya sehingga bisa pulang dari kantor lebih cepat untuk menjemput anak saya. Ya, namanya ibu rumah tangga yang tugas utamanya antar jemput anak sekolah, bepergian di hari kerja biasanya tidak bisa saya lakukan. Alhamdulillah semakin anak saya gede dan pekerjaan suami di kantor semakin Go Online, jadi bisa dikerjakan dimana saja (di rumah juga), maka saya lebih leluasa sekarang.

Baiklah perjalanan di Kediri pun dimulai sejak pukul 4 sore. Jadi beres njemput anak dan memastikan di aman di rumah, saya berangkat dijemput driver dari Blitar. Alur berangkat dari rumah saya, mampir dulu ke bandara Juanda untuk menjemput rekan dari Jakarta. Jalanan ternyata super macet saat itu, alhamdulillah pas jam 7 malam sesuai rencana kami sudah tiba di Juanda.

Ternyata rekan dari Jakarta adalah bu Poppy dan Zee dari BEKRAF serta Reza - penyiar radio Mustang Jakarta yang akan menjadi pemandu acara talkshow nanti. Wow pasti keren nih, sampai ada penyiar radio segala.

Bertemu bu Poppy itu bikin marem di hati. Dengan ceria beliau menyapa saya, lalu tanpa babibubebo menarik badan saya untuk dipeluk dan cipika cipiki. Anget banget deh, suasana jadi begitu nyaman. Zee dan Reza juga anak-anak muda yang asik diajak bicara. Jadinya perjalanan ke Kediri tidak terasa berat walau mayoritas macet sih jalanannya. Pas kebetulan dengan jam orang pulang kerja nih sepertinya.

Di tengah perjalanan, kami berhenti dulu untuk makan malam. Karena sejatinya sudah merasa kelaparan sejak di Juanda tadi. Tapi biar nggak buang waktu banyak, kami tunda laparnya sampai di Depot Ikan Goreng Cianjur Mojokerto. Nasi, lauk, sayur segera disikan dengan cepat dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Suasana sudah menjelang malam, tapi driver kami sangat sigap dalam melajukan mobilnya sampai tiba di Kediri hampir jam 12 malam. Ulala mata saya sudah tinggal 2,5 watt saking ngantuknya. Di mobil saya tidak sempat tidur, karena asyik sekali mendengar cerita dari bu Poppy.

Iya loh, beliau kuat bercerita kepada saya mulai berangkat sampai tiba di Kediri. Saya aja kliyengan... Bu Poppy sangat antusias menceritakan pengalamannya membina masyarakat Indonesia di berbagai daerah bahkan sampai ke pedalaman, untuk menumbukan ekonomi kreatif. Ada satu program BEKRAF baru yang beliau ceritakan yaitu IKKON (INOVATIF DAN KREATIF KOLABORASI NUSANTARA). Wah kudu di google nih.


Cerita IKKON sangat menarik perhatian saya, jadi tak henti-hentinya saya tik-tok-an, alias menanyakan kembali dan merespon dengan penuh penasaran segala apa yang beliau ceritakan. Seandainya suatu saat diundang juga ke daerah untuk meliput IKKON, sebagai blogger saya pasti senang. #kodelunak :)

Karena sampai di Kediri sudah tengah malam, maka tidak ada pilihan kecuali langsung membersihkan diri dan tidur. Saya sempat kelimpungan ngeri tidur sendirian, karena kamar di hotel banyak cermin dan saya kualat sering nggodain teman alumni SMA dengan mengirim meme ibu di film Pengabdi Setan. Nah loh, girap-girap dewe akhirnya.
Maka saya bisa tidur setelah menyetel film kartun dengan volume lumayan keras, lalu menutup muka saya dengan selimut tebal. Padahal ini belum lihat filmnya loh, cuma meme-nya. Ah aku lemah :D

Esok paginya, persiapan mengisi acara. Saya sarapan pagi bersama bu Poppy, mbak Zee dan satu mbak kalem lainnya (lupa namanya). Ada Rangga dari Blitar yang menjadi panitia. Saya pun menyapa para panitia dan beberapa peserta yang sudah datang.

Sambil menunggu mbak Venna Melinda, saya dan bu Poppy berada di ruang transit. Beberapa kali bu Poppy mondar-mandir untuk mengatur dan memberikan briefing kepada panitia yang mayoritas anak-anak muda (sepertinya masih anak kuliahan).

Peserta lumayan banyak mulai berdatangan dari kabupaten dan kota Kediri. Mereka menyerahkan Surat Undangan sebagai syarat kehadiran. Kemudian mendapatkan Goodie Bag berisi kaos dan note. Di depan ruangan sudah tersedia meja panjang berisi makanan ringan, kopi dan teh. Jadi sebelum mulai acara para peserta bisa "sarapan" dulu, supaya ketika acara tidak harus terpotong dengan sesi coffee break.

