Belajar Coding Sampai Mendelik di Usia Cantik

4 komentar
 Never too old to set another goal or to dream a new dream, -C.S. Lewis -

Udah emak-emak, punya anak udah bujang pula, ngapain sih mbak Heni belajar coding?
Lalargawe alias nggak ada kerjaan kalau kata orang Jawa. 


Ya, saya nggak mikir terlalu panjang kalau masalah nyari ilmu mah. Sekalinya penasaran, ada kesempatan belajar, ya langsung berangkat aja. Nggak pake acara babibubebo, mikirin bakalan berguna atau tidak.

Lah, emang ada ilmu yang sia-sia?
Ya nggak ada. Semua ilmu pasti berguna. Kecualiiii itu ilmunya aneh-aneh. Kayak ilmu menggandakan uang, nah itu aneh kan? ajaib, jadi nggak perlu dipelajari. 


Sekarang itu banyak keuntungan loh dengan adanya sosial media dan berkembangnya teknologi informasi. Kalau mau rajin dan tekun mencari, bertebaran tuh peluang belajar ilmu yang berkualitas tanpa bayar alias gratisan.

Contohnya yang saya alami sendiri. Karena rajin stalking di sosial media para programmer, akhirnya saya ketemu banner belajar coding gratis. Yaitu Coding Mum yang digagas oleh BEKRAF.
hari kedua belajar coding bikin website di program Coding Mum

Disini saya belajar membuat website alias web design, sekitar bulan April 2016. Codingnya menggunakan bahasa pemrograman HTML5, CSS3, PHP, Javascript dan Bootstrap. Selama hampir 3 bulan saya belajar coding sampai mendelik, kikikik...

Gimana nggak mendelik, wong saya berangkat dengan modal seadanya. Pakai netbook HP Mini alias laptop mini kecil mungil dengan layar berukuran 7 inch. Kebayang lihat code HTML dan CSS yang buanyaak itu dengan layar monitor kecil, pasti mata kita mendelik laaahh...

tuuh kecil kaaan tampilan kode CSS nyaaa

Walau begitu saya nggak menyerah. Lah wong menyerah juga, emang ada yang datang ngasih laptop besar? kan nggak juga, hehehe. Dengan modal dengkul, pengetahuan coding yang awalnya NOL PUTUL alias nol banget, saya memaksa diri sendiri untuk selalu hadir di kelas coding Mum tanpa ada absen sama sekali. Modul selebar kertas legal, sudah full penuh saya isi dengan aneka catatan. Bahkan untuk hal sepele, sederhana, remeh temeh apapun yang dikatakan mentor coding, saya catat.

Lah iya, namanya ibu-ibu. Kalau nggak dicatat nanti lupa. 
Pulang kelas coding, pasti ngapain? ya langsung ke dapur, menyiapkan makan malam buat anak dan suami di rumah. Kalau mereka sudah aman, perut kenyang, udah belajar, mandi dan masuk kamar masing-masing, barulah saya buka laptop lagi. Pasang web whatsapp lagi. Buka grup coding. Lalu ramai copy paste hasil codingan saya di rumah. Bisa sampai hampir tengah malam loh kami begitu. Nah kan, biar kata usia udah cantik banget alias rada tuwir, semangat belajar kami makin menyala.

Beruntung banget saya dapat Batch 1 Coding Mum Surabaya, karena masih bebas biaya. Untuk Batch selanjutnya, harus diadakan mandiri oleh tiap kota, jadi yaa nantinya kudu investasi biaya buat belajar di Coding Mum. 





waktu kelas coding android dengan Intel XDK
Nah, setelah lulus Coding Mum, saya jadi makin penasaran dengan dunia pemrograman. Hobi berburu seminar dan workshop bernada teknologi, makin  gencar saya lakukan. Caranya? ya biasalah stalking sosial media para programmer alias developer.

Eh, ada workshop Intel Women in Technology?
Langsung saja saya daftar disana. Ikut juga karena pengen tahu sebenarnya tahap bikin aplikasi di android itu kayak gimana sih?
Heyaa disini saya malah super nekad karena laptop kecil mungil saya itu, makin ngambeek dan ngadat ketika diinstal dengan software Intel XDK. Nggak kuat diajak ngoding.
Tapi gpp, disini saya dapat banyak kenalan baru. Terutama programmer perempuan yang keren-keren.

ikut lagi di acaranya Female Geek Surabaya

Programmer perempuan?
Emang mau jadi programmer perempuan mbak Hen?
Emang bisa?

Yaa..meneketehe... yang penting saya belajar tentang hal yang bikin saya penasaran. Kalau di depan gerbang sudah ada pintu-pintu dan jendela ilmu yang terbuka, ya saya mesti masuk. Sayang banget kan kalau dibiarkan kosong atau malah ditutup lagi.

