ROADSHOW CODING MUM SURABAYA

1 komentar
Coding Mum itu ngapain sih mbak Hen?
Emak-emak ngoding beneran?
Dari nol gitu?
Pake HTML, CSS gitu?
Ngoding apa saja?

Kalau mau didaftar lagi, masih panjang pertanyaan tentang Coding Mum ya. Jawaban yang terus saya ulang adalah. "Lah namanya juga Coding Mum. Ya ngoding. Iya coding beneran. Masak ya di sana kita rujakan?" *ngikik

Emang sih, masih belum familiar gitu dengar ada Emak-emak bisa ngoding. Bisa bikin website dari nol. Apalagi bisa bikin aplikasi android/ios sendiri. Kata "CODING" aja menurut teman-teman, yang bapak-bapak programmer pun tampak berat. 

"Jangan ngerjain CODING, itu berat. Aku saja" 

Nah loh, ter-Dylan 1990-an :)

Jadi, supaya CODING ini terdengar familiar dan biasa-biasa saja, kami berinisiatif mengadakan 

ROADSHOW CODING MUM SURABAYA

roadshow coding mum surabaya
Ingin bisa membuat website anda sendiri?
Atau ingin tahu lebih lanjut cara membuatnya dengan HTML5 dan CSS3?
Sekaligus makin penasaran, Coding Mum itu ngapain aja?
Acara ini paling cocok untuk anda ikuti.
Roadshow Coding Mum Surabaya.
Anda akan bertemu alumni Coding Mum Surabaya Batch 1, yang ramenya ngangenin.
Mereka akan menularkan antusiasme belajar coding dan nguprek teknologi untuk kegiatannya sehari-hari. Ada dosen, guru, freelancer dan yang pasti para ibu rumah tangga yang sudah mulai melek teknologi, serta dapat job dan income baru setelah lulus dari sini. .
.
Tidak hanya itu, kita akan praktek bareng bikin website dasar bersama salah satu dari mereka. Jadi, ingat bawa laptop dan chargernya ya.
.
.
Kalau sudah kenalan sama HTML5 dan teman-temannya, dijamin jadi jatuh cinta. Tunggu apa lagi, langsung daftar. Dan, Ayo Ngoding Mak! .
.
Detil acara:
Roadshow Coding Mum Surabaya
Minggu, 11 Februari 2018
Pukul 09.00 – 13.00 WIB
Di Rumah Kreatif BUMN Bank Mandiri Surabaya
Jl. Chairil Anwar 20 Surabaya (dekat Masjid Rahmad Kembang Kuning). .
.
Fasilitas:
- Snack
- Makan siang
- Soft file modul
Investasi edukasi : Rp. 75.000,-
.
.
Info dan pendaftaran:
- 0878-5178-1356 (WA only)
- Klik langsung http://bit.ly/codingmumsurabaya
Instagram official: @codingmumsurabaya
(www.instagram.com/codingmumsurabaya)

APA ITU CODING MUM?

Coding Mum Surabaya Batch 1, tahun 2016

Coding Mum adalah sebuah program belajar coding untuk perempuan, yang diinisiasi oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif). Program ini ingin memfasilitasi perempuan produktif di Indonesia, agar mempunyai skill di ranah digital dan pemrograman. Supaya kelak mendapatkan peluang baru untuk berkarya dan bekerja, dari rumah atau sebagai WORKING AT HOME MOM. Hal ini berkaitan erat dengan semangat pemberdayaan perempuan atau bahkan pemberdayaan ibu rumah tangga.

Dengan punya skill coding, para lulusan Coding Mum, bisa bekerja sebagai Web Designer atau Front End Programmer, baik secara freelancer (individu) atau bekerja di tempat lain yang membutuhkan. Coding Mum Batch 1, diadakan oleh Bekraf di beberapa kota besar di Indonesia. Lulusan dari batch 1 ini diharapkan akan membuka kelas belajar mandiri di kotanya masing-masing. Nah inilah yang sedang kami lakukan di Surabaya. 