Mbak Venna akhirnya sampai di lokasi sekitar pukul 9 pagi. Beliau langsung menyapa semua orang lalu melakukan wawancara dengan KSTV. Nama saya disebut dalam wawancaranya tapi saya tidak ikut masuk frame. Saya malah sibuk merekam sesi wawancara itu lalu menyapa beberapa ibu-ibu yang menjaga stan kerajinan tangan, batik dan coklat. Sudahlah, saya sudah pernah masuk satu frame dengan mbak Venna kok. Bukan di sinetron sih, tapi di BIOS TV ketika ada acara Sosialisasi Coding Mum di Tulungagung setahun yang lalu.

Acara kemudian dimulai dengan rileks, fun dan rame ya karena Reza sang penyiar radio itu asik banget memandu acaranya. Saya dan 3 narasumber lainnya duduk di sofa, di panggung depan para peserta. Masing-masing narasumber berbicara sesuai dengan pancingan dari Reza dan saya dapat giliran terakhir. Wadaahh...lakonne menang keri iki jenenge rek.

Selama mendengar pembicaraan  masing-masing narasumber, saya mencoba menyerap inti dari materi mereka dan melihat respon para peserta. Akhirnya ketika tiba giliran, saya memilih berbicara dengan santai campuran bahasa Jawa.

"Halo pak, bu, mbak, mas, saya Heni dari Surabaya. Asli Suroboyo iki, nek aku ngomonge rodok Kartoloan gak popo yo?"

Yang artinya, Saya Heni asli Surabaya, kalau nanti bicara ala Kartolo, tidak masalah ya?"

Candaan awal saya disambut baik oleh peserta Kediri yang pastinya mayoritas mengerti bahasa Jawa atau bahkan semuanya paham bahasa Jawa sekaligus mengenal Kartolo. Kartolo adalah grup lawak Jula Juli legendaris asal Surabaya yang masih ada sampai sekarang.

Saat itu saya berbagi pengalaman tentang menjadi alumni CODING MUM SURABAYA dan  menyampaikan materi penggunaan teknologi informasi dan digital untuk mendukung terciptanya ekonomi kreatif atau memotivasi para peserta untuk menjadi creativepreneur. Karena latarbelakang per-digital-an saya cukup random, mulai ranah coding, bisnis online, blogging dan menulis maka saya sampaikan semuanya sedikit-sedikit. Karena kalau yang disampaikan banyak dan lengkap, saya nggak bakal diundang lagi #eh.

Peserta antusias tentu dengan konsep bagaimana membuat bisnis mereka menjadi GO ONLINE dengan cara mudah, bisa dimulai sendiri dan bisa diterapkan saat ini juga.

Karena waktu yang mepet, saya menjawab singkat. Sampai akhirnya acara ditutup pukul 11.30 WIB. Selesai acara, beberapa orang menghampiri saya, ada yang mahasiswa, dosen dan asisten KADIN.

Mahasiswa: "Bu Heni, saya mahasiswa POLTEK. Saya ingin bertanya ke ibu, kalau lulusan POLTEK bisa bekerja jadi apa saja?"

Wah saya kaget mendengarnya, "loh dek, disini tidak ada komunitas startup?" tanya saja cepat.

"Belum ada bu." Jawab mahasiswa memakai baju batik dan tinggi besar itu.

"Waduh dek, waktuku nggak banyak nih. Nanti japri saya aja ya, lewat instagram boleh. Karena saya harus pulang ke Surabaya sekarang. Bu Poppy harus naik pesawat ke Bandung jam 5 sore nanti."

Ini jawaban saya juga kepada pak dosen dan pak asisten KADIN, yang meminta nomer hp saya dan berniat memanggil saya kembali ke Kediri. Alhamdulillah ya, ternyata cara saya menyampaikan materi tadi bisa berkesan dengan baik ke para peserta.

Ketiwasan alias sayangnya, saya lupa bawa kartu nama. Jadi pouch kartu nama yang biasanya saya siapkan, ternyata ada di tas kuning. Sedangkan sekarang saya membawa tas abu-abu. Gini nih ibu-ibu, pengen gaya jadi rempong sendiri. Dengan meminta maaf berkali-kali karena lupa bawa kartu nama, saya menuliskan nomer hape saya kepada mereka yang meminta kontak juga mendampingi mereka membuka akun instagram saya di hapenya. Saya folbek nanti ya, pokoknya di mention atau DM saya sekalian.

Karena harus mengejar pesawat sore hari, saya, Reza dan bu Poppy berlarian turun ke lantai bawah. Zee masih harus tinggal di Kediri untuk membereskan beberapa keperluan.