Nah, pas Female Geek bikin acara, langsung aja ikutan deh saya. Ini nggak gratisan. Saya tetep ikut juga karena butuh ilmunya dan melihat langsung sosok programmer perempuan itu kayak gimana siiih. Disini buanyak sekali ilmu tentang Cara Menjadi Programmer alias How to Be Developer. Serta big deal adalah, saya dapat kenalan dosen perempuan yang baik hatinya. Bu Farida, dosen ITATS ahli pemrograman yang menawarkan diri untuk menjadi mentor jika saya mau mengajak teman perempuan lain di kelas belajar coding. Alhamdulillah banget kaaaannn....

saya dan bu Farida dosen ITATS. She is a truly femaleDev

Nah itulah gunanya maak terus belajar. Kita jadi kenalan sama orang-orang pintar. Jadi semangat menapaki perjalanan sebagai emak-emak. Apalagi jika bisa mengajak anak belajar atau menjadi inspirasi anak dalam semangat mencari ilmu.

Terbukti nyata. Anak saya jadi makin terarah dan tahu apa yang harus dilakukan ketika saya mengajaknya di acara Developer Day bikinan Bekraf.

saya dan anak sulung di acara Developer Day 

Di acara ini, anak sayaa ikutkan kelas Game Developer. Disana dia mendengarkan banyak narasumber yang bekerja sebagai pembuat game. Mereka rata-rata punya prinsip hidup yang baik loh. Jadi, stigma negatif terhadap game bisa terkikis. Karena, yang salah itu bukan game nya. Tapi orang yang memainkannya. Lagipula game memang ada segmen umur tertentu. Jadi kalau anak kecil kita main game dewasa, itu yang keliru ortunya karena tidak peka dan mengawasi. Begitu yang saya dapatkan disana.

Yang paling amat penting dari acara ini adalah saya menemukan cara untuk bisa ada di samping anak. Saya bisa ngobrol dengan dia. Dia merasakan kalau saya menerima bakat dan minatnya di bidang game development. Jadi bisa KLIK gitu ke anak. Asik loh.

Eeh..dari tadi ngobrolin belajar belajar belajar melulu mbak Heni.
Apa sempat merawat kecantikan diri?
Awas nanti suaminya bete loh, lihat mbak Heni di depan laptop melulu dengan wajah kusam jarang dirawat.




Ya, bener juga sih. Saya kurang telaten emang pake ini itu buat perawatan. Apalagi yang lama banget dan ribet. Untung saja, teman pada baeeekk hatinya. Saya diberi tahu kalau mau wajahnya lebih enak dilihat dan rasanya lebih nyaman, kudu dibersihkan dan diberikan serangkaian produknya L'Oreal Paris Revitalift Dermalift. Biar wajah itu bersih, cerah dan kenyal gitu.

Kalau urusan jaga kulit wajah diserahkan ke ahlinya, kan kita nggak mikirin banget juga hasilnya baik. Sambil terus ngoding, eehh tiba-tiba wajah kita kinclong aja gitu. Asalkan rajin menggunakan produknya L'Oreal Paris Revitalift Dermalift. Beli juga mudah dimana-mana ada. Mau toko online sampai toko offline.

tuh makin lebar kan nyengirnya? ini lagi ikutan Indonesia Android Kejar 12 November 2016 kemarin

Minggu lalu, saya ikutan Indonesia Android Kejar. Sebuah program belajar membuat aplikasi untuk android. Saya tetep aja ikutan disana. Kali ini drama laptop ngadat bisa diatasi dengan baik. Alhamdulillah, hasil dari saya menjadi alumni Coding Mum, bisa saya gunakan untuk membeli laptop yang kuat diajak ngodign dengan software Android Studio.

Perjalanan belajar coding android ini masih sangatlah panjaaaang. Karena saya masih ikut level Beginner. Mengenal bahasa pemrograman baru yaitu Java, bikin mumet juga kepala saya hahaha. Namun saya tak terpikir untuk berhenti sama sekali. Biar lambat, akan saya lanjutkan untuk belajar mandiri di rumah. Karena melalui program ini, saya kan sudah dapat link komunikasi dengan mentor yang bekerja sebagai programmer profesional. Dia baek hatinya pula menyediakan diri untuk menjawab pertanyaan kami via grup messenger.

Pokoknya mak, mbak, adek, pokoke para ladies...
Biarpun pulang ngoding kita ke rumah pake daster itu-itu juga, kerjaannya nyuci piring dll nggak ada perubahan, tetep aja move ooon. Semangat. Jangan berhenti belajar apapun yang membuat anda penasaran dan kelak bisa berguna. Tetaplah produktif. Tetaplah mengupdate segala hal dengan membaca, berlatih dan bertanya kepada ahlinya.

Jangan mudah patah semangat hanya karena pertanyaan, "Belajar Lagi Buat Apa?"

Iya, kalimat gini yang teru saya sebarkan di dunia maya bahkan sampai luar angkasa. Saya pengennya yang baca status sosmed saya tuh, kesepet trus ngacir ke meja belajar atau perpustakaan atau tempat kursus gitu. Buat belajar hal baru.

