Tampilkan postingan dengan label writingthon. Tampilkan semua postingan

Sudah Daftar Writingthon ASIAN GAMES 2018? Berikut Trik Sukses Kompetisi Menulisnya

12 komentar


Tiga maskot ASIAN GAMES 2018 ini sedang eksis di mana-mana ya. Si Atung, si rusa Bawean, simbol dari kecepatan; Bhin Bhin si burung Cendrawasih yang merepresentasikan strategi dan Kaka, seekor badak bercula satu yang mewakili kekuatan

Mereka muncul dalam bentuk gambar di banner yang tersebar di pelosok negeri ini. Juga dalam bentuk merchandise seperti boneka, mug, tumblr, totebag, kaos, topi dan segala bentuk ready ware yang juga banyak di jual di marketplace online. 

Mudah bagi anak bangsa untuk ikut memeriahkan euforia atas terpilihnya INDONESIA sebagai TUAN RUMAH dari ajang bergengsi ASIAN GAMES 2018. Masing-masing ingin menunjukkan kemampuan dan kecintaanya dalam berbagai bentuk. Penyanyi macam Via Vallen pun mengajak orang berdendang melalui lagu resmi Asian Games. Tak ketinggalan juga wadah aspirasi para penulis untuk ikut memeriahkan momen ini dalam Kompetisi Menulis Marathon atau WRITINGTHON untuk BLOGGER dan Pelajar/Mahasiswa. Informasi lengkap tentang kompetisi ini bisa dilihat di laman http://bitread.id/asiangames/. Untuk singkatnya, akan saya sajikan ringkasannya dalam bentuk FAQ, seperti berikut ini. 


APA ITU WRITINGTHON (WRITING-MARATHON) ?

Sebuah event kepenulisan yang terinspirasi dari Hackaton (Hacking-Marathon). Para peserta akan dikarantina dan diberikan tantangan kepenulisan. Output dari program ini ialah buku yang disusun secara kolektif oleh para peserta Writingthon. 

Siapa Saja Yang Boleh Ikut?
Untuk kali ini, yang boleh ikut adalah Blogger dan Pelajar

Kalau lolos, lalu bagaimana?
Peserta terpilih harus mengikuti karantina selama 3 hari untuk mengumpulkan materi tulisan dan menulis secara marathon buku yang akan dihasilkan di akhir kompetisi. 

Apakah tersedia penginapan dan biaya transportasi?
Iya dan juga ada hadiahnya. Untuk detilnya bisa ditanyakan langsung ke pihak Bitread. 

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

  1. Peserta mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkan link url karya melalui bitread.id/asiangames yang telah disediakan.
  2. Panitia akan melakukan seleksi naskah dan menentukan 34 peserta terpilih.
  3. Pengumuman seleksi akan disampaikan melalui media sosial dan surel.
  4. Peserta yang terpilih dalam kegiatan Writingthon berhak mendapat hadiah, piagam, bukti terbit, transportasi, dan akomodasi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bagaimana agar bisa lolos ikut writingthon?
Jawaban utamanya adalah pelajari dengan detil syarat-syarat yang diajukan dari pihak penyelenggara yaitu Bitread. Baca baik-baik, dan penuhi tiap poin yang harus dipenuhi. 

UNTUK BLOGGER


Contohnya syarat untuk peserta Blogger adalah sebagai berikut:


  1. Peserta adalah seorang blogger.
  2. Peserta wajib mempublikasikan tulisan di blog engine apa pun, baik TLD maupun non-TLD.
  3. Peserta wajib follow akun media sosial BITREAD dan KOMINFO
  4. Tulisan yang diikutsertakan merupakan karya asli, belum pernah dipublikasikan, dan tidak mengandung SARA.
  5. Tulisan ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  6. Artikel ditulis dengan gaya feature ringan, tetapi tetap memperhatikan kualitas informasi yang disampaikan, panjang artikel maksimal 1000 kata, dapat disertai ilustrasi berupa foto atau grafis.
  7. Tulisan harus memiliki backlink ke dukungbersama.id dan indonesiabaik.id 

    Apa yang dimaksud dengan backlink?
    Backlink adalah link yang mengarah pada sebuah situs web dari situs/web lainnya. Dengan kata lain, backlink adalah sebuah tautan link yang disematkan dalam tulisan kita pada sebuah keyword tertentu atau dapat juga langsung ditampilkan URLnya.