"Aduh, eyang-eyang gini lari-lari rasanya jantung mau copot," bu Poppy berkelakar ketika merasa urusan beliau di akhir acara belum tuntas, sedangkan kami harus kembali ke Surabaya saat itu juga. Beliau sebenarnya ingin membereskan beberapa hal, tapi waktu sudah tak terkejar lagi. Saya pun mencoba menenangkan beliau, "bu..sudah bu..gapapa...kesempurnaan hanya milik Alloh," kelakar saya yang bercanda ala Dorce berhasil membuat beliau tertawa.

Kami pun melaju kembali ke Surabaya tanpa mampir sedikitpun untuk membeli oleh-oleh dan lainnya. Bahkan kami tak sempat makan siang serta tak membawa bekal jajan untuk di perjalanan. Alhasil lumayan kelaparan di jalan hehehe. Untunglah bu Poppy diberi oleh beberapa peserta jajanan hasil produksi bisnis mereka, yaitu kripik belut dan coklat. Saya diberi satu bungkus coklat yang saya bawa pulang untuk anak. Sedangkan kripik belut dibuka dan dimakan bersama di mobil. "Lumayan ih ada yang bisa dikunyah dan jadi ganjel perut lapar,"ujar bu Poppy.

Alhamdulillah perjalanan lancar tiada macet yang berarti. Sehingga pas pukul 4 sore lebih sedikit, kami sudah bisa ada di bandara Juanda.

Aduh, saya masih ingin menggali cerita inspiratif lebih banyak dari bu Poppy dan berdiskusi lebih panjang tentang rencana kami, para alumni Coding Mum Surabaya, yang ingin membuka kelas belajar coding lagi untuk ibu-ibu di Surabaya dan sekitarnya.

Ah, pasti ada cara bisa bertemu lagi dengan bu Poppy, sekarang kami matangkan dulu rencana Coding Mum Surabaya, di sela-sela kesibukan para pesertanya bekerja dan berkegiatan sehari-hari di rumah. See you soon bu Poppy, Zee dan Reza. Semoga bisa berjumpa di Jakarta.
Atau daerah lainnya :)

Selamat Hari Blogger Nasional! Inilah Timeline Blogging Saya Sejak 2009 Sampai 2017

21 komentar
Selamat Hari Blogger Nasional. Wow wow wow tak menyangka profesi Blogger sampai ada hari nasionalnya. Sungguh merasa wow dan amazing. Lebih tidak menyangka lagi, ketika kemarin saya bersalaman dengan dosen saya, lalu beliau mengucapkan hal ini pada saya,

 "Bu Heni, waaah ini BLOGGER sukses nih"

Beliau mengatakan itu di depan Bapak Kepala Jurusan dan beberapa alumni Pasca Sarjana Teknologi Pendidikan Unesa yang pangkatnya huwiihh saya ikutan bangga ada di dekat mereka. 

Intinya, dada saya terasa hangat karena merasakan bahwa satu profesi yang model kerjanya (ala saya) mayoritas kayak gini ini, sekarang diterima dengan baik di masyarakat termasuk di kalangan akademis.


kerja di rumah pake daster dan seringnya di lantai kayak gini :)

Saya pertama kali mengenal dan membuat blog sebenarnya sejak jaman Multiply. Saya bikin 2 blog, satu untuk pribadi, satunya untuk jualan jilbab secara online. Eh lah dalah, multiply ternyata hilang secara tiba-tiba. Dua blog saya pun ikutan hilang.

Kemudian saya mengenal platform blogspot dari hasil kepo sana sini ketika stalking facebook teman atau mencari informasi tentang ilmu menulis dan parenting. Blog pertama saya, adalah http://heniprasetyorini.blogspot.com.

Pertama kali, saya memposting tentang kisah anak kedua saya yang lahir prematur. Sebenarnya tulisan itu saya copas dari note saya di facebook. Ya, jadi ketika saya baru melek komputer dan internet lagi setelah berhibernasi di tahun 2006 (ketika anak kedua lahir prematur), 3 tahun sesudahnya (2009) saya baru kenal ini itu sampai ke facebook dan blog. 

Blog ini pertama kali saya beri nama  Pustaka Madoji, sebuah akronim dari Pustaka Mama Aldo dan Aji. Kemudian saya ganti Blog Heni, lalu ganti lagi lagi lagi dan sekarang saya beri nama Jurnal Ibu Rumah Tangga Digital. 



http://heniprasetyorini.blogspot.co.id/2009/07/diary-inkubator-part1.html

Postingan pertama saya, bisa diklik di caption diatas ya. Jangan nangis. Jangan nangis karena membaca kisah saya atau nangis karena tulisan saya kacau tidak diedit. Maaf, memang sengaja saya biarkan biar jadi kenangan bahwa saat itu saya tidak tahu cara membuat postingan yang enak dipandang mata. Asal copas dari facebook lalu publish.