Bahkan, untuk itu, saya pake jurus bonek untuk bikin workshop coding. Biar ilmu masih cetek, saya kan bisa menggaet Mentor Coding buat ngajarin. Nah, bikin deh, saya share bannernya ya. Bukan buat hardselling, karena dah mau mulai juga workshopnya. Cuma mau nunjukkin kalau saya beneran bikin kelas belajar coding. Alhamdulillah antusias datang dari ibu muda, anak muda bahkan para mahasiswa pascasarjana. Mereka pengen juga bisa bikin website.




Di workshop atau one day training itu, saya siapkan diri jadi asisten trainer atau mentor. Beberapa teman alumni  Coding Mum juga siap membantu jadi asisten.

Bismillah semoga rencana bikin aneka kelas belajar makin lancar ya. Kalau pengen ikutan belajar ,hayuk atuh. Cuma sekarang masih di Surabaya aja. Ntar kalau dah siap, kita bikin kelas online deh. Atau keliling ke daerah-daerah buat nyebar virus semangat belajar dan melek teknologi.

Nah, setelah baca kisah nyata saya, makin semangat berburu ilmu baru kan? Seberapapun usiamu?

Yakin deh mak, semua pasti ada manfaatnya. Mendengar anak sendiri memuji dan bangga ke kita aja, bagi saya udah jauh dari cukup. Bener deh. Buktikan sendiri.

Semoga menginspirasi ya,

Salam,

Heni Prasetyorini

Lomba blog ini diselenggarakan oleh BP Network dan disponsori oleh L’Oreal Revitalift Dermalift.”

Terus Belajar : Dari Coding Mum ke Indonesia Android Kejar

4 komentar

Learning to Code is Useful, No matter You're Career Ambitions Are. - Arianna Huffington-

Perjalanan saya masuk ke dalam dunia coding, belajar code (pemrograman), 
sungguh mencengangkan dan semakin mencengangkan. 


Coding Mum.
Saya tak akan berhenti-henti menggunakan hestek Coding Mum (#codingmum) dalam identitas atau sharing di sosial media tentang gerak laku saya di bidang digital kreatif. 
Karena gerakan pemberdayaan perempuan di bidang teknologi digital ini,
bisa dibilang menjadi Titik Belok dari perjalanan karir saya di dunia digital.

Kesempatan itu akan datang bagi mereka yang bersungguh-sungguh dan tak hendak berhenti belajar serta mengajar. 

Quote ini saya buat sendiri, karena saya rasakan sendiri. Setelah lulus dari Coding Mum di Surabaya, sekitar bulan Mei 2016 kemarin, saya tak henti-hentinya mengikuti even baik Seminar atau Workshop yang bisa menambah wawasan dan skill saya di bidang coding. Ketagihan dan penasaran, bisa disebut begitu.

Sampai akhirnya, seorang teman membagikan link tentang Indonesia Android Kejar. Yaitu sebuah program kelas belajar membuat aplikasi android untuk umum.

Awalnya teman saya memberikan link di waktu deadline. Dan saya telat pula membuka pesannya. Terlambat!
Begitu pikir saya.

Tapi, dengan bondo nekad juga, saya klik saja link pendaftaran dan menuliskan data diri sebagai peserta. Pikir saya waktu itu, registrasi online semacam ini ada beberapa kemungkinan. Jika penuh akan ditolak. Tetapi jika ada yang mengundurkan diri, maka akan tersedia lagi peluang bagi saya.

Dari segi umur, juga saya pikir tak akan diterima. Karena membaca program IAK di websitenya, sepertinya khusus untuk anak muda. Walau begitu, saya mengajak teman saya yang juga ibu-ibu, untuk nekad juga mendaftar.

Ketika masa pengumuman tiba, tidak ada satu pun email pemberitahuan bahwa kami diterima. Saya sudah tidak berharap lagi, kecuali untuk batch selanjutnya jika ada peluang akan mendaftar lagi.

Ndilalah, alhamdulillah, ternyata beberapa minggu kemudian, ada email masuk. Dan email itu memberitahukan bahwa saya terpilih Sebagai Peserta Women Study Group - IAK Surabaya.



Sungguh alhamdulillah. Senang sekali rasanya. Kenapa?
Karena saya sudah lama juga penasaran dengan cara bikin aplikasi berbasis android. Nah, tempo hari sih sempat  ikutan acara serupa, hanya workshop sehari yang diadakan oleh Intel XDK.
Sayangnya waktu itu saya cuma bengong sepanjang workshop, karena laptop kecil mungil saya itu nggak kuat menahan beban, eh, nggak memenuhi spesifikasi software Intel XDK yang digunakan untuk membuat aplikasi android. Jadinya ya dieeem aja tampilannya, nggak gerak kemana-mana. HANG.



Nah loh, kekhawatiran juga menyelimuti benak saya nih. Kalau ikutan IAK, harus mengunduh Android Studio. Apakah laptop saya kuat?
Setelah cek spesifikasi yang dibutuhkan dan mendapat masukan dari bu Farida (dosen ITATS) dan Woko , saya yakin 100% kalau laptop saya nggak bisa dipakai ikutan kelas android.

