Female Dev Alert ! Dicari Programmer Perempuan di Indonesia

2 komentar
credit

Female Dev = female developer = programmer perempuan, masih menjadi profesi yang langka. Tidak hanya di Indonesia, di negara lain juga. Kebanyakan yang menekuni dunia IT atau pemrograman, masih kaum adam, laki-laki.
Mengapa?

Entahlah.
Mungkin masih banyak hal paranoid atau kita ketakutan sendiri dengan kata "teknologi". Apalagi ditambahi kata-kata, "pemrograman" dan "coding".

Kenapa harus ketakutan?
Merajut juga sulit. Memasak pun sulit.
Semuanya tampak sulit jika kita tidak mengetahui caranya, ilmunya sekaligus belum terlatih berulang-ulang untuk mempraktekkannya.

Begitu juga dengan coding.

Begitulah pengalaman saya berkenalan dengan dunia coding. Awalnya dengan otak-atik HTML template blogspot sendiri, saya mengenal kode. Setelah itu, mengikuti program Coding Mum di Surabaya. Disana lebih banyak lagi bahasa pemrograman yang saya kenal. Terlebih ketika bisa ngobrol dengan dua programmer perempuan di acara Female Dev Talkshow bersama Intel XDK.

Disana disebutkan bahwa sedikit sekali teman mereka, sesama perempuan, yang jadi programmer. Akhirnya mereka rata-rata menjadi satu-satunya perempuan dalam kelompok kerja di startup yang mereka dirikan.

Untungnya, syukur alhamdulillah ada programmer perempuan yang peduli dan ingin sekali memberdayakan perempuan dari segi per-coding-an alias teknologi pemrograman ini. Saya pernah beberapa kali bertemu mereka dan dikenalkan komunitasnya. Antara lain:


  1. FemaleDev bisa diakses di femaledev.com
  2. FemaleGeek, bisa diakses di femalegeek.phpindonesia.or.id
  3. Girls In Tech Indonesia bisa diakses di http://girlsintechindonesia.com/
  4. Coding Mum, bisa diakses di www.codingmum.id

Jika tertarik untuk belajar pemrograman, bisa kepo-in website, twitter dan sosial media komunitas diatas. Untuk femalegeek, saya baru saja ikutan acaranya kemarin. Asik sekali karena malah kenalan dengan ibu dosen coding ahli data base, yang bisa dijadikan konsultan gratisan dari Surabaya, hehehe. Serta terus menyetrum semangat agar saya belajar terus otak-atik kode. Sedangkan untuk Coding Mum, saya sudah ikuti programnya di Surabaya untuk Batch 1. Para alumni dan mentor sedang merancang untuk membuat program serupa dan lanjutan, dengan disesuaikan kondisi dan kebutuhan para perempuan di Surabaya.

Asik sekali bertemu langsung para programmer perempuan. Penampilan mereka ya perempuan banget, cenderung kalem dan tenang. Iyalah terbiasa kudu melototin kode satu per satu, dijamin ketahanan mereka di depan layar laptop sudah sangat teruji. Jadinya tabah banget wajahnya, heheh.

 Cukup menjadi dilema, karena di usia saya yang baru diatas 17 tahun lebih sedikit ini, *ngayal :D. Maksudnya usia diatas 35 tahun, *tuh kan udah tuwir. Saya baru berkenalan dengan dunia coding dan pemrograman yang sangat menarik. Memang tidak ada kata terlambat untuk belajar. Tapi jika kalian ini, nona manis muda-muda dan masih banyak energinya, ayo coba belajar coding dan lihatlah seberapa besar pencapaian dalam hidup yang bisa kalian raih. Pasti akan sukses dan bisa merintis karir yang mudah dikerjakan di rumah saja, jika pilihan menjadi stay at home mom diambil setelah menikah dan mempunyai anak. Ya, karena menjadi coder alias developer alias ahli pemrograman, kerjaan kita kan mostly di depan laptop doang...

So, let's code now girls :D

Semoga bermanfaat bagi nusa dan bangsa,

Salam,








2 komentar

  1. Yang kerja di bagian IT mmg kebanyakan co tapi bos2 nya malah ce lho. Di kantor ku bos It nya ce trus beberapa kantir temen ku juga gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah begitu ya mazToro.
      Kemarin di acara female geek juga, malaj yang perempuan masih sedikit :)

      Hapus

Thanks For Your Comment :)