 Nah, di tahun 2009 itu saya membuat beberapa blog. Tapi intinya satu untuk pribadi, satu lagi untuk jualan jilbab online. Bisnis jilbab saya lumayan moncer ya tahun itu. Sampai saya pun masuk tipi diliput Metro TV untuk segmen liputan bisnis kreatif. Waktu saya nanya reporternya, mas Rifai Pamone, katanya saya dipilih karena mereka membaca tulisan saya di blog pribadi dan jualan. Waah blog moncer loh. Ini videonya, tapi nama saya ditulis keliru hahaha.


kisah behind the scene ini bisa dibaca disini ya,
http://heniprasetyorini.blogspot.co.id/2013/08/behind-scene-jilbab-orin-diliput-metro.html


Kemonceran bisnis saya nggak bertahan lama. Bisnis saya koit di tahun 2013 awal, akhirnya setelah rembukan sama suami saya kuliah lagi ke Unesa. Loncat dari lini awal saya belajar kimia di tingkat sarjana. Saya milih kuliah lagi ke Teknologi Pendidikan. Maksud hati waktu itu biar gathuk nyambung sama hobi blogging dan internetan. Di S2 saya milih topik tentang digital learning atau e-learning, klop kan?

Setelah lulus S2, sambil nunggu hasil kirim lamaran kerja, kebetulan banget ada workshop Fun Blogging di Surabaya dengan tema Menjadikan Hobi Menjadi Profesi. Workshop ini diusung 3 blogger profesional yaitu mbak Haya Aliya Zaki, Ani Berta dan Shintaries. Dari workshop inilah baru ngeh saya, kalau dari nge-blog itu bisa dapat duit. Atau menjadi blogger bisa jadi pekerjaan. Wah menarik, saya mulai dapat ide gimana kalau jadi blogger profesional aja? kayaknya enak



pertama kali ketemu blogger Surabaya 

Workshop Fun Blogging saya ceritakan disini:

3 guru Fun Blogging

Sepulang dari workshop saya mulai tancap gas, membenahi blog dan berlatih nge-blog sebaik mungkin. Saya aktif di komunitasnya di facebook, ikutan lomba menulis di blog. Ikut beberapa acara yang diadakannya dengan pengalaman nol besar. Jadi ketika ikut, saya nggak tahu harus bagaimana. Cuma berasa keren aja ketika ikutan. Dan seneng dapat makanan enak gratis, kadang dapat goodie bag dan uang saku, hehehe.

Dari situ teruuus saya isi blog, ikut lomba, aktif di facebook group, tapi kalau ke event nggak bisa all out banget karena keterbatasan mengurus rumah tangga. Alhamdulillah dari salah satu lomba blog, akhirnya saya menjadi juara dua dan mendapatkan PC All in one, seperti di bawah ini.



link artikel yang saya lombakan


dua anak lelaki saya demen banget nonton you tube di PC ini
Nah, selain nulis di blog dan belajar nulis lebih baik lagi, saya punya hobi otak atik template blogspot. Mulai dari model jaduull sampai harus ruwet kudu edit sana sini. Semua saya lakukan otodidak modal browsing google. Alhamdulillah kok hobi ini nyambung, saya diterima ketika mendaftar kelas belajar membuat website yang diadakan Bekraf, yaitu CODING MUM di Surabaya.

kami belajar coding selama 3 bulan full sampai laptop panassss
Dari Coding Mum inilah saya mendapatkan ide sekaligus titik belok untuk mencari NICHE BLOG saya sekaligus PERSONAL BRANDING saya sebagai blogger dan digital freelancer.

Saya memilih tema Pemberdayaan Perempuan Melalui Teknologi. 
Nah sebisa mungkin isi blog dan acara blogger yang saya datangi sesuai dengan hal itu. Alhamdulillah biarpun jalan yang saya lalui tidak mudah dan tidak ramai (karena belum nemu teman se-NICHE yang cukup banyak sih), saya tetap berjalan.

Alhamdulillah, pilihan saya tepat dan pasti karena Gusti Alloh yang memudahkan segalanya. Kasihan pastinya sama emak-emak yang susah keluar ketika ada acara (event) sebagai buzzer atau mitra branding lain soalnya ya....:)

Dari Coding Mum dan niche yang saya pilih, saya mendapatkan beberapa kesempatan yang bahkan di luar dugaan. Seperti yang tampak di bawah ini, saya menjadi pembicara atau motivator lah untuk 200 ibu-ibu di Tulungagung dalam acara Sosialisasi Coding Mum. 
bicara di depan 200 calon Coding Mum di Tulungagung