Meet The Fasilitators

di meja depan (kiri ke kanan): Jelita, Tika, Heni, Lulus

4 orang lulusan Coding Mum Surabaya batch 1 ini, kemudian bersinergi menjadi FASILITATOR CODING MUM SURABAYA. Mereka adalah:
  1. Bu Jelita (dosen UNIPA)
  2. Bu Tika (Full time freelancer)
  3. Bu Heni (Blogger)
  4. Bu Lulus (Guru SD Muhammadiyah)
Keempat orang ini, yang akan menyediakan energi, waktu dan pikirannya untuk bisa mengembangkan komunitas belajar coding dan pemrograman yang ramah untuk perempuan dan anak-anak di Surabaya dan sekitarnya.

Coding Mum Surabaya, mempunyai rencana besar membuka kelas belajar:

  1. Web Design
  2. Mobile App (android/ios)
  3. Coding Kids (game & animasi)
  4. Coding Camp (why not? *big dream nih) 
Untuk bisa mewujudkan rencana ini, para fasilitator harus berkolaborasi dengan berbagai pihak. Jika anda tertarik dengan program ini, baik sebagai peserta atau pengajar, silahkan langsung kontak kami ke Coding Mum Surabaya.




WOW! Diapers Bekas Bisa Jadi Media Tanam dan Sumber Energi Terbarukan

5 komentar
"Gubernur Jatim digugat karena limbah popok bayi"
Headline berita di televisi itu membuat saya kaget. Wah, kok baru dengar beritanya ya. Sebagai emak-emak biasa alias orang awam masalah hukum. Saya kaget juga kenapa pak Gubernur yang dituntut. Dari benak saya langsung terbersit saja spontan gitu, bukannya ini salah kita semua ya?
Yang pasti paling bersalah menurut saya, ya orang yang membuang popok bayi bekas pakai itu ke sungai atau kali Surabaya. Kok ya mentolo kalau kata orang Jawa. Kok ya tega. Berita lengkapnya seperti berikut ini:



Langsung juga saya teringat bahwa hampir setahun lalu, saya membuat draft tulisan tentang teknologi untuk mendaur ulang popok bayi sekali pakai, atau lazim disebut diapers. Catatan saya yang ditulis manual di buku itu, hilang entah kemana. Akan tetapi konsep teknologi itu masih saya ingat. Dan pasti akan mudah juga untuk melacaknya kembali melalui strategi browsing :)


Baiklah, lanjut ke persoalan menangani sampah diaper atau popok sekali pakai. Sebentar, saya mau ambil nafas dulu karena mengulik persoalan sampah, lingkungan dan kesehatan biasanya butuh nafas yang panjang. Karena hal ini tidak bisa diselesaikan dalam satu kali gebrakan apalagi hanya dengan menulis satu artikel saja. 

Saya mau curhat dikit, kalau sering terperangah dengan kebiasaan dan juga keberanian sebagain mamah muda zaman now, untuk memakaikan diaper pada bayinya yang baru lahir, selama 24 jam sampai anaknya menjelang saat harus bisa ke toilet secara mandiri.

bayi dan diapers
Terperangah, karena kalau dulu, jaman saya melahirkan bayi, pasti ada larangan begitu rupa untuk bayi lahir, termasuk penggunaan popok. Biar kata kita, emaknya, jadi capeknya luar binasa, tuh bayi lahir harus dikenakan popok kain yang harus dicuci jika kotor. Saya menggunakan diaper hanya untuk saat yang sangat genting. Misalnya mau imunisasi ke dokter. Atau ada perjalanan dari rumah menuju rumah kakek nenek dari anak saya. Atau kepepet banget, popok kain belum ada yang kering, dan itu musim hujan berkepanjangan. Susah bookk, tapi ya itulah jaman saya. 

Nah, dengan kebiasaan baru para sebagian mamah ini, bisa terhitung berapa jumlah diaper bekas setiap harinya ya? wih nggak kebayang. Pantesan di Kali Surabaya aja tercyduk sampai 200 kg popok bekas. Kalau 200 kg daging sapi, kan lumayan tuh dijadikan bakso jadi berapa butir? *alur berpikir emak-emak banget dah #peace.