*mulai mlipir ke pojokan T_T

Udah kepikiran aja, mau menyerah aja deh. Nyari pinjeman laptop juga nggak mungkin. Beli laptop baru juga emangnya pakai sulap bisa?. 

Alhamdulillah, suami saya berpikiran jauh ke depan.
Sebenarnya seputar anaknya juga sih, hehehe. Pikirnya, kalau saya bisa android development gini, ntar kan bisa ngajarin anaknya sendiri.Jadi, urusan laptop akan diusahakan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Anggap saja, membeli laptop ini adalah INVESTASI.

Baik, setelah menghitung isi dompet, maka suami saya all out dalam mencari laptop preloved (kayak istilah kosmetik seken aja nih, hehehe). Maksudnya laptop seken atau laptop bekas.

Setelah 3 hari full browsing dan tanya-tanya ke penjualnya, kami berdua pun berangkat naik motor sejauh puluhan kilometer. Kebayang dari Surabaya Barat ke area Medokan Semampir. Lumayan juga nih pinggang, apalagi saya baruuu aja beres bertarung dengan bakteri Salmonella typhi yang ngendon selama seminggu di badan. Jadi badan udah panas dingin meriang melayang nggak karuan rasanya. 



Singkat cerita, jadinya saya dapat alat perang baru yang imut-imut. Warnanya pink. 
Ternyata super matching sama warna stiker Coding Mum. 

Seperti sudah diatur sama Tuhan .......

Stiker itu saya dapat ketika menjadi Narasumber Sosialisasi Coding Mum di Tulungagung.
Dari sana saya mendapatkan benefit fee yang cukup lumayan. 
Awalnya mau saya tabung buat beli emas aja, hahaha khas emak-emak. 
Ternyata berguna untuk membeli laptop Pink ini, yang kemudian dipakai untuk tahap belajar selanjutnya. Bisa dibilang, laptop pink itu termasuk hasil saya dari Coding Mum. Dari Coding Mum untuk Coding Mum. 

Allahu Akbar. Kalau saya ingat-ingat, semakin diingat-ingat, Rabb Allah SWT itu sungguh Maha Mengetahui, Maha Penyayang dan Maha Indah sekali dalam mengatur liku kehidupan makhluk ciptaan-Nya, termasuk saya ini. Betul tidaaakk ? :D



Makin Semangat Belajar Untuk Mengajar Para Moms & Kids


Dari pengalaman ini, saya semakin optimis akan terbukanya peluang berkarir di dunia digital kreatif, terutama coding. Entah itu membuat website seperti program Coding Mum sebelumnya. Juga membuat aplikasi android, seperti yang akan saya ikuti nanti di program Indonesia Android Kejar.


Jika berpikir belajar untuk diri sendiri, saya tidak terlalu akan bersemangat seperti ini. Tetapi, jika saya bayangkan untuk bisa mengajar sesama perempuan dan anak-anak yang lucu, maka semangat saya langsung membara dan menyala-nyala. Sakit typus, ya udah bye bye lah yaaa.... #nenggaksusuberuang


Selanjutnya apa?

Setelah perangkat sesuai spesifikasi siap. Maka saya lanjutkan untuk belajar mandiri tentang bahasa pemrograman menggunakan Android Studio melalui kursus online di WWW.UDACITY.COM.
Kursus ini gratiiisss....




Di Udacity ini, tahapan belajarnya sederhana dan dipotong kecil-kecil, sehingga mudah dipahami. Bahkan beberapa analogi, seperti Parent Code, Children Code dan gambar  bisa memudahkan peserta memahami. Syaratnya cuma satu sih, ngerti bahasa Inggris :D

Nah, ternyata di android, menggunakan XML Syntax.
Wah kebetulan banget, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui nih.
XML Syntax adalah tipe code yang digunakan untuk template blogspot. Jadi, ketika belajar bikin app android, saya sekalian bisa rada ngeh dengan bahasanya template blogspot. Platform blogspot adalah platform yang saya gunakan untuk ngeblog sejak dulu kala, tahun 2009.

Dan saya sungguh suka dengan platform ini. Karena (bagi saya) mudah, relatif aman dan murah jika diredirect ke domain dotcom. Sebuah cara membuat website yang paling mudah dan murah untuk dieksplor dan digunakan untuk blogger atau onlineshopper pemula.


Di Udacity, saya baru sampai ke level 2 Beginner. Video belajarnya cukup lama juga, kadang sampai ngantuk melihat videonya dan konsentrasi ke tahapan tutorial plus kalimat bahasa Inggris yang diucapkan narasumber. Lumayan mikir sih. Walau enak juga, lebih paham sebenarnya karena pasti dijelaskan dengan detil.

Sebagai pilihan, ternyata di internet sudah beredar banyak sekali tutorial serupa yang berbahasa Indonesia. Walau isinya tak sedetil di Udacity, tapi lumayanlah sebagai suplemen biar paham bahasa pemrograman android.