Ingat masa hibernasi saya sejak tahun 2006? eh sebenarnya sejak tahun 2001 saya sudah tidak pernah keluar rumah sendirian dan jauh. Nah ke Tulungagung inilah saya pertama kalinya pergi sendirian, cukup jauh dari Surabaya ke Tulungagung. Juga pertama kalinya naik kereta api lagi sejak terakhir lulus tahun 2001. Sekitar 15 tahun lamanya baru naik kereta api lagi. Kebayang nderedeg-nya sodaraa sekaliaaannn. Tapi ke-nderedegan itu terbayar saat bisa selfie sama mbak artis Venna Melinda ini, eeehhhh......


kok mau ya mbak artis fotoan sama saya :))

Saya lulus kuliah tahun 2015, sekarang tahun 2017. Nah selama 2 tahun ini saya mendapatkan banyak sekali ragam pengalaman yang sangat tidak terduga. Dan itu asal muasalnya dari kerjaan saya nulis di blog. 

jadi narsum Perempuan Kudu Melek Teknologi di Radio Sonora

beberapa kali ke Radio Suara Muslim Surabaya
Tema Muslimah Kudu Melek Teknologi, Mengenal Digital Learning, Mengenal Gamifikasi Pendidikan


saya tergabung di komunitas Rumah Kreatif BUMN Mandiri Surabaya dan SCCF (Surabaya Creative City Forum). Bertemu dengan orang kreatif, pengusaha hebat dan profesional hebat lainnya dari Surabaya. 


kesempatan untuk belajar gratisan ilmu daging yang penting kayak gini, selalu adaa aja terutama di ranah teknologi digital kreatif



dari menekuni blog dan coding mum, juga pengalaman jualan, akhirnya saya bisa nyemplung ke ranah Digital Marketing dan didapuk menjadi narasumber terkait bisnis online

menjadi trainer GAPURA DIGITAL yang diselenggarakan oleh Google untuk UMKM go Online
beliau "murid" saya loh, keren ya masih semangat ikutan training Gapura sejak pagi sampai sore


menjadi narasumber seminar atau menjadi trainer bisnis go online sekarang menambah daftar jenis pekerjaan saya sebagai digital freelancer, dan ujung-ujungnya pada pengen belajar nge-BLOG
merasakan juga masuk majalah dan bisa memberikan majalah ini dengan bahagia ke ibu saya
that's heaven !!!

Dengan menjadi blogger, saya terus menerus termotivasi untuk mengasah kemampuan menulis saya. Karena biasanya kerjaan blogger itu terkait tulisan untuk "iklan"atau copywriting, lama kelamaan gaya menulis saya tanpa terasa bernada mempengaruhi. Dari kiprah sebagai blogger, coding mum, trainer dan menulis inilah saya diterima sebagai penulis di ajang menulis marathon, Writinghon #1 di dunia. 

Olala makjang.... acara ini diadakan di Puspitek Bogor. Jauh loh dari Surabaya. Dan artinya apa? di acara inilah saya untuk pertama kalinya naik pesawat terbang Surabaya - Jakarta. Umur 38 tahun baru naik pesawat looh.... ketawa aja silahkan hahaha.

Bahkan kakak kandung saya aja sering menertawakan kenapa nggak pernah naik pesawat. Lah sejak tahun 2001 nikah, balik ke Surabaya, yaudin di rumaaaah aja ngurus anak. Nggak ada alasan sama sekali yang mewajibkan saya naik pesawat, kecuali hari itu.
Ingat saya baru naik kereta api lagi setelah 15 tahun kemudian?
Nah ini 38 tahun baru tahu rasanya naik pesawat dan itu sekali lagi, sendirian..... wiih grrrr...

Kisah lengkap bisa klik ini ya, 
http://www.prasetyorini.com/2017/09/writingthon-1-di-puspiptek-membuatku-kembali-redirect-ke-sainstek.html


Pulang dari Puspiptek Bogor, saya kembali memberanikan diri mendaftar ke audisi penulis. Kali ini ke penulisan jurnal ilmiah Teknodik (Teknologi Pendidikan). Berbekal jurnal tesis saya tentang digital learning (blended learning), saya alhamdulillah diterima sebagai peserta Pelatihan Penulisan karya Tulis Ilmiah Jurnal Teknodik yang diadakan oleh Pustekkom dan Kemdikbud.

Saya diterima dalam program akademis nasional.
Saya? saya loh yang bukan guru, bukan dosen, bukan anggota LPMP apalagi.
Ya, pemilihan niche saya di bidang Digital, dan pengalaman menjadi trainer baik di sekolah maupun di komunitas bisnis, itulah yang mengantar saya kesana. jadi saya diterima sebagai PRAKTISI PENDIDIKAN.

Di acara itu, saya dikenal sebagai BLOGGER dan FREELANCER karena kalau ditanya lembaganya apa? saya nggak bisa jawab hahaha.