    Cara mengaplikasikan keyword dan backlink dukung bersama dan Indonesia baik adalah sbb:
    1. Pada keyword dukung bersama atau asian games 2018 sisipkan hyperlink ke URL http://dukungbersama.id
    2. Pada keyword Indonesia sisipkan hyperlink ke URL https://indonesiabaik.id

  8. Tulisan harus mengandung keyword "dukung", "bersama", "Asian Games 2018"
  9. Tulisan yang telah dipublikasikan wajib dibagikan dan/atau diviralkan di media sosial dengan tagar #dukungbersama #asiangames2018
  10. Tulisan yang diikutsertakan dalam kompetisi merupakan tanggung jawab peserta. Panitia tidak melayani segala bentuk tuntutan dari pihak mana pun sehubungan dengan objek gambar atau tulisan peserta.
  11. Peserta wajib mengikuti karantina.
  12. Penilaian didasarkan pada kualitas karya dan traffic.


Bagaimana agar blogger bisa lolos?
1. Tulisannya tentu harus sesuai dengan materi
2. Isi blognya menarik sehingga menarik traffic yang tinggi, atau artikel itu telah dibaca bahkan di share kembali oleh banyak orang. 
3. Syarat tulisannya telah dibagikan di media sosial pribadi, seperti facebook, twitter, linkendin, instagram, google plus, telah dilakukan dan dengan tagar # yang benar. 
4. Agar tidak ada masalah dengan objek gambar dan sebagainya, jika anda memasukkan gambar dari website lain, sertakan juga credit yang menunjukkan tautan asli dari sumber gambar tersebut. Jika gambar di buat sendiri, atau di foto sendiri, maka berikan tanda sebagai dokpri atau dokumen pribadi.
5. Jangan sekali-kali melakukan plagiasi atau copy paste tulisan orang lain di website/blog orang ke blog pribadi. Karena hari gini, mudah sekali untuk menelusurinya. Malu banget kalau ketauan nyontek atau copas tulisan orang lah ya...
6. Keyword atau kata kunci yang diwajibkan, harus ada dan benar. Juga backlink yang menyertai keyword juga harus benar. 

Syarat untuk blogger lebih banyak, detil dan rumit ya, itu biasa saja di dunia perbloggingan ya. Jika kurang jelas, silahkan tanya-tanya ke saya juga boleh. Bisa langsung saja ke email: heni.prasetyorini@gmail.com. 

Kebetulan saya termasuk 10 peserta yang lolos di kompetisi Writingthon #1.

Baca di: 


UNTUK PELAJAR

Nah sebaliknya untuk Pelajar/Mahasiswa, syaratnya lebih mudah. Tinggal menulis saja sebaik-baiknya, lalu publikasikan tulisan di Facebook pribadinya masing-masing. Bisa di Status Facebook atau khusus tulis di bagian NOTE. Sudah tahu kan?
Kalau belum tahu, email saya juga deh ya atau kirim inbox di facebook saya, Heni Prasetyorini. Nanti saya pandu langsung di facebook. 


  1. Peserta yang mengikuti Writingthon berstatus sebagai pelajar SMA/SMK/Mahasiswa.
  2. Artikel ditulis dengan gaya feature ringan, tetapi tetap memperhatikan kualitas informasi yang disampaikan (panjang artikel 1000-1500 kata, dapat disertai ilustrasi berupa foto atau grafis).
  3. Peserta dianjurkan untuk memublikasikan karya yang diikutsertakan dalam kompetisi di Facebook pribadi kemudian membagikannya dengan tagar #dukungbersama #asiangames2018.
  4. Tulisan yang diikutsertakan merupakan karya asli dan belum pernah dipublikasikan.
  5. Tulisan yang diikutsertakan tidak mengandung SARA.
  6. Tulisan yang diikutsertakan dalam kompetensi merupakan tanggung jawab peserta. Panitia tidak melayani segala bentuk tuntutan dari pihak mana pun sehubungan dengan objek gambar atau tulisan peserta.
  7. Peserta wajib mengikuti karantina Writingthon.

Tulisan seperti apa yang bisa lolos ke Writingthon?
Nah ini rada tricky ya menjawabnya. Karena penilaian pasti disesuaikan dengan tema yang diberikan.
Jangan sampai tulisannya melenceng jauh dari tema.

Tema untuk blogger: Dukung Bersama Asian Games dari Daerahku
Nah, kalau tema seperti ini, masukkan gegap gempitanya acara atau banner atau baliho atau lomba terkait tingkat RT, RW, desa atau Kecamatan daerah tempat tinggalmu, atau tempat kelahiranmu itu untuk mendukung Asian Games.
Semakin real atau nyata isi ceritanya, beritanya faktual dan juga fotonya nyata, maka potensi berhasil makin besar.

Jangan sampai misalnya, anda tinggal di Nganjuk, KTP Nganjuk, domisili Nganjuk, lalu menceritakan euforia di Jakarta dan fotonya ngambil doang dari Google. Ya mungkin nggak akan menarik.