Oke baiklah, saya tidak ingin memicu polemik penggunaan diaper ya. Karena anak saya udah pada berkumis, jadi ini bukan ranah saya lagi. Tapi ijinkan saya membagi hasil browsingan tadi, bahwa ternyata DIAPER BEKAS ini bisa diolah loh say. Bisa dijadikan ini, itu bahkan anu. Lengkapnya saya tuliskan per poin dan dalam kalimat yang sederhana ya. Biar bisa dicerna kalimatnya sambil nunggu mesin cuci anda bekerja :)

1. Diapers Bekas  Diolah Menjadi Media Tanam

Nah loh, keren kan ya. Prinsipnya begini nih. Di dalam diapers, kan ada gel. Gel ini biasanya bertugas menyerap cairan, atau air pipis anak-anak kita, sehingga nanti tidak mbleber kemana-mana. Nah, kabar baiknya, gel ini masih bisa digunakan kembali. Jika dikeluarkan dari diaper dan dicampurkan ke media tanaman, seperti humus, kompos dan sebagainya, akan membantu penyerapan air lebih baik lagi. Air lebih awet nancep di media tanam itu gitu. Jadi misalnya kita ninggalin rumah beberapa hari, tanaman kita nggak akan kering kerontang kehabisan air. Ada gel dari bekas diaper tadi, yang mengeluarkan air sedikit demi sedikit untuk tanaman kita. 

Bagaimana caranya?
Anda bisa lihat di Kabar Tani dan Instructables.com 

Cara ini sudah diterapkan dan berhasil loh di Malang, beritanya di Surabaya Tribun News
Media Tanam dari Pampers Bekas di daerah Malang
Malah ada beberapa pelajar Mts di Lamongan, melakukan penelitian untuk membuat media tanam hidroponik dari bekas diaper ini, seperti yang dilansir di NEWS DETIK COM


Nah, kece kan??
Jadi, ibu-ibu, bapak-bapak, pengelola Day Care dan semua yang terkait dengan penggunaan pospak (popok sekali pakai) atau diapers ini. Coba ikuti beberapa langkah daur ulangnya. Yang pasti pertama, popok sekali pakainya dicuci bersih dulu ya. Buang kotoran terkait di toilet. Lalu sampah diapernya dibredeli alias dibongkar kapasnya dan gelnya. Untuk digunakan lagi jadi media tanam. Bisa dicampur kompos, bisa juga langsung tuh kayak para pelajar MTs. 

Aih jijik atuh... ya jangan jijik lah, daripada dibuang di sungai. Nanti air PDAM yang mengalir ke rumah-rumah kita, jadi kecampuran isinya diapers dong ah. Jijik mana hayo?

Nah, kalau ide pertama bisa dilakukan secara individu. Ide selanjutnya butuh campur tangan dunia industri dan permesinan. 

2. Ide Mengolah Diaper Bekas Menjadi Sumber Energi Baru

Idenya keren bin beken banget kan ya. Diaper bekas jadi sumber energi loh. Kalau bisa terjadi, kita nggak bakalan ngeri kalau stok minyak bumi di dunia ini habis kan? 

Beritanya itu saya baca website ASIA NIKKEI,

Cuplikan beritanya seperti ini:
TOKYO -- Japan's Unicharm, a manufacturer of disposable hygiene products, has developed technology that generates electricity from the waste water produced when recycling disposable diapers.
The breakthrough comes amid company efforts to create a full recycling system for soiled diapers. According to Unicharm, the technology improves the energy efficiency of diaper recycling by using the electricity it generates to power other parts of the system, namely the ozone processing component.


Unicharm ini bisa dibilang perusahaan yang membuat produk diapers dan pembalut lain sekali pakai. Karena bertanggung jawab juga dengan efek produknya, ada tantangan di perusahannya tentang bagaimana cara mengolah kembali produk mereka yang sudah jadi sampah. 

Konsep dengan alur ini, intinya adalah memanfaatkan proses daur ulang sampah diapers saat pencucian, dengan memanfaatkan mikroba. Lalu hasilnya diarahkan supaya bisa menjadi sumber energi. Jadi seperti konsep pembentukan biofuel atau sumber energi dari bahan alam. Hasilnya biasanya nanti berupa bio-etanol. 