Berikut link belajarnya:
  1. https://www.dicoding.com/academies/2
  2. http://www.okedroid.com/p/belajar-android.html
  3. https://teknorial.com/tutorial-pemrograman-android-studio-bahasa-indonesia/
Tentu masih banyak lagi link belajar mandiri berbahasa Indonesia yang tersebar di blog pribadi orang. Bahkan yang berjualan modul belajar android untuk pemula juga ada. Tinggal bayar ratusan ribu, sudah dikirim DVD nya. 

di kelas IAK di Universitas Ciputra Surabaya (saya pojok kiri)


Syukur alhamdulillah, dengan saya terpilih menjadi peserta Indonesia Android Kejar 2016 ini, saya bisa belajar android secara gratis. Sekaligus bisa mendapatkan link networking baru, yang pasti akan sangaaaat berguna untuk aneka projek kolaborasi di masa depan. 

Wis ah, gitu saja kisah singkat perjalanan saya menuntut ilmu,
walaupun katanya ilmu nggak perlu dituntut karena dia tidak menghina kitab suci, #eh.

Jadi, untuk sahabatku yang mulia dan baik hatinya :v
mari terus semangat mengejar peluang untuk belajar,
Betapapun ada keterbatasan, baik dari segi ekonomi atau apapun, jika niat kuat, pasti diberikan jalan.

Seperti Quote yang saya tampilkan di awal tulisan ini, yaitu :
"Belajar Coding Pasti Berguna, Walau Apapun Ambisi Karir Yang Direncana"

Salam,

Heni Prasetyorini




Nongkrong Sambil Belajar Bisnis di Startup Speakup

3 komentar
Saya nih paling anti dengan kata "nongkrong" alias nongki alias cangkrukan. 
Dua anak lelaki saya aja bener-bener dilarang nongkrong nggak jelas, takut kena efek negatif jaman sekarang itu loh. 

Tapi kali ini beda euy, di Startup SpeakUp, nggak sekedar nongkrong.
Saya nggak merasa bersalah sama sekali waktu ikutan duduk disana bersama anak-anak muda. 

Sejak saya lulus kelas belajar Coding Mum, saya kayaknya makin kejeblos di dunia digital, startup dan bertemu para digitalpreneur. Nah, dari hasil rajin stalking ke para punggawa startup, ketemulah saya dengan Startup Speakup ini. Waktu itu, acaranya di batch 2, yang ngobrolin tentang,
"HOW TO SELL TO GENERATION Y". 

Apalagi tempat acaranya deket banget sama rumah saya, yaitu Spazio di Surabaya Barat. Langsung aja, terbang ke sana, dan ikutan nongkrong sebentar. Awalnya alumni Coding Mum pada semangat mendaftar, eeh pas hari H pada mundur semua. Ada yang kudu ke kantor lagi, ada juga yang ketiduran jadi kelewat deh acaranya, hahaha.

Mbak Wulan, Urban Farmer Surabaya
Sesuai konsep Startup Speakup ini juga, ditujukan untuk networking, nambah-nambah kenalan.
Termasuk yang foto-fotoan sama saya ini, namanya mbak Wulan. Beliau adalah pebisnis urban farming, petani organik dari daerah Jawa Barat, yang mau pulang kampung ke Surabaya dan mencoba peruntungan bisnis produk organik di sini.
INGAT BAWA KARTU NAMA !!!!
Itu pesan yang selalu diulang di setiap undangan even startup speakup. Waktu itu, saya belum bikin kartu nama, hehehe. Nggak tau kok lupa melulu mau mampir ke tempat percetakan. Kelewat aja. *Padahal bisa pesen online kali, Hen... 
Yaa, begitulah :D


Walau nggak bawa kartu nama, untungnya suasana begitu hangat dan akrab. Di akhir sesi saya sempet ikutan ngariung dengan anak muda yang mengelilingi narasumber. Ngomongin bisnisnya. Konsultasi antara promosi di facebook sama instagram itu gimana. Nama kudu gimana. Enaknya pake akun bisnis atau pribadi. Dan itu dijawab dengan semangat oleh pak Michael Sugih [yang foto sama saya, kanan atas, pake baju kotak-kotak]. 

Startup SpeakUp Surabaya Udah sampai Batch 4


Batch 1
Batch 2

Batch 3
Batch 4
Kalau lihat banner acara tiap batch, keren bin sadis ya?
Narasumbernya dijamin profesional banget. Yang mereka share itu nggak cuma knowledge. Tapi juga good insight terutama tentang bisnis dengan etika positif. Lalu motivasi untuk terus bergerak maju dan bergerak cepat, secara ini udah jaman millenium. Trus, ketika kita mencoba kontak mereka di sosial medianya, juga pada mau merespon loh. Nggak jaim deh. Suka. Super. 

Lihat saja foto kolase saya diatas, bisa fotoan sama narsum dan foundernya dengan bebas. Biasanya susah euy saya nembusnya :). Mas Yugo Artono, Founder & CEO Startup Speakup, yang bertindak juga sebagai Moderator, asik juga dalam membawakan acara. Ternyata beliau kerjanya di radio juga, pantesan...