Begitu juga untuk pelajar.
Tema untuk pelajar/mahasiswa: Aku Bangga Indonesia Sebagai Tuan Rumah Asian Games
Nah kalau ini adalah opini pribadi masing-masing penulis. Tunjukkan kalau anda bangga, kenapa bangga dan bagaimana menunjukkan kebanggaan itu. Wujudkan dalam bentuk tulisan atau gambar dan juga video jika bisa untuk melengkapi tulisan.

Aksi lucu-lucuan dengan teman sekelas, bisa juga loh. Mungkin bikin vlog singkat antara 3 maskot Asian Games. Atau nyanyi bareng ala Via Vallen. Apa aja deh, kalau pelajar makin kreatif kan seharusnya.

Kalau tulisan mbak Heni dulu seperti apa?
Nah, waktu saya ikut itu temanya tentang sains dan teknologi. Tugas audisi pertama adalah menulis profil seorang ilmuwan.
Bisa dibaca di sini ya,
Evvy Kartini Ingin Indonesia Memproduksi Baterai Ramah Lingkungan

Oke, beberapa trik sudah disebutkan. Sekarang silahkan menulis dan langsung upload hasil menulisnya di BLOG, Facebook, Twitter, dll sesuai syarat yang berlaku. Jika masih bingung, silahkan tanya ke Bitread . Semoga SUKSES!

Evvy Kartini Ingin Indonesia Bisa Memproduksi Baterai Ramah Lingkungan

5 komentar
Salah satu sumber energi yang akan dibutuhkan lebih besar di masa depan adalah baterai. Kebutuhan baterai sekarang ini sudah digunakan ke hampir seluruh peralatan elektronik. Misalnya telepon selular, komputer bahkan baterai pada mobil dan alat transportasi lainnya. Selama ini Indonesia lebih banyak memasok baterai yang dibutuhkan dari negara lain. Penelitian tentang baterai di Indonesia sendiri masih belum berkembang baik, begitu yang disampaikan oleh Evvy Kartini.

Prof. Dr. rer. Nat Evvy Kartini adalah ahli nuklir Indonesia yang prestasi dan kemampuannya telah diakui dunia. Ia dikenal sebagai ilmuwan  penemu penghantar listrik berbahan gelas dengan keahlian teknik nuklir yang telah dipelajari  sejak melanjutkan studi di Jerman, yaitu teknik hamburan neutron.  
 
sumber: indonesiamendunia.com
Ketertarikan sarjana Fisika lulusan ITB itu terhadap pengembangan material gelas berawal pada saat ia magang di Hahn Meitner Institute (HMI) di Berlin, Jerman, 1990. Ia dibimbing ahli hamburan netron Prof Dr Ferenc Mezei.

Karier penelitiannya dimulai saat menyelesaikan S2-nya di Universitas Teknik Berlin. Ia berhasil menemukan model baru difusi dalam material gelas. Penemuan itu dipresentasikan pada Konferensi Internasional Hamburan Netron (ICNS) Jepang. Maka namanya mulai tercatat dalam jurnal penelitian internasional bergengsi seperti Physica B (1994). Sejak itu, tawaran presentasi dan konferensi mengalir deras.

Tahun 1996, melalui kolaborasinya dengan profesor dari Universitas Mc Master, Kanada, Evvy kembali menemukan hal baru: adanya puncak Boson pada saat energi rendah. Temuan itu dipresentasikannya pada 600 peserta konferensi hamburan netron Eropa I/ECNS di Interlaken, Swiss. Namanya kembali tercatat dalam jurnal internasional, Canadian Journal of Physics (1995), Physical Review B (1995), dan Physica B (1997).

Ia pun mulai berkolaborasi dengan profesor dari Organisasi Sains dan Teknologi Nuklir Australia (ANSTO). Profesor itulah yang membuka jalan untuk berkolaborasi dengan banyak profesor lain di negara maju.

Evvy terus berkolaborasi dengan berbagai peneliti dunia dan juga di Indonesia. Termasuk kerjasamanya dengan ITS (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya) dan BATAN tempatnya bekerja. Kerjasama ini meliputi pemberian fasilitas penelitian bagi ilmuwan dari ITS untuk mempelajari baterai di BATAN. Juga menginisiasi terbentuknya Battery School, sebagai sarana edukasi pentingnya pengembangan teknologi baterai untuk kalangan muda.

Dari sini Evvy berhasil membuka peluang adanya baterai isi ulang yang ramah lingkungan. Baterai mikro dapat menggantikan baterai sebelumnya yang dibuat dengan bahan baku “cairan elektronik”. Bahan ini lebih mudah menimbulkan kebocoran dan kebakaran jika bersentuhan dengan percik api. sebaliknya, jika bahan baterai terbuat dari material gelas yang berbentuk padatan, resiko serupa tidak akan terjadi dan akhirnya lebih ramah untuk lingkungan.