*Jadi ingat waktu berkunjung ke LIPI KIMIA di PUSPIPTEK Serpong. Saya bertugas menuliskan artikel tentang ini nih, Energi Terbarukan. Dan saya menulis tentang bioetanol dari limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit. 
Kalau pengen baca tulisannya, harus cari bukunya berjudul Inovasi Anak Negeri, yang hanya bisa didapatkan di Puspiptek ya. Jadi ayo berkunjung kesana, kalau perlu ajak saya. Eh. 

Kembali ke konsep pengolahan diaper bekas tadi, ada juga ide lain yang tak kalah menariknya. Yaitu mengubah diaper bekas menjadi pellet bahan bakar. Di Jepang juga idenya ini djalankan. Jadi ada mesin khusus yang bisa mengolah diaper bekas untuk para orang dewasa di rumah sakit, kemudian diubah menjadi pellet bahan bakar.

Membayangkan mudahnya begini, kita biasanya tahu kan ARANG alias batu bara? nah itu kalau dibakar kan bisa jadi bahan bakar kompor. Arang ini ada yang dibentuk pellet kecil-kecil gitu kan. Dan juga banyak penemuan untuk membuat pellet arang dari daun kering. Nah, karena diapers ini bahannya juga berasal dari kayu, alias bahan organik sebenarnya, jadi bisa diterapkan hal yang sama. Tahu kan ya, kalau kertas, tisue, bahan pembalut wanita, bahan diapers yang putih-putih itu terbuat dari kayu?

Mekanisme pengolahan diaper menjadi pellet energi

Pellet yang dihasilkan, lalu dibakar dan bisa dimanfaatkan berbagai cara.

Menurut kisah lengkapnya di website CNET, , jadi diaper orang dewasa di rumah sakit itu, akan diambil oleh para ROBOT khusus. Lalu dimasukkan ke MESIN khusus juga. Untuk kemudian menjadi pellet energy tadi. 

Dua ide ini keren kan ya? air mencuci diaper yang kotor itu bisa diolah jadi sumber energi, begitu juga ampas diapernya yang sudah bersih bisa dipres dijadikan pellet energy. Saya sih yakin ya jika kelak Indonesia bisa ikut mengadopsi cara ini untuk mengatasi persoalan sampah dari diapers bekas. Tentu untuk melakukan penelitiannya akan lebih efektif dilakukan oleh para peneliti ahli di Puspiptek. Di sana ada berbagai disiplin ilmu penelitian yang bisa dijadikan pendekatan untuk mengatasi masalah ini. Kalau dari mekanisme pembuatan pellet energy dan pemanfaatan air bekas diaper, sepertinya pendekatan kimia dan biologi bisa dilakukan dalam topik mencari sumber Energi Baru dan Terbarukan. Jadi semacam mencari sumber energi selain minyak dan gas bumi. 


Jika sampai proses ini bisa terlaksana dalam skala rumahan, terbayang daur ulang diaper bisa menjadi sumber energi rumahan. Selain bersih dan hemat, tentu lingkungan akan sangat terjaga dengan konsep ini. Memikirkan lingkungan ternyata idenya bisa sekeren ini. Setuju kan?

Browsing Sambil Berdonasi di Geevv Com

3 komentar
Browsing sambil berdonasi? maksudnya gimana?
Ya, konsep ini menarik sekali. Ternyata ada sekelompok anak muda Indonesia yang membuat aplikasi mesin pencari, untuk dikolaborasikan dengan konsep sosial untuk berdonasi. Kok bisa? caranya bagaimana?

Nah, awalnya berita ini saya baca sekilas di satu grup komunitas kreatif di Surabaya yang saya ikuti. Kemudian berita yang sama muncul di televisi, walau sayang sekali saya hanya melihat sesi terakhir sebelum closing. Tapi keduanya mengangkat satu aplikasi yang sama, bernama GEEVV.