Founder dan CEO nya, Yugo Artono 
Bisa dihubungi di https://www.facebook.com/yugoartono2

Buat teman-teman yang ingin menambah pengetahuan bisnis di era digital ini, coba deh join ke acara yang diadakan Startup Speakup. Apa aja yang telah dilakukan, konsepnya apa, dan fokus goalnya apa, bisa di stalking di link sosial medianya di bawah ini ya:


https://www.facebook.com/startupspeakup/
https://www.instagram.com/startupspeakup/
https://twitter.com/startupspeakup

Kalau misalnya, di batch ke 5, teman-teman ikutan lalu ketemu saya. Ingat untuk menyapa ya...akan saya beri kartu nama. Sekarang saya sudah punya kartu nama. Mesennya di tetangga sebelah. Tinggal kirim WA, sorenya jadi deh. Cepet. :D

Oke, semoga menginspirasi ya. 
Dan mendapatkan jalur informasi, komunikasi dan interaksi yang baik di dunia digitalpreneur.
Stay creative, stay digital !

Salam,
Heni Prasetyorini







[Sharing] Tips Sukses Bisnis Online Untuk Pemula

1 komentar
mbak Heni, kalau mau belajar jualan online dimana ya?

Sebuah pertanyaan masuk ke inbox facebook saya beberapa waktu lalu.  Bikin surprise juga sih, kenapa sampai seputar jualan online. Karena merasa sudah tidak update lagi karena lama tidak dagang, saya bertanya ke beberapa teman. Dan jawabannya pun beragam. Intinya diarahkan ke sebuah komunitas bisnis yang sekarang udah banyak sekali. Nanti saya list deh di bagian akhir artikel ini.

Jawaban web komunitas yang saya tawarkan ke teman yang nginbox tadi, rupanya belum memberikan solusi. Akhirnya saya katakan, dulu saya belajar otodidak saja waktu menjalankan bisnis online. Apakah mau saya ceritakan pengalaman saya?
Dan dia menjawab dengan senang hati. "Iya mbak, menunggu ilmu dari mbak Heni."

Hadeeh...bikin meleleh hati aja nih, dimintai ilmu.
Saya mah apa atuh.
Hanya "Onlineseller butiran debu" :D

Walau begitu, tak ada salahnya jika saya sharing kisah kasih saya menjalankan bisnis jilbab online beberapa tahun lalu. Oke, siapkan sabuk pengaman. Kita melaju kencang, wuuussss......

jilbab orin
tampilan blog Jilbab Orin di http://jilbaborin.blogspot.co.id


The power of kepepet
Saya nekad berjualan online tanpa bekal, modal dan pengalaman apapun sebelumnya karena (saat itu) kepepet secara ekonomi. Dengan harapan, bisnis ini bisa jadi pegangan jalan menjemput rejeki sampai jadi kakek nenek.

Ide bisnis dari tabloid peluang usaha
Hobi baca membuat saya suka mampir ke kios majalah. Karena toko buku jauh. Ada tabloid peluang usaha yang menceritakan moncernya bisnis jilbab. Dan setelah menimbang, di desa mertua banyak pengrajin, maka nekadlah saya mulai bisnis tanpa punya modal uang, kamera, hape GSM apalagi laptop dan akses internet. Jadinya setelah nekad minjam sana-sini, untuk berjualan online, saya ke warnet setiap hari bersama anak kedua saya yang masih berumur 3 tahun.

Baca juga : Bisnis Bondo Nekad Bisa Masuk Tipi

Dengan segala keterbatasan itu, saya melakukan saja bisnis online dengan cara ini:
1. Meminjam modal
2. Menggunakan modal untuk membeli bahan baku dan biaya pengrajin
3. Produksi jilbab paris dengan aneka modifikasi
4. Promosi online
5. Menerima orderan
6. Mencari ekspedisi terdekat dan ongkos kirim
7. Mulai berjualan

Tahapan ini sudah bisa dipermudah sekarang, karena website ekspedisi mudah dilacak ongkos kirimnya. Ada gojek dan kurir layanan mandiri yang tumbuh.

Iklan Online Gratis

Saya mengoptimalkan semua hal yang bisa digunakan untuk berjualan atau promosi gratis. Kunci informasinya saya cari di google, dengan keyword : iklan gratis, iklan baris gratis online, toko online gratis. 

Yang saya gunakan adalah:
  1. Facebook Page Jilbab Orin
  2. Twitter [http://twitter.com/jilbaborin]
  3.  Blog [http://jilbaborin.blogspot.co.id]
  4.  Indonetwork.co.id [http://jilbab-orin.indonetwork.co.id/products]
  5. Tokobagus.com (sudah terverifikasi)
  6.  Berniaga.com
  7.  Alibaba.com (walau keder ketika dapat order dari luar negeri, dan dibatalin hehehe)
  8. Toko FreshSodaGembira.Com (sudah ilang nih web-nya)
  9. Buka lapak [https://www.bukalapak.com/jilbaborin]
  10. Instagram [https://www.instagram.com/jilbaborin/]

*note : tokobagus.com dan berniaga.com sekarang bergabung menjadi OLX

Dengan melihat perkembangan jaman sekarang, setelah melalui pengamatan dan kegemaran saya berselancar kesana kemari serta membaca ini itu tentang peluang bisnis di era digital, maka berikut beberapa tips yang bisa saya berikan.