Kisah lengkapnya disini, 



bersama kepala Pustekkom dan Salah satu pengajar (Mitra Bestari Jurnal Teknodik)
teman saya itu, yang kiri anggota LPMP Lampung, yang kanan Guru SD dan Dosen UT di Depok

Sebelum berangkat mengikuti pelatihan jurnal ilmiah ini, saya sempat berkonsultasi dengan dosen saya di Pasca. Untuk memastikan apa yang harus saya kerjakan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan tersebut.

Rupanya mungkin hal inilah yang membuat beliau jadi ingat kembali kepada saya, satu mahasiswanya yang mengenalkan diri sebagai IBU RUMAH TANGGA DIGITAL di awal kuliah hehehe. Dan meminta saya sebagai wakil dari alumni S2 Teknologi Pendidikan Unesa yang bisa berkontribusi pada jurusan. Antara terharu dan nggak yakin kalau sepak terjang saya cocok disampaikan ke pihak asesor, saya pun berangkat ke kampus dan alhamdulillah mendapatkan respon yang baik. Saya adalah satu-satunya alumni yang diundang, yang bekerja di bidang "mengajar" secara non formal.

di kampus Pascasarjana Unesa saat visitasi akreditasi jurusan

Nah, begitulah kisah saya selama 2 tahun ini. Masih bagian sedep-sedepnya ya. Yang bagian merana putus asa ketika memilih menekuni blogging dan jadi blogger profesional nanti aja diceritakan. Atau nggak usah hahaha.

Sekarang ini saya sepenuhnya jadi FREELANCER. Dan lebih banyak bekerja secara digital dan remote (jarak jauh). Jadi saya bisa bekerja 90% dari rumah saja. 

Ohya, ada satu lagi pekerjaan yang belum saya sebutkan. Dari blogging, coding dan bergerilya di ranah teknologi ini saya mendapatkan pekerjaan baru yaitu sebagai penulis buku (co-writer) tentang BIOGRAFI dosen di sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya. Bismillah semoga lancar sampai buku terbit. Amin. Menjadi penulis biografi, sepertinya asik juga bisa mendapat hikmah dari perjalanan hidup orang lain dan membantu mereka meninggalkan jejak sejarah untuk anak cucu mereka kelak.

Banyak kejutan terjadi ketika saya memutuskan tidak bekerja secara formal, menjadi freelancer dan lebih lagi menjadi blogger.

Itulah kisah saya ya, Selamat Hari Blogger Nasional.
Kalau tertarik tentang Blog atau Blogger bisa japri saya di email: heni.prasetyorini@gmail.com

Semoga menginspirasi dan membahagiakan,


Heni Prasetyorini

Jurnal Ilmiah Online Dan eBook Untuk Penelitian

Tidak ada komentar

Sekarang ini untuk melengkapi data dan literatur penelitian, diperlukan jurnal ilmiah yang cukup banyak. Untuk menyusun tesis saja minimal harus mencantumkan literatur dari 50 jurnal.

Berikut sumber tautan jurnal dan ebook yang bisa digunakan. Semoga bermanfaat.

FREE E-BOOKS & E-JOURNALS FOR DOWNLOADED

If anyone needs  Research paper or Books
Please search  the following websites:

1) http://gen.lib.rus.ec
2) http://sci-hub.org
3) http://sci-hub.cc
4) http://sci-hub.bz
4) http://search.crossref.org
5) http://booksc.org/
6) http://libgen.io/
7) http://gen.lib.rus.ec/scimag/
8) http://airccj.org/csecfp/library/index.php

for text books , these are the links :

1) http://libgen.org/
2)http://gen.lib.rus.ec/
3) http://en.bookfi.org/
4) http://lib.freescienceengineering.org/
5) http://bookza.org/
6) http://bookzz.org/

Free Download Fulltext Articles From Journals and Ebooks......

Untuk yang open akses, terdapat beberapa pilihan yang bagus :

1. Directory of Open Access scholarly Resources (ROAD)
http://www.kopertis12.or.id/2016/03/13/directory-of-open-access-scholarly-resources-road.html
Terdapat 13.745 open access resources dari 150 Negara siap diunduh, terdiri dari: 13.062 journal diantaranya 2.625 yang terindex Scopus 240 Academic Repositoriies 202 Monographic Series 126 Conference Proceeding 103 Scolarly Blogs.

2. Indonesia OneSearch by The National Library of Indonesia, 2016
http://www.kopertis12.or.id/2016/02/12/indonesia-onesearch-by-the-national-library-of-indonesia-2016.html
Terhimpun Journal dan ebook dari berbagai institusi dalam dan luar negeri.
Terdapat 2.734 Journal reputasi berbagai bidang ilmu, sebanyak 21.473.752 artikel jurnal full text avaiable SIAP DIUNDUH, tanpa perlu login.