Anda bisa mulai mencari tahu dengan cara membuka browser di laptop, komputer atau smartphone. Bisa menggunakan browser: Google Chrome, Mozilla Firefox, dan lainnya. Kebetulan di berbagai gawai saya terpasang browser yang sama, yaitu Google Chrome.

Di kolom url, tuliskan www.geevv.com . 
Nanti akan muncul tampilan seperti ini. 









Nah, GEEVV ini adalah semacam mesin pencari. Cara kerjanya seperti biasa saja, ketika kita ingin mencari informasi di google. kita tinggal mengetikkan kata kunci atau kalimat yang ingin dicari. Begitu juga di Geevv. Bedanya, disini ada hitungan poin dan rupiah yang menunjukkan seberapa banyak anda telah berdonasi.

Jadi secara sederhana, sistim kerja Geevv adalah, ketika anda BROWSING, otomatis anda akan BERDONASI. Artinya, setiap kata kunci yang kita cari dan kita ketik di kolom PENCARIAN, itu akan menambahkan poin jumlah rupiah dari akun kita. Jumlah ini akan didonasikan oleh pihak Geevv.

Contohnya seperti ini, saya sedang mencari informasi cara mendaur ulang diapers. Ini karena baru saja saya melihat berita di televisi bahwa bapak Gubernur Jatim dituntut warga karena sampah diapers di sungai Surabaya mencemari lingkungan.

Saya buka www.geevv.com.

Lalu mengetikkan how to recycle diapers  di kolom search.

Dan hasilnya adalah sebagai berikut :


Hasil browsing, menunjukkan beberapa link ke website terkait. Jika saya klik, akan mengarah ke website tersebut, seperti halnya prosedur browsing biasa di google dan search engine lainnya. 

Kalau anda amati lagi, ada link paling atas yang tidak ada kaitannya dengan kata kunci yang saya masukkan.
Ada tulisan Indonesia Berkurban bersama Global Qurban. Yang kalau diklik akhirnya mengarah ke website yang kalau diamati, ini maksudnya kayak iklan jualan. Dan itu memang benar. ada tulisan berwarna hijau kecil, yaitu Ad. Itu maksudnya link atas adalah iklan, atau Ad (advertising). Disinilah Geevv.com mencari dana untuk menjalankan aplikasinya. 

Kembali ke konsep Browsing sambil Berdonasi tadi, saya ingin membuktikan bahwa hal ini benar berjalan di aplikasi Geevv. Maka saya buka lagi laman www.geevv.com. Dan benar, semula poin donasi saya yang ada di pojok kanan atas hanya Nol Rupiah. Sekarang dengan sekali browsing, sudah bertambah 10 rupiah. Bayangkan jika saya yang memang kerjaannya butuh browsing bisa ratusan kali sehari. Maka sehari saya bisa berdonasi lebih dari 1000 rupiah. dalam satu bulan saya bisa berdonasi sebanyak 30.000 rupiah. Jika teman saya, sesama pegiat online di Surabaya, yang bekerja aktif di internet dengan mengandalkan mesin pencarian, ambil kata 100 orang saja. Maka dalam 1 bulan, kami semua bisa mendonasikan sejumlah 3.000.000 rupiah. 

Saya tak bisa membayangkan jika konsep aplikasi ini berhasil, maka bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk berdonasi, mengumpulkan rupiah demi rupiah. Yang kemudian uangnya bisa dialokasikan menjadi projek yang sangat berguna baik di bidang kesehatan, pendidikan atau pemberdayaan ekonomi bangsa. 

Wah jadi pengen ketemu langsung para founder Geevv ini deh. Keren banget mereka. 