Tips Sukses Bisnis Online Untuk Pemula

  1.  Gunakan modal untuk penyediaan barang/ jasa. Jangan dihabiskan untuk membeli perangkat baru. Jika bisa minjam, pinjam saja. Jika bisa ke warnet, ke warnet saja. Setelah mendapatkan laba, putar uangnya dan simpan untuk membeli perangkat sendiri seperti HP bagus, kamera digital, laptop dan modem.
  2. Manfaatkan platform gratis di internet. Buatlah BLOG, Facebook Page, Instagram Marketplace, Twitter, Line@,Path,  Google Plus, 
  3. Maksimalkan komunikasi menggunakan messenger yang sering digunakan oleh konsumen, misalnya BBM, Telegram, Whatsapp, Line, Catfiz, LiteBig, Facebook Messenger.
  4. Jika ingin proses pemesanan barang/jasa tercatat rapi secara online, bisa saja menggunakan blog biasa dan menambahkan formulir pemesanan dengan aplikasi Google Form. 
  5. Selalu lakukan hal ini : respon cepat, ramah dan tercatat. Bahkan nomer resi pengiriman barang, harus dicatat, karena ini perlu untuk kroscek ke pihak ekspedisi jika ada masalah misalnya barang telat dikirim atau masih ketlisut di gudang ekspedisi.
  6. Promosi atau pengiklanan, lakukan dengan memperhatikan kode etik. Jangan jadi SPAMMER. Misalnya nulis iklan di komen fesbuk atau instagram orang. Nge-tag orang sembarangan. Bikin sebel. Asah kreatifitas menulis kalimat yang menarik. 
  7. Perlakukan konsumen sebagai teman.Respon pertanyaan setelaten mungkin. Jangan marah jika ditolak atau batal beli, tetap layani dengan baik. Siapa tahu, besok dia akan beli. Atau jika dia tidak beli, mungkin tantenya, temannya akan membeli atas rekomendasi dia karena kebaikan kita. 
  8. Lakukan promosi setiap hari. Update semua akun sosial media kita. Perbaiki atau beri keterangan tentang stok barang. 
  9. Catat dengan baik nama, alamat, nomer HP dari konsumen. Karena jika mereka repeat order, akan mudah untuk mengakses lagi, dan mereka merasa senang karena kita menganggap mereka penting. Bisa dicatat di buku khusus atau buat Google Form.
  10. Ikutilah komunitas bisnis yang banyak sekali bertebaran di dunia online. Ikut grupnya dengan aktif baik di facebook, telegram, whatsapp atau apapun. Sambar semua kesempatan belajar bisnis. bacatips sukses belajar online baik yang nulis dari Indonesia maupun dari negara antah berantah (berbahasa Inggris). Siapa tau nanti bisa ekspor, ya kaan? :D
Sebagai bonus, ini saya berikan juga link website dan grup yang membahas tentang bisnis. Ikuti lalu belajarlah banyak-banyak disana ya:
  1. Komunitas Tangan Di Atas 
  2. Komunitas Yuk Bisnis Indonesia 
  3. Facebook Group Jago Jualan Online
  4. Channel Telegram untuk belajar bisnis: @TipsOnlineMarketing , @DiskusiOnlineMarketing , @wirausahamuslimID , @olxacademychannel  [jadi install dulu aplikasi Telegram di smartphone anda, dan search akun ini lalu JOIN].
Oke, jika ada yang mau nambahin lagi nama grup, komunitas dan channel belajar bisnis, silahkan tulis dikomentar yaa..

Kalau teman kita makin banyak yang bisnis, ya makin bagus. Karena negeri tercinta ini kudu diisi lebih banyak pengusaha. Pak kyai kan juga bilang, kalau ada 99 jalan rejeki dalam bisnis. Nah selamat bisnis, selamat dagang, selamat mengarungi serunya jualan dan interaksi dengan pembeli.

Semoga sukseees dan eksis, sampai bisa muncul di tipi seperti saya ini, #eh.



Nama saya keliru ditulisnya, lupa ngasih tau mas reporter Rifai Pamone :D

Semoga sedikit sharing tentang berjualan online ini, bisa bermanfaat bagi nusa dan bangsa ya...
Salam,


Heni Prasetyorini

Biar Data Hosting Nggak Cepet Penuh, Compress Ukuran Gambar Dengan TinyPNG

6 komentar
"aku harus resize foto dulu mbak, biar blogspot nggak gampang penuh"
Eh..bener juga ya kata teman saya sang beauty blogger ini. Waktu itu kami ngobrol tentang kebiasaan ngeblog itu dimana? saya jawab, kalau emak-emak kayak saya gini ya biasa ngeblog pakai hp aja. Atau tablet 7 inch yang sekaligus saya jadikan hape gitu.