Teknologi yang membutuhkan baterai akan semakin besar. Apalagi sekarang mulai juga dikembangkan mobil listrik, dimana Indonesia pun sudah mengambil bagian disana. Evvy pun semakin yakin bahwa Indonesia harus mau dan mampu untuk mengembangan teknologi baterai temuannya tersebut, sekaligus bisa memproduksi di negeri sendiri. Sehingga Indonesia tidak hanya sebagai pengguna baterai, akan tetapi bisa menjadi produsen baterai, minimal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“The future of our children, the future of our planet, it’s in our hands. That’s why Energy Matters.”

“Masa depan anak kita, masa depan planet kita alias bumi, semuanya ada di tangan kita semua. Itulah kenapa ENERGI PENTING”. Kalimat ini tepat dan relevan untuk kondisi saat ini. Dimana perkembangan kehidupan, terutama di bidang teknologi dan informasi bisa menghabiskan kebutuhan energi yang sangat besar, misalnya listrik dan baterai. Kedua sumber energi tersebut semakin diperlukan dewasa ini dengan berkembangnya teknologi berbasis elektronik.

Sebuah pekerjaan rumah besar bagi kita semua adalah bagaimana kemajuan teknologi masih bisa terus berjalan untuk mempermudah kehidupan manusia. Di waktu yang sama, kita harus memikirkan bagaimana agar kebutuhan energi untuk terwujudnya hal tersebut bisa terpenuhi. Maka sumber energi alternative ramah lingkungan yang bisa menjadi jawaban. Selain produksi baterai mikro berbahan gelas, sebagai ahli nuklir, Evvy pun ingin mengembangkan teknologi nuklir untuk kepentingan sumber energi yang ramah lingkungan.

Menurut Evvy, nuklir adalah sumber energi yang bisa terbarukan dan clean. Indonesia masih tergantung pada batu bara dan minyak bumi sebagai sumber energi. Kedua hal ini bisa menimbulkan polusi dan juga cepat habis. Oleh karena itu, mengembangkan nuklir sebagai sumber energi adalah sesuatu yang harus juga dilakukan oleh Indonesia. Sehingga kelak di masa depan, generasi anak cucu bisa mendapatkan energi yang dibutuhkan sekaligus mendapatkan kualitas hidup yang jauh lebih baik karena sumber energinya ramah lingkungan.

Pengembangan baterai mikro supersonic berbahan gelas, gagasan Battery School dan pengembangan teknologi nuklir yang ramah lingkungan ini, bukan hanya tugas Evvy kartini semata. Melalui keahlian yang ia punya, Indonesia bisa semakin bekerjasama dan berkolaborasi untuk mewujudkannya. Ini adalah tugas kita bersama. Kita harus mandiri, begitu tegas Evvy Kartini.



note:


Tulisan ini saya kirimkan untuk audisi penulis di ajang Writingthon #1 di Puspiptek, cerita lengkapnya bisa dibaca disini: http://www.prasetyorini.com/2017/09/writingthon-1-di-puspiptek-membuatku-kembali-redirect-ke-sainstek.html



EVVY KARTINI
Bogor, Jawa Barat, 22 April 1965
KEAHLIAN Condensed Matter | Fisika | Materials Science | Neutron Scattering



PENDIDIKAN
1988 Sarjana Jurusan Fisika, Institut Teknologi Bandung

1996 Doktor Rerum Naturalium Fachbereich Physik, Technische Universitaet Berlin,  
        German

1998 - 2000 Postdoctoral Fellow Dept of Physics and Astronomy, McMaster University,   
          Hamilton, Canada

2010 Professor Research from Indonesian Institute of Science


PRESTASI
1996 Jurnal Penelitian Internasional Fisika
         Penemuan adanya puncak Boson pada saat energi rendah yang berkolaborasi dengan    
         Kanada
1998 Penghargaaan Riset Unggulan Terpadu (RUT) VI Kementerian Negara, Riset dan
        Teknologi


SUMBER LITERATUR:
  1. http://lensafisika.blogspot.co.id/2012/12/baterai-berbahan-gelas.html http://news.liputan6.com/read/89461/evvy-kartini-ahli-nuklir-kaliber-internasional
  2. http://bitread.id/blog/2017/08/inovasi-untuk-negeriku
  3. http://bitread.id/blog/2017/08/writingthon-1-di-indonesia
  4. http://old.its.ac.id/berita.php?nomer=13617
Keterangan: sumber literatur diakses tanggal 16 Agustus 2017, 11:42 WIB