3. Journals with Open Access options
http://journalfinder.elsevier.com
Dengan mengisi kata kunci title dan abstrak dan conteng kotak Filter : Limit to journals with Open Access options.

4. OAJ terindex Scopus yang dikelola Elsevier/Sciencedirect
http://www.sciencedirect.com/science/journals/all/all-open-access
Kelihatannya terdapat 2.282 jurnal, namun hanya Edisi tertentu dari jurnal tsb yg free.

5. OMICS Open Access Journals
http://www.omicsonline.org/open-access-journals-list.php
OMICS Internasional is current managing 700 + Open Access Journals in field of Clinical, Medical, Life Science, Pharma, Environmental, …

6. IEEE Xplore Digital Library
http://ieeexplore.ieee.org/Xplore/home.jsp

7. Browse Journals-Wiley Open Access
http://www.wileyopenaccess.com/view/journals.html

8. Directory of Open Access Journals
https://doaj.org

9. Open Access Journals Search Engine (OAJSE)
http://www.oajse.com

10. BookSC
The world’s largest scientific articles store. 50,000,000+ articles for free.
http://booksc.org/

11. Portal e-journal langganan Kemristekdikti
ProQuest: http://search.proquest.com
Cengage: http://infotrac.galegroup.com/itweb
– Untuk Pencarian Terpadu: http://ristekdikti.summon.serialssolutions.com
Untuk peroleh username dan password ikuti ini:
http://simlitabmas.dikti.go.id/ejournal/Default.aspx


Sumber: dari pak Bambang Warsito - pembimbing grup Author dan Mitra Bestari Jurnal Teknodik




Evvy Kartini Ingin Indonesia Bisa Memproduksi Baterai Ramah Lingkungan

5 komentar
Salah satu sumber energi yang akan dibutuhkan lebih besar di masa depan adalah baterai. Kebutuhan baterai sekarang ini sudah digunakan ke hampir seluruh peralatan elektronik. Misalnya telepon selular, komputer bahkan baterai pada mobil dan alat transportasi lainnya. Selama ini Indonesia lebih banyak memasok baterai yang dibutuhkan dari negara lain. Penelitian tentang baterai di Indonesia sendiri masih belum berkembang baik, begitu yang disampaikan oleh Evvy Kartini.

Prof. Dr. rer. Nat Evvy Kartini adalah ahli nuklir Indonesia yang prestasi dan kemampuannya telah diakui dunia. Ia dikenal sebagai ilmuwan  penemu penghantar listrik berbahan gelas dengan keahlian teknik nuklir yang telah dipelajari  sejak melanjutkan studi di Jerman, yaitu teknik hamburan neutron.  
 
sumber: indonesiamendunia.com
Ketertarikan sarjana Fisika lulusan ITB itu terhadap pengembangan material gelas berawal pada saat ia magang di Hahn Meitner Institute (HMI) di Berlin, Jerman, 1990. Ia dibimbing ahli hamburan netron Prof Dr Ferenc Mezei.

Karier penelitiannya dimulai saat menyelesaikan S2-nya di Universitas Teknik Berlin. Ia berhasil menemukan model baru difusi dalam material gelas. Penemuan itu dipresentasikan pada Konferensi Internasional Hamburan Netron (ICNS) Jepang. Maka namanya mulai tercatat dalam jurnal penelitian internasional bergengsi seperti Physica B (1994). Sejak itu, tawaran presentasi dan konferensi mengalir deras.

Tahun 1996, melalui kolaborasinya dengan profesor dari Universitas Mc Master, Kanada, Evvy kembali menemukan hal baru: adanya puncak Boson pada saat energi rendah. Temuan itu dipresentasikannya pada 600 peserta konferensi hamburan netron Eropa I/ECNS di Interlaken, Swiss. Namanya kembali tercatat dalam jurnal internasional, Canadian Journal of Physics (1995), Physical Review B (1995), dan Physica B (1997).

Ia pun mulai berkolaborasi dengan profesor dari Organisasi Sains dan Teknologi Nuklir Australia (ANSTO). Profesor itulah yang membuka jalan untuk berkolaborasi dengan banyak profesor lain di negara maju.

Evvy terus berkolaborasi dengan berbagai peneliti dunia dan juga di Indonesia. Termasuk kerjasamanya dengan ITS (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya) dan BATAN tempatnya bekerja. Kerjasama ini meliputi pemberian fasilitas penelitian bagi ilmuwan dari ITS untuk mempelajari baterai di BATAN. Juga menginisiasi terbentuknya Battery School, sebagai sarana edukasi pentingnya pengembangan teknologi baterai untuk kalangan muda.