Ini kali keempat saya mencoba browsing dengan Geevv. Yang kali ketiga sempat berhenti karena aplikasinya sedang diperbaiki. Kalau diamati juga, memang masih ada kalimat BETA di dekat kolom pencarian. Itu artinya, aplikasi tersebut masih belum tuntas selesai. Masih ada trial dan revisi sana sini untuk menyempurnakan. Pembuat aplikasi biasanya ingin mendapatkan masukan dari pengguna, ketika sudah melaunching aplikasinya yang masih dalam taraf BETA. 
jadi BETA disini bukan maksudnya SAYA atau nama seorang Komika ya *LOL

Nah, supaya selanjutnya ketika saya browsing bisa lebih mudah menggunakan GEEVV, tanpa harus ketik www.geevv.com terus. Saya memilih untuk mentatur Geevv menjadi Default Browser. Maka saya klik PASANG, pada gambar seperti yang di atas kalimat ini. Kemudian kita akan diarahkan ke CHROME WEBSTORE (jika menggunakan browser google chrome). Atau itu TOKO APLIKASI di google chrome. 
Langsung saja klik icon biru yang ada tulisannya, TAMBAHKAN KE CHROME. 


Ikuti saja dengan tabah untuk proses instalasi selanjutnya. Kemudian akan muncul gambar seperti ini. Yang artinya untuk memastikan bahwa anda benar-benar akan memasang EKSTENSI GEEVV di browser chrome anda. Klik saja TAMBAHKAN EKSTENSI.


Awalnya akan muncul, Ekstensi anda akan ditambahkan. Kemudian kalimat ini hilang, dan muncullah otomatis LOGO GEEVV di sudut kanan atas browser. Seperti yang tampak di gambar di bawah ini ya. Yang saya lingkari warna merah. 


 Kalau sudah ada logo itu, maka Geevv terpasang sebagai ekstensi di chrome anda. Ketika anda membuka TAB BARU di browser, maka laman Geevv ini akan otomatis terbuka.  Dan selanjutnya anda tinggal browsing browsing browsing sambil menambah poin donasi anda.

Selamat mencoba ya. Semoga bermanfaat.

Wireless-N USB Adapter

Tidak ada komentar
Pada suatu hari, laptop anak saya error. Dia bilang kalau laptopnya itu tidak bisa menangkap sinyal wifi internet yang nirkabel. Kebetulannya lagi port untuk nancepin kabel LAN langsung ke laptop juga error. Mungkin masalah bisa selesai kalau laptop masuk ke tukang service. Akan tetapi ini tidak masa liburan. Jadi anak saya butuh tiap hari memakai laptopnya karena tiap hari ada aja materi pemrograman di sekolahannya, SMK Telkom Darul Ulum Jombang. 

Anak saya bilang, masalah ini bisa diatasi dengan "donggle wifi" itu istilah yang dia tuliskan ketika chatting pada kami. Alhasil, si bapaknya, alias suami saya langsung mencari alat tersebut dan ketemulah alat ini. Ternyata namanya adalah WIRELESS USB ADAPTER.


USB Wireless adalah suatu perangkat jaringan yang bertugas untuk membagi koneksi Wi-Fi dari satu PC ke PC lain. Fungsinya:
1.    Dapat melakukan swapped antara laptop dan desktop dengan cepat dan mudah.
2.    Dapat mengaktifkan laptop untuk terhubung ke jaringan nirkabel.

wireless usb adapter
Harga 55ribu , beli di Jakarta Notebook 

Kalau beli alat ini, akan dapat USB Adapter dan minidisk Wifi Drivernya. Kebetulan laptop anak saya itu ada DVD Roomnya, jadi bisa langsung menginstall driver. Saya nggak tau caranya ya kalau misalnya ingin memakai usb adapter di netbook yang nggak ada DVD roomnya. Mungkin harus ke warnet dulu, trus copas file dari minidisk, baru deh masukkan ke laptop netbook dan menginstallnya. 

wireless usb adapter

Namanya juga USB Adapter, jadi alat ini ditancapkan ke port USB pada laptop atau PC anda. Nah, awalnya hanya laptop anak saya yang memakai alat itu dan hasilnya bagus, bisa menangkap wifi lagi. Lalu saya pikir akan butuh alat serupa untuk PC All In One saya yang kurang bisa menangkap wifi karena kamar saya jauh dari lokasi modem. 

Untuk selingan bisa baca kisah saya mendapatkan PC ini ya :)

mini disk untuk install wifi driver

Ini penampakan minidisknya, jadi model CD tapi kecil ukurannya. Masukkan saja pada DVD Room di PC atau laptop. Kemudian buka Foldernya di Window Explorer dan ikuti langkahnya untuk instalasi driver wifi.


wireless usb adapter


Selesai install, PC di -restart dulu. Dan kemudian siap dipakai. Hasilnya alhamdulillah, sinyal wifi di PC saya jadi lebih kuat setelah memakai USB Adapter ini. 

Kalau di rumah ada masalah yang sama terjadi dengan proses menangkap sinyal wifi pada gawai anda, mungkin bisa mencoba menggunakan USB Adapter ini ya. Semoga bermanfaat.

Mudahnya Membuat Blogger Media Kit Menggunakan Canva

1 komentar
Halo rek, sudah tau kan aplikasi desain grafis murah meriah cakep hasilnya bernama CANVA?
Kalau belum pernah denger coba deh langsung ke tekape, www.canva.com.

Kalau sudah klik websitenya, nanti akan ada pilihan harus mendaftar dulu (sign up). Nah, lanjutkan saja karena ini gretong alias gratis kok, kagak mbayar untuk memakainya. Mendaftar bisa lewat email atau menggunakan akun facebook yang sudah kalian punya ya.

Seperti biasanya aplikasi gratisan butuh data kita ya untuk mengukur keberhasilan mereka. Jadi sign up aja, dan ingat-ingat pake email dan password yang mana ya buat log in lagi nanti.

Oke setelah resmi kecatet sebagai pendaftar dan pengguna, akan muncul deretan template desain yang bisa dipilih. Anda scroll aja terus ke bawah, akan muncul banyak pilihan. Tiap kategori bisa diklik dan nanti akan muncul juga pilihan template yang tersedia.

Mudahnya Membuat Blogger Media Kit Menggunakan Canva


Untuk membuat BLOGGER MEDIA KIT, anda bisa langsung klik kategori yang saya lingkari itu ya. Kategori A4.

Mudahnya Membuat Blogger Media Kit Menggunakan Canva


Trus uprek aja, cari sampai nemu pilihan template berikut:

Mudahnya Membuat Blogger Media Kit Menggunakan Canva

Tersedia dua halaman template. Masing-masing di klik saja, nanti tinggal di edit mulai gambarnya sampai ke tulisannya ya. Bahkan warna background juga bisa diganti. Uprek aja sendiri ya, asik kok :)

Mudahnya Membuat Blogger Media Kit Menggunakan Canva

Mudahnya Membuat Blogger Media Kit Menggunakan Canva

Nah, setelah selesai mengedit, Banner Media Kit ini bisa diunduh dalam bentuk JPG atau PDF.
Oh iya, lupa ding kalau di canva ini nggak semuanya gratis ya.
Dalam arti, ketika milih template sih bebas. Cuma ada perbedaan ketika mengunduh hasil akhir. Untuk template berbayar biasanya di pojok bawah kanan ada icon DOLLAR ($). Nah itu kita nggak bisa ngunduh langsung, harus bayar dulu.

Kalau saya nemu yang berbayar begini, saya pakai trik untuk - screenshot- aja hasilnya, kemudian save as jpg. Cuma ya butuh laptop atau komputer yang berukuran layar besar ya kalau pakai trik ini. Karena kalau laptopnya kecil, hasil gambarnya kecil dan nanti pecah hasil screenshotnya.

Biar aman sih ya, pilih template gratis aja, yang di sudut bawah kanan ada tulisan FREE.

Mmm gitu dulu deh ya, mending praktek dulu biar tau sela-selanya si canva ini. Oke selamat mencoba.

Perempuan Miskin Bisa Berdaya Dengan KOMIDA Koperasi Mitra Dhuafa

19 komentar
Isu pemberdayaan perempuan, adalah isu yang menarik. Lebih menarik lagi jika isu ini muncul di sebuah desa di Bojonegoro yang masih mengalami masalah sanitasi. Super duper menarik lagi, jika bisa dibilang dalam kasus ini perempuan adalah korban sekaligus pahlawan.

Yang paling banyak menerima dampak dari buruknya sanitasi dan sulitnya akses air bersih adalah perempuan dan anak-anak. Dampak dari segi kesehatan bisa dilihat dari kebutuhan perempuan akan kedua hal tersebut yang sangat besar. Setiap bulan mereka mengalami menstruasi yang membutuhkan banyak air bersih untuk membersihkan dirinya sendiri. Apalagi ketika mereka melahirkan, terbayang berapa liter air bersih yang dibutuhkan untuk membersihkan darah, setelah melahirkan dan nifas.

Sumur Bersama, Pusat Mandi dan mengambil air
yang cukup jauh dari rumah penduduk

Saya tak bisa membayangkan, jika dalam situasi seperti itu, perempuan-perempuan ini tidak punya akses air bersih yang baik. Atau mereka harus pergi ke kebun atau hutan jika ingin buang air besar, padahal mereka baru saja melahirkan. Bagaimana pula dengan bayi yang baru saja dilahirkan? dengan apa mereka dibersihkan dan bagaimana mereka dijaga supaya selalu bersih dan sehat?

Kecemasan ini ternyata adalah fakta sehari-hari yang masih terjadi di beberapa desa di kota Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia. Dari dua desa yang dikunjungi oleh tim media dan organisasi Water.org, hanya ada dua orang yang sudah memiliki fasilitas sanitasi yang bersih. Ibu Peni, sudah mempunyai kamar mandi dan saluran air bersih yaitu sumur. Sedangkan di desa satu lagi, ibu Reni sudah mempunyai kamar mandi dan jamban, tetapi masih harus mengangkut air bersih dari sendang yang berjarak beberapa ratus meter dari rumahnya.


Komida Bersama Organisasi Water.org Indonesia

Fakta miris sanitasi ini saya dengar dan lihat sendiri ketika mengikuti acara yang diadakan oleh organisasi nirlaba Water.org yang bekerjasama dengan KOMIDA (Koperasi Mitra Dhuafa) untuk mengatasi masalah sanitasi di sebuah desa di Bojonegoro. Alhamdulillah, walau masalah ini nampak mustahil masih terjadi di negeri ini, di abad millenial ini, solusinya sudah ada. Yaitu sebuah jalan keluar yang disediakan oleh Komida. 



Komida menyediakan kredit pinjaman uang dengan persyaratan yang mudah khusus untuk perempuan alias ibu-ibu. Jadi bapak-bapak tidak boleh meminjam atau menjadi penanggung jawab pinjaman. Ini menarik ya, karena biasanya di ranah keuangan atau perbankan biasanya memprioritaskan pihak laki-laki sebagai kepala keluarga sebagai penanggung jawab utama dalam pinjaman uang. Atau bisa dibilang, perempuan kurang mendapatkan kepercayaan dan fasilitas jika ingin meminjam uang di lembaga keuangan makro.


Dengan target perempuan, maka Komida pun cerdik melakukan pendekatan yang baik sesuai dengan karakter perempuan juga budaya yang sudah terbentuk di desa tersebut. Komida memanfaatkan budaya kumpul bersama setiap minggu yang disebut Minggon, sebagai momentum untuk sosialisasi, edukasi juga transaksi simpan pinjam keuangan.


Ketika saya ikut dalam prosesi Minggon itu, saya kagum dan terharu. Acara berlangsung dengan sederhana di salah satu rumah penduduk. Dimulai dengan berdoa bersama dengan kalimat-kalimat yang begitu tulus. Petugas humas dari Komida kemudian memimpin acara dengan bahasa daerah yang biasa digunakan di sana. Interaksi terjadi begitu hangat dan ringan, seperti halnya keluarga sedang berkumpul.
Buku Simpan Pinjam dan Tabungan
Jika meminjam, iuran sekitar 22ribu-35ribu  rupiah tiap minggu

Konsep Komida dalam membina perempuan miskin ini menginspirasi saya dan menjadi lebih percaya diri untuk menjadi penggerak komunitas edukasi perempuan utnuk melek teknologi. Jika anda ingin mempelajari lebih lanjut konsep kerja Komida, bisa dilihat di website mereka,  mitradhuafa.com