Kenapa?
Ya biar praktis aja. Saya potoin subjek materi ngeblog. Diedit pake PicsArt. Langsung buka browser. Buka blogger.com. Yasudah, isilah kolom postingan disitu. Saya ngeblog pake hape, di waktu senggang yang saya bisa. Kadang sambil nungguin mesin cuci selesai bekerja. Kadang di pelataran parkiran sekolahan sambil nunggu anak saya keluar dari sekolah. Atau sambil njagain ponakan saya di rumah adek. Apapun lah, pokoknya ada waktu senggang.

Nah, teman saya itu bilang, kalau dia harus pakai laptop ketika ngeblog. Karena dia sukanya mengedit gambar di photoshop sekaligus meresize ukuran gambarnya biar nggak terlalu gede. Karena sebagai pengguna hosting gratisan dari blogspot, kita kudu irit jatah kb yang disediakan oleh blogspot.

Saya coba cek ukuran gambar hasil memotret menggunakan kamera tab, eh bener gede ukurannya, hampir 1 MB. Kalau langsung dimasukkan ke blog, bisa-bisa penuh deh. Tapii, saya juga belum bisa kalau dikit-dikit kudu buka laptop. Maklum urusan emak-emak itu banyak bookk...

Untung saja saya nemu ini nih, TinyPNG.Com

Mudahnya Compress Foto Dengan TinyPNG.Com



tinggal buka saja www.tinypng.com lalu masukkan file gambar dan klik tinypng. Nanti otomatis, ukuran gambar akan di compress oleh si panda imut itu. Setelah selesai, gambar bisa diunduh atau disimpan di dropbox. Aman kan.


Saya coba cara ini di tablet smartphone saya, juga bisa. Nah, enak nih, urusan ngeblog makin mudah. Jatah hosting dari blogspot juga nggak cepet penuh karena kita keliru ngisi gambar berukuran besar. 

Semoga tutorial blog sederhana ini bisa bermanfaat bagi nusa dan bangsa ya..
Salam,

Heni Prasetyorini

Cara Termudah Memperpendek Link Tulisan URL Menjadi bit.ly

Tidak ada komentar
"eh rek, cara ngubah url jadi pendek kayak bit.ly/...... itu gimana sih?"
Sebenarnya sudah lama sekali saya penasaran, bagaimana bisa link tulisan kita di blog atau website hasil browsing itu kalau di share di status fesbuk, bisa jadi singkat aja, seperti ada tulisan bit.ly/.... . Biasanya juga saya langsung aja browsing ke Google, cari tahu caranya. Entah kok lupaa melulu dan saat itu spontan saya bertanya setelah melihat url link pendek milik orang lewat di timeline fb saya.

Nah, pas kemarin saya coba tanya ke teman di grup blogger. Ehh, malah pada ngikik semua. Dikirain saya cuma guyonan, cuma ngetes teman-teman dengan pertanyaan itu. Hihihi, saya juga ikutan ngikik.

"hei rek, pencitraanku luar biasa pinter ya? wong nanya beneran kok dikira nguji"

Dengan nada bercanda, saya balas lagi komentar teman-teman yang mengira saya semacam dosen penguji para blogger. Saya ngikik juga sendirian di rumah. Mekar juga nih hidung dikira udah jadi mastah antah berantah :D. Dah saya mah, kalau nggak ngerti juga nanya. Profesor juga kalau nggak ngerti cara bikin blog, juga nanya kok. Saya bikinin malahan blognya, :D :D

Baiklah cukup intermezonya.
Alhamdulillah, ternyata teman blogger saya itu pada baeeekkk semua. Walaupun pada sahut-sahutan komentar, tetep aja juga diajarin sayanya.

Jadi, memperpendek url link itu bisa dengan membuka website bit.ly

Caranya mudah banget kawan-kawan. Kita masuk saja ke website bit.ly.  
Atau ketikkan bit.ly di kolom address dan tekan enter.
Nanti akan muncul tampilan berikut, lalu masukkan link yang akan diperpendek.




url pendek :  enak dilihat, mudah di share di sosmed




Nah, alhamdulillah, udah tahu deh caranya memperpendek link artikel. Saya coba langsung bikin status di fesbuk. mau bikin storytelling di status, jadi enak nyisipkan linknya yang udah dipendekin jadi bit.ly itu tadi. Kalau nanti di share di twitter juga nggak menghabiskan jatah 140 karakter. Cuma ya nggak bisa otomatis share seperti biasa. Kita harus mampir ke website bitly.com dulu, ubah url jadi pendek, copy url baru deh siap disisipkan.

Semoga tips blogging yang sederhana ini bisa berguna bagi nusa dan bangsa ya .. :)

Salam,

Heni Prasetyorini