Dari sini Evvy berhasil membuka peluang adanya baterai isi ulang yang ramah lingkungan. Baterai mikro dapat menggantikan baterai sebelumnya yang dibuat dengan bahan baku “cairan elektronik”. Bahan ini lebih mudah menimbulkan kebocoran dan kebakaran jika bersentuhan dengan percik api. sebaliknya, jika bahan baterai terbuat dari material gelas yang berbentuk padatan, resiko serupa tidak akan terjadi dan akhirnya lebih ramah untuk lingkungan.

Teknologi yang membutuhkan baterai akan semakin besar. Apalagi sekarang mulai juga dikembangkan mobil listrik, dimana Indonesia pun sudah mengambil bagian disana. Evvy pun semakin yakin bahwa Indonesia harus mau dan mampu untuk mengembangan teknologi baterai temuannya tersebut, sekaligus bisa memproduksi di negeri sendiri. Sehingga Indonesia tidak hanya sebagai pengguna baterai, akan tetapi bisa menjadi produsen baterai, minimal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“The future of our children, the future of our planet, it’s in our hands. That’s why Energy Matters.”

“Masa depan anak kita, masa depan planet kita alias bumi, semuanya ada di tangan kita semua. Itulah kenapa ENERGI PENTING”. Kalimat ini tepat dan relevan untuk kondisi saat ini. Dimana perkembangan kehidupan, terutama di bidang teknologi dan informasi bisa menghabiskan kebutuhan energi yang sangat besar, misalnya listrik dan baterai. Kedua sumber energi tersebut semakin diperlukan dewasa ini dengan berkembangnya teknologi berbasis elektronik.

Sebuah pekerjaan rumah besar bagi kita semua adalah bagaimana kemajuan teknologi masih bisa terus berjalan untuk mempermudah kehidupan manusia. Di waktu yang sama, kita harus memikirkan bagaimana agar kebutuhan energi untuk terwujudnya hal tersebut bisa terpenuhi. Maka sumber energi alternative ramah lingkungan yang bisa menjadi jawaban. Selain produksi baterai mikro berbahan gelas, sebagai ahli nuklir, Evvy pun ingin mengembangkan teknologi nuklir untuk kepentingan sumber energi yang ramah lingkungan.

Menurut Evvy, nuklir adalah sumber energi yang bisa terbarukan dan clean. Indonesia masih tergantung pada batu bara dan minyak bumi sebagai sumber energi. Kedua hal ini bisa menimbulkan polusi dan juga cepat habis. Oleh karena itu, mengembangkan nuklir sebagai sumber energi adalah sesuatu yang harus juga dilakukan oleh Indonesia. Sehingga kelak di masa depan, generasi anak cucu bisa mendapatkan energi yang dibutuhkan sekaligus mendapatkan kualitas hidup yang jauh lebih baik karena sumber energinya ramah lingkungan.

Pengembangan baterai mikro supersonic berbahan gelas, gagasan Battery School dan pengembangan teknologi nuklir yang ramah lingkungan ini, bukan hanya tugas Evvy kartini semata. Melalui keahlian yang ia punya, Indonesia bisa semakin bekerjasama dan berkolaborasi untuk mewujudkannya. Ini adalah tugas kita bersama. Kita harus mandiri, begitu tegas Evvy Kartini.



note:


Tulisan ini saya kirimkan untuk audisi penulis di ajang Writingthon #1 di Puspiptek, cerita lengkapnya bisa dibaca disini: http://www.prasetyorini.com/2017/09/writingthon-1-di-puspiptek-membuatku-kembali-redirect-ke-sainstek.html



EVVY KARTINI
Bogor, Jawa Barat, 22 April 1965
KEAHLIAN Condensed Matter | Fisika | Materials Science | Neutron Scattering



PENDIDIKAN
1988 Sarjana Jurusan Fisika, Institut Teknologi Bandung

1996 Doktor Rerum Naturalium Fachbereich Physik, Technische Universitaet Berlin,  
        German

1998 - 2000 Postdoctoral Fellow Dept of Physics and Astronomy, McMaster University,   
          Hamilton, Canada

2010 Professor Research from Indonesian Institute of Science


PRESTASI
1996 Jurnal Penelitian Internasional Fisika
         Penemuan adanya puncak Boson pada saat energi rendah yang berkolaborasi dengan    
         Kanada
1998 Penghargaaan Riset Unggulan Terpadu (RUT) VI Kementerian Negara, Riset dan
        Teknologi


SUMBER LITERATUR:
  1. http://lensafisika.blogspot.co.id/2012/12/baterai-berbahan-gelas.html http://news.liputan6.com/read/89461/evvy-kartini-ahli-nuklir-kaliber-internasional
  2. http://bitread.id/blog/2017/08/inovasi-untuk-negeriku
  3. http://bitread.id/blog/2017/08/writingthon-1-di-indonesia
  4. http://old.its.ac.id/berita.php?nomer=13617
Keterangan: sumber literatur diakses tanggal 16 Agustus 2017, 11:42